tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada penghujung Desember 2024 lalu telah menetapkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka kasus suap pada pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI yang melibatkan buron Harun Masiku.
KPK juga menetapkan Hasto sebagai tersangka perintangan penyidikan atau obstruction of justice (OOJ) dalam kasus ini.
Buntut penetapan Hasto sebagai tersangka, bermunculan video dengan klaim miring, salah satunya terkait Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan putrinya yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Mereka dikabarkan menyambangi gedung KPK untuk menuntut Hasto dibebaskan.
Narasi itu disebarkan oleh akun Facebook bernama “Zul A.manaf” (arsip) dalam bentuk klip dengan durasi sekira 20 detik. Dalam video, Megawati dan Puan tampak berjalan bergandengan menyusuri sebuah gedung.
Sementara di belakang mereka menyusul beberapa orang, seperti mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, dan pengusaha sekaligus politisi, Hary Tanoesoedibjo.
“Raut wajah Puan Maharani dan megawati setelah keluar Dari gedung KPK menuntut hasto Dibebaskan oleh KPK. Siapa Bilang megawati tidak berani hadir ke KPK, dan menepati janjinya bakal bebaskan Hasto,” begitu bunyi takarir yang disematkan mengiringi video.
Sejak diunggah pada Jumat (27/12/2024) sampai Kamis (9/1/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke empat orang, dan memperoleh 143 likes, serta 55 komentar. Di kolom komentar beberapa warganet terlihat mempercayai klaim yang beredar dan mengkiritik hal tersebut.
Lantas, bagaimana kebenaran videonya?
(GFD-2025-24961) Video Diklaim Megawati dan Puan Datangi KPK untuk Bebaskan Hasto
Sumber:Tanggal publish: 09/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto memanfaatkan penelusuran Google dengan memasukkan kata kunci “Megawati dan Puan datangi KPK untuk bebaskan Hasto” di mesin pencarian. Hasilnya, kami menemukan narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Disebutkan, video dalam unggahan Facebook merupakan video lama dan identik dengan unggahan shorts YouTube @osotvchannel. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.
Tirto lalu mencoba melakukan penelusuran lanjutan dengan menggunakan kata kunci “Puan dan Megawati bersama Mahfud MD” di mesin perambah Google. Dari situ kami menemukan laporan Liputan 6 dengan judul “Mahfud Md, Megawati, hingga Sandiaga Rapat Bareng TPN Ganjar Siang Ini”.
Artikel itu memuat dokumentasi foto Megawati dan Puan dengan pakaian yang sama persis seperti dalam video.
Dilansir Liputan 6, Mahfud MD dan Megawati mendatangi markas TPN GP di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). Turut hadir di markas Hary Tanoe, Kepala Bappilu PPP, Sandiaga Uno, dan Puan Maharani.
Megawati saat itu terpantau tiba di lokasi sekitar pukul 14.08 WIB dengan menggunakan baju hitam dan syal merah. Megawati didampingi Sekeretaris Kabinet, Pramono Anung, yang terlihat perdana mengikuti rapat TPN Ganjar-Mahfud.
Menurut laporan Kumparan, rapat itu bertepatan dengan lawan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan demikian, klip yang berseliweran tak ada kaitannya dengan momen Megawati dan Puan mendatangi gedung KPK untuk menuntut Hasto dibebaskan. Sampai artikel ini terbit pada Kamis (9/1/2025), Tirto juga tak menemukan adanya pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Kendati Hasto telah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap yang melibatkan Harun Masiku dan perintangan penyidikan, KPK belum menangkap dan menahan Sekjen PDIP tersebut. Alasannya, menukil Kompas.id, PDIP dan Hasto berkomitmen untuk menaati prosedur serta proses hukum yang sedang berjalan.
Disebutkan, video dalam unggahan Facebook merupakan video lama dan identik dengan unggahan shorts YouTube @osotvchannel. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.
Tirto lalu mencoba melakukan penelusuran lanjutan dengan menggunakan kata kunci “Puan dan Megawati bersama Mahfud MD” di mesin perambah Google. Dari situ kami menemukan laporan Liputan 6 dengan judul “Mahfud Md, Megawati, hingga Sandiaga Rapat Bareng TPN Ganjar Siang Ini”.
Artikel itu memuat dokumentasi foto Megawati dan Puan dengan pakaian yang sama persis seperti dalam video.
