• (GFD-2024-24598) Keliru, Pendaftaran Program Petani Milenial Lewat Situs Tidak Resmi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2024

    Berita



    Sebuah poster berisi informasi tentang pendaftaran program Petani Milenial, beredar di Facebook ini [ arsip ]. Unggahan tersebut juga disertai tautan pendaftaran program tersebut melalui https://daftar2024.live/petani/.

    Akun Facebook lain juga menggunakan narasi yang sama walaupun dengan tautan yang berbeda, seperti yang dibagikan oleh akun ini, ini, ini, dan ini. Beragam akun ini mencantumkan informasi bahwa program Petani Milenial di bawah Kementerian Pertanian tersebut akan mendapatkan penghasilan hingga Rp10 juta per bulan.



    Benarkah ini link pendaftaran Petani Milenial Kementerian Pertanian?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo, meski pemerintah memang membuka program Petani Milenial, namun tautan yang disebar untuk mendaftar program tersebut adalah keliru. Tautan untuk mendaftar program telah disediakan melalui situs Kementerian Pertanian. 

    Mula-mula Tempo memeriksa situs pendaftaran program Petani Milenial yang dicantumkan pengunggah di https://daftar2024.live/petani.Website ini bukan situs untuk mendaftar program Petani Milenial. 

    Begitu pula akun lain yang meneruskan tautan https://register2024.info/petaniku2024/, https://daftar2024.live/petaniku/, dan https://form-pendaftaran.petani-milenial.my.id/. Domain yang digunakan bukan domain resmi pemerintah yang diakhiri dengan [dot]go[dot]id.

    Dilansir Tempo, untuk bergabung dalam program Petani Milenial, calon peserta harus mengikuti beberapa langkah pendaftaran secaraonline. Berikut cara mendaftar yang dapat dilakukan melaluiwebsite resmi Kementerian Pertanian.

    1. Kunjungi Website Resmi Kementan

    Langkah pertama adalah mengunjungi portal pendaftaran resmi di https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/. Di sini, Anda akan menemukan informasi lengkap terkait pendaftaran dan pelatihan untuk menjadi petani milenial.

    2. Isi Form Pendaftaran

    Setelah masuk ke halaman utama, cari menu yang berjudul “Pelatihan Petani Milenial”. Di bagian ini, Anda akan diminta untuk memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Anda. Pastikan nomor NIK yang dimasukkan valid dan sesuai dengan identitas yang terdaftar di database kependudukan.

    3. Lengkapi Data Diri

    Setelah mengisi NIK, Anda akan diarahkan ke form registrasi yang mengharuskan Anda mengisi identitas diri secara lengkap. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar dan lengkap untuk menghindari masalah di kemudian hari.

    4. Unggah Foto Diri

    Di bagian pendaftaran, Anda juga perlu mengunggah foto diri terbaru berukuran 4x6 dengan resolusi maksimal 700 KB. Foto ini akan digunakan sebagai identitas peserta selama program berlangsung.

    5. Konfirmasi Pendaftaran

    Setelah memastikan semua data sudah lengkap dan benar, klik tombol "Daftar" untuk menyelesaikan proses pendaftaran. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan instruksi lebih lanjut melalui email atau di halaman layar pendaftaran untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.

    Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa para peserta program ini bisa memperoleh pendapatan lebih dari Rp 10 juta per bulan, yang merupakan proyeksi hasil panen mereka. Penghasilan ini bukanlah gaji dari pemerintah, namun hasil dari pengelolaan lahan pertanian secara mandiri.

    "Pendapatan tinggi, di atas gaji kalau kita jadi pegawai," kata Amran, Selasa, 12 November 2024.

    Program ini diharapkan mampu mengubah pandangan generasi muda mengenai sektor pertanian yang sering dianggap kurang menjanjikan. Dengan teknologi modern, pertanian bisa menjadi pilihan karir yang menguntungkan dan berkelanjutan.

    Dikutip dari situs CNN Indonesia, Kementerian Pertanian meluruskan isu yang menyebut Petani Milenial akan diberikan gaji Rp10 juta.

    Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan, sejatinya itu bukan gaji. Angka Rp10 juta itu merupakan potensi pendapatan.

    Potensi dihitung dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6.000 per kilogram gabah kering giling (GKG).

    "Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp6.000 per kilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada pangan itu pendapatan perorangan bisa Rp10 juta," katanya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim pendaftaran program petani milenial secaraonline di situs https://daftar2024.live/petani adalahkeliru. 

    Pendaftaran petani milenial dapat dilakukan dengan mudah secara online dan gratis dengan mengunjungi portal pendaftaran resmi di https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24597) Keliru, Video Pendakwah Adi Hidayat Mengaku Hampir Dibunuh dan Menemukan Metode Obati Hipertensi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang diklaim bahwa pendakwah Adi Hidayat sedang mempromosikan metode penyembuhan untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi. 

