Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan X menampilkan tangkapan layar zoom meeting yang dikirim oleh pengguna yang mengatasnamakan Menteri Kesehatan Budi Sadikin pada obrolan grup rapat daring.
Dalam tangkapan layar tersebut, dinarasikan Kemenkes sudah memantau dan mencatat nama-nama yang mengikuti webinar tersebut dan akan mendapatkan konsekuensi terutama ASN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hadeuh Sekelas menteri @KemenkesRI main ngancam2 di zoom meeting Padahal dokter2 ini cuma komplen tentang pernyataan @BudiGSadikin mengenai stetoskop”
Namun, benarkah Menteri Kesehatan Budi Sadikin ancam tenaga medis di webinar karena komplain pernyataan Menkes terkait stetoskop?
(GFD-2024-20645) Hoaks! Menkes disebut ancam tenaga medis karena protes
Sumber:Tanggal publish: 21/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Banyak dokter melayangkan protes atas pernyataan Menkes Budi Gunadi yang menyebut stetoskop tidak ilmiah untuk mendeteksi penyakit karena dokter tidak bisa langsung mendeteksi penyakit yang diderita pasien.
Sebelumnya, diketahui Budi Gunadi menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang membahas peran lain dari teknologi AI di sektor kesehatan, yaitu mengubah cara kerja kedokteran dan membantu dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan lebih mudah, cepat, dan presisi.
Dalam webinar tersebut, Menkes menyinggung terkait dokter yang mendeteksi penyakit jantung menggunakan stetoskop yang menurutnya tidak ilmiah jika mendeteksi penyakit hanya didengarkan dari suaranya saja.Pernyataan tersebut kemudian menjadi ramai karena dinilai publik meremehkan peran stetoskop.
Budi Sadikin dalam Instagram resminya menyebut stetoskop akan tetap diperlukan oleh dokter saat pemeriksaan. Namun, alangkah lebih baik ditunjang dengan pemeriksaan canggih lainnya seperti EKG / Echocardiography / CT-scan jantung bahkan Polygenic Testing.
Terkait ancaman dipercakapan grup obrolan, Kemenkes juga menyatakan pernyataan tersebut merupakan informasi palsu atau hoaks.
Klaim: Menteri Kesehatan Budi Sadikin ancam tenaga medis di webinar karena komplain terkait pernyataan Menkes
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Sebelumnya, diketahui Budi Gunadi menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang membahas peran lain dari teknologi AI di sektor kesehatan, yaitu mengubah cara kerja kedokteran dan membantu dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan lebih mudah, cepat, dan presisi.
Dalam webinar tersebut, Menkes menyinggung terkait dokter yang mendeteksi penyakit jantung menggunakan stetoskop yang menurutnya tidak ilmiah jika mendeteksi penyakit hanya didengarkan dari suaranya saja.Pernyataan tersebut kemudian menjadi ramai karena dinilai publik meremehkan peran stetoskop.
Budi Sadikin dalam Instagram resminya menyebut stetoskop akan tetap diperlukan oleh dokter saat pemeriksaan. Namun, alangkah lebih baik ditunjang dengan pemeriksaan canggih lainnya seperti EKG / Echocardiography / CT-scan jantung bahkan Polygenic Testing.
Terkait ancaman dipercakapan grup obrolan, Kemenkes juga menyatakan pernyataan tersebut merupakan informasi palsu atau hoaks.
Klaim: Menteri Kesehatan Budi Sadikin ancam tenaga medis di webinar karena komplain terkait pernyataan Menkes
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-20644) Cek Fakta: Tidak Benar Shah Rukh Khan Meninggal Dunia pada 15 Juni 2024
Sumber:Tanggal publish: 21/06/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim aktor bollywood Shah Rukh Khan meninggal dunia pada 15 Juni 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook.
Klaim Shah Rukh Khan meninggal dunia pada 15 Juni 2024 berupa tulisan sebagai berikut.
"Innalillahi Wa'inaillahi roji'un selamat jalan shahrukhan, artis idola kita jaman dlu telah berpulang smoga Amal ibadah nya di trima, begini lah video2 detik2 saat shahrukhan meninggal 😭😭 yg ga tega jgn nnton
https://tinyurl.com/Video-shahrukhan-m3ninggal
https://tinyurl.com/Video-shahrukhan-m3ninggal"
Tulisan tersebut disertai dengan tangkapan layar yang menampilkan cuplikan foto Shah Rukh Khan dan tulisan sebagai berikut.
"RIP selamat jalan artis Bollywood Shahrukh Khan semoga amal ibadah di terima tuhan yang maha esa."
