Akun facebook dengan nama A’Count Oposisi mengunggah sebuah video yang menampilkan sejumlah orang mencoba masuk ke sebuah rumah mewah. Video tersebut diunggah dengan klaim penggeledahan rumah milik menantu Jokowi (Bobby Nasution) oleh tim gabungan.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mencari sumber asli video tersebut, yakni pada akun Tiktok @Sumsel_24Detik, ditemukan fakta bahwa rumah yang digeledah oleh Tim Satgas Gabungan tersebut bukanlah milik Bobby Nasution, melainkan Bobby pemilik PT Bobby Jaya Perkasa (BJP) yang berada di dua lokasi berbeda di Muara Enim.
Penggeledahan yang dilakukan pada 14 Agustus 2024 tersebut merupakan tindak lanjut dari penyidikan dugaan keterlibatan Bobby dalam aktivitas tambang ilegal di wilayah HGU PT BSP dan IUP PT BA.
Dari penggeledahan rumah mewah milik Bobby tersebut, Tim Gabungan berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting dan juga narkoba jenis sabu sebanyak satu paket beserta alat hisapnya.
Dengan demikian, narasi pada video yang beredar bahwa Tim Gabungan menggeledah rumah milik menantu Jokowi, Bobby Nasution, tidak benar.
(GFD-2024-22142) [SALAH] Rumah Menantu Jokowi (Bobby Nasution) Calon Gubernur Sumut Yang Diusung PKS Di Geledah Tim Gabungan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun facebook dengan nama A’Count Oposisi mengunggah sebuah video yang menampilkan sejumlah orang mencoba masuk ke sebuah rumah mewah. Video tersebut diunggah dengan klaim penggeledahan rumah milik menantu Jokowi (Bobby Nasution) oleh tim gabungan.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mencari sumber asli video tersebut, yakni pada akun Tiktok @Sumsel_24Detik, ditemukan fakta bahwa rumah yang digeledah oleh Tim Satgas Gabungan tersebut bukanlah milik Bobby Nasution, melainkan Bobby pemilik PT Bobby Jaya Perkasa (BJP) yang berada di dua lokasi berbeda di Muara Enim.
Penggeledahan yang dilakukan pada 14 Agustus 2024 tersebut merupakan tindak lanjut dari penyidikan dugaan keterlibatan Bobby dalam aktivitas tambang ilegal di wilayah HGU PT BSP dan IUP PT BA.
Dari penggeledahan rumah mewah milik Bobby tersebut, Tim Gabungan berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting dan juga narkoba jenis sabu sebanyak satu paket beserta alat hisapnya.
Dengan demikian, narasi pada video yang beredar bahwa Tim Gabungan menggeledah rumah milik menantu Jokowi, Bobby Nasution, tidak benar.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mencari sumber asli video tersebut, yakni pada akun Tiktok @Sumsel_24Detik, ditemukan fakta bahwa rumah yang digeledah oleh Tim Satgas Gabungan tersebut bukanlah milik Bobby Nasution, melainkan Bobby pemilik PT Bobby Jaya Perkasa (BJP) yang berada di dua lokasi berbeda di Muara Enim.
Penggeledahan yang dilakukan pada 14 Agustus 2024 tersebut merupakan tindak lanjut dari penyidikan dugaan keterlibatan Bobby dalam aktivitas tambang ilegal di wilayah HGU PT BSP dan IUP PT BA.
Dari penggeledahan rumah mewah milik Bobby tersebut, Tim Gabungan berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting dan juga narkoba jenis sabu sebanyak satu paket beserta alat hisapnya.
Dengan demikian, narasi pada video yang beredar bahwa Tim Gabungan menggeledah rumah milik menantu Jokowi, Bobby Nasution, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya bukan Bobby Nasution, melainkan Bobby pemilik PT BJP. Video tersebut sudah secara jelas menampilkan identitas pelaku yang digeledah oleh Tim Satgas Gabungan pada Rabu, (14/8/2024).
Rujukan
(GFD-2024-22140) [SALAH] MAKLUMAT TNI Untuk Rakyat Indonesia
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 26/08/2024
Berita
MAKLUMAT TNI Untuk Rakyat Indonesia
KAPUSPEN MABES TNI MAYJEN SISRIADI
SALAM KOMANDO !!!!!
