KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) Barrack Obama pernah dipenjara di Guantanamo, Kuba, pada 29 September 2019.
Narasi itu disertai video Obama berada di dalam penjara. Ia tampak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru dan celana panjang putih.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar.
Narasi soal Obama dipenjara di Guantanamo pada 2019 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (25/8/2024).
Berikut narasi yang dibagikan: INI ADALAH VIDEO BARACK OBAMA SAAT MEMASUKI PENJARA GITMO PADA TANGGAL 29 SEPTEMBER 2019 KETIKA IA DITAHAN...
(GFD-2024-22234) [HOAKS] Video Barack Obama Ditahan di Guantanamo pada 2019
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.
Hasilnya, gambar yang sama ditemukan di artikel Business Insider. Artikel itu menyebutkan, Obama mengunjungi penjara di Robben Island, Afrika Selatan, tempat Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan pertama dan aktivitis anti-apartheid, ditahan selama 18 tahun.
Ditemukan pula video YouTube yang diunggah kanal The Obama White House, yang menunjukkan Obama dan istrinya, Michelle, berkunjung ke Robben Island. pada 30 Juni 2013.
Hasilnya, gambar yang sama ditemukan di artikel Business Insider. Artikel itu menyebutkan, Obama mengunjungi penjara di Robben Island, Afrika Selatan, tempat Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan pertama dan aktivitis anti-apartheid, ditahan selama 18 tahun.
Ditemukan pula video YouTube yang diunggah kanal The Obama White House, yang menunjukkan Obama dan istrinya, Michelle, berkunjung ke Robben Island. pada 30 Juni 2013.
Kesimpulan
Narasi soal Barack Obama pernah dipenjara di Guantanamo pada 2019 adalah hoaks.
Video yang disertakan adalah momen Obama dan istrinya mengunjungi penjara di Robben Island, Afrika Selatan, pada 30 Juni 2013.
Penjara itu merupakan tempat Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan pertama dan aktivitis anti-apartheid, ditahan selama 18 tahun.
Video yang disertakan adalah momen Obama dan istrinya mengunjungi penjara di Robben Island, Afrika Selatan, pada 30 Juni 2013.
Penjara itu merupakan tempat Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan pertama dan aktivitis anti-apartheid, ditahan selama 18 tahun.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100091623402515/videos/809914990985149/
- https://www.facebook.com/100095647296397/videos/1741884776617355/
- https://www.facebook.com/100075376244398/videos/2316718368675937/
- https://www.businessinsider.com/pictures-president-obama-nelson-mandelas-prison-cell-2013-6
- https://www.youtube.com/watch?v=_m0CME8oLvU
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22233) [HOAKS] Mobil di China Menggelembung karena Gelombang Panas
Sumber:Tanggal publish: 27/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video menampilkan cat mobil menggelembung yang diklaim akibat gelombang panas di China.
Suhu panas diklaim sebagai penyebab cat pelindung mobil meledak. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Video mobil di China menggelembung karena gelombang panas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 9 Agustus 2024:
Gelombang panas di Tiongkok membuat sebagian cat beberapa mobil membengkakKetika suhu meningkat di Tiongkok, film perlindungan cat mobil meledak, sehingga orang-orang menjulukinya sebagai “mobil hamil.”
Suhu panas diklaim sebagai penyebab cat pelindung mobil meledak. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Video mobil di China menggelembung karena gelombang panas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 9 Agustus 2024:
Gelombang panas di Tiongkok membuat sebagian cat beberapa mobil membengkakKetika suhu meningkat di Tiongkok, film perlindungan cat mobil meledak, sehingga orang-orang menjulukinya sebagai “mobil hamil.”
Hasil Cek Fakta
China memang dilanda suhu tinggi pada musim panas tahun ini. Berdasarkan laporan Greenpeace, China mencatatkan suhu panas ekstrem mencapai 40 derajat celcius.
