• (GFD-2024-20720) Menyesatkan, Klaim Jokowi Sebut Indonesia Lampaui Target Penurunan Emisi Karbon

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita



    Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumbar klaim bahwa aksi pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia sudah melampaui target. Jokowi menekankan, ke depannya, emisi tersebut dapat dikurangi dengan lebih baik apabila didukung oleh kerja sama internasional.

    “Indonesia sendiri telah melampaui target komitmen penurunan karbon dengan berhasil menurunkan emisi sejak 2020 hingga 2023, yang mana prestasi dari aksi iklim ini dapat terus dicapai dan lebih baik dengan dukungan kerja sama internasional, terlebih melalui tata kelola dana lingkungan hidup yang baik,” ujar Jokowi, Ahad, 2 Juni 2024 saat menyambut Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia; Andreas Bjelland Eriksen, di Istana Negara.

    Benarkah klaim Jokowi soal terlampauinya target penurunan emisi karbon Indonesia tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Peneliti ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy, UNSW Sydney, Denny Gunawan membenarkan klaim Jokowi itu sesuai analisis data-data yang ada. Namun, sebenarnya target iklim yang dipatok Indonesia masih sangat kurang untuk menahan laju pemanasan suhu Bumi agar tak lebih dari 1,5°C.

    “Kebijakan pemerintah saat ini masih sangat kurang untuk mencapai target emisi nol bersih menurut analisis dari Climate Action Tracker,” ujar Denny menegaskan.

    Indonesia, dalam dokumen target iklimnya, memasang target pengurangan laju emisi gas rumah kaca pada 2030 sebesar 31,89% dengan kemampuan sendiri, atau 43,20% dengan dukungan internasional. Dengan kata lain, supaya laju emisi dapat berkurang sesuai persentase di atas, Indonesia perlu memangkas 915-1.240 juta ton emisi setara CO2 (CO2e) pada 2030.

    Pengurangan ini merujuk pada tren emisi acuan (baseline) yang ditetapkan berdasarkan skenario kenaikan emisi di masa depan apabila Indonesia tidak melakukan upaya pengurangan.

    Berdasarkan data Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2023, sejauh ini tingkat emisi gas rumah kaca nasional pada 2022 mencapai 1.228,72 juta ton CO2e. Angka tersebut, menurut pemeriksaan Denny, 41,61% lebih rendah dibandingkan skenario emisi acuan pada 2022, yakni sebesar 2.104,46 juta ton CO2e.

    Walaupun sudah mencapai target, Denny menggarisbawahi bahwa sejatinya komitmen Indonesia masih sangat kurang. Dia merujuk pada analisis koalisi lembaga penelitian global, Climate Action Tracker (CAT) yang menemukan dokumen target iklim Indonesia tergolong “Critically Insufficient” alias amat jauh dari cukup.

    Arti dari kategori “Critically Insufficient” ini adalah kenaikan suhu global akan mencapai 4°C apabila semua negara di dunia mengikuti cara Indonesia.

    Denny berpendapat, pengurangan emisi ala Indonesia masih bertumpu pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan, yakni sekitar 60% dari target. Akibatnya, meski target pengurangan emisi dapat dengan mudah tercapai, kontribusi sektor lain menjadi lebih rendah.

    Dia mencontohkan sektor energi baru berkontribusi mengurangi emisi sebesar 123,22 juta ton CO2e per 2022. “Dengan kebijakan saat ini, emisi Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 300 juta ton CO2e pada 2030 utamanya akibat emisi dari penggunaan batu bara,” ujar Denny.

    Pemerintah, kata Denny, harus membuat target pengurangan emisi sektor energi yang lebih ambisius. Beberapa langkah yang penting dilakukan adalah pemensiunan dini PLTU, percepatan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik energi terbarukan.

    “Pemerintah juga perlu meningkatkan efisiensi energi dan elektrifikasi di berbagai sektor, serta pengembangan bahan bakar ramah lingkungan,” kata Denny.

    Kesimpulan



    Klaim Jokowi soal terlampauinya target penurunan emisi karbon Indonesia adalah menyesatkan. 

    Walaupun sejumlah data menunjukkan capaian penurunan target emisi karbon, target iklim Indonesia tergolong “Critically Insufficient” alias amat jauh dari cukup. Pengurangan emisi ala Indonesia masih bertumpu pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan, yakni sekitar 60% dari target. Akibatnya, meski target pengurangan emisi dapat dengan mudah tercapai, kontribusi sektor lain menjadi lebih rendah.