Selain itu juga terspat tulisan "PROSES PEMAKAMAN Shah Rukh Khan".
Benarkah Klaim Shah Rukh Khan meninggal dunia pada 15 Juni 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri Klaim Shah Rukh Khan meninggal dunia pada 15 Juni 2024, dengan mengunjungi alamat situs yang tercantum dalam klaim, yaitu "https://tinyurl.com/Video-shahrukhan-m3ninggal". Tautan tersebut mengarah pada situs belanja daring dengan barang yang dijual gelas bermotif wajah Shah Rukh Khan.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci Shah Rukh Khan. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Shah Rukh Khan Holds AbRam's Hand As They Make Their Way To The Airport In Style; Watch Viral Video" yang dimuat situs news18.com, pada 20 Juni 2024.
Artikel situs news18.com menyebutkan, Shah Rukh Khan dan putra bungsunya, AbRam baru-baru terlihat menuju ke bandara. Sang superstar menggandeng tangan putranya saat mereka masuk dengan pakaian kasual namun bergaya. Video mereka kini menjadi viral di media sosial.
Putra SRK tersenyum ke arah kamera dan melambai ke arah paparazzi saat dia keluar bersama teman-temannya. Sikap tersebut merupakan kejutan manis mengingat AbRam tidak menyukai media. Ada beberapa kejadian di masa lalu yang menunjukkan ketidaktertarikannya pada perhatian media. Namun, sepertinya semuanya berubah.
Sementara itu, Shah Rukhkh sedang disibukkan dengan proyek mendatangnya belakangan ini. Ia dikabarkan sedang menggarap film barunya yang bertajuk King. Film ini akan disutradarai oleh Sujoy Ghosh dan SRK akan terlihat memerankan karakter bernuansa abu-abu. Dilaporkan juga secara luas bahwa Suhana Khan akan terlihat dalam film tersebut, menandai debut layar lebarnya. Sesuai laporan, Suhana dan Shah Rukh akan memainkan peran utama paralel dalam film tersebut. Putri SRK baru-baru ini terlihat di The Archies karya Zoya Akhtar.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Shah Rukh Khan meninggal dunia pada 15 Juni 2024 tidak benar.
Shah Rukhkh sedang disibukkan dengan proyek mendatangnya belakangan ini. Ia dikabarkan sedang menggarap film barunya yang bertajuk King.
Rujukan
(GFD-2024-20643) [SALAH] Video Demo Salah Tangkap Pegi Setiawan di Kota Cirebon
Sumber: SnackVideo.comTanggal publish: 21/06/2024
Berita
“siap serbu cirebon. MERINDING!!! inilah demo besar-besaran di kota cirebon yang katanya akan digelar hari ini kait kasus salah tangkap pegi setiawan dalam kasus kejam vina cirebon. kamu wajib tahu, ribuan massa dikatakan akan menggelar demo besar-besaran hari ini.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Snack Video yang mengklaim merupakan momen pada saat demo besar-besaran di Kota Cirebon terkait kasus salah tangkap Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Setelah ditelusuri dengan Google Lens, ditemukan postingan pada akun Threads @infobandungkota pada 1 Juni 2024 menampilkan video yang identik. Kemudian penelusuran berlanjut ke akun TikTok @infobandungkota, disebutkan pada captionnya bahwa video tersebut merupakan detik-detik konvoi kedatangan dari tim sepak bola Persib Bandung di Kota Bandung yang diketahui juara Liga Indonesia atau juga dikenal dengan BRI Liga 1.
Dengan demikian, video demo salah tangkap Pegi Setiawan di Kota Cirebon adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri dengan Google Lens, ditemukan postingan pada akun Threads @infobandungkota pada 1 Juni 2024 menampilkan video yang identik. Kemudian penelusuran berlanjut ke akun TikTok @infobandungkota, disebutkan pada captionnya bahwa video tersebut merupakan detik-detik konvoi kedatangan dari tim sepak bola Persib Bandung di Kota Bandung yang diketahui juara Liga Indonesia atau juga dikenal dengan BRI Liga 1.
Dengan demikian, video demo salah tangkap Pegi Setiawan di Kota Cirebon adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video tersebut merupakan momen pada saat arak-arakan tim sepak bola Persib Bandung ketika sampai di Kota Bandung. Arak-arakan tersebut dilakukan setelah klub asal Bandung tersebut secara resmi menjadi juara pada kejuaraan BRI Liga 1 2024.