Di seluruh wilayah, jumlah hari kumulatif dengan suhu di atas 35 derajat Cel meningkat dengan rata-rata 4,8 hari per dekade, menurut data dari Pusat Iklim Tiongkok.
Kendati demikian, cat mobil menggelembung bukanlah dampak dari cuaca panas di China.
Cat mobil biasanya menggunakan bahan vinil. Gelembung pada cat vinil bukan hal aneh, jika terdapat udara yang terjebak dalam lapisan cat.
Namun, meninggalkan mobil di luar ruangan saat panas ekstrem tidak akan menciptakan gelembung besar seperti pada video.
Dilansir The Autopian, memasukkan udara pada lapisan vinil memang dapat menciptakan gelembung.
Namun, metode tersebut biasa dipakai untuk melepas cat vinil dan tidak terjadi secara alami karena paparan suhu panas.
Caranya dengan melubangi salah satu bagian cat, kemudian masukkan gas dari kompresor udara.
Metode melepas cat vinil tersebut dapat dilihat di kanal YouTube LuxuryCarRepair dan Facebook LADbible.
Di seluruh wilayah, jumlah hari kumulatif dengan suhu di atas 35 derajat Cel meningkat dengan rata-rata 4,8 hari per dekade, menurut data dari Pusat Iklim Tiongkok.
Kendati demikian, cat mobil menggelembung bukanlah dampak dari cuaca panas di China.
Cat mobil biasanya menggunakan bahan vinil. Gelembung pada cat vinil bukan hal aneh, jika terdapat udara yang terjebak dalam lapisan cat.
Namun, meninggalkan mobil di luar ruangan saat panas ekstrem tidak akan menciptakan gelembung besar seperti pada video.
Dilansir The Autopian, memasukkan udara pada lapisan vinil memang dapat menciptakan gelembung.
Namun, metode tersebut biasa dipakai untuk melepas cat vinil dan tidak terjadi secara alami karena paparan suhu panas.
Caranya dengan melubangi salah satu bagian cat, kemudian masukkan gas dari kompresor udara.
Metode melepas cat vinil tersebut dapat dilihat di kanal YouTube LuxuryCarRepair dan Facebook LADbible.
Kesimpulan
Narasi soal mobil di China menggelembung karena gelombang panas adalah hoaks.
China memang dilanda suhu panas ekstrem, tetapi suhu panas tidak akan menyebabkan gelembung besar pada lapisan cat vinil.
Gelembung pada lapisan cat mobil terbentuk ketika ada gas dalam jumlah besar masuk. Metode ini digunakan untuk melepas lapisan cat.
China memang dilanda suhu panas ekstrem, tetapi suhu panas tidak akan menyebabkan gelembung besar pada lapisan cat vinil.
Gelembung pada lapisan cat mobil terbentuk ketika ada gas dalam jumlah besar masuk. Metode ini digunakan untuk melepas lapisan cat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/mochi.koshoku.2023/videos/509015728316899/
- https://www.facebook.com/reel/1043729617140031?locale=id_ID
- https://www.instagram.com/reel/C-o50uhJnKp/
- https://www.greenpeace.org/eastasia/press/8550/in-china-record-breaking-40c-days-as-heat-waves-hit-earlier-hotter-and-impact-wider-areas-greenpeace-analysis/
- https://www.theautopian.com/those-viral-chinese-videos-of-bubbling-vinyl-wraps-are-not-what-you-think/
- https://www.youtube.com/watch?v=yMti_YUFHgM
- https://www.facebook.com/LADbible/videos/1062670371399321/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22232) [KLARIFIKASI] Rumah Mewah di Muara Enim Digeledah Bukan Milik Bobby Nasution
Sumber:Tanggal publish: 27/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim, rumah milik bakal calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution digeledah tim satgas gabungan pada 14 Agustus 2024.
Namun, setelah ditelurusui, klaim tersebut keliru.