    Video tersebut memperlihatkan pria yang kerap disapa Ustad Adi Hidayat (UAH) itu,  menceritakan pengalaman hidupnya saat hampir dibunuh atas perintah bos perusahaan produsen obat hipertensi.

    Sehingga dia kemudian menemukan metode buatan sendiri, yang dapat membersihkan kolesterol dari pembuluh darah, menormalkan tekanan darah secara permanen menghilangkan risiko serangan jantung dan stroke, yang dapat digunakan oleh semua orang Indonesia.



    Namun, apakah video Adi Hidayat yang mengumumkan pembunuhan atas dirinya dan penemuan metode menyembuhkan hipertensi itu asli?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menggunakan layanan reverse images search dari mesin pencari Google untuk menemukan video asli dari konten yang beredar tersebut. Ditemukan video serupa, yang memperlihatkan Adi Hidayat membahas hal lain, bukan metode mengatasi hipertensi. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video aslinya ditemukan di saluran YouTube Adi Hidayat Official, yakni diunggah tanggal 11 Mei 2019. Sesungguhnya dalam video itu, dia menjelaskan tentang hukum fiqih Islam terkait perempuan yang menikah tanpa restu orang tua.

    Dalam video aslinya, Adi Hidayat tidak mengatakan sebagai korban percobaan pembunuhan maupun menemukan metode ampuh mengobati darah tinggi dan penyakit lainnya.

    Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten berbasis AI Truemedia.org, juga menemukan bukti kuat bahwa video yang beredar telah diubah menggunakan AI (kecerdasan buatan)sehingga seakan-akan memperlihatkan Adi Hidayat membicarakan pembunuhan dan penemuan metode penyembuhan hipertensi.



    Bukti paling kuat ditemukan dari unsurvoice atau suara dalam video tersebut. Kemungkinan suara tersebut dibuat menggunakan generator AI sebesar 99 sampai 100 persen.

    Waspadai Penipuan Deepfake untuk Penjualan Obat

    Dilansir website perusahaan keamanan siber, Bitdefender.com pada 10 Juli 2024, banyak didapati iklan di media sosial yang tergolong penipuan dengan modus penjualan obat atau suplemen, menggunakan kontendeepfake atau video palsu yang dihasilkan dengan aplikasi AI.

    “Penipuan ini melibatkan penjahat yang membuat iklan dan situs web palsu yang menawarkan produk, pengobatan, atau perawatan ajaib berbiaya rendah yang menjanjikan dapat menyembuhkan kondisi yang sulit disembuhkan, bahkan kanker, bunyi potongan artikel tersebut.

    Peneliti mereka telah memantau iklan-iklan jenis itu dan menyimpulkan sejumlah poin temuan, sebagai berikut:

    Penipu-penipu itu memilih memilih saluran iklan di Meta karena lebih mudah menyasar korban dengan ciri-ciri tertentu dan menyesuaikan pesan dengan karakteristik akun tersebut agar tampak meyakinkan. Sementara penggunaan video palsu para tokoh bertujuan menambah tingkat keberhasilan upaya penipuan mereka.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Adi Hidayat mengaku hampir menjadi korban pembunuhan dan telah menemukan metode menyembuhkan hipertensi adalah klaimkeliru.

    Video itu sesungguhnya bagian dari konten dakwah Adi Hidayat, bukan promosi metode penyembuhan penyakit. Video telah direkayasa menggunakan aplikasi AI dan digunakan untuk melakukan penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24596) [SALAH] Jokowi Seret Prabowo di Kasus KM 50

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 13/12/2024

    Berita

    Beredar video dari kanal YouTube “KAJIAN ASWAJA” berisi klaim yang menyebut Jokowi seret Prabowo di kasus KM 50.

    Berikut narasi lengkapnya:
    MERINDING! BARU SUBUH INI TERBONGKAR, JKW SERET PRABOWO DIKASUS KM50 SEINDONESIA TERKEJUT

    SEINDONESIA DIBIKIN TERKEJUT
    INFO PALING HEBOH SUBUH INI
    JKW SERET PRABOWO DIKASUS KM50

    Sejak diunggah Minggu (8/12/2024) hingga Jumat (13/12/2024) video tersebut telah ditonton lebih dari 72.000 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Jokowi seret Prabowo di kasus KM 50” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang Jokowi seret Prabowo di kasus KM 50.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa. Potret dalam thumbnail video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari penggabungan sejumlah gambar.

    Setelah memasukkan salah satu bagian gambar dalam video ke Yandex Image Search, diketahui video berdurasi 43 menit 51 detik itu hanya menayangkan ulang video dari kanal YouTube Refly Harun berjudul “?LIVE! JKW KABUR DARI KM 5O?! BAGAIMANA DENGAN PRABOWO? PARA TOKOH ORASI!” yang tayang Sabtu (7/12/2024).

    Kesimpulan

    Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan Jokowi seret Prabowo di kasus KM 50.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24595) Apa Iya Ustaz Adi Resmi Gantikan Miftah Jadi Utusan Presiden?