Dilansir Liputan 6, Mahfud MD dan Megawati mendatangi markas TPN GP di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). Turut hadir di markas Hary Tanoe, Kepala Bappilu PPP, Sandiaga Uno, dan Puan Maharani.
Megawati saat itu terpantau tiba di lokasi sekitar pukul 14.08 WIB dengan menggunakan baju hitam dan syal merah. Megawati didampingi Sekeretaris Kabinet, Pramono Anung, yang terlihat perdana mengikuti rapat TPN Ganjar-Mahfud.
Menurut laporan Kumparan, rapat itu bertepatan dengan lawan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan demikian, klip yang berseliweran tak ada kaitannya dengan momen Megawati dan Puan mendatangi gedung KPK untuk menuntut Hasto dibebaskan. Sampai artikel ini terbit pada Kamis (9/1/2025), Tirto juga tak menemukan adanya pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Kendati Hasto telah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap yang melibatkan Harun Masiku dan perintangan penyidikan, KPK belum menangkap dan menahan Sekjen PDIP tersebut. Alasannya, menukil Kompas.id, PDIP dan Hasto berkomitmen untuk menaati prosedur serta proses hukum yang sedang berjalan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan putrinya yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyusuri sebuah gedung tak ada kaitannya dengan momen penuntutan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dibebaskan.
Klip itu merupakan video lama. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.
Jadi, bisa disimpulkan video dengan klaim Megawati dan Puan mengujungi gedung KPK untuk membebaskan Hasto bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Klip itu merupakan video lama. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.
Jadi, bisa disimpulkan video dengan klaim Megawati dan Puan mengujungi gedung KPK untuk membebaskan Hasto bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/451547841330803
- https://archive.ph/0JXeD
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-megawati-dan-puan-maharani-datangi-gedung-kpk-tuntut-hasto-dibebaskan
- https://www.youtube.com/shorts/fm1L2SsfI_o
- https://www.liputan6.com/pemilu/read/5432646/mahfud-md-megawati-hingga-sandiaga-rapat-bareng-tpn-ganjar-siang-ini?page=4
- https://kumparan.com/kumparannews/mahfud-pramono-anung-dan-sandi-hadir-perdana-di-rapat-tpn-ganjar-21RrJwSuejK/full
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/01/02/151500682/-hoaks-megawati-dan-puan-datangi-gedung-kpk-untuk-bebaskan-hasto?page=2
- https://www.kompas.id/artikel/hasto-sudah-tersangka-mengapa-belum-ditahan
(GFD-2025-24960) [HOAKS] Video Perlihatkan Gempa Magnitudo 7,1 di Tibet dan Nepal
Sumber:Tanggal publish: 08/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Tibet dan Nepal berkekuatan 7,1.
Diberitakan Kompas.id, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,1 melanda wilayah Tibet, China pada Selasa (7/1/2025) pagi.
Selain mengakibatkan korban tewas, gempa juga menyebabkan banyak bangunan hancur. Gempa juga dirasakan di wilayah Nepal dan beberapa wilayah India yang berdekatan.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut keliru dan perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Tibet dan Nepal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah wilayah diguncang gempa dan terdapat seorang pesepeda yang panik.
Salah satu akun menulis keterangan:
Hari ini Selasa 07/01/2025
Gempa bumi Dahsyat M7,1Gempa bumi Dahsyat M7,1 Mengguncang Tibet, Nepal dan China.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan gempa di Tibet dan Nepal pada Selasa 7 Januari 2025
Diberitakan Kompas.id, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,1 melanda wilayah Tibet, China pada Selasa (7/1/2025) pagi.
Selain mengakibatkan korban tewas, gempa juga menyebabkan banyak bangunan hancur. Gempa juga dirasakan di wilayah Nepal dan beberapa wilayah India yang berdekatan.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut keliru dan perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Tibet dan Nepal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah wilayah diguncang gempa dan terdapat seorang pesepeda yang panik.
Salah satu akun menulis keterangan:
Hari ini Selasa 07/01/2025
Gempa bumi Dahsyat M7,1Gempa bumi Dahsyat M7,1 Mengguncang Tibet, Nepal dan China.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan gempa di Tibet dan Nepal pada Selasa 7 Januari 2025
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran menggunakan teknik reverse image search ditemukan video identik di kanal YouTube Nippon TV News 24 Japan yang diunggah pada 5 Februari 2024.
Video itu bisa dilihat pada detik ke-41.
