• (GFD-2024-22957) [KLARIFIKASI] Foto Ledakan Panel Surya Tidak Terkait Peristiwa di Lebanon

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menunjukkan panel surya milik anggota Hezbollah, kelompok perlawanan di Lebanon, meledak dan terbakar.

    Konten tersebut beredar menyusul serangkaian ledakan perangkat komunikasi terjadi di Lebanon pada 17-19 September 2024.

    Ledakan terutama menyasar pager (penyeranta) dan walkie-talkie milik anggota Hezbollah, kelompok perlawanan yang berkonflik dengan Israel.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto panel surya tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto yang diklaim menunjukkan panel surya milik anggota Hezbollah meledak dan terbakar dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 18 September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Panel surya milik Hizbullah juga meledak hari ini di Lebanon

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicermati, foto ledakan panel surya yang beredar di Facebook terdiri dari dua foto yang digabungkan menjadi satu.

    Penelusuran menggunakan reverse image search dan kata kunci terkait menemukan foto panel surya terbakar di laman Facebook Fire Safety Research Insitute. 

    Laman tersebut mengunggah foto itu pada 25 Agustus 2017 dan mencantumkan lokasi pengambilan gambar di Delaware County Emergency Services Training Center.

    Sementara itu, hasil reverse image search untuk foto rumah terbakar mengarah ke artikel pemeriksaan fakta yang dipublikasikan Arabia Sky News pada 20 September 2024.

    Berdasarkan hasil penelusuran Arabia Sky News, foto tersebut dimuat dalam pemberitaan Vernon Morning Star yang dipublikasikan pada 7 Desember 2020.

    Pemberitaan itu menyebutkan, sebuah rumah di Westshore Estates, Vernon, Kanada, hancur total akibat kebakaran yang terjadi pada 6 November 2020 malam.

    Dilansir L'Orient Today, setelah serangkaian ledakan penyeranta dan walkie-talkie, Kantor Berita Lebanon melaporkan ledakan panel surya di beberapa daerah di Beirut dan selatan, termasuk Nabatieh. Namun, laporan-laporan ini masih belum dikonfirmasi.

    Philippe Khoury, CEO Me-green, penyedia solusi energi terbarukan, dan Pierre Khoury, Presiden Pusat Konservasi Energi Lebanon (LCEC), mengatakan bahwa mereka tidak menerima laporan tentang meledaknya sistem energi surya.

    Sementara itu, Georges Abboud, CEO dan Co-Owner perusahaan energi terbarukan Earth Technologies mengatakan, banyak klien yang menelepon perusahaan setelah serangkaian ledakan penyeranta di Beirut untuk menanyakan tentang keamanan produk.

    Menurut Abboud, litium fosfat yang digunakan dalam panel surya memang dapat menyebabkan kebakaran, tetapi tidak meledak.

    Ia meyakini bahwa yang terjadi di Nabatieh kemungkinan adalah ledakan penyeranta di dekat panel surya, yang menimbulkan kebakaran. 

    Selan itu, Abboud juga tidak mendengar atau mendapatkan laporan soal ledakan atau peretasan panel surya di daerah lain..

    "Panel surya tidak bisa meledak kecuali ada bahan peledak di dalamnya," kata Abboud.

    Abboud juga mengatakan bahwa sangat tidak mungkin sistem-sistem tersebut diretas, karena peretasan perlu dikerjakan pada setiap sistem secara terpisah.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan panel surya milik anggota Hezbollah meledak dan terbakar perlu diluruskan.

    Foto ledakan panel surya tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Setelah dicermati, foto tersebut terdari dua foto yang digabungkan menjadi satu.

    Kedua foto telah beredar di internet sebelum serangkaian ledakan penyeranta di Lebanon pada September 2024. Selain itu, laporan ledakan panel surya di Lebanon belum terkonfirmasi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22956) [KLARIFIKASI] Pernyataan "Fitnah adalah Alat Orang Kalah Debat" Bukan dari Socrates

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kutipan pernyataan yang diatribusikan kepada filsuf Yunani, Socrates. Pernyataan itu memuat pandangan Socrates soal debat dan fitnah.

    Kutipan yang dibagikan berbunyi sebagai berikut: "Ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat bagi pecundang".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Socrates tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

    Kutipan pernyataan soal debat dan fitnah yang disebut berasal dari Socrates dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut kutipan pernyataan yang dibagikan:

    Ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat bagi pecundang.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Britannica, meski dikenal sebagai filsuf berpengaruh, Socrates tidak menulis apa pun. Pemikirannya dicatat oleh murid-muridnya, terutama Plato dan Xenophon.

    Catatan tentang Socrates juga ditulis oleh murid Plato, Aristoteles, yang memperoleh pengetahuan tentang Socrates melalui gurunya.

    Dilansir PolitiFact, asisten profesor filsafat dan klasik di Penn State University, Christopher Moore mengatakan, Plato dan Xenophon menulis tentang Socrates dan fitnah, tetapi tidak dalam konteks perdebatan yang kalah.

    Socrates percaya, mereka yang memfitnahnya membenci filsafat dan kebenaran. Namun, ia tidak menyebut mereka sebagai pecundang.

    Tidak ada bukti Socrates mengatakan sesuatu seperti kutipan yang beredar di Facebook, atau variasi dari kutipan tersebut.

    Dilansir Biography, Socrates tidak memberikan ceramah tentang pengetahuan. Ia juga tidak menuliskan pikirannya dalam bentuk apa pun. 

    Socrates menjuluki dirinya sebagai orang bodoh karena tidak punya ide. Namun pada saat bersamaan, ia juga mengaku sebagai orang bijak karena mengakui ketidaktahuannya sendiri.

    Socrates hidup di Athena, Yunani, pada 470-399 SM. Ia kerap berkeliling Athena untuk mengajukan pertanyaan dengan metode dialektika yang disebut Metode Socrates.

    Metode itu memaksa lawan bicaranya untuk memikirkan masalah hingga sampai pada kesimpulan yang logis. Terkadang jawaban dari masalah tersebut sangat jelas, tetapi lawan bicara Socrates keliru menjawab dan membuat mereka terlihat bodoh.

    Selama masa hidup Socrates, Athena mengalami kemunduran setelah kalah dari Sparta dalam Perang Peloponnesia. Warga Athena pun memasuki periode ketidakstabilan.

    Banyak dari mereka mencoba mempertahankan identitas dengan berpegang teguh pada kejayaan masa lalu, gagasan tentang kekayaan, dan terpaku pada keindahan fisik. Socrates menyerang nilai-nilai ini dengan penekanannya yang kuat pada pentingnya pikiran.

    Meski banyak orang Athena yang mengagumi kritik Socrates terhadap nilai-nilai konvensional Yunani masa itu, sebagian lainnya menjadi marah dan merasa bahwa Socrates mengancam cara hidup dan masa depan mereka yang tidak menentu.

    Pada 399 SM, Socrates dituduh merusak generasi muda Athena dan menyebarkan bidah. Ia pun dijatuhi hukuman mati dengan menenggak campuran racun hemlock.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Socrates tidak pernah terbukti mengatakan "ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat bagi pecundang".

    Socrates percaya, mereka yang memfitnahnya membenci filsafat dan kebenaran. Namun, ia tidak menyebut mereka sebagai pecundang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22955) Cek Fakta: Kisah Mike Tyson Salat di Kafe yang Larang Pengunjung Beragama Islam

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/09/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi tentang petinju dunia Mike Tyson yang masuk ke sebuah kafe bersama dua rekannya untuk menjalankan salat.

    Narasi itu muncul di akun TikTok @mifahmiiii. Di sana diceritakan tentang kafe di Los Angeles, Amerika yang melarang seorang muslim untuk masuk ke dalamnya.

    Mike Tyson bersama Sweden Badou Jack dan Amer Abdullah yang ketiganya merupakan atlet tinju terkenal disebut masuk ke dalam kafe tersebut dan melaksanakan salat berjamaah.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    “Jadi, kalian harus tau nih, jadi ada sebuah kafe di Los Angeles Amerika yang mana si pemilik cafe nya nulis di depan kafenya. Orang muslim dilarang masuk nah ini nih, yang harus kalian tau tiba-tiba ada 3 orang muslim yang masuk ke dalam kafenya,"

    "Mereka masuk aja tuh gak beli apa-apa dan mereka bertiga ini langsung gelar sajadah langsung melaksanakan sholat asar berjamaah di cafe tersebut kan di lokasi itu tuh bukan hanya ada pemiliknya doang, tapi selain ada pemiliknya, ada juga orang-orang lain yang ngantri, sambil ngopi di sana ada juga sekuriti dan mereka semua diem gak berani mengusir 3 orang muslim yang sedang shalat disitu tau gak kenapa karena orang-orang yang sholat disitu yang pertama ada Mike tyson, orang juara tinju kelas berat dunia yang ke-2 ada sweden badou jack, dia itu juga seorang juara tinju dunia saat ini dan yang ke-3 yang menjadi imam adalah ammar abdullah adalah seorang juara cheek boxing daripada bogem dari para petinju dengan,"

    "Si milik cafe sama scurity nya pada diem aja deh kalo menurut pengen ga pimpit ke kafe itu.”

    Lantas benarkah narasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran fakta oleh Suara.com, ditemukan data bahwa Pemeriksa Fakta Mafindo melalui turnbackhoax.id sejak 2020 telah membantah kebenaran cerita tersebut. Faktanya, video tersebut diambil di kantor perkebunan ganja milik Mike Tyson sendiri yang bernama Tyson Ranch, di California, Amerika Serikat pada 23 Agustus 2020 lalu.

    Melansir iNews, disebutkan bahwa saat itu sedang dalam tahap persiapan untuk pertarungan Jack yang akan dilaksanakan 28 November 2020. Ketika Jack dan Abdallah tiba dan hendak melaksanakan salat, Mike Tyson mengajaknya untuk melakukan salat bersama di lokasi tersebut.

    Dalam foto asli yang utuh tanpa terpotong yang dibagikan oleh Jack di Twitternya pada Agustus 2020, terlihat jelas logo Tyson Ranch yang menandakan bahwa lokasi tersebut berada di tempat bisnis ganja milik Mike Tyson.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita Mike Tyson sengaja salat di kafe yang melarang muslim masuk ke dalamnya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
  • (GFD-2024-22954) Cek Fakta: Maarten Paes Fasih Berbicara dengan Bahasa Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/09/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi mengenai pemain Timnas Sepak Bola Indonesia, Marteen Paes sangat fasih berbicara dengan bahasa Indonesia.

    Dalam video yang diunggah oleh akun youtube bernama @aliefpangkas87 diperlihatkan Maarten Paes sedang diwawancarai dengan bahasa Indonesia dan dijawab juga menggunakan bahasa Indonesia. Postingan tersebut juga telah dilihat sebanyak 314 ribu penonton di Youtube.

    Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:

    Maarten Paes Paseh Bener Bahasa Indonesianya

    Lantas benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com, Setelah dilakukan pengecekan menggunakan google search image, ditemukan dua postingan yang mirip dengan unggahan youtube tersebut, pertama pada akun tiktok Dun Hill dan akun youtube Timnas United.

    Terdengar di video tersebut, Maarten Paes tengah diwawancarai dengan menggunakan bahasa Inggris dan ia pun menjawab juga menggunakan bahasa Inggris.

    Sementara itu, terpantau dalam wawancara dengan Metro TV, Maarten menjelaskan dirinya masih terus belajar bahasa Indonesia untuk memperlancar komunikasi dengan rekan-rekan satu tim.

    Walau demikian, Maarten Paes belum sepenuhnya lancar dalam berbahasa Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk diwawancarai memakai bahasa Indonesia pada Oktober mendatang.

    Berdasarkan hasil pengecekan suara pada video tersebut menggunakan Hive Moderation, hasil menunjukkan 99,8% bahwa suara dalam video tersebut merupakan buatan AI atau kecerdasan buatan.

    Kemungkinan besar, video asli yang memuat wawancara dalam bahasa Inggris diubah dengan menggunakan bahasa Indonesia menggunakan bantuan AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut Maarten Paes fasih berbahasa Indonesia tidaklah benar alias hoaks. Konten tersebut termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.