• (GFD-2024-24582) [SALAH] Waketum Partai Garuda Babak Belur Akibat Bela Gibran

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    Beredar video dari kanal YouTube “KOPI POLITIK” berisi klaim yang menyebut Waketum Partai Garuda babak belur akibat bela Gibran.

    Berikut narasi lengkapnya:

    WARGA NGAMUK !! KOAR-KOAR BELA GIBRAN WAKETUM PARTAI GARUDA BERAKHIR BABAK BELUR

    BREAKING NEWS
    AUTO BABAK BELUR
    KOAR2 BELE GIBRAN WAKETUM GARUDA BERAKHIR NGENES

    Klaim diperkuat dengan sampul foto (thumbnail) yang menampilkan Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dikeroyok massa. Sejak diunggah Sabtu (7/12/2024), video tersebut telah ditonton lebih dari 3.900 kali per Kamis (12/12/2024).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Waketum Partai Garuda babak belur akibat bela Gibran” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang Waketum Partai Garuda babak belur akibat bela Gibran.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen Ade Armando dikeroyok massa saat mahasiswa menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

    Gambar asli dimuat dalam pemberitaan tribunnews.com ”Ini Wajah Pelaku Penganiaya Ade Armando di Tengah Demo Gedung DPR, Siapa yang Pukul Pertama?”.

    Video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang artikel ayoindonesia.com “Babak Baru! Netizen Ngamuk, Bantuan Wapres Gibran Disebut Tak Langgar Aturan, Ngapain Dipermasalahkan?“.

    Artikel yang tayang Jumat (6/12/2024) itu membahas Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi ramai dikecam netizen usai sebut “Bantuan Wapres Gibran” tak langgar aturan.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada sumber kredibel yang membenarkan Waketum Partai Garuda babak belur akibat bela Gibran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24581) [PENIPUAN] Ulang Tahun ke-25, Oppo Bagi-Bagi 700 Ponsel

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Oppo FANS id17” pada Selasa (3/12/2024) mengunggah foto [arsip] disertai narasi:
    “Dalam rangka HUT Oppo yang ke 25, @Oppo akan membagikan 700 ponsel baru kepada siapapun yang menulis ucapan selamat di halaman kami.🎊”

    Hingga Senin (9/12/2024), unggahan menuai hampir 200 tanda suka dan lebih dari 350 komentar. Mayoritas warganet menuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk mendapatkan hadiah.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta liputan6.com.
    Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim “Oppo bagikan 700 ponsel dalam rangka HUT ke-25” dengan menghubungi pihak Oppo Indonesia.
    "Hoaks itu," kata Head of PR OPPO Indonesia Arga Bima Jaksana Putra, saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).
    Dalam halaman “Tentang Oppo” yang dimuat laman oppo.com, disebutkan Oppo didirikan pada 2004, atau baru berumur 20 tahun di 2024.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “ulang tahun ke-25, Oppo bagi-bagi 700 ponsel” merupakan konten tiruan (impostor content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)

    Rujukan

  • (GFD-2024-24580) Salah, Video Diklaim Banjir Malang pada 1 Desember 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    tirto.id - Akhir November lalu, hujan deras hingga banjir menimpa ratusan rumah warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan dan banjir ini mendera sejak Kamis (28/11/2024) sampai sehari setelahnya. Ada beberapa desa yang terdampak di empat kecamatan di Kabupaten Malang, salah satunya Kecamatan Kalipare di Desa Arjowilangun, Desa Tumpakrejo.

    Menyusul peristiwa ini, berseliweran video di jagat maya yang diklaim sebagai dokumentasi banjir di Malang pada 2024. Akun Facebook bernama “Rico Fauzan” (arsip) salah satunya, menyebarkan narasi ini dalam bentuk klip berdurasi 5 menit.

    Akun itu menyebut bahwa kejadian berlangsung pada Minggu, (1/12/2024) di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Semoga tidak ada korban jiwa dan semua di beri keselamatan. amin ya rabb #fbpro,” tulis akun pengunggah di takarir unggahannya.

    Dalam video tampak banjir dengan arus deras menyapu jalanan dan merobohkan pepohonan. Tak hanya itu, video juga memperlihatkan banjir bandang yang merendam rumah warga, serta menyebabkan tanah longsor.