Di bagian kanan bawah video terdapat keterangan yang menunjukkan video tersebut diambil pada 1 Januari 2024.
Dalam keterangannya dijelaskan, video tersebut adalah momen ketika gempa bumi dahsyat menghantam Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang yang kemudian diikuti dengan tsunami.
Dikutip dari Nippon.com, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024. Gempa itu kemudian memicu terjadinya tsunami.
Berdasarkan pengumuman dari pemerintah Jepang, bencana tersebut mengakibatkan hampir 500 korban jiwa, termasuk kematian yang disebabkan oleh kesulitan evakuasi.
Video itu bisa dilihat pada detik ke-41.
Di bagian kanan bawah video terdapat keterangan yang menunjukkan video tersebut diambil pada 1 Januari 2024.
Dalam keterangannya dijelaskan, video tersebut adalah momen ketika gempa bumi dahsyat menghantam Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang yang kemudian diikuti dengan tsunami.
Dikutip dari Nippon.com, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024. Gempa itu kemudian memicu terjadinya tsunami.
Berdasarkan pengumuman dari pemerintah Jepang, bencana tersebut mengakibatkan hampir 500 korban jiwa, termasuk kematian yang disebabkan oleh kesulitan evakuasi.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai gempa bumi di Tibet dan Nepal pada Selasa (7/1/2025) keliru.
Faktanya, video itu adalah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 di Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024.
Faktanya, video itu adalah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 di Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024.
Rujukan
- https://www.kompas.id/artikel/tibet-dilanda-gempa-71-sr
- https://www.facebook.com/reel/1793275658109648
- https://www.facebook.com/reel/3882436325354389
- https://www.facebook.com/reel/9172347109494581
- https://www.facebook.com/reel/1556501115002768
- https://www.youtube.com/watch?v=TYYbA91xnkE&ab_channel=NipponTVNews24Japan
- https://www.nippon.com/en/japan-data/h02234/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-24959) Cek Fakta: Tak Terima STY Dipecat, Ribuan Pendukung Timnas Serbu Kantor PSSI
Sumber:Tanggal publish: 09/01/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang menarasikan para pendukung Timnas Indonesia menyerbu Kantor PSSI sebagai bentuk protes terhadap pemecatan Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas.
Kanal YouTube “Sport news” pada Selasa (7/1/2025) mengunggah videoberdurasi 8 menit 20 detik tersebut, dengan narasi lengkap sebagai berikut:
“TAK TERIMA SHIN TAE YONG DIPECAT, RIBUAN SUPORTER TIMNAS INDONESIA SERBU KANTOR PUSAT PSSI | JAKARTA JADI LAUTAN MERAH!!RIBUAN SUPORTER TIMNAS TURUN KE JALAN TAK TERIMA PSSI PECAT SHIN TAEYONG”
Terpantau pada Rabu (8/1/2025), konten tersebut sudah ditonton lebih dari 1.500 kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Kanal YouTube “Sport news” pada Selasa (7/1/2025) mengunggah videoberdurasi 8 menit 20 detik tersebut, dengan narasi lengkap sebagai berikut:
“TAK TERIMA SHIN TAE YONG DIPECAT, RIBUAN SUPORTER TIMNAS INDONESIA SERBU KANTOR PUSAT PSSI | JAKARTA JADI LAUTAN MERAH!!RIBUAN SUPORTER TIMNAS TURUN KE JALAN TAK TERIMA PSSI PECAT SHIN TAEYONG”
Terpantau pada Rabu (8/1/2025), konten tersebut sudah ditonton lebih dari 1.500 kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Mengutip TurnBackHoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo telah menonton video tersebut dari awal hingga akhir dan didapati bahwa konten tersebut hanya membeberkan tentang penghentian kerja sama antara PSSI dengan Shin Taeyong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Sementara itu, tidak ditemukan pernyataan yang membenarkan klaim “ribuan pendukung timnas serbu kantor PSSI, tak terima STY dipecat”.
TurnBackHoax juga menelusuri foto yang digunakan sebagai sampul video (thumbnail) menggunakan Yandex Image. Dari penelusuran tersebut, ditemukan hasil yang mengarah ke pemberitaan bola.com “Foto: Ribuan Suporter Padati Ruas Jalan Ibu Kota Meriahkan Arak-arakan Timnas Indonesia U-22” yang tayang Mei 2023.