Faktanya video tersebut merupakan momen pada saat arak-arakan tim sepak bola Persib Bandung ketika sampai di Kota Bandung. Arak-arakan tersebut dilakukan setelah klub asal Bandung tersebut secara resmi menjadi juara pada kejuaraan BRI Liga 1 2024.
Rujukan
- https://www.threads.net/@infobandungkota/post/C7rF34qSR89
- https://www.tiktok.com/@infobandungkota/video/7375488530346298630?_r=1&_t=8nK9nzQptSy
- https://turnbackhoax.id/2024/06/18/salah-video-demo-besar-besaran-di-cirebon-aksi-bela-pegi/
- https://turnbackhoax.id/2024/06/20/salah-video-demo-1-juni-2024-untuk-bela-pegi-dan-keadilan-kasus-vina/
(GFD-2024-20642) [SALAH] Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Menepuk Lengan Tengah
Sumber: YouTube.comTanggal publish: 21/06/2024
Berita
“apabila serangan jantung terjadi bisa lakukan pertolongan pertama ini yaitu tepuk kuat lengan pada bagian tengah tangan yang bermanfaat meningkatkan suhu dan menghindari terjadinya penggumpalan darah serta memperlancar sirkulasi darah karena serangan jatung terjadi disebabkan adanya peredaran yang terhambat”
Hasil Cek Fakta
Sebuah video di YouTube membagikan tips bahwa pertolongan pertama serangan jantung dapat dilakukan dengan menepuk kuat lengan bagian tengah.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut merupakan hoaks lama yang sudah dibantah kebenarannya oleh Pemeriksa Fakta Mafindo sejak 2019. Berdasarkan penelusuran tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovascular Indonesia (PERKI) menegaskan bahwa tindakan pada pasien serangan jantung tersebut tidak benar.
PERKI menjelaskan bahwa serangan jantung adalah kegawatdaruratan yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah secara mendadak ke jantung. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan dengan melakukan pijat jantung dengan kedua tangan saling bertumpu di tengah-tengah dada pasien untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung hingga pasien mendapatkan bantuan dari paramedis.
Dilansir dari AFP, Christiane Tiefenbacher, dokter kepala di klinik kardiologi dan kedokteran vaskular Marien-Hospital Wesel, Jerman menyebut bahwa instruksi semacam menepuk lengan tengah atau siku bagian dalam untuk pertolongan pertama serangan jantung tidak memiliki bukti ilmiah, tindakan tersebut dapat mengancam nyawa pasien.
Dengan demikian, pertolongan pertama serangan jantung dengan menepuk lengan bagian tengah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut merupakan hoaks lama yang sudah dibantah kebenarannya oleh Pemeriksa Fakta Mafindo sejak 2019. Berdasarkan penelusuran tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovascular Indonesia (PERKI) menegaskan bahwa tindakan pada pasien serangan jantung tersebut tidak benar.
PERKI menjelaskan bahwa serangan jantung adalah kegawatdaruratan yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah secara mendadak ke jantung. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan dengan melakukan pijat jantung dengan kedua tangan saling bertumpu di tengah-tengah dada pasien untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung hingga pasien mendapatkan bantuan dari paramedis.
Dilansir dari AFP, Christiane Tiefenbacher, dokter kepala di klinik kardiologi dan kedokteran vaskular Marien-Hospital Wesel, Jerman menyebut bahwa instruksi semacam menepuk lengan tengah atau siku bagian dalam untuk pertolongan pertama serangan jantung tidak memiliki bukti ilmiah, tindakan tersebut dapat mengancam nyawa pasien.
Dengan demikian, pertolongan pertama serangan jantung dengan menepuk lengan bagian tengah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovascular Indonesia (PERKI) telah menegaskan bahwa tindakan menepuk lengan untuk mengatasi serangan jantung adalah tidak benar. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan dengan melakukan pijat jantung dengan kedua tangan saling bertumpu di tengah-tengah dada pasien untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovascular Indonesia (PERKI) telah menegaskan bahwa tindakan menepuk lengan untuk mengatasi serangan jantung adalah tidak benar. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan dengan melakukan pijat jantung dengan kedua tangan saling bertumpu di tengah-tengah dada pasien untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/07/08/salah-tepuk-lengan-untuk-pertolongan-pertama-pada-serangan-jantung/
- https://turnbackhoax.id/2020/12/08/salah-menepuk-lengan-sebagai-pertolongan-darurat-serangan-jantung/
- https://turnbackhoax.id/2023/05/28/salah-menepuk-siku-dalam-pasien-serangan-jantung-dan-kejang-sebagai-pertolongan-pertama/
- https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.33EB9VR
Halaman: 844/5380