KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan hewan menyerupai kaki seribu raksasa, yang disebut sebagai Arthropleura. Video itu diunggah dan tersebar luas di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang beredar merupakan manipulasi.
Video kelabang raksasa Arthropleura disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Threads ini.
Dalam video berdurasi 21 detik tersebut terlihat makhluk yang dinarasikan sebagai Arthropleura merayap di atas tanah.
Berikut narasi yang disematkan akun Threads pada Minggu (23/6/2024):
The Arthropleura A giant millipede-like arthropod that could grow up to 8 feet long.
Berikut terjemahannya:
Arthropleura Arthropoda mirip kaki seribu raksasa yang dapat tumbuh hingga panjang 8 kaki.
(GFD-2024-20908) [HOAKS] Video Kelabang Raksasa Arthropleura
Sumber:Tanggal publish: 28/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Hive Moderation, untuk mengetahui seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar.
Hasilnya, Hive Moderation mengidentifikasi video kelabang raksasa Arthropleura sebagai konten deepfake atau manipulasi.
Video tersebut memiliki probabilitas 99,7 persen dibuat dengan AI.
Video kelabang raksasa Arthropleura pertama kali diunggah oleh akun X @IXITimmyIXI pada Kamis (20/6/2024).
Pada kolom komentar unggahannya, Timmy membenarkan bahwa video yang ia sebarkan dibuat dengan AI.
Dia menggunakan tools Gen-3 Alpha milik Runway.
Timmy menyebutkan dalam biografi akun X-nya bahwa dia adalah manajer komunitas di Runway.
Sebagai informasi, Arthropleura merupakan genus arthropoda mirip kaki seribu yang telah punah.
Dilansir Britannica, hewan purba ini berukuran sangat besar yang berkembang sekitar 346,7 juta hingga 293,52 juta tahun yang lalu.
Keberadaan hewan ini hanya diketahui dari kerangka luarnya yang telah menjadi fosil.
Hasilnya, Hive Moderation mengidentifikasi video kelabang raksasa Arthropleura sebagai konten deepfake atau manipulasi.
Video tersebut memiliki probabilitas 99,7 persen dibuat dengan AI.
Video kelabang raksasa Arthropleura pertama kali diunggah oleh akun X @IXITimmyIXI pada Kamis (20/6/2024).
Pada kolom komentar unggahannya, Timmy membenarkan bahwa video yang ia sebarkan dibuat dengan AI.
Dia menggunakan tools Gen-3 Alpha milik Runway.
Timmy menyebutkan dalam biografi akun X-nya bahwa dia adalah manajer komunitas di Runway.
Sebagai informasi, Arthropleura merupakan genus arthropoda mirip kaki seribu yang telah punah.
Dilansir Britannica, hewan purba ini berukuran sangat besar yang berkembang sekitar 346,7 juta hingga 293,52 juta tahun yang lalu.
Keberadaan hewan ini hanya diketahui dari kerangka luarnya yang telah menjadi fosil.
Kesimpulan
Video kelabang raksasa Arthropleura merupakan konten manipulatif yang dibuat dengan AI.
Akun X @IXITimmyIXI membuat video tersebut menggunakan tools Gen-3 Alpha milik Runway.
Akun X @IXITimmyIXI membuat video tersebut menggunakan tools Gen-3 Alpha milik Runway.
Rujukan
- https://www.facebook.com/DraMarleneFrias/videos/1142045517084751/
- https://www.facebook.com/reel/750772446990327
- https://www.threads.net/@semblancestudios/post/C8h0sDmpyrL
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://twitter.com/IXITimmyIXI/status/1803655009453666311?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1803655009453666311%7Ctwgr%5E632ba6c76b8fdc78dfb97fa7e28e4e58b00965ce%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Ffactly.in%2Fan-ai-generated-video-is-falsely-being-shared-as-a-real-video-of-an-eight-foot-long-centipede-like-creature%2F
- https://runwayml.com/blog/introducing-gen-3-alpha/
- https://runwayml.com/blog/introducing-gen-3-alpha/
- https://twitter.com/runwayml?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/IXITimmyIXI/status/1805572608802394146?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.britannica.com/animal/Arthropleura
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20907) [HOAKS] Muslimah Indonesia Berpose Bintang Daud dan Dukung Israel
Sumber:Tanggal publish: 27/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto sejumlah perempuan pemeluk agama Islam atau muslimah asal Indonesia yang merentangkan tangan, membuat pose Bintang Daud dan dinarasikan sebagai bentuk dukungan untuk Israel.
Bintang Daud merupakan lambang Yahudi, yang juga digunakan di bendera Israel. Lambang itu juga digunakan untuk menandai dinas medis darurat, kecelakaan, dan ambulans Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten manipulatif.