Video yang menyebut rumah Bobby digeledah tim satgas gabungan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video sejumlah aparat mendatangi sebuah rumah mewah. Video itu diberikan keterangan demikian:
Rumah menantu jokowi (bobby nasution) Calon Gubernur Sumut yg diusung PKS di geledah tim gabungan.
Namun, setelah ditelurusui, klaim tersebut keliru.
Video yang menyebut rumah Bobby digeledah tim satgas gabungan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video sejumlah aparat mendatangi sebuah rumah mewah. Video itu diberikan keterangan demikian:
Rumah menantu jokowi (bobby nasution) Calon Gubernur Sumut yg diusung PKS di geledah tim gabungan.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan unggahan di akun TikTok Sumsel_24detik.
Dalam keterangan video disebutkan, tim satgas gabungan menggeledah dua rumah milik bos PT BJP bernama Bobby, di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024.
Penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil penyelidikan terkait kasus tambang illegal yang meresahkan masyarakat dan merugikan negara.
Dikutip dari Tribun Sumsel, saat digeledah dua rumah tersebut kosong karena sudah ditinggal pemiliknya.
Selain menggeledah rumah milik Bobby, aparat juga mengamankan tiga unit alat berat yang disembunyikan di hutan.
Menurut warga setempat, Bobby membeli dua rumah tersebut sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu.
Dengan demikian, video yang beredar tidak terkait dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo.
Dalam keterangan video disebutkan, tim satgas gabungan menggeledah dua rumah milik bos PT BJP bernama Bobby, di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024.
Penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil penyelidikan terkait kasus tambang illegal yang meresahkan masyarakat dan merugikan negara.
Dikutip dari Tribun Sumsel, saat digeledah dua rumah tersebut kosong karena sudah ditinggal pemiliknya.
Selain menggeledah rumah milik Bobby, aparat juga mengamankan tiga unit alat berat yang disembunyikan di hutan.
Menurut warga setempat, Bobby membeli dua rumah tersebut sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu.
Dengan demikian, video yang beredar tidak terkait dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo.
Kesimpulan
Narasi bahwa rumah Bobby Nasution digeledah tim satgas gabungan merupakan klaim yang keliru.
Fakta dalam video tersebut, tim satgas gabungan menggeledah rumah milik bos tambang batu bara ilegal di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024.
Fakta dalam video tersebut, tim satgas gabungan menggeledah rumah milik bos tambang batu bara ilegal di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/profile/61554817797812/search/?q=bobby
- https://www.tiktok.com/@sumsel_24detik/video/7403229663641767174?_r=1&_t=8pA2fPSCYvw
- https://sumsel.tribunnews.com/2024/08/14/630-personil-gabungan-turun-saat-geledah-dua-rumah-mewah-bos-tambang-batubara-ilegal-di-muara-enim
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22231) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer. Postingan itu beredar sejak awal bulan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Agustus 2024.
Berikut isi postingannya:
"Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu BurungBill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya.
Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah "tercela secara moral" dan penolakan vaksin adalah "tindakan agresi" yang harus dihadapi dengan kekerasan."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer?
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel AFP Fact Check berjudul "Misinformation about Gates, WHO forcing vaccination spreads online" yang tayang pada 6 Agustus 2024.
Dalam artikel itu terdapat bantahan dari WHO. Mereka menyebut postingan tersebut tidak benar.
"Klaim bahwa WHO telah mengusulkan keterlibatan militer seperti yang disebutkan dalam postingan adalah kebohongan dan kepalsuan yang jahat. Ini adalah disinformasi yang berbahaya," bunyi pernyataan WHO dalam surel kepada AFP Fact Check.
"Negara-negara anggota WHO berdaulat untuk membuat kebijakan terkait kesehatan penduduknya. WHO juga tidak punya kemampuan untuk memaksakan mandat vaksinasi."
Selain itu Yayasan The Gates kepada AFP juga menyatakan klaim tersebut tidak benar.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer adalah tidak benar.
Rujukan
Halaman: 1521/6448