Disadur dari akun Facebook Samsat Sleman.

Muncul nomor WhatsApp Samsat Sleman 0823 1518 9723. Nomor WhatsApp ini digunakan untuk melayani secara online pengurusan atau pembayaran pajak, SIM, ganti plat dan lainnya. Pada percakapan yang beredar, perpanjangan surat kendaraan membutuhkan biaya sebesar Rp825 ribu dan mentransfer ke norek virtual BRIVA.

Setelah ditelusuri pada akun resmi Samsat Sleman ditemukan postingan klarifikasi terkait nomor WhatsApp tersebut. Samsat Sleman menjelaskan segala kanal resmi Samsat Sleman bercentang biru dan terverifikasi. Berikut kanal resmi SAMSAT Sleman dan Layanan Regident Satlantas Polresta Sleman:
“ WhatsApp resmi layanan informasi dan aduan
SAMSAT Sleman : ???? – ???? – ????
Layanan Regident STNK Satlantas Polresta Sleman : ???? – ???? – ????

Instagram, Twitter, Facebook:
@samsatsleman
@satlantas_sleman
Jangan berikan data pribadi kepada kepada pihak yang tidak jelas.
Lindungi diri dan keluarga dari penipuan digital
TETAP WASPADA”, narasi pada postingan Facebook Samsat Sleman (13/08/24).

SAMSAT Sleman menjelaskan nomor layanan informasi dan aduan WhatsApp resmi yaitu:
SAMSAT Sleman : ???? – ???? – ????
Layanan Regident STNK Satlantas Polresta Sleman : ???? – ???? – ????

Artikel ini disadur dari Media Center Riau.

Muncul nomor WhatsApp Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi yang baru dilantik pada (15/08/24). Akun WhatsApp tersebut memasang foto Rahman Hadi dan menamainya “PJ GUBRI”. Nomor yang digunakan yaitu 0822 4949 2227.

Akun tiruan, hal ini telah dikonfirmasi oleh Pemprov Riau. Melalui situs resminya Pemprov Riau menyatakan ada pihak yang tidak bertanggungjawab menggunakan nama dan foro Pj Gubri Rahman Hadi. Nomo tiruan tersebut telah menghubungi para pejabat.

Selain itu, Kadis Kominfotik Riau Ikhwan Ridwan mengimbau kepada pejabat di lingkungan pemprov berhati-hati dan selalu waspada mengantisipasi akun-akun lain yang bermunculan. Dapat dipastikan nomor WhatsApp 0822 4949 2227 mengatasnamakan Pj Gubri merupakan konten tiruan.

Pemprov Riau menyatakan nomor tersebut bukan milik Rahman Hadi.

Disadur dari situs Puskesmas Sidoarjo.

Bermunculan postingan lowongan pekerjaan petugas kebersihan di Puskesmas Sidoarjo di grup Facebook Loker wilayah Sidoarjo sekitarnya. Pada postingan yang beredar dijelaskan bahwa Puskesmas Sidoarjo membutuhkan petugas kebersihan dengan gaji Rp2.5 juta dan mendapatkan uang mingguan Rp105 ribu. Adapun persyaratan wajib yaitu KTP tanpa memerlukan ijazah. Pelamar diminta mendaftar melalui nomor WhatsApp yang tertera.

Lowongan yang beredar adalah palsu. Puskesmas Sidoarjo memberikan klarifikasi pada situs resminya puskesmassidoarjo.sidoarjokab.go.id. Puskesmas Sidoarjo menyatakan informasi lowongan kerja yang mengatasnamakan Puskesmas Sidoarjo merupakan modus penipuan.

Modus penipuan yang membutuhkan petugas kebersihan di puskesmas banyak beredar. Jika anda melakukan pencarian di Facebook dengan kata kunci “Bersih Bersih Puskesmas” akan banyak sekali bermunculan postingan sejenis di grup loker Facebook berbagai daerah.

Masyarakat diimbau berhati-hati terhadap segala jenis modus penipuan yang beredar dan jangan mudah percaya.

Puskesmas Sidoarjo membantah lowongan yang beredar dan menegaskan postingan tersebut merupakan modus penipuan.

Disadur dari Ditjen Bimas Islam.

Beredar surat undangan rapat koordinasi penetapan calon penerima bantuan dana hibah untuk pembangunan atau rehabilitasi dan operasional masjid dan mushola berkop surat Kementerian Agama Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Surat tersebut ditujukan kepada Kanwil Kemenag Provinsi Se-Indonesia. Adapun kegiatan rapat di adakan di Hotel Mercure Bali pada 24 hingga 26 Agustus 2024.

Berdasarkan hasil penelusuran pada akun Facebook Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI. Di sana ada bantahan soal surat edaran tersebut yang ditandai “HOAX”. Berikut penjelasan di Facebook resmi Ditjen Bimas Islam.

“Waspada HOAX!
Beredar Hoax Surat Undangan Rakor Penetapan Calon Penerima Bantuan Dana Hibah untuk Pembangunan / Rehabilitasi dan Operasional Masjid dan Musala
Cek data dan kebenaran sebelum sharing ya!

#kemenag #bimasislam #sahabatreligi #hoax #surat”

Kesimpulan berdasarkan penjelasan di atas, surat undangan rapat calon penerima bantuan yang diklaim berasal dari Kemenag dan Ditjen Bimas Islam merupakan informasi yang tidak benar dan dikategorikan konten palsu.

Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI menjelaskan surat tersebut tidak benar.