• (GFD-2025-30679) [SALAH] Ditemukan Tewas Berpelukan, Ibu dan Anak Korban Banjir Sumatera

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/12/2025

    Berita

    Akun X “harihafidz86” pada Selasa (2/12/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:

    “Ya Allah Innalillahiwainnalillahirajiun Semoga husnul khotimah Aamiin. Jenazah ibu dan anak korban banjir Sumatera ditemukan dalam posisi berpelukan

    Per Jumat (12/12/2025) video itu sudah ditonton 59 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan potongan gambar dari video tersebut ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan sukabumiheadline.com "Ditemukan tewas berpelukan, ibu dan anak korban banjir Sukabumi" yang tayang pada Sabtu (8/3/2025).


    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran lebih lanjut. Diketahui, konteks video merupakan banjir yang melanda Sukabumi yang disebabkan disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, mengakibatkan aliran sungai meluap dan merendam pemukiman warga, pada Kamis (6/3/2025) hingga Jumat pagi.

    Kesimpulan

    Faktanya, video merupakan bukan korban akibat banjir di Sumatra tapi korban banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (8/3/2025) jadi unggahan berisi narasi “ditemukan tewas berpelukan, ibu dan anak korban banjir Sumatra” merupakan konteks yang salah (false context).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30678) Cek Fakta: Hoaks Artikel Pemerintah Tetapkan Jokowi Sebagai Bencana Nasional

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang menyebut pemerintah menetapkan Jokowi sebagai bencana nasional. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Desember 2025.
    Dalam postingannya terdapat tangkapan layar artikel dari Detik News berjudul:
    "Pemerintah Menetapkan Jokowi Sebagai Bencana Nasional"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Hidup di indo gak kena kibulan nya Mulyono sdh pencapaian besarvmembuktikan kl sakti jg. bagi ternak yg terkena kibulan nya pak Mul, jangan lupa minum jamu, biar kuatt"
    Lalu benarkah postingan artikel yang menyebut pemerintah menetapkan Jokowi sebagai bencana nasional?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel asli diunggah oleh Detik News dengan nama penulis, foto, dan waktu tayang yang sama dengan postingan.
    Nama penulis artikel tersebut adalah Isal Mawardi dan juga waktu tayang artikel pada Selasa (9/12/2025) pukul 06:18 WIB.
    Namun dalam artikel asli berjudul "Sejumlah Lokasi di Sumut Terisolasi, BNPB Ungkap Kondisi Warga".
    Artikel tersebut sama sekali tidak membahas mantan Presiden Jokowi. Artikel asli membahas penjelasan BNPB terkait kondisi warga di sejumlah lokasi Sumatera Utara yang masih terisolasi.

    Kesimpulan


    Postingan artikel yang menyebut pemerintah menetapkan Jokowi sebagai bencana nasional adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan artikel merupakan hasil suntingan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30677) Cek Fakta: Tidak Benar BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami dan Gempa Megathrust di Lampung

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami dan gempa megathrust di Lampung, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Desember 2025.
    Klaim BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami dan gempa megathrust di Lampung, berupa tulisan sebagai berikut.
    "Berita Terkini
    Peringatan BMKG soal Potensi Banjir Rob-Tsunami dan Megathrust pada 3–9 Desember 2025 di Lampung
    #christmasstory #familyfun #personalstory,"
    Benarkah klaim BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami dan gempa megathrust di Lampung? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami dan gempa megathrust di Lampung, penelusuran mengarah pada akun resmi BMKG Lampung @bmkglampung.
    Akun Instagram @bmkglampung mengunggah informasi yang menyebutkan kabar tentang potensi tsunami dan megathrust di Lampung adalah hoaks.
    Faktanya, informasi yang dikeluarkan dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung pada 3-9 Desember 2025 merupakan Peringatan Dini Pasang Maksimum yang disebabkan adanya fenomena Supermoon.
     