    Sejak berseliweran dari Senin (2/12/2024) hingga Rabu (11/12/2024), video ini sudah ditonton sebanyak 731 kali dan mendapatkan 18 reaksi emoji serta 33 komentar. Tirto menemukan narasi identik juga disebarkan oleh akun Facebook “Heru Suryono” (arsip) pada hari yang sama.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menonton video sampai tuntas, Tim Riset Tirto mencoba mengambil keyframe dari cuplikan awal dan memasukkannya ke Google Image. Dari situ kami menemukan beberapa akun TikTok yang menyebarkan klip serupa, seperti ini dan ini.

    Melihat waktu unggahan klip TikTok, video tersebut rupanya tak diambil baru-baru ini dan sudah beredar sejak Oktober 2022. Salah satu akun pengunggah menyertakan keterangan bahwa peristiwa ini terjadi di Malang.

    Untuk menelusuri lebih lanjut kebenaran video ini, Tirto mencoba memanfaatkan mesin pencarian Google dan mengetik kata kunci “video banjir Malang 2024”. Hasilnya, kami menemukan kalau klip dengan klaim banjir Malang pada 1 Desember 2024 ini telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dampit, Iptu Ahmad Taufik, pun telah angkat bicara merespons video ini. Lewat laporan Tribun News, ia menyampaikan video banjir bandang dan longsor yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar adanya.

    Taufik mengatakan, video merupakan dokumentasi peristiwa banjir yang terjadi dua tahun silam, tepatnya pada Oktober 2022. Mantan Kepala Seksi Humas atau Kasihumas Polres Malang itu meminta masyarakat untuk tidak panik menyikapi video yang beredar.

    “Kejadiannya dua tahun lalu, itu peristiwa banjir dan tanah longsor di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit,” ujar Taufik, Senin (2/11/2024).

    Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, pun menyampaikan bahwa narasi yang berseliweran hoaks.

    Menukil inimalangraya.com, Ichwanul bilang, rekaman yang beredar merupakan video peristiwa banjir yang terjadi pada Oktober 2022.

    “Saya pastikan peristiwa banjir bandang serta tanah longsor itu di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. Kejadian beberapa tahun lalu jadi warga tidak perlu panik,” ujarnya, mengutip inimalangraya.com, Senin (2/12/2024).

    Bencana banjir dan tanah longsor memang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Malang pada Oktober 2022. Seperti dilaporkan Detik, Senin (17/10/2024), peristiwa longsor disertai aliran air deras terjadi di Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

    Sementara terkait banjir Malang yang terjadi pada penghujung November lalu, dilansir Kompas, Minggu (1/12/2024),BPDB Kabupaten Malang mencatat total ada 111 rumah dan 2 unit mobil pikup terendam banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 119 kepala keluarga.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video banjir bandang dan tanah longsor yang diklaim terjadi pada 1 Desember 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video tersebut tak direkam baru-baru ini, melainkan beredar sejak Oktober 2022. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dampit, Iptu Ahmad Taufik, pun menyatakan video banjir bandang dan longsor di Malang yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar adanya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24579) Hoaks Cuitan Elon Musk Setelah Penembakan CEO UnitedHealth

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    tirto.id - Sebuah kejadian penembakan sempat menghebohkan Amerika Serikat pada 4 Desember 2024 lalu. CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, menjadi korban penembakan di New York, Amerika Serikat, Rabu (4/12/2024) pagi. Polisi akhirnya menangkap dan menetapkan Luigi Mangione sebagai tersangka pada Senin (9/12/2024), buah dari pengejaran yang berlangsung selama beberapa hari.

    Menariknya kejadian nahas ini mendapat dukungan dari sebagian kelompok masyarakat. Di penjuru media sosial, sejumlah orang mengekspresikan kejadian pembunuhan ini dengan narasi positif dan cenderung membela sang pembunuh.

    Tayangan dari Fox News, serta artikel dari Intelligencer, menyebut narasi tersebut muncul akibat rasa kesal dan frustasi terhadap sistem kesehatan dan industri asuransi di Amerika Serikat.