Foto muslimah Indonesia berpose Bintang Daud disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Foto menampilkan enam perempuan berjilbab, merentangkan tangan. Tangan mereka saling bertaut sehingga membentuk pose Bintang Daud.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (23/6/2024):
Muslims in Indonesia stand with Israel
Berikut terjemahannya:
Umat Islam di Indonesia mendukung Israel
Bintang Daud merupakan lambang Yahudi, yang juga digunakan di bendera Israel. Lambang itu juga digunakan untuk menandai dinas medis darurat, kecelakaan, dan ambulans Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten manipulatif.
Foto muslimah Indonesia berpose Bintang Daud disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Foto menampilkan enam perempuan berjilbab, merentangkan tangan. Tangan mereka saling bertaut sehingga membentuk pose Bintang Daud.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (23/6/2024):
Muslims in Indonesia stand with Israel
Berikut terjemahannya:
Umat Islam di Indonesia mendukung Israel
Hasil Cek Fakta
Gambar yang beredar memiliki sejumlah kejanggalan, terutama pada bagian tangan.
Ada bagian tangan yang hilang dan benar-benar buram. Sementara, bentuk jarinya tidak proporsional.
Tim Cek Fakta Kompas.com memanfaatkan pendeteksi gambar rekayasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dikembangkan oleh Fake Image Detector dan Hugging Face.
Hugging Face mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 76 persen dibuat dengan AI.
Fake Image Detector juga mengidentifikasinya sebagai gambar modifikasi atau telah dibuat dengan rekayasa komputer.
Ada bagian tangan yang hilang dan benar-benar buram. Sementara, bentuk jarinya tidak proporsional.
Tim Cek Fakta Kompas.com memanfaatkan pendeteksi gambar rekayasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dikembangkan oleh Fake Image Detector dan Hugging Face.
Hugging Face mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 76 persen dibuat dengan AI.
Fake Image Detector juga mengidentifikasinya sebagai gambar modifikasi atau telah dibuat dengan rekayasa komputer.
Kesimpulan
Fake Image Detector dan Hugging Face mengidentifikasi gambar muslimah Indonesia berpose Bintang Daud merupakan buatan AI.
Terdapat kejanggalan pada bagian tangan dan jari-jari orang-orang dalam gambar.
Terdapat kejanggalan pada bagian tangan dan jari-jari orang-orang dalam gambar.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=436574749338524&set=a.101523229510346
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1984481258689744&set=a.673612746443275
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=436574749338524&set=a.101523229510346
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=992853135855822&set=a.230327585441718
- https://huggingface.co/spaces/umm-maybe/AI-image-detector
- https://www.fakeimagedetector.com/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20906) Cek Fakta: Tidak Benar Video Pengobatan Hipertensi dengan Air Garam
Sumber:Tanggal publish: 01/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Juni 2024.
Unggahan klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam menampilkan Najwa Shihab sednag berbicara sebagai berikut.
"Juni 2024 di Indonesia akan berakhir epidemi hipertensi dan sekarang semua orang Indonesia akan hidup dengan kehidupan yang penuh, Isman Firdaus bersama dokter-doketer kardiolog terbaik telah menemukan metode air garam yang benar-benar revolusioner yang menemukan hipertensi dalam 24 jam."
Kemudian video tersebut dilanjutkan dengan menayangkan seorang lelaki yang menggunakan jas putih, sedang berbicara.
Berikut transkrip pembicaraanya.
"Nama saya Isman Firdaus setelah 877 eksperimen ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan.
Kami menemukan penyebab sebenarnya dari hipertensi yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup pola makan apalagi usia anda.
Sebenarnya hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini berada di tubuh anda dan membuat dinding pembuluh darah kaku, memperburuk aliran darah dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal atau operasi yang dapat secara efektif mempengaruhinya. Ada solusinya kami mempersembahkan kepada anda metode air garam rumah yang benar-benar revolusioner yang menetralisir hipertensi dengan kemungkinan 100% tonton presentasi video singkat saya sekarang karena ini hanya akan tersedia untuk tiga orang dan kemudian akan dihapus bertindaklah sekarang Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"🚨Jika Anda menghadapi penyakit kardiovaskular, gunakan metode unik ini agar besok Anda dapat sepenuhnya sembuh dengan kepastian 100%.🚨
Nama saya Isman Firdaus, setelah 877 percobaan ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan, kami menemukan penyebab sebenarnya hipertensi, yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup Anda, genetika, atau usia. Sebenarnya, hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini ada di tubuh Anda dan membuat dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga menghambat aliran darah. Dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal dan operasi yang bisa mempengaruhinya dengan baik.
Ada solusinya! Kami memperkenalkan metode rumahan yang benar-benar revolusioner, yang menetralisir hipertensi dengan kepastian 100%.