MAHASISWA bisa minta BANTUAN ke KODAM jika ingin di dampingi saat gelar UNJUK RASA. Kewenangan itu sudah bukan lagi milik PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
KAMI DILATIH …. Untuk BERPERANG Untuk melumpuhkan LAWAN Untuk membunuh LAWAN tapi Kami punya hati nurani
Kami TIDAK DILATIH Untuk RAKYAT Untuk membunuh MAHASISWA
KAMI ADA karena Kami menjaga RAKYAT Kami menjaga NKRI TNI adalah anak kandung RAKYAT RAKYAT adalah Ibu Kandung TNI
BRAVO TNI
Jazaakumulloohu khoiron khatsiiron…
MENYALA BOOSSKUHH
SUMBER ARSIP: https://archive.md/Fj7ue
KAPUSPEN MABES TNI MAYJEN SISRIADI
SALAM KOMANDO !!!!!
MAHASISWA bisa minta BANTUAN ke KODAM jika ingin di dampingi saat gelar UNJUK RASA. Kewenangan itu sudah bukan lagi milik PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
KAMI DILATIH …. Untuk BERPERANG Untuk melumpuhkan LAWAN Untuk membunuh LAWAN tapi Kami punya hati nurani
Kami TIDAK DILATIH Untuk RAKYAT Untuk membunuh MAHASISWA
KAMI ADA karena Kami menjaga RAKYAT Kami menjaga NKRI TNI adalah anak kandung RAKYAT RAKYAT adalah Ibu Kandung TNI
BRAVO TNI
Jazaakumulloohu khoiron khatsiiron…
MENYALA BOOSSKUHH
SUMBER ARSIP: https://archive.md/Fj7ue
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok dengan nama @sriwijaya332 mengunggah sebuah video yang menampilkan sebuah gambar dengan klaim narasi sebagai maklumat TNI untuk rakyat Indonesia.
Setelah ditelusuri menggunakan metode manual, yakni dengan menuliskan kata kunci di mesin pencarian Google, ditemukan fakta bahwa narasi tersebut merupakan hasil pelintiran dari pernyataan Kapuspen TNI Mayjend TNI Sisriadi terkait pengawalan demonstrasi oleh TNI pada September 2019. Pernyataan itu pernah dimuat di situs CNN Indonesia dengan judul “Mahasiswa Minta Dikawal Demo ke Mabes, TNI Arahkan ke Kodam.” Namun, cara menyampaikan kesimpulan pada gambar yang beredar keliru, sehingga mengarah pada penafsiran yang salah.
Hoaks dengan narasi sama telah ditulis artikel periksa fakta oleh Turnbackhoax.id pada 30 Juni 2020 dengan judul “[SALAH] MAHASISWA bisa minta BANTUAN ke KODAM jika ingin di dampingi saat gelar UNJUK RASA”
Dengan demikian, klaim terkait bantuan TNI untuk mendampingi mahasiswa saat melakukan demonstrasi, tidak benar.
Setelah ditelusuri menggunakan metode manual, yakni dengan menuliskan kata kunci di mesin pencarian Google, ditemukan fakta bahwa narasi tersebut merupakan hasil pelintiran dari pernyataan Kapuspen TNI Mayjend TNI Sisriadi terkait pengawalan demonstrasi oleh TNI pada September 2019. Pernyataan itu pernah dimuat di situs CNN Indonesia dengan judul “Mahasiswa Minta Dikawal Demo ke Mabes, TNI Arahkan ke Kodam.” Namun, cara menyampaikan kesimpulan pada gambar yang beredar keliru, sehingga mengarah pada penafsiran yang salah.
Hoaks dengan narasi sama telah ditulis artikel periksa fakta oleh Turnbackhoax.id pada 30 Juni 2020 dengan judul “[SALAH] MAHASISWA bisa minta BANTUAN ke KODAM jika ingin di dampingi saat gelar UNJUK RASA”
Dengan demikian, klaim terkait bantuan TNI untuk mendampingi mahasiswa saat melakukan demonstrasi, tidak benar.
Kesimpulan
Informasi pelintiran yang menyesatkan dan merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Faktanya, Kapuspen TNI Mayjend Sisriadi pada September 2019 menanggapi informasi serupa menyatakan bahwa berdasarkan UU No.9/89, pengawalan demonstrasi merupakan kewenangan Polri, TNI hanya membantu ketika tenaga Polisi tidak cukup.
