KOMPAS.com - Beredar unggahan dengan narasi wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, tidak memahami perbedaan antara takbir id yang dikumandangan saat hari raya dan azan.
Narasi itu disertai video berdurasi 20 detik yang menampilkan seorang pria mirip Gibran. Alih-alih melafalkan azan, laki-laki itu mengumandangkan takbir id di telinga bayi.
Bagi sebagian keluarga Muslim, mengumandangkan azan di telinga kanan bayi yang baru lahir merupakan tradisi, karena dipercaya sebagai sunnah.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi. Dalam video aslinya, laki-laki yang mengumandangkan takbir bukan Gibran.
Narasi soal Gibran tidak memahami perbedaan antara takbir id dan azan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video seorang laki-laki mengumandangkan takbir Idul Fitri dan Idul Adha di dekat bayi. Video itu diberikan keterangan sebagai berikut:
Wapres terpilih ber agama islam tapi tdk paham mana Takbir mana Adzan...?Tak punya ilmu baik dunia maupun agama. Apa yg akan dibanggakan.
Jangan ada yang Bertanya ini Asli atau Editan, Sumpah saua juga Tidak Tahu.
Akun Facebook Video yang diklaim menampilkan Gibran salah melafalkan adzan
(GFD-2024-22365) [KLARIFIKASI] Konten Manipulatif, Video Gibran Keliru Kumandangkan Takbir Id di Telinga Bayi
Sumber:Tanggal publish: 30/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan konten di akun TikTok @vickyjackson200 yang diunggah pada 2022.
Sosok dalam video bukan Gibran, melainkan seorang pria yang menyebut dirinya sebagai "Papi Zayn". Akun tersebut kerap membagikan konten komedi.
Video itu diberikan keterangan dan tagar sebagai berikut: azankan malah takbiran #tiktok#baby#bayilucu#viral.
Video tersebut dimanipulasi dengan mengganti wajah pria yang mengumandangkan takbir dengan wajah Gibran.
Kemudian, konten tersebut disebar, seolah-olah sosok dalam video adalah Gibran.
Sosok dalam video bukan Gibran, melainkan seorang pria yang menyebut dirinya sebagai "Papi Zayn". Akun tersebut kerap membagikan konten komedi.
Video itu diberikan keterangan dan tagar sebagai berikut: azankan malah takbiran #tiktok#baby#bayilucu#viral.
Video tersebut dimanipulasi dengan mengganti wajah pria yang mengumandangkan takbir dengan wajah Gibran.
Kemudian, konten tersebut disebar, seolah-olah sosok dalam video adalah Gibran.
Kesimpulan
Video seorang pria mirip Gibran yang keliru mengumandangkan takbir di telinga bayi merupakan konten manipulatif.
Dalam video asli yang diunggah akun TikTok @vickyjackson200, pria tersebut bukan gibran.
Dalam video asli yang diunggah akun TikTok @vickyjackson200, pria tersebut bukan gibran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/827165269193908
- https://web.facebook.com/ShaffudinShaffrudin/videos/1529120187700602/?rdid=xgcQpus7Hf6vFEIu&_rdc=1&_rdr
- https://web.facebook.com/reel/827165269193908
- https://www.tiktok.com/@vickyjackson200/video/7067872185376951579?q=vicky%20jackson%20200&t=1724852775301
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22364) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 02/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim situs pendaftaran CPNS 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Agustus 2024.
Klaim situs pendaftaran CPNS 2024 berupa tulisan sebagai berikut.
"Syarat Umum Pendaftaran CPNS 2024
* Warga Negara Indonesia (WNI)
* Usia paling rendah 18 tahun sampai 35 tahun pada saat melamar
* Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan
* Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar
* Penempatan Sesuai Domisili/Daerah Masing-masing
* Peserta tidak sedang berstatus sebagai CPNS, PNS, TNI, dan sejenisnyaSyarat Administrasi
* Kartu keluarga (KK)
* Kartu tanda penduduk (KTP) atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
* Swafoto (selfie)
* Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan instansi atau kementerian tujuan
Pendaftaran Disini Gratis Yah Tidak Dipungut Biaya👇"
Tulisan tersebut pun mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar dengan mengakses tautan berikut ini.
"https://pendaftaraan-cpns-dan-p3k-tahun-2024.logkad.com/ap1/?fbclid=IwY2xjawFCC05leHRuA2FlbQIxMQABHTcQ_IHKihYkcVtN8d1a5eyVaGgx7Xa1qlTITjPxsmCvSxLBPHHLPpc1FQ_aem_BQs6D6O_4veC0hydWxTfAw"
Jika tautan tersebut diklik mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital, yang meminta data pribadi seperti nama lengkap sesuai e-KTP, usia, jenis klaim nomor telepon telegram aktif.
Benarkah klaim situs pendaftaran CPNS 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim situs pendaftaran CPNS 2024, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Hari Ini: Catat Link, Cara Daftar hingga Syaratnya" yang dimuat Liputan6.com, pada 20 Agustus 2024.
Artikel Liputan6.com menyebutkan, pendaftaran CPNS 2024 ini bisa diakses melalui link nantinya bisa dilakukan melalui link sscasn.bkn.go.id. Proses pendaftaran akan dilakukan melalui portal SSCASN BKN mulai tanggal 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB sampai dengan 06 September 2024.