Tonton presentasi video singkat saya sekarang juga, karena hanya tersedia untuk 3 orang, dan akan dihapus setelah itu, bertindaklah sekarang juga!
Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton!"
Benarkah klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam, dengan menangkap layar video lelaki yang mengenakan jas putih untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada video berjudul "Sudahkah Cek Kondisi Kesehatan Jantung Kamu ?" yang dimuat situs resminyaKompas TV kompas.tv, pada 19 Februari 2024.
Video yang dimuat situs kompas.tv ini menampilkan sosok yang identik dengan klaim, selain itu latar belakang, gestur dan komposisi gambarnya pun identik.
Orang dalam video tersebut pun berbicara, berikut transkripnya:
"Ada lima faktor risiko penyakit jantung koroner yang harus benar-benar diwaspadai ada yang pertama adalah tentu kencing manis, kedua adalah darah tinggi, yang ketiga adalah merokok yang, keempat adalah kolesterol di Slipidemia dan yang kelima adalah a. Faktor risiko atau riwayat keluarga kalau kita ada kencing manis ada hipertensi ada di slepidemia tadi, kadar kolesterolnya lebih dari 5 minimal.
Ketika minimal kemudian juga merokok dan terakhir ada riwayat keluarga pastikan kita sudah memeriksa kondisi jantung kita, apakah kita punya bakat akan terjadi sesuatu di masa yang akan datang seperti misalnya serangan jantung atau terjadi penyakit saluran, sebelum kita berolahraga nomor satu kita ada kencing manisnya, yang kedua kita ada di deskripsi dirinya enggak, ada kolesterol tinggikah, yang ketiga ada hipertensinya, yang empat yang keempat kita merokok, yang kelima kita ada faktor resiko di keluarga enggak, ada enggak di keluarga kita yang orang tua kakak atau yang kena pasang ring operasi, Bypass atau pernah meninggal muda sakit jantung, serangan jantung.
Pastikan kalau semuanya tidak ada maka lakukan tadi tiga kali seminggu tiga tapi kalau misalkan ada salah satu saja kita ditemukan maka dianjurkan untuk memastikan dengan treatment. Oke kita melakukan uji latihan jantung dengan treadmill untuk melihat untuk memastikan Apakah nanti setelah kita saat olahraga kita aman".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
JAKARTA, KOMPASTV - Pihak Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menegaskan keamanan jantung itu adalah hal yang utama.
Hal ini disampaikan oleh ketua Perhimpunan dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dr Isman Firdaus saat ditemui di kawasan Jakarta Barat guna menjaga kesehatan jantung.
dr Isman Firdaus mengatakan lima faktor jantung koroner yakni merokok, darah tinggi, kolesterol serta gen dari kekuarga.
Selain itu Isman juga mengatakan olahraga yang baik adalah aerobic yakni jogging yang dilakukan maksimal 3 kali seminggu sepanjang 3 kilometer serta 30 menit.
dr Isman juga menghimbau untuk pastikan tujuan olahraga ini untuk apa.serta pastikan kondisi jantung kita sebelum berolahraga.
“Sebelum olahraga pastikan jantung kita aman, itulah yg nomor satu, pastikan kita sudah uji latih jantung “ujar dr Isman
Dia juga menyebut olahraga aerobik merupakan olahraga dengan intensitas rendah dan baik untuk tubuh.
“yang baik adalah olahraga aerobik, yaitu olahraga yang sudah intensitas rendah kemudian ke intensitas tinggi kemudian ke intensitas selanjutnya, dan harus konstan seperti jogging, itu yang disebut olahraga aerobic.”ujar penjelasan dr. Isman, ketua PERKI.
Penelusuran juga mengarah pada video berjudul "Part 1 - Mata Najwa: Indonesia Rumah Kita" yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab, pada 11 Januari 2018.
Unggahan tersebut membahas tentang hubung antara pejabat negara seperti Kapolri yang saat itu dijabat Tito Karnavian dan Panglima TNI yang saat itu dijabat Hadi Tjahjanto.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Selamat datang di Mata Najwa.
Tahun demi tahun telah kita lalui, Indonesia niscaya akan terus diuji
Oleh dinamika global yang tak menentu, oleh kontestasi lokal yang bisa amat seru
Polarisasi yang memecah belah tak layak diteruskan, kesumat dan syahwat politik jangan diutamakan
Mengingatkan para elit untuk fokus mengurusi warga, dan bukan terjebak bermain politik SARA
Tugas kita semua untuk menjaga Indonesia, karena itulah Mata Najwa kembali ke layar kaca
Menyimak deru ombak optimisme seluruh warga, menangkap suara beraneka segenap anak bangsa
Inilah Mata Najwa, Indonesia Rumah Kita
Mata Najwa kembali ke layar kaca mulai Rabu, 10 Januari 2018 di layar Trans7.
Sejumlah narasