• (GFD-2025-27305) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran “Rekrutmen Program Literasi Nasional”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 09/06/2025

    Berita

    Pada Sabtu (24/5/2025) akun Facebook “Andika Saputra” membagikan tautan [arsip] disertai narasi :

    “Open Rekrutmen Nasional Sosialisator Program Literasi Nasional 2025

    Sesuai Domisili/Daerah kalian😊

    silahkan isi data melalui link di di bawah👇

    https://rekrutmenliterasinasional2025.piillly.com

    Pendaftaran Gratis Tidak Dipungut Biaya!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam unggahan. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Program Literasi Nasional penggerakliterasi.i.

    Setelah foto unggahan ditelusuri menggunakan Google Lens, diketahui kalau poster serupa pernah diunggah oleh akun Instagram resmi startup edutech “nyalanesia” pada Desember 2024.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri informasi lowongan di laman Program Literasi Nasional (penggerakliterasi.id). Diketahui, pendaftaran sebagai sosialisator Program Literasi Nasional telah selesai dilaksanakan pada 12—27 Desember 2024.

    Proses rekrutmen saat ini telah memasuki tahap uji penerjunan dan pelatihan bagi kandidat SPL Nasional yang terpilih, dijadwalkan selesai pada 27 Juni 2025. Rangkaian seleksi akan ditutup pada Agustus 2025 dengan agenda pelantikan para sosialisator terpilih.

    Pengumuman mengenai rekrutmen diinformasikan melalui :

    www.penggerakliterasi.id
    Facebook “Nyalanesia”
    Instagram “nyalanesia”

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran sosialisator program Literasi Nasional 2025” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27304) [KLARIFIKASI] Ikon Tiga Garis Bukan Tanda Ada Hacker di Grup WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang meminta pengguna WhatsApp mewaspadai ikon tiga garis yang muncul di pojok kanan atas grup percakapan.

    Menurut narasi yang beredar, ikon itu menandakan adanya hacker dalam grup yang bisa membobol aplikasi mobile banking.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim ikon tiga garis di grup WhatsApp adalah tanda keberadaan hacker dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Rabu (4/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    *Mohon perhatiannya* Group HP yg di pojok kanan atas dekat titik 3 itu.. bila ada tiga garis² dari atas ke bawah berbentuk dalam lingkaran.. berarti di *group tsb ada hecker nya*

    Tapi kalau d pojok kanan atas dekat titik 3 ada gambar gagang tilp dn kamera video berarti *group tsb tidak ada hecker nya*

    Coba periksa semua group yg kawan² punya.

    *_Jangan pernah ikut gabung, jgn di pencet yg bulat pjg warna hijau mendatar_* di group krn bisa menguras isi M-Banking anda

    Screenshot Klarifikasi, ikon ini bukan tanda adanya hacker di grup WhatsApp

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicermati, ikon tiga garis yang dimaksud dalam narasi tersebut merujuk kepada fitur baru WhatsApp, yakni Voice Chat Group.

    Dikutip dari Kompas.com, fitur ini memungkinkan pengguna mengobrol langsung dengan orang banyak sekaligus di dalam sebuah grup WhatsApp.

    Fitur ini berbeda dengan panggilan suara atau telepon di grup. Voice Chat memungkinkan anggota grup untuk berbicara secara langsung tanpa harus menelpon semua nomor anggota.

    Fitur ini sebelumnya hanya mendukung grup WhatsApp berukuran besar saja, yaitu grup yang memiliki anggota 33-256 orang.

    Kini voice chat WhatsApp bisa dipakai di semua grup WA. Ekspansi fitur ini diumumkan pihak WhatsApp lewat posting di blog resmi perusahaan pada 26 Mei 2025.

    Untuk memulai chat audio, pertama buka chat dari grup yang diinginkan. Kemudian, klik ikon tiga garis di pojok kanan atas layar. Lalu, klik "Mulai chat audio".

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim ikon tiga garis di grup WhatsApp adalah tanda keberadaan hacker perlu diluruskan.

    Ikon tiga garis yang dimaksud dalam narasi tersebut merujuk kepada fitur baru WhatsApp, yakni Voice Chat Group. Ikon itu bukan menandakan keberadaan hacker.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27303) [HOAKS] Indro Warkop Meninggal Dunia pada 5 Juni 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Salah satu anggota grup lawak Warkop DKI, Indrodjojo Kusumonegoro atau biasa dikenal sebagai Indro Warkop, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (5/6/2025).

