“Jaklingko sekarang bayar gaes”
“Tarif terbaru Jak Lingko.
Saat ini, layanan JakLingko tidak lagi gratis. Tarif ditentukan berdasarkan jenis kartu yang dimiliki. Berikut adalah rinciannya:
1. Kartu JakLingko Utama: Rp 3500
2. Kartu JakLingko Anak: Rp 1.750
3. Kartu JakLingko Lansia: Rp 1.750
4. Kartu JakLingko Disabilitas: Rp 1.750
5. Kartu JakLingko Non-DKI: Rp 5.000”
(GFD-2024-22013) [SALAH] Infografis Tarif Baru JakLingko yang Tidak Lagi Gratis
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah infografis yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Dhian Amoyy yang mengklaim bahwa terdapat tarif baru dari JakLingko yang sebelumnya gratis. Terlihat bahwa infografis tersebut dibuat oleh Okezone.
Namun penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang gratis adalah tidak tepat. Dilansir dari laman Jakarta.go.id, JakLingko merupakan sistem pembayaran angkutan umum yang terintegrasi di Jakarta, sedangkan angkutan umum yang gratis di Jakarta dengan logo JakLingko adalah Mikrotrans.
Dilansir dari TribunNews.com, Kepala Dishub Jakarta telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif Mikrotrans yang berbayar dari yang sebelumnya gratis. Kepala Dishub Jakarta menyebut bahwa kabar penyesuaian tarif tersebut adalah hoaks, dan memastikan bahwa layanan Mikrotrans saat ini masih bisa dinikmati gratis oleh masyarakat.
Okezone.com yang pertama kali menyebarkan infografis, juga telah menghapus infografis tersebut terlihat tidak ditemukan infografis yang sama pada laman resminya, infografis.okezone.com.
Dengan demikian, infografis tarif baru JakLingko yang tidak lagi gratis adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang gratis adalah tidak tepat. Dilansir dari laman Jakarta.go.id, JakLingko merupakan sistem pembayaran angkutan umum yang terintegrasi di Jakarta, sedangkan angkutan umum yang gratis di Jakarta dengan logo JakLingko adalah Mikrotrans.
Dilansir dari TribunNews.com, Kepala Dishub Jakarta telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif Mikrotrans yang berbayar dari yang sebelumnya gratis. Kepala Dishub Jakarta menyebut bahwa kabar penyesuaian tarif tersebut adalah hoaks, dan memastikan bahwa layanan Mikrotrans saat ini masih bisa dinikmati gratis oleh masyarakat.
Okezone.com yang pertama kali menyebarkan infografis, juga telah menghapus infografis tersebut terlihat tidak ditemukan infografis yang sama pada laman resminya, infografis.okezone.com.
Dengan demikian, infografis tarif baru JakLingko yang tidak lagi gratis adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang sebelumnya gratis adalah keliru, angkutan umum di Jakarta yang gratis disebut Mikrotrans. Selain itu, Dishub Jakarta juga telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif baru dari angkutan gratis tersebut.
Penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang sebelumnya gratis adalah keliru, angkutan umum di Jakarta yang gratis disebut Mikrotrans. Selain itu, Dishub Jakarta juga telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif baru dari angkutan gratis tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-22012) [SALAH] WHO Minta Pemerintah Bersiap dengan Mega Lockdown
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/08/2024
Berita
Tuh baca sendiri, bukan mega thrust yang akan terjadi yang akan menghancurkan dan memporak porandakan, tapi “MEGA LOCKDOWN”,
MEGA THRUST yang masih potensi kalian udah pada panik seolah olah negeri ini akan terpecah dan terbelah saja , sedangkan MEGATRON melalui anak kesayangan nya 10 tahun menjabat sudah menghancurkan dan memporak-poranda kan pecah belah sana sini saya lihat kalian santai santai saja tuh, tenang tenang saja sambil berorasi “hidup bapaknya samsul… Hidup bapaknya samsul”
MEGA THRUST yang masih potensi kalian udah pada panik seolah olah negeri ini akan terpecah dan terbelah saja , sedangkan MEGATRON melalui anak kesayangan nya 10 tahun menjabat sudah menghancurkan dan memporak-poranda kan pecah belah sana sini saya lihat kalian santai santai saja tuh, tenang tenang saja sambil berorasi “hidup bapaknya samsul… Hidup bapaknya samsul”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Kompas.
Beredar narasi di media sosial Facebook mengklaim bawa WHO meminta pemerintah bersiap dengan mega lockdown. Mega lockdown dikaitkan dengan merebaknya kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox).
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (14/8/2024), menyampaikan mengenai peningkatan jumlah kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo. Pada 2023, ada lebih dari 14.000 kasus dan 524 kematian akibat Mpox. Kemudian dalam sebulan terakhir, sekitar 90 kasus clade 1b telah dilaporkan di empat negara tetangga Kongo yang belum pernah melaporkan Mpox sebelumnya, yakni Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
WHO merekomendasikan sejumlah langkah penanganan, seperti pemberian vaksin dan memperkuat surveilans. Namun, tidak ada pernyataan Tedros mengenai permintaan lockdown kepada pemerintah. WHO tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada pemerintah di seluruh dunia.
Dilansir USA Today, peran WHO sebagai organisasi ilmiah dan teknis adalah memberi nasihat dan mendukung 194 negara anggotanya. Meskipun WHO mengeluarkan rekomendasi kesehatan masyarakat, setiap anggota mempunyai pilihan untuk membuat keputusan sendiri. Di sisi lain, narasi yang beredar bersumber dari situs “The People’s Voice” yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai WHO meminta pemerintah bersiap untuk mega lockdown adalah tidak benar.
Beredar narasi di media sosial Facebook mengklaim bawa WHO meminta pemerintah bersiap dengan mega lockdown. Mega lockdown dikaitkan dengan merebaknya kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox).
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (14/8/2024), menyampaikan mengenai peningkatan jumlah kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo. Pada 2023, ada lebih dari 14.000 kasus dan 524 kematian akibat Mpox. Kemudian dalam sebulan terakhir, sekitar 90 kasus clade 1b telah dilaporkan di empat negara tetangga Kongo yang belum pernah melaporkan Mpox sebelumnya, yakni Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
WHO merekomendasikan sejumlah langkah penanganan, seperti pemberian vaksin dan memperkuat surveilans. Namun, tidak ada pernyataan Tedros mengenai permintaan lockdown kepada pemerintah. WHO tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada pemerintah di seluruh dunia.
Dilansir USA Today, peran WHO sebagai organisasi ilmiah dan teknis adalah memberi nasihat dan mendukung 194 negara anggotanya. Meskipun WHO mengeluarkan rekomendasi kesehatan masyarakat, setiap anggota mempunyai pilihan untuk membuat keputusan sendiri. Di sisi lain, narasi yang beredar bersumber dari situs “The People’s Voice” yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai WHO meminta pemerintah bersiap untuk mega lockdown adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim mengenai WHO meminta pemerintah bersiap untuk mega lockdown adalah tidak benar. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak pernah bicara mengenai lockdown akibat meningkatnya kasus Mpox.
Rujukan
(GFD-2024-22011) [PENIPUAN] Bantuan Dana dari KBRI Singapura bagi Pekerja Migran
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/08/2024
Berita
Bagi TKI/TKW yang ada di Singapura Belum Benerima Bantuan Program Indonesia, KITA PEDULI BERSAMA. Segera Daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan Dana Bantuan Dari Program Indonesia Peduli Bersama Secara GRATIS
SILAHKAN KOMUNIKASI DENGAN KAMI MELALUI MASSENGER DAN DAFTARKAN DIRI ANDA
KITA PEDULI BERSAMA KBRI Singapura
SILAHKAN KOMUNIKASI DENGAN KAMI MELALUI MASSENGER DAN DAFTARKAN DIRI ANDA
KITA PEDULI BERSAMA KBRI Singapura
Hasil Cek Fakta
Beredar unggahan di media sosial Facebook mengenai bantuan dana untuk pekerja migran dengan mengatasnamakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Namun setelah di telusuri, akun tersebut bukan merupakan akun Facebook resmi KBRI Singapura. Akun resmi milik KBRI Singapura (https://www.facebook.com/kbrisingapura) tidak pernah membagikan informasi soal bantuan dana untuk TKI.