Konteks asli foto yang digunakan dalam unggahan tersebut adalah momen ketika ribuan pendukung menyambut kedatangan Timnas Indonesia U-22 dalam arak-arakan Kira87uara Kontingen SEA Games 2023 di Bundaran HI, Jakarta.
Sementara itu, tidak ditemukan pernyataan yang membenarkan klaim “ribuan pendukung timnas serbu kantor PSSI, tak terima STY dipecat”.
TurnBackHoax juga menelusuri foto yang digunakan sebagai sampul video (thumbnail) menggunakan Yandex Image. Dari penelusuran tersebut, ditemukan hasil yang mengarah ke pemberitaan bola.com “Foto: Ribuan Suporter Padati Ruas Jalan Ibu Kota Meriahkan Arak-arakan Timnas Indonesia U-22” yang tayang Mei 2023.
Konteks asli foto yang digunakan dalam unggahan tersebut adalah momen ketika ribuan pendukung menyambut kedatangan Timnas Indonesia U-22 dalam arak-arakan Kira87uara Kontingen SEA Games 2023 di Bundaran HI, Jakarta.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video dengan narasi “ribuan pendukung timnas serbu kantor PSSI, tak terima STY dipecat” merupakan konten palsu (fabricated content).
(GFD-2025-24958) [PENIPUAN] Marshanda Bagi-Bagi Uang Jutaan Rupiah
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 09/01/2025
Berita
Akun TikTok “marsyandaanew” pada Jumat (16/8/2024) mengunggah video [arsip] berdurasi 12 detik dengan narasi:
“halo saya marshanda. spesial hari ini saya mau berbagi buat kamu yang sudah tekan love dan panah. saya akan transfer 10.000.000 siapapun di manapun kamu akan saya transfer langsung tanpa diundi. saya transfer sekarang jika sudah tekan ya”
Per Kamis (9/1/2025), konten sudah ditonton lebih dari 2,5 juta kali dan mendapatkan sekitar 112 ribu tanda suka.
“halo saya marshanda. spesial hari ini saya mau berbagi buat kamu yang sudah tekan love dan panah. saya akan transfer 10.000.000 siapapun di manapun kamu akan saya transfer langsung tanpa diundi. saya transfer sekarang jika sudah tekan ya”
Per Kamis (9/1/2025), konten sudah ditonton lebih dari 2,5 juta kali dan mendapatkan sekitar 112 ribu tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri audio konten dengan memanfaatkan ElevenLabs.io. Diketahui, audio merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 98 persen.
TurnBackHoax kemudian memeriksa akun Instagram pribadi “marshanda99” dan memeriksa tangkapan layar konten melalui Yandex Image. Tidak ditemukan konten serupa tentang Marshanda bagi-bagi uang.
TurnBackHoax kemudian memeriksa akun Instagram pribadi “marshanda99” dan memeriksa tangkapan layar konten melalui Yandex Image. Tidak ditemukan konten serupa tentang Marshanda bagi-bagi uang.
Kesimpulan
Video berisi narasi “Marshanda bagi-bagi uang jutaan rupiah” merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh ‘Ainayya)
(Ditulis oleh ‘Ainayya)
Rujukan
- http[elevenlabs.io] Hasil deteksi AI [google.com] Hasil penelusuran dengan kata kunci “Marshanda bagi-bagi uang” [Instagram] Akun Instagram Marshanda “marshanda99” [yandex.com] Hasil deteksi tangkapan layar
- https://elevenlabs.io/app/ai-classifier
- https://www.instagram.com/marshanda99/reels/?hl=id
- https://www.google.com/search?q=marshanda+bagi+bagi+uang
- https://yandex.com/images/search?cbir_id=1112313%2FWXcvaIb-lu48AsX-4njvJA1488&cbir_page=similar&rpt=imageview&suggest_reqid=182859443166302405014814885681275&text=marshanda&url=
- https%3A%2F%2Favatars.mds.yandex.net%2Fget-images-cbir%2F1112313%2FWXcvaIb-lu48AsX-4njvJA1488%2Forig
- https://www.tiktok.com/@marsyandaanew/video/7403561874572233990 (tautan unggahan akun TikTok “marsyandaanew”)
- https://archive.ph/fdpCA (arsip unggahan akun TikTok “marsyandaanew”)
- https://turnbackhoax.id/2025/01/09/penipuan-marshanda-bagi-bagi-uang-jutaan-rupiah/
Halaman: 1254/6856