    Kabar kematian Indro dibagikan oleh sejumlah akun Facebook. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu hoaks.

    Kabar kematian Indro Warkop dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Kamis (5/6/2025). 

    Berikut narasi yang dibagikan:

    DetikDetik Artissss Indro Warkop Menghembuskan Nafas Terakhir di Rumah S4kit..

    Narasi itu disertai foto Indro terbaring di ranjang rumah sakit.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, foto Indra terbaring di ranjang rumah sakit ditemukan di pemberitaan BeritaSatu, 20 Juli 2015.

    Artikel itu memberitakan pentolan grup lawak Warkop DKI tersebut jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit saat momen Lebaran 2015.

    "Mungkin ini kecapeaan sehabis mengisi acara buka Ramadan kemarin. Faktor usia juga jadi penyebab. Selain itu faktor dehidrasi jadi penyebab penurunan kondisi kesehatan aku," kata Indro saat ditemui di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta pada 20 Juli 2015.

    "Pas Lebaran pertama aku coba bertahan, tapi akhirnya tumbang juga pas lebaran kedua dan harus diopname di sini," tuturnya.

    Sementara itu, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan terkini dari media kredibel manapun tentang meninggalnya Indro pada Kamis (5/6/2025).

    Di laman Instagram miliknya, @indrowarkop_asli (terverifikasi), juga tidak ditemukan informasi bahwa komedian tersebut telah berpulang.

    Terbaru, Indro menghadiri acara peluncuran poster film Warkop DKI Kartun yang diselenggarakan di Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (2/6/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Indro mengungkapkan bahwa Warkop DKI Kartun adalah cara mewariskan humor khas kelompoknya kepada generasi muda.

    "Langkah ini bukan sekadar upaya untuk melestarikan warisan Warkop, melainkan juga untuk memperkenalkan humor khas Dono, Kasino, Indro kepada generasi baru yang akrab dengan dunia kartun," kata Indro, dikutip dari Antara.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar kematian Indro Warkop yang dibagikan oleh sejumlah akun Facebook pada Kamis (5/6/2025) adalah hoaks.

    Foto yang dibagikan adalah foto lama saat Indro dirawat di rumah sakit pada Juli 2015. Tidak ada bukti bahwa Indro telah meninggal dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27302) Cek Fakta: Hoaks Artikel Nadiem Makarim Berbagi Uang Pengadaan Laptop Rp 11 Triliun dengan Mantan Presiden Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Nadiem Makarim berbagi uang pengadaan laptop Rp 11 triliun dengan mantan Presiden Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 Juni 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Nadim Makarim Tegaskan pengadaan laptop sebesar 11 Triliun Bagi Dua sama Pak Jokowi Gibran saksinya di Solo"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "*Nadim Makarim Tegaskan Uang Pengadaan Laptop 11 Triliun Dibagi Dua Sama Moelyono & Fufufufu, Saksinya Ada di Solo**Terkutuk lah Moelyono & Fufufufu* yang begitu tega mengambil uang untuk Program Pendidikan Rakyat Indonesia.Ternyata yang ngembat duit anggaran Laptop Kementrian Diknas sebesar Rp. 11 triliun adalah Moelyono & Fufufufu"
    Lalu benarkah postingan artikel Nadiem Makarim berbagi uang pengadaan laptop Rp 11 triliun dengan mantan Presiden Jokowi?
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel diunggah menggunakan foto yang sama dan juga waktu tayang yang sama yakni 28 Mei 2025 pukul 21.36 WIB.
    Namun dalam artikel asli yang diunggah Tempo.co berjudul "Ini Peran 2 Stafsus Nadiem Makarim dalam Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook".
    Isi artikel sendiri terkait keterangan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam membeberkan peran dua Staf Khusus (Stafsus) mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam perkara dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada 2019–2022.
    Artikel sama sekali tidak membahas tentang pembagian uang Rp 11 triliun yang dilakukan Nadiem Nakarim dengan mantan Presiden Jokowi.
    Di sisi lain Kejagung sendiri saat ini sedang mengusut kasus korupsi pengadaan alat penunjang Teknologi Infomasi Komunikasi (TIK) berupa laptop Chromebook alias Chrome OS pada Kemendikbudristek Tahun 2019-2023.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Nadiem Makarim berbagi uang pengadaan laptop Rp 11 triliun dengan mantan Presiden Jokowi adalah hoaks. Faktanya judul artikel dalam postingan itu telah disunting.

    Rujukan