Beredar sebuah video di Twitter yang membagikan potongan video dari acara berita TV One. Dalam cuplikan, news anchor tersebut menyampaikan informasi bahwa “Hasil voting sidang pleno PBB memutuskan 143 dari 177 negara menerima Palestina sebagai anggota baru PBB”.

Namun, cuplikan video tersebut disajikan secara sepotong. Pada 10 Mei 2024 lalu, Majelis Umum PBB memang melakukan pemungutan suara mengenai masalah keanggotaan Palestina dan berdasarkan hasil suara, sebanyak 143 negara telah sepakat menyatakan jika Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB dan mendorong upaya tersebut.

Akan tetapi walaupun sudah mendapatkan 143 suara, hingga saat artikel ini dibuat negara Palestina belum terdaftar sebagai negara-negara anggota PBB di situs resmi PBB, mereka masih terdaftar sebagai negara pengamat non-anggota.

Dengan demikian dapat dipastikan jika unggahan di Twitter tersebut merupakan informasi yang tidak benar, karena PBB baru membuat voting saja belum meresmikan Palestina menjadi anggotanya.

Walaupun sudah mendapatkan dukungan suara dari 143 negara, akan tetapi hingga saat artikel ini dibuat negara Palestina belum terdaftar sebagai negara-negara anggota PBB di situs resmi PBB, mereka masih terdaftar sebagai negara pengamat non-anggota.

Sebuah akun Tiktok yang mengatasnamakan Ivan Gunawan dengan nama akun @ivan_gunawan_oficial. Akun ini mengunggah banyak konten yang berisi klaim tentang giveaway uang jutaan rupiah

Namun, jika diperhatikan akun tersebut bukan lah akun asli milik Ivan Gunawan. Pada bagian deskripsi profil tertera sebuah link Whatsapp yang mana harus diwaspadai karena hal seperti ini umumnya menjadi modus melakukan penipuan online.

Untuk memastikannya lagi, akun Tiktok asli milik Ivan Gunawan adalah @igun31 yang memiliki follower sebanyak lebih dari 4 juta orang dan sudah mendapatkan verifikasi centang biru dari Tiktok.

Dirinya bahkan juga pernah membuat sebuah video yang berisi himbauan untuk berhati-hati dengan akun lain yang mengatasnamakan dirinya, terlebih lagi jika akun tiruan tersebut membuat sebuah kuis atau giveaway dengan hadiah uang.

Berdasarkan hasil penelusuran, Ivan Gunawan sendiri telah mengunggah sebuah video di akun Tiktok resminya berupa klarifikasi dan himbauan jika dirinya tidak pernah mengadakan giveaway dalam bentuk apapun.

Beredar sebuah video di Youtube yang membagikan sebuah klaim mengenai Presiden Jokowi dan keluarganya akan dimasukan ke dalam penjara setelah tak lagi memimpin sebagai presiden nanti.

Saat disimak isi video tersebut diawali dengan mengulas tentang hubungan Jokowi dengan PDIP yang dikabarkan runtuh akibat Pilpres 2024 kemarin.

Lalu video berlanjut dengan membahas ulang tanggapan dari anggota DPR RI, Ir. Deddy Sitorus, mengenai nasib hubungan Jokowi dengan PDIP dan Megawat,i kemudian membahas juga mengenai bocoran sejumlah isu terkini seperti proyek IKN, Tapera, Pilkada, maupun arah pemerintahan Prabowo nanti.

Pembahasan tersebut disampaikan Deddy di Youtube Metro TV yang berjudul “Deddy Sitorus: Dulu, Siapapun Kritik Jokowi Saya GAS! #SiPalingKontroversi”, video tersebut telah diunggah pada 8 Juni 2024 lalu.

Hingga akhir video tidak ada informasi yang membenarkan jika Presiden Jokowi dan keluarga akan dipenjara seusai tak lagi menjabat sebagai presiden.

Faktanya isi video tersebut hanya mengulas pembahasan dari Deddy Sitorus mengenai nasib hubungan Jokowi dengan PDIP dan Megawati kemudian membahas juga mengenai bocoran sejumlah isu terkini seperti proyek IKN, Tapera, Pilkada, maupun arah pemerintahan Prabowo nanti.

Ditemukan sebuah unggahan di Facebook yang menginfokan mengenai undian dari Bank Kaltimtara untuk para nasabah yang sudah menggunakan mobile banking dan sering melakukan transaksi.

Unggahan tersebut juga menyertakan sebuah link yang dikatakan sebagai cara untuk mendaftar di undian ini. Namun, jika diperhatikan alamat link yang tertera adalah kaltarabersama2024.mgbng[dot]shop, sedangkan alamat situs resmi dari Bank Kaltimtara sendiri adalah www.bankaltimtara.co.id/.

Selain itu di situs resminya, Bank Kaltimtara tidak menginformasikan mengenai adanya undian seperti yang disebutkan dalam unggahan Facebook tersebut.

Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank Kaltimtara tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.

Melalui pengecekan di situs resmi Bank Kaltimtara, mereka tidak sedang mengadakan undian apapun di bulan Juni 2024 ini. Link yang tertera pada unggahan undian tersebut juga tidak mengarahkan ke situs resmi Bank Kaltimtara.