• (GFD-2024-22487) Tautan Palsu Pendaftaran Partai Perubahan Buatan Anies Baswedan

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    tirto.id - Sekira akhir Agustus lalu, eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan akan membentuk organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik baru, setelah dirinya tak lagi terlibat dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

    Lewat video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Jumat (30/8/2024), Anies mengatakan, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang makin hari makin terasa besar, dan diperlukan adanya gerakan, maka jalan itu barangkali bakal ia tempuh.

    Meski dalam video Anies tak menyebut soal nama partai atau ormas yang akan dibuat, beredar di jagat maya narasi yang berisi informasi soal “Partai Perubahan” besutan Anies.

    Salah satu akun Facebook bernama “Kukila Kelana” (arsip) mengunggah klip tak sampai dua menit yang menunjukkan sosok Anies disertai narasi tata cara pendaftaran kepengurusan partai, yakni melalui formulir daring atau Google Form. Pendaftaran itu dikatakan mencakup keanggotaan partai secara umum, keanggotaan per provinsi, dan keanggotaan koordinator wilayah luar negeri.

    “Kepengurusan Panitian Pendirian Partai Perubahan sudah terentuk lengkap di 38 provinsi, silakan daftar dengan memilih link Google Form sesuai KTP domisili,” tulis akun pengunggah, lengkap beserta tautan formulir pendaftaran untuk masing-masing provinsi.

    Unggahan ini dibagikan di grup Facebook “PEJUANG KHILAFAH” pada Sabtu (31/8/2024), sehari setelah mencuat rencana Anies membuat ormas/parpol. Hingga Jumat (6/9/2024), video ini memperoleh satu tanda suka. Narasi serupa juga disebarkan oleh akun Facebook lain, seperti bisa dilihat di sini.

    Namun, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyimak video secara utuh, Tim Riset Tirto mengunjungi akun Instagram resmi @aniesbaswedan untuk memastikan klaim yang beredar.

    Rupanya Anies telah mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar tidak benar. Dalam unggahan Instagramnya, Sabtu (31/8/2024), Anies mengatakan hingga kini belum ada formulir apapun terkait ormas/parpol yang bakal dibuat.

    “Beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR Code, ada nomor rekening. Ada yang diminta untuk menyumbang, ada yang diminta untuk mendaftar, ada terkait dengan partai dan ormas. Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,” katanya.

    Anies memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tetap kritis terhadap narasi-narasi yang berseliweran.

    Sebagai tambahan informasi, sebelumnya, Anies diisukan maju di Pilkada Jawa Barat. Hal itu terungkap setelah informasi tersebut sempat diembuskan oleh sebagian pengurus DPP dan DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/PDIP Jawa Barat.

    Anies disebut-sebut maju bersama Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, setelah dirinya batal maju di Pilkada Jakarta.

    Meski begitu, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan bahwa Anies menghargai tawaran itu, namun Anies memiliki pertimbangan tersendiri mengenai sikap politik.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, Anies Baswedan telah mengklarifikasi bahwa informasi soal pendaftaran “Partai Perubahan” yang beredar tidak benar.

    Dalam unggahan Instagramnya, Sabtu (31/8/2024), Anies mengatakan hingga kini belum ada formulir atau edaran apapun terkait ormas/parpol yang bakal dibuat. Anies memperingatkan untuk berhati-hati dan tetap kritis terhadap narasi-narasi yang berseliweran.

    Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa tautan yang beredar berisi tautan pendaftaran partai atau ormas bikinan Anies bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22486) Hoaks Video Penyambutan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    tirto.id - Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam perjalanan Apostolik ke Indonesia, mendapat sambutan meriah. Selain memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, kunjungan Paus yang berlangsung selama 3-6 September 2024 ini juga telah dijadwalkan menghadiri pertemuan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta.

    Tak hanya orang tua, kalangan pelajar pun tampak sorak sorai menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Kamis (5/9/2024). Dalam acara yang dihadiri Kepala Negara Vatikan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyatakan setiap orang boleh masuk dan memanfaatkan fasilitas di Masjid Istiqlal selama memiliki tujuan untuk mencari kebaikan.

    Namun lawatan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal ini tak lepas dari pro dan kontra. Sebuah akun Facebook bernama “Babank Thoyib” (arsip) misalnya, menyebarkan video dengan nada negatif yang diklaim sebagai momen penyambutan masyarakat terhadap kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia.

    Cuplikan yang disertakan memperlihatkan sekelompok orang mengenakan kostum bernuansa merah dan putih. Mereka tampak menyanyikan lagu Indonesia Raya.

    “Penyambutan paus Paulus di masjid Istiqlal. Ada apa ini? Ada duitnya. Naudzubillahi mindzaliq. Semoga Allah azza wajall tidak menimpakan kemurkaannya kepada kaum muslimin diindonesia atas ulahnya pemerintah,” begitu bunyi keterangan yang dibubuhkan dalam unggahan.

    Sejak disebarkan pada Rabu (4/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024), video ini sudah diputar sebanyak 38 ribu kali, dan meraup 203 reaksi emoji dan 134 komentar. Para warganet tampak memercayai informasi tersebut dan berkomentar dengan kalimat istirja’, yakni “innalillahi wainna ilaihi rajiun”, yang biasa dilontarkan Umat Muslim saat mendengarkan kabar duka.

    Namun, bagaimana kebenaran video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menyaksikan video sepanjang 3 menit 39 detik, langkah selanjutnya yang dilakukan Tim Riset Tirto yakni mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya lewat Google Image.

    Hasilnya, kami menemukan video dengan angle berbeda disiarkan di kanal YouTube “Sufi TQN”. Menurut keterangan, rekaman itu merupakan acara dzikir bersama Hadrotussyeikh Abah Aos, yang digelar di Masjid Istiqlal, Sabtu (31/8/2024). Abah Aos, bernama lengkap Syeikh Muhammad Abdul Gaos SM. RA. QS., adalah seorang tokoh Muslim kenamaan.

    Tirto juga menemukan foto identik diunggah di akun resmi Abah Aos, yakni @abahaos38. Abah Aos, lewat unggahan Instagramnya, Selasa (30/7/2024), juga mengundang masyarakat untuk berkumpul di Masjid Istiqlal pada 31 Agustus 2024. Acara itu disebut dilakukan dalam rangka syukuran Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, mensyukuri ulang tahun Pengajian Anti Gempa (Manaqiban) ke-19, dan syukuran ulang tahun PPKN ke-119.

    Tirto lantas mencoba melakukan pencarian Google dengan kata kunci “jamaah berpeci merah putih di Masjid Istiqlal”. Penelusuran itu membawa kami ke artikel Republika berjudul “Viral Jamaah Berpeci Merah Putih Nyanyi Lagu Kebangsaan di Masjid Istiqlal”.

    Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd. Salam, Ustadz Abu Hurairah, telah menanggapi soal jamaah yang menyanyikan lagu kebangsaan di Masjid Istiqlal pada 31 Agustus 2024 lalu.

    Ia mengatakan, jamaah yang menyanyikan lagu Indonesia Raya itu dipimpin langsung oleh Abah Aos.

    Direktur Pendidikan Pesantren Peradaban Dunia Jagat Asy, Tata Masta, menjelaskan, rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan qiyamul lail, dzikir, sholat Subuh, manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, dan ditutup ceramah agama.

    "Dengan demikian penggalan video yang beredar bukanlah satu-satunya acara yang dilakukan oleh panitia dan jamaah," ujar Tata, mengutip Republika, Selasa (3/9/2024).

    Lebih lanjut Tata menuturkan, jamaah Thoriqoh Qodiriah Naqsyabandiah Suryalaya Sirnarasa PPKN yang menghadiri acara itu menggunakan dress code yang telah dilakukan bertahun-tahun yakni, pakaian merah putih serta peci merah putih sebagai ekspresi Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Komitmen Nasionalisme.

    Menurut Tata, pakaian dengan nuansa merah putih dalam acara itu adalah sebagai simbol kecintaan terhadap lambang negara dalam hal ini bendera merah putih.

    "Dengan demikian busana tersebut tidak ada kaitannya dengan simbol yang digunakan oleh agama lain seperti Sinterklas seperti yang diasumsikan dalam komentar di media sosial," kata Tata.

    Selain itu, dia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video sekelompok orang mengenakan busana merah dan putih menyanyikan lagu Indonesia Raya dan diklaim sebagai penyambutan kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal Jakarta bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video dengan angle berbeda disiarkan di kanal YouTube “Sufi TQN”. Menurut keterangan, rekaman itu merupakan acara dzikir bersama Abah Aos, yang digelar di Masjid Istiqlal, Sabtu (31/8/2024).

    Direktur Pendidikan Pesantren Peradaban Dunia Jagat Asy, Tata Masta, juga telah menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22485) [HOAKS] Tautan Mengatasnamakan Bantuan Dana BPJS Kesehatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan di media sosial yang menyertakan tautan untuk mendapatkan bantuan dana Rp 1 juta mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Tautan bantuan dana Rp 1 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (3/9/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Bagi peserta BPJS selamat dapat bantuan pemerintah senilai 1juta langsung klik link di bawah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hokas dan merupakan modus penipuan.

    "Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/9/2024).

    Ia menyarankan masyarakat untuk menghubungi saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan apabila memiliki pertanyaan atau keluhan.

    Saluran komunikasi tersebut antara lain:

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan bantuan dana Rp 1 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hokas dan merupakan modus penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22484) [HOAKS] Promo Gebyar Undian Berhadiah Bank BJB 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau Bank BJB mengadakan program promo gebyar undian berhadiah 2024.

    Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Unggahan soal program undian berhadiah dari Bank BJB muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan poster dan tautan yang menampilkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta beberapa pejabat lainnya.

    Unggahan diberi keterangan sebagai berikut:

    ???????????????????????? ???????????????????????????? ???????????????? ???????????? ???????????????? ???????????????????????????????????? ???????????????????????? ????????????????????????????????|???????????? ???????????????????????????????? ???????????? ????????????????????????!!!

    Festival byDIGI ?ank ?J? Mengadakan Undian Berhadiah Milyaran Rupiah !! Ayokk Cetak dan Ambil Kupon mu sekarang untuk memenangkan Undian Berhadiah ?J?.Khusus pengguna bank ?J?.?lik ????????????????????????

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook undian berhadiah Bank BJB

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster dalam unggahan identik dengan yang ada di laman infobisnis.id ini.

    Poster aslinya bukan soal undian berhadiah, melainkan tentang seminar nasional mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan menggunakan WhereGoes. Hasilnya, tautan itu tidak mengarah ke situs resmi Bank BJB.

    Tautan tersebut berisi permintaan untuk mengisi data pribadi dan perbankan. Waspada, jangan sampai menjadi korban penipuan.

    Sementara, melalui akun Instagram-nya, Bank BJB menyatakan tidak pernah meminta data pribadi nasabah untuk undian berhadiah.

    Bank BJB meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan tersebut.

    Adapun ciri-ciri akun palsu mengatasnamakan Bank BJB, yakni:

    Kesimpulan

    Unggahan soal program promo gebyar undian berhadiah Bank BJB 2024 tidak benar atau hoaks.  

    Tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi Bank BJB. Tautan tersebut berisi permintaan untuk mengisi data pribadi yang mengarah pada penipuan.

    Sementara, Bank BJB tidak pernah meminta data pribadi nasabah untuk undian berhadiah.

    Rujukan