"Jadi selain mengecek lowongan formasi melalui kanal penerimaan CPNS Tahun 2024 di masing-masing instansi, pelamar juga dapat melihat keterangan formasi jabatan yang akan dilamar pada menu pencarian informasi tentang detail formasi di portal SSCASN BKN," dikutip dari keterangan tertulis BKN, Selasa (20/8/2024).
Lantas bagaimana cara daftar CPNS 2024?
Pendaftaran CPNS dan PPPK biasanya bisa dilakukan melalui situs resmi SSCASN atau melalui link sscasn.bkn.go.id. Lebih jelasnya lagi berikut ini adalah cara mendaftar CPNS:
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim situs pendaftaran CPNS 2024 tidak benar.
Pendaftaran CPNS 2024 ini bisa diakses melalui link nantinya bisa dilakukan melalui link sscasn.bkn.go.id. Proses pendaftaran akan dilakukan melalui portal SSCASN BKN mulai tanggal 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB sampai dengan 06 September 2024.
(GFD-2024-22363) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 02/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan memberikan tanda suka dan membagikannya di media sosial. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Agustus 2024.
Dalam postingan tersebut terdapat video dengan narasi:
"Selamat buat kamu yang melihat video ini, mae janji kasih kamu 50 juta hari ini bagi yang sudah follow tekan love dan panah. Ingat yang sudah follow ya ini resmi langsung dari ma'e. Yang bilang hoaks biarkan saja sing penting kamu sudah dapat"
Video itu juga disertai tulisan "Beneran kalian cukup tekan love dan panah mae transfer Rp 50.000.000"
Hingga saat ini postingan video tersebut telah mendapat 31,3 ribu likes, 14,7 ribu komentar, dan 3,7 ribu kali dibagikan.
Lalu benarkah postingan video Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan memberikan tanda suka dan membagikannya di media sosial?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta beberapa kali menemukan hoaks penipuan dengan mencatut nama Soimah. Konten yang dibagikan para pembuat hoaks itu pun beragam.
Padahal sejak 28 Desember 2020, Soimah telah memberikan bantahannya terkait pembagian uang atau hadiah ini.
Soimah memastikan tidak pernah membagikan hadiah berupa uang saat live di Facebook. Ia pun menyebut, akun Facebook yang mencatut namanya merupakan modus penipuan.
Berikut isi postingannya:
"Halo gaes, jangan mudah percaya kalau ada akun abal-abal yang mengatasnamakan saya, saya enggak pernah bikin-bikin giveaway apalagi yang katanya live, kebetulan saudara saya dan teman saya iseng-iseng mantau dan kroscek ke saya.
Heii ... akun go***k, jangan menjadi penipu pakai nama orang ya, nanti kamu bakalan kena karma ditipu sama orang lho.
Untuk teman-teman yang budiman sekali jangan pernah percaya, seumur hidup saya enggak pernah bikin-bikin gituan di media manapun, jadi kalau ada akun atas nama saya bikin giveaway, itu jelas palsu, karena saya sudah menginformasikan ini, jadi kalau ada apa-apa tanggung sendiri risikonya ya."
Selain itu dalam kolom komentar dalam postingan itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Di sisi lain video yang diunggah dalam postigan di atas identik dengan video yang diunggah Soimah dalam akun Tiktoknya @soimah_pancawati yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
Kesimpulan
Postingan video Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan memberikan tanda suka dan membagikannya di media sosial adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2024-22362) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 02/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 Agustus 2024.
Klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina berupa tulisan sebagai berikut.
"Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.
Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
Benarkah klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Awas Hoax, Pertamina Tetap Jual Pertalite 1 September 2024" yang dimuat situs Liputan6.com.
Dalam artikel Liputan6.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, tidak ada rencana penghentian distribusi BBM jenis Pertalite pada 1 September 2024.
"Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah," tegas Heppy dalam keterangan resmi, Sabtu (31/8/2024).
Meskipun di sisi lain, ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
1. Persiapan Dokumen:
Siapkan dokumen yang dibutuhkan, meliputi:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
- Foto Kendaraan
- Dokumen pendukung lainnya jika diperlukan
2. Akses Website:
Buka website resmi Subsidi Tepat MyPertamina di alamat subsiditepat.mypertamina.id
3. Persetujuan Persyaratan:
Baca dengan seksama dan centang informasi yang menyatakan Anda memahami persyaratan yang berlaku.
4. Pendaftaran:
Klik tombol "Daftar Sekarang" untuk memulai proses pendaftaran.
5. Mengikuti Instruksi:
Ikuti setiap instruksi yang diberikan dalam website tersebut. Isi semua informasi yang diminta dengan lengkap dan akurat.
6. Menunggu Verifikasi:
Setelah menyelesaikan pendaftaran, tunggu proses pencocokan data yang dapat memakan waktu maksimal 7 hari kerja. Anda akan diberitahu melalui alamat email yang telah didaftarkan. Alternatifnya, Anda dapat secara berkala memeriksa status pendaftaran di website.
7. Mengunduh QR Code:
Apabila pendaftaran Anda sudah terkonfirmasi, unduh (download) kode QR yang diberikan. Simpan kode QR ini dengan baik karena akan digunakan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.
Kesimpulan
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina tidak benar.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, tidak ada rencana penghentian distribusi BBM jenis Pertalite pada 1 September 2024.
Halaman: 1246/6205