    Ada yang pro, tentu ada yang kontra. Dari narasi “perayaan” dari pembunuhan Thompson, muncul juga pembelaan. Di media sosial, Facebook muncul narasi yang menyebut pembelaan Elon Musk.

    "Elon di sini menyuarakan hal yang tidak populer di publik. Menurut dia, kelas menengah dibayar terlalu tinggi dan orang kaya pantas untuk mendapat lebih banyak," begitu bunyi pesan dari unggahan akun "Topher Stoll", 5 Desember 2024 lalu (arsip).

    Dalam unggahannya dia menyertakan tangkapan layar dari cuitan Elon Musk. Cuitan tersebut jika diterjemahkan, artinya sebagai berikut:

    “Hal yang menarik perhatian saya kalau sejumlah masyarakat Amerika justru mendukung pria bersenjata yang membunuh CEO UnitedHealthcare Brian Thompson. Mereka mengatakan ini adalah peringatan bagi semua CEO. Orang-orang ini tidak memahami, kalau tanpa CEO, dunia tidak akan dapat berfungsi. Sebagai CEO, kami juga bertanggung jawab atas tindakan penyeimbangan yang rumit untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham, sekaligus memastikan kalau pemegang saham mampu mempertahankan kekayaan pribadi mereka, meski manajemen menengah dan stafnya cenderung malas dan tamak. Amerika akan melarat tanpa kami.”

    Unggahan tersebut masih beredar di media sosial sampai dengan Kamis (12/12/2024). Meski tidak viral, unggahan yang mencatut nama besar seperti ini berpotensi menimbulkan kontroversi di publik.

    Lalu bagaimana faktanya? Benarkah Elon Musk mencuitkan dukungan untuk para CEO setelah penembakan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mencari cuitan Elon Musk tersebut di akun X pribadinya. Dari antara 4-5 Desember 2024 –kejadian pembunuhan sampai dengan unggahan di Facebook beredar, kami mendapatkan ada sekitar 50 cuitan Elon Musk.

    Dari 50 cuitan tersebut tidak ada satupun yang berisikan dukungan untuk CEO, ataupun menyebut Amerika akan melarat tanpa CEO seperti dirinya. Foto Elon Musk dalam cuitan dalam tangkapan layar juga berbeda dengan yang ada di akun X resminya.

    Menggunakan narasi teks asli dari cuitan dalam tangkapan layar, sebagai kata kunci di mesin pencarian ataupun di X juga tidak memberi hasil apapun.

    Kami juga mencoba menggunakan perangkat PolitiTweet Archive untuk menelusuri cuitan Elon Musk yang dihapus. Namun, dari alat tersebut juga hasilnya nihil.

    Dari cuitan Musk antara dua hari tersebut hanya ada satu cuitan yang bersinggungan dengan isu kesehatan. Pada 4 Desember 2024 malam, dia sempat mengutip unggahan soal nilai belanja kesehatan di Amerika serikat yang dinilainya boros.

    Kami juga mencoba menganalisis cuitan-cuitan Musk lainnya, dia cenderung hanya memberi tanggapan singkat di X. Salah satu cuitannya yang paling panjang, terdiri dari tiga kalimat yang menjabarkan operasi satelit Starlink berikut. Isi cuitannya cenderung singkat, padat, dan terstruktur dalam kalimat yang baik. Sementara tangkapan gambar di media sosial menunjukkan isi cuitan Musk yang cenderung tidak tertata dengan rapi dan bertele-tele.

    Beberapa pemeriksa fakta seperti CheckYourFact serta Reuters Fact Check juga telah menyebut informasi soal tangkapan gambar soal cuitan tersebut yang tidak ditemukan di akun asli Musk.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan cuitkan dukungan Elon Musk untuk para CEO setelah penembakan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Di akun X resminya tidak ada cuitan serupa unggahan di internet tersebut. Cuitan dalam tangkapan layar juga menggunakan foto profil serta gaya bahasa yang berbeda dengan cuitan Elon Musk lainnya. Hal ini menunjukkan adanya upaya pembuatan konten cuitan palsu dari Elon Musk (konten fabrikasi).

    Rujukan