    Berikut unggahan informasi tersebut:
    "⚠HOAKS Informasi Potensi Megathrust & Tsunami (3-9 Desember 2025) di Lampung
    Informasi yang beredar melalui sosial media terkait Peringatan adanya potensi tsunami dan megathrust pada 3-9 Desember 2025 di Lampung adalah TIDAK BENAR.
    Fakta : Informasi yang dikeluarkan dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung pada 3-9 Desember 2025 merupakan Peringatan Dini Pasang Maksimum yang disebabkan adanya fenomena Supermoon.
    Informasi potensi megathrust di selat sunda bukanlah hal yang baru dan sudah dikaji sejak dulu, namun bukan berarti informasi-informasi yang beredar menjadi peringatan dini terjadinya gempa megathrust dalam waktu dekat. Hingga kini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu terjadinya gempa, oleh karena itu masyarakat diimbau tetap tenang dan jangan mudah percaya info viral tanpa sumber, serta perlu juga mempersiapkan mitigasi bencana gempa maupun tsunami.
    Pastikan informasi yang beredar juga merupakan informasi resmi yang berasal dari kanal resmi BMKG yaa sobat :?www.bmkg.go.id?@infoBMKG?App InfoBMKG"

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim BMKG keluarkan peringatan potensi tsunami dan gempa megathrust di Lampung tidak benar.
    Faktanya, informasi yang dikeluarkan dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung pada 3-9 Desember 2025 merupakan Peringatan Dini Pasang Maksimum yang disebabkan adanya fenomena Supermoon.
     
  • (GFD-2025-30676) Keliru: Arang yang Ditumbuk Bisa Memutihkan Gigi Kuning

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2025

    Berita

    SEBUAH akun Facebook [arsip] membagikan konten mengenai cara memutihkan gigi menggunakan bahan alami, yakni arang. Metode ini diklaim sebagai tradisi lawas yang telah dipraktikkan masyarakat sejak lama.

    Pengunggah menjelaskan bahwa arang harus ditumbuk hingga halus sebelum digunakan. Bubuk hitam itu lantas digosokkan secara langsung pada permukaan gigi yang menguning.



    Namun benarkah arang dapat digunakan untuk memutihkan gigi?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi klaim itu dengan menghubungi Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Wilayah Riau, drg. Grifino Dahlihardy. Ia menegaskan klaim tersebut hanyalah mitos.

    Grifino menjelaskan gigi yang sehat dan kuat justru berwarna kuning gading. Penggunaan bahan tertentu untuk menghilangkan warna asli gigi justru berisiko tinggi. Dalam jangka panjang, tindakan itu dapat mengikis lapisan gigi sehingga menjadi rapuh.

    "Pigmentasi gigi jangan diganggu, biar dia tumbuh dan berkembang secara alami," kata Grifino kepada Tempo, Selasa, 9 Desember 2025.

    Ia menekankan tujuan utama menggosok gigi adalah membersihkan sisa makanan atau debris, bukan memutihkan. Debris yang tak dibersihkan bakal menumpuk menjadi karang gigi atau plaque pemicu bau mulut.

    Sementara untuk memutihkan gigi secara permanen, pasien bisa memasang veneer, yakni lapisan tipis material yang ditempelkan pada permukaan gigi agar lebih estetis. Namun, prosedur ini membutuhkan biaya cukup mahal.

    Mengutip situs kesehatan Healthline.com arang dalam pasta gigi biasanya berjenis arang aktif. Bahan ini terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan zat alami lain yang dioksidasi dalam suhu tinggi.

    Meski begitu, efek jangka panjang pasta gigi berbahan arang belum diketahui pasti. Sebuah tinjauan pada 2017 memperingatkan dokter gigi agar menyarankan pasien berhati-hati. Musababnya, klaim khasiat arang memutihkan gigi dinilai mengkhawatirkan dari segi keamanan.

    Penelitian yang dilansir situs National Library Medicine menyebut efektivitas pasta gigi berbahan arang tak berbeda signifikan dengan pasta gigi pemutih biasa. Bahan arang hanya efektif mengurangi noda ekstrinsik akibat konsumsi kopi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim memutihkan gigi kuning dengan arang ditumbuk lalu digosokkan ke gigi adalah keliru.

    Rujukan