Dalam unggahan Facebooknya pada 24 Juli 2024 KBRI Singapura telah menghimbau masyarakat untuk mewaspadai informasi bantuan dana mengatasnamakan KBRI Singapura.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika akun tersebut merupakan akun palsu yang mencatut KBRI Singapura.
Namun setelah di telusuri, akun tersebut bukan merupakan akun Facebook resmi KBRI Singapura. Akun resmi milik KBRI Singapura (https://www.facebook.com/kbrisingapura) tidak pernah membagikan informasi soal bantuan dana untuk TKI.
Dalam unggahan Facebooknya pada 24 Juli 2024 KBRI Singapura telah menghimbau masyarakat untuk mewaspadai informasi bantuan dana mengatasnamakan KBRI Singapura.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika akun tersebut merupakan akun palsu yang mencatut KBRI Singapura.
Kesimpulan
Klaim mengenai bantuan dana untuk pekerja migran dengan mengatasnamakan KBRI Singapura adalah tidak benar. Faktanya KBRI Singapura tidak menyelenggarakan pemberian bantuan dana.
Rujukan
(GFD-2024-22010) [SALAH] Tangsel dan Jakarta Hancur Berkeping Keping Pohon dan Rumah Ambrol
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 21/08/2024
Berita
TANGSEL & JAKARTA HANCUR BERKEPING KEPING! WARGA MENJERIT POHON DAN RUMAH AMBROL
Hasil Cek Fakta
Pada 5 Agustus 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul Tangsel dan Jakarta hancur berkeping keping, pohon dan rumah ambrol.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian Google ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh beritatangsel yang berjudul “Pohon Tumbang Menimpa Enam Rumah Warga di Ciputat Tangerang Selatan”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa Tangsel dan Jakarta hancur berkeping keping.
Dilansir dari beritatangsel, enam rumah warga di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak akibat tertimpa pohon tumbang dan angin kencang. Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang.
Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan mengatakan, rumah warga yang berada di kelurahan Sawah Baru mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon yang roboh karena angin kencang. Sementara rumah warga yang berada di Kelurahan Serua Indah atapnya dihantam angin kencang sehingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun penghuni rumah dipastikan terdampak karena bencana tersebut.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan jika hujan deras disertai angin kencang hanya membuat enam rumah warga rusak.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian Google ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh beritatangsel yang berjudul “Pohon Tumbang Menimpa Enam Rumah Warga di Ciputat Tangerang Selatan”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa Tangsel dan Jakarta hancur berkeping keping.
Dilansir dari beritatangsel, enam rumah warga di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak akibat tertimpa pohon tumbang dan angin kencang. Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang.
Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan mengatakan, rumah warga yang berada di kelurahan Sawah Baru mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon yang roboh karena angin kencang. Sementara rumah warga yang berada di Kelurahan Serua Indah atapnya dihantam angin kencang sehingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun penghuni rumah dipastikan terdampak karena bencana tersebut.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan jika hujan deras disertai angin kencang hanya membuat enam rumah warga rusak.
Kesimpulan
Klaim yang mengatakan Tangsel dan Jakarta hancur berkeping-keping adalah salah. Hujan deras disertai angin kencang hanya membuat enam rumah warga di Ciputat Tangerang Selatan rusak.
Rujukan
Halaman: 1638/6512