    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

    Rujukan

  • (GFD-2024-20719) Keliru, Klaim Membersihkan Karang Gigi dan Putihkan Gigi dengan Campuran Bubuk Kopi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita



    Sebuah video pendek berjudul “Gigi Kuning Kembali Putih Bersih Tanpa Karang Gigi” diunggah di Facebook [ arsip ]. Narator video menjelaskan caranya dengan mencampurkan pasta gigi dengan satu sendok teh bubuk kopi, sedikit garam dapur dan perasan jeruk nipis. Aduk semua bahan hingga tercampur merata, lalu aplikasikan ke gigi.



    Unggahan tersebut sudah mendapat like 7,4 ribu dan dibagikan 2,9 ribu kali. Benarkah campuran sejumlah bahan tersebut bisa menghilangkan karang gigi dan memutihkannya? 

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo mengkonfirmasi klaim di atas dengan mewawancarai dokter gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, drg Budi Yanto. Budi menjelaskan, karang gigi adalah lapisan keras dan berpori yang ada di dasar gigi. Dia terbentuk ketika plak yang berasal dari sisa makanan dibiarkan menumpuk di gigi dan berinteraksi dengan mineral.

    “Awalnya itu dari plak. Plak masih bisa dibersihkan dengan tangan atau kain kasa karena masih lunak. Namun jika tidak dibersihkan, plak lama-kelamaan bisa mengeras menjadi karang gigi (calculus). Caranya dengan menyikat gigi secara benar, yaitu menggunakan sikat gigi, pasta, cara dan waktu yang tepat. Minimal dilakukan dua kali sehari, pagi dan malam hari,” kata Budi kepada Tempo melalui sambungan telepon, 22 Juni 2024.

    Bila sudah membentuk karang gigi, akan sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Untuk membersihkannya, dunia kedokteran gigi biasa menggunakan cairan oco, super white atau TSR dan memakai alat bantu scaler. Prosesnya disebut dengan scaling.

    “Cairan oco, super white atau TSR ini mengandung unsur asam. Pengaplikasiannya pada karang gigi perlu kehati-hatian, karena bisa merusak lapisan permukaan gigi,” jelas alumni Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara ini.

    Selain karang gigi, ada lagi yang namanya stain. Stain gigi adalah warna yang menempel pada permukaan gigi. Pemicunya karena perlekatan warna makanan, minuman, ataupun kandungan nikotin. Biasanya stain gigi ditemukan pada pasien perokok, suka minum teh atau kopi atau karena faktor air yang mengandung karat.

    “Rokok baik rokok tembakau maupun vape. Zat yang terkandung dalam asap rokok atau minuman berwarna akan lengket di permukaan gigi yang membuat warna gigi menjadi kecoklatan atau hitam. Cara membersihkannya hampir sama dengan membersihkan karang gigi. Untuk memutihkan gigi ada dua caranya, yaitu dengan bleaching dan veneer,” tambahnya.

    Membersihkan karang gigi dengan menggunakan campuran odol, garam, asam dan bubuk kopi tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Penggunakan tanpa ada aturan yang jelas, dikhawatirkan justru akan menghilangkan lapisan email, karena ada unsur asam dalam racikan tersebut.

    Dikutip dari website Cleveland Clinic, satu-satunya cara untuk mengobati karang gigi secara efektif adalah dengan menemui dokter gigi atau ahli kesehatan. Dokter gigi akan menghilangkan karang gigi dengan aman menggunakan kombinasi instrumen khusus.

    Mungkin Anda tergoda untuk menghilangkan karang gigi dari gigi Anda tanpa dokter gigi, namun hal ini justru dapat merusak gigi Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap gigi berlubang dan masalah lainnya. Dokter gigi mungkin merekomendasikan pembersihan gigi atau pengobatan penyakit gusi tergantung pada jumlah penumpukan karang gigi yang dimiliki.

    Membersihkan gigi secara rutin adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Selama pembersihan, ahli kesehatan gigi menghilangkan plak dan karang gigi dari gigi Anda menggunakan instrumen khusus. Mereka juga akan membersihkan sela-sela gigi Anda secara menyeluruh dan memoles permukaan gigi menggunakan wadah karet dan pasta gigi berpasir.

    Banyak orang dapat mencegah karang gigi dengan membersihkannya setiap enam bulan. Namun jika Anda rentan terhadap gigi berlubang, penyakit gusi, atau masalah lainnya, Anda mungkin perlu lebih sering membersihkannya. Tanyakan kepada dokter gigi Anda jadwal pembersihan apa yang tepat untuk Anda.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil verifikasi Tempo, klaim bahwa membersihkan karang dan putihkan gigi dengan campuran bubuk kopi adalah keliru.