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2024

    Berita

    tirto.id - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan usai menghina seorang pedagang es teh saat acara pengajian di Magelang, penghujung November 2024 lalu. Buntut peristiwa itu, ia pun mendapat teguran langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Gus Miftah lantas memutuskan mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hal itu ia sampaikan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DIY, Jumat (6/12/2024).

    Presiden Prabowo pun menyatakan bakal segera mencari pengganti, dengan turut melibatkan berbagai pihak.

    Menyoal pengganti Gus Miftah tersebut, muncul sebuah video di aplikasi TikTok yang mengklaim bahwa Ustaz Adi Hidayat yang akan menduduki jabatan Gus Miftah sebelumnya, yakni sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Video menampilkan foto Ustaz Adi Hidayat sedang bersalaman dengan presiden Prabowo. Klip berdurasi 16 detik ini salah satunya diunggah oleh akun “malique.seanalfatih”, (arsip) pada Minggu (8/12/2024) lalu.

    “RESMI Ustadz Adi Hidayat akan menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden (Stafsus) setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan tersebut,” begitu bunyi teks yang terpampang dalam video.

    Sampai Kamis (12/12/2024), video tersebut telah menyedot perhatian publik, hingga ditonton sebanyak 293 ribu kali, serta memperoleh lebih dari 2 ribu likes, 691 komentar, dan 448 kali dibagikan. Jika menilik kolom komentar, sebagian warganet terlihat mengucap syukur, akan tetapi ada juga yang mempertanyakan tautan berita terkait.

    Tirto menjumpai video dengan narasi senada di Instagram, seperti bisa dilihat di sini.

    Lantas, benarkah Ustaz Adi Hidayat menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden?

    Hasil Cek Fakta

    Meski nama Ustaz Adi Hidayat santer disebut sebagai pengganti untuk posisi yang ditinggalkan Gus Miftah, hingga artikel ini terbit pada Kamis (12/12/2024), belum ada sumber resmi atau pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi.

    Tim Riset Tirto lalu menonton video yang beredar dari awal hingga akhir. Setelah itu, kami mencoba melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai klaim foto tersebut menggunakan kata kunci “Ustaz Adi Hidayat dengan Prabowo Subianto” di kolom pencarian YouTube.

    Dari hasil penelusuran, Tirto menemukan video serupa yang memuat foto Ustaz Adi Hidayat bersalaman dengan Prabowo Subianto, namun dengan narasi berbeda dari unggahan akun TikTok “malique.seanalfatih”.

    Video bertajuk “Silaturahmi Ustadz Adi Hidayat dengan Prabowo Subianto” ini diunggah oleh kanal YouTube resmi Gerindra TV pada Sabtu (13/4/2019). Dalam keterangan video lawas itu diketahui bahwa potret Ustaz Adi bersalaman dengan Prabowo merupakan dokumentasi silaturahmi Ustaz Adi dengan Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, lima tahun silam.

    Video aslinya menayangkan momen Ustadz Adi Hidayat bersama beberapa artis mengunjungi kediaman Prabowo di Jakarta Selatan. Dalam video, Ustaz Adi, yang saat itu merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, tampak sedang berbincang dengan Prabowo.

    Jadi, bisa disimpulkan kalau foto yang beredar tidak ada kaitannya dengan pelantikan Ustaz Adi sebagai Utusan Khusus Presiden, menggantikan Gus Miftah.

    Lagipula, narasi ini telah diklarifikasi langsung oleh Ustaz Adi Hidayat lewat kanal YouTube miliknya, yakni “Adi Hidayat Official” pada Selasa (10/12/2024) lalu.

    Dalam video panjang berdurasi 8 menit 23 detik itu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan terkait isu yang beredar tentang dirinya yang dikabarkan dilantik menjadi Stafsus (Staf Khusus) oleh pemerintah.

    “Dalam video ini saya menyampaikan bahwa isu yang dimaksud tidak benar adanya. Sekali lagi, kami ingin sampaikan bahwa isu dimaksud, penetapan, pengangkatan, pelantikan, atau apapun diksinya, terkait stafsus itu tidaklah benar adanya,” kata Ustaz Adi pada menit 1:18.

    Dengan demikian, video yang beredar di jagat maya telah diklaim secara keliru. Video hanya menggunakan dokumentasi silaturahmi Ustaz Adi Hidayat dengan Prabowo pada 2019.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta, video dengan klaim bahwa Ustaz Adi Hidayat resmi menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Foto yang dicantumkan dalam video tersebut merupakan dokumentasi lama tahun 2019, saat Ustaz Adi bersilaturahmi ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Rekaman momen itu disiarkan kanal YouTube resmi Gerindra TV pada Sabtu (13/4/2019).

    Narasi ini pun telah diklarifikasi langsung oleh Ustaz Adi Hidayat lewat kanal YouTube miliknya, pada Selasa (10/12/2024) lalu. Dalam klip tersebut, Ustaz Adi menegaskan bahwa isu yang mengaitkan dirinya dengan pergantian Staf Khusus Presiden tidaklah benar.

    Rujukan