Rujukan
(GFD-2024-22139) [SALAH] Video Kondisi Terkini Massa Aksi Demo #TolakRUUPilkada
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 26/08/2024
Berita
Kondisi Terkini, Semoga Mahasiswa / Mahasiswi Bersatu Bergerak Bersama Melawan Kekuasaan Rezim Komunis PKI Yg Berbuat Dzaliman Dan SEMOGA Rakyat Bersatu padu melawan bentuk ke Dzaliman
Hasil Cek Fakta
Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang dengan baju berwarna hitam dengan memakai ikat kepala berwarna merah sedang asyik menari bersama orang-orang yang memakai baju berwarna biru. Video ini dinarasikan sebagai kondisi terkini aksi demonstrasi mahasiswa terkait Revisi UU Pilkada yang dilaksanakan di sekitaran gedung DPR RI, Kamis, (22/08/2024).
Pemeriksaan fakta dilakukan melalui beberapa metode. Pemeriksaan pertama, memastikan lokasi pengambilan video dengan menerapkan slow motion pada video. Dari pengamatan yang dilakukan, di angle sebelah kiri para demonstran terdapat sebuah monumen mirip patung patung Arjuna Wijaya di Gambir, Jakarta Pusat. Ketika dicocokkan dengan lokasi yang terdapat di Google Street View, pengambilan video tersebut berlokasi di JPO di Jl. Medan Merdeka Barat (https://maps.app.goo.gl/Uud6zoKKLLjboUAE9?g_st=aw).
Penelusuran kedua dilakukan dengan mengambil tangkapan layar dari video dan mengunggahnya ke fitur Google Lens. Dari penelusuran ini didapatkan sebuah postingan foto di facebook dari akun dengan nama PC Spkep Spsi Karawang yang mengunggah 5 foto dengan suasana yang mirip dengan di video. Dalam unggahan tersebut, tertulis keterangan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menyidangkan Judicial Review (JR) terhadap Omnibus Law yang diajukan oleh Partai Buruh dan Pekerja/buruh lainnya.
Penelusuran ketiga dilakukan dengan menulis kata kunci “Demo Buruh Flare Patung Kuda,” dan ditemukan beberapa berita yang relevan, salah satunya ditulis oleh CNBC dengan judul “Kepung Patung Kuda & Pakai Flare, Ratusan Buruh Tolak Omnibus Law.” Berdasarkan berita tersebut, aksi demonstrasi ini dilaksanakan pada 8 Juli 2024 berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wjaya, Gambir, Jakarta Pusat.
Dengan demikian, klaim kondisi terkini aksi demo menolak Revisi UU Pilkada di sekitaran gedung DPR pada Kamis, 22 Agustus 2024, tidak benar.
Pemeriksaan fakta dilakukan melalui beberapa metode. Pemeriksaan pertama, memastikan lokasi pengambilan video dengan menerapkan slow motion pada video. Dari pengamatan yang dilakukan, di angle sebelah kiri para demonstran terdapat sebuah monumen mirip patung patung Arjuna Wijaya di Gambir, Jakarta Pusat. Ketika dicocokkan dengan lokasi yang terdapat di Google Street View, pengambilan video tersebut berlokasi di JPO di Jl. Medan Merdeka Barat (https://maps.app.goo.gl/Uud6zoKKLLjboUAE9?g_st=aw).
Penelusuran kedua dilakukan dengan mengambil tangkapan layar dari video dan mengunggahnya ke fitur Google Lens. Dari penelusuran ini didapatkan sebuah postingan foto di facebook dari akun dengan nama PC Spkep Spsi Karawang yang mengunggah 5 foto dengan suasana yang mirip dengan di video. Dalam unggahan tersebut, tertulis keterangan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menyidangkan Judicial Review (JR) terhadap Omnibus Law yang diajukan oleh Partai Buruh dan Pekerja/buruh lainnya.
Penelusuran ketiga dilakukan dengan menulis kata kunci “Demo Buruh Flare Patung Kuda,” dan ditemukan beberapa berita yang relevan, salah satunya ditulis oleh CNBC dengan judul “Kepung Patung Kuda & Pakai Flare, Ratusan Buruh Tolak Omnibus Law.” Berdasarkan berita tersebut, aksi demonstrasi ini dilaksanakan pada 8 Juli 2024 berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wjaya, Gambir, Jakarta Pusat.
Dengan demikian, klaim kondisi terkini aksi demo menolak Revisi UU Pilkada di sekitaran gedung DPR pada Kamis, 22 Agustus 2024, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, video yang dicantumkan bukan terkait dengan aksi demo menolak RUU Pilkada pada Kamis, (22/08/2024), melainkan aksi demo buruh pada 8 Juli 2024 terkait sidang Judicial Review Omnibus Law di Mahkamah Konstitusi (MK).
Rujukan
(GFD-2024-22138) [PENIPUAN] Cuplikan Video Jusuf Hamka yang Akan Membagikan Uang 56jt dengan Menebak Nama Kota
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2024
Berita
P-U-N-G-L-A-M
Sampai Saat Ini Belum Ada Yg Bisa & pollow…
TeBak Nama Kota Di Atas
Bapak Kirim 56jt Chash !!
Sampai Saat Ini Belum Ada Yg Bisa & pollow…
TeBak Nama Kota Di Atas
Bapak Kirim 56jt Chash !!
Hasil Cek Fakta
Telah beredar sebuah video di Facebook yang mengatasnamakan Jusuf Hamka (https://www.facebook.com/profile.php?id=61552789484171)
memberi narasi akan membagikan bantuan sebesar 56JT bagi yang dapat menebak nama kota pada konten tersebut.
Namun setelah dilakukan penelusuran, cuplikan video pada konten tersebut menampilkan Jusuf Hamka saat berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa, sebuah proyek monumental yang didanai sepenuhnya olehnya.
Berdasarkan dari blog SMAN 24 Jakarta tertulis bahwa masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi seluruh komunitas sekolah, serta simbol semangat kebersamaan dan keimanan di SMAN 24 Jakarta. Tidak ada narasi yang menyatakan bahwa Jusuf Hamka akan membagikan uang sebesar 56jt dengan menebak nama kota.
Selain itu dilansir dari web https://turnbackhoax.id, konten serupa kerap dijumpai dan mengarah pada bentuk penipuan. Berdasarkan dari hasil penelusuran yang dilakukan pemeriksa fakta Mafindo pada artikel terdahulu menjelaskan bahwa Jusuf Hamka hanya memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @jusufhamka dan Tiktok @mohjusufhamka_official.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa unggahan video pada konten tersebut tidak benar dan mengarah pada penipuan sehingga masyarakat perlu waspada jika menjumpai konten serupa.
memberi narasi akan membagikan bantuan sebesar 56JT bagi yang dapat menebak nama kota pada konten tersebut.
Namun setelah dilakukan penelusuran, cuplikan video pada konten tersebut menampilkan Jusuf Hamka saat berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa, sebuah proyek monumental yang didanai sepenuhnya olehnya.
Berdasarkan dari blog SMAN 24 Jakarta tertulis bahwa masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi seluruh komunitas sekolah, serta simbol semangat kebersamaan dan keimanan di SMAN 24 Jakarta. Tidak ada narasi yang menyatakan bahwa Jusuf Hamka akan membagikan uang sebesar 56jt dengan menebak nama kota.
Selain itu dilansir dari web https://turnbackhoax.id, konten serupa kerap dijumpai dan mengarah pada bentuk penipuan. Berdasarkan dari hasil penelusuran yang dilakukan pemeriksa fakta Mafindo pada artikel terdahulu menjelaskan bahwa Jusuf Hamka hanya memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @jusufhamka dan Tiktok @mohjusufhamka_official.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa unggahan video pada konten tersebut tidak benar dan mengarah pada penipuan sehingga masyarakat perlu waspada jika menjumpai konten serupa.
Kesimpulan
Akun Facebook Jusuf Hamka yang memberi narasi akan membagikan uang 56jt bukan milik Jusuf Hamka dikarenakan beliau menyatakan tidak memiliki akun Facebook. Selain itu cuplikan video pada konten tersebut menunjukan saat Jusuf Hamka berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa dan tidak menarasikan akan melakukan pembagian uang dengan cara menebak nama kota.
Rujukan
Halaman: 1528/6432