    Cara terbaik untuk membersihkan karang gigi adalah dengan menemui dokter gigi atau ahli kesehatan. Menghilangkan karang gigi tanpa dokter gigi justru dapat merusak gigi dan membuat lebih rentan terhadap gigi berlubang dan masalah lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20718) Hoaks Video Wawancara Metro TV Mempromosikan Situs Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita

    tirto.id - Iklan judi daring (judi online, judol) yang tersebar di media sosial semakin beragam dan unik kemasannya. Terbaru, di Facebook, muncul tayangan wawancara salah satu kanal media massa, dengan seorang perempuan berbaju tahanan yang disebut bekerja sebagai admin situs judol.

    "TERKUAK SUDAH MANTAN NAP1 EX KASUS JUDDOL," begitu bunyi pesan dari unggahan akun "A200m empat" pada 9 Juni 2024 lalu (arsip). Nama akun tersebut merujuk ke nama situs judol yang dipromosikan.

    Bersama unggahan tersebut, terdapat video pendek berisi sesi wawancara Metro TV yang menceritakan bagaimana kemenangan di situs tersebut bisa diatur dan biasa diberikan di awal. Misalnya, orang yang memakai situs judi tersebut diklaim bisa mendapatkan uang hingga Rp3 juta dengan modal Rp50 ribu.

    Video tersebut menarik perhatian di Facebook. Sampai dengan Selasa (25/6/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 2,5 juta penonton. Sementara unggahan itu juga sudah mengumpulkan 16 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 5 ribu komentar. Komentar-komentar baru masih terus bertambah dalam 24 jam terakhir.

    Tirto juga menemukan unggahan serupa dari akun "A200m tiga" (arsip). Tidak hanya menggunakan video dan narasi yang sama, waktu tayang unggahan tersebut juga hanya berjarak sekitar 15 menit. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antar dua unggahan tersebut. Unggahan ini juga menarik perhatian netizen dan bahkan mengumpulkan tanda suka lebih banyak, 24 ribu tanda suka dan 4.600 komentar.

    Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar ada video wawancara Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menyaksikan keseluruhan video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut. Dari awal, video sudah terlihat mencurigakan karena isi percakapan dan gerak mulut pewawancara terlihat tidak sinkron.

    Di awal sesi wawancara dalam video, terlihat headline bertuliskan "Candu Judi Online" yang mengindikasikan judul dari liputan tersebut. Terlihat juga watermark lambang Metro TV yang ditutupi dengan sticker di sepanjang video.

    Berdasar dua petunjuk tersebut, kami melakukan pencarian dengan kata kunci "candu judi online metro tv". Hasil pencarian di Google mengarahkan ke artikel berikut.

    Halaman tersebut berisi liputan berbasis video. Berdasar keterangan singkat di halaman tersebut, dijelaskan kalau orang yang diwawancara adalah seorang mahasiswi yang menjadi bandar judi online dengan gaji Rp25 juta dan mengoperasikan 50 situs judi.

    Video liputan Metro TV bertajuk "Candu Judi Online" tersebut pertama kali tayang pada 15 September 2022 dan masuk program "Super Women", yang tayang di kanal YouTube media ini.

    Bagian yang serupa dengan iklan judol yang tersebar di Facebook terlihat di menit 2:54 video milik Metro TV. Aviani Malik, pembawa acara sekaligus pewawancara dalam video, berbicara dengan seorang admin judol. Perempuan tersebut menceritakan bagaimana dia bisa terlibat dan apa yang dikerjakan selama menjadi admin judol.

    Sesi wawancara juga sempat membahas soal kemungkinan menang. Namun, sang admin menjelaskan kalau kemenangan tidak bisa diatur. Hal ini berbeda dengan narasi di video Facebook.

    Suara dari perempuan yang diwawancara juga berbeda antara video di Facebook dan di Metro TV. Di video wawancara asli, juga tidak disebut sama sekali nama situs judi online yang dipromosikan di video di Facebook.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan tayangan wawancara di Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video yang tersebar di Facebook mencatut liputan Metro TV yang mewawancara admin judi online pada September 2022. Dalam sesi wawancara aslinya, disebut kalau kemenangan di situs judi tidak diatur dan tidak ada promosi situs judi online tertentu seperti di video yang tersebar di Facebook.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20717) Hoaks Foto Pekerja yang Membangun Piramida di Mesir

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2024

    Berita

    tirto.id - Sebuah foto yang menunjukkan proses pembangunan piramida, ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dalam foto tersebut, terlihat sekelompok orang sedang mengangkat bongkahan batu besar. Mereka dinarasikan sebagai para pekerja pembangun piramida.

    "Foto para pekerja piramida di Mesir, foto diambil selama konstruksi pada 2549 SM. Ini bukti bahwa piramida itu bukan dibangun oleh alien," begitu bunyi unggahan akun "BeritaViral.com" di Facebook pada Jumat (21/6/2024) (arsip).

    Unggahan dari akun tersebut menjadi yang paling banyak menarik perhatian. Sampai Selasa (25/6/2024), sudah ada lebih dari 3 ribu impresi (likes dan emoticons), lebih dari 1.300 komentar dan lebih dari 50 kali dibagikan ulang. Namun, unggahan lain di Facebook juga menyebar narasi yang sama, termasuk dari akun "Tips Luna" (arsip), "Tuman" (arsip), "August Ope Benedict" (arsip), dan "irmania"(arsip).

    Di Instagram, unggahan serupa ditemukan pada akun @august_bene (arsip), @berbagi_cria (arsip), dan @yandhi_lim (arsip).

    Sementara itu, di X (dulu Twtitter), akun @CW_Insider dan @1800factsmatter juga menyebar klaim ini, seminggu sebelum ramai di Facebook dan Instagram.

    Namun, menurut temuan Tirto, narasi tersebut bahkan sudah beredar di Threads jauh sebelumnya, dari akun berbahasa Inggris, "coopmike48" pada 1 Mei 2024 lalu (arsip). Gambar dan narasi yang digunakan sama dengan yang tersebar di media sosial lain, namun terdapat perbedaan klaim tahun pengambilan gambar, yaitu pada tahun 1750.

    Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar foto tersebut menunjukkan pekerja konstruksi piramida Mesir di masa lalu?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencurigai adanya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam pembuatan foto tersebut. Tidak adanya satupun wajah yang terlihat, serta postur dari para pekerja yang tidak lazim menjadi alasannya. Beberapa komentar di media sosial juga menyoroti hal ini.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian gambar dengan beberapa perangkat pendeteksi AI. Hasilnya, perangkat Hive Moderation memberi skor 99,1 persen kemungkinan foto adalah hasil buatan AI. Perangkat ini juga mencantumkan 50 persen kemungkinan gambar dibuat dengan menggunakan Kandinsky dan 41 persen kemungkinan dibuat dengan Midjourney.

    Pemindaian gambar di perangkat lain, Fake Image Detector, juga memberi kesimpulan kalau gambar tersebut kemungkinan dibuat lewat olahan AI. AI or Not juga memberi hasil identik, kemungkinan dibuat dengan AI.

    Melihat garis waktunya, klaim tersebut juga tidak masuk akal. Teknologi kamera belum ditemukan pada tahun 1750, apalagi 2549 Sebelum Masehi (SM).

    Merujuk laman resmi American Physical Society, salah satu foto tertua yang terekam berasal dari tahun 1825, ketika seorang berkebangsaan Prancis bernama Nicéphore Niépce menangkap gambar hitam putih dari ukiran seorang anak laki-laki yang sedang menarik seekor kuda. Ia melakukan riset “menangkap cahaya” melalui kamera obscura.

    Proses fotografi baru menjadi teknologi yang bisa diakses masyarakat banyak pada tahun 1839 ketika Louis Daguerre mempopulerkan daguerreotype.

    Sementara terkait sejarah piramida, menurut laman National Geographic, Imhotep, arsitek Raja Djoser, pada sekitar 2650–2575 SM, disebut sebagai pembuat piramida berundak enam lapis di Saqqara. Piramida ini dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam perkembangan piramida.

    Menurut laman yang sama, bangunan tersebut diperuntukan untuk mayat penguasa sebelumnya. Para firaun di masa kemudian mulai memperbaiki pondasi serta bentuk piramida yang digagas oleh Raja Djoser.

    Kembali ke gambar pekerja piramida, Tirto juga melakukan reverse search image, untuk mencari sumber asli gambar tersebut. Meski tidak mengarah ke sumber, Tirto menemukan artikel dari pemeriksa fakta Taiwan Fact Checking Center berikut.

    Narasi yang sama juga beredar di negara tersebut pada Mei 2024 lalu. Mereka juga melakukan pemindaian yang hasilnya juga meyakinkan kalau ini adalah hasil buatan AI.

    Foto ini juga sempat ramai sebelumnya pada November 2023. Bersama dua foto lainnya sempat muncul unggahan yang mencoba menggambarkan proses pembangunan piramida yang dibantah keasliannya oleh Factly, pemeriksa fakta asal India.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto pembangunan piramida yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Gambar tersebut dibuat dengan teknologi AI. Pun, melihat lini waktunya, piramida dibuat jauh sebelum teknologi kamera ditemukan. Piramida pertama dibangun pada tahun 2580-2565 Sebelum Masehi, sementara teknologi kamera pertama baru ditemukan sekitar tahun 1800-an.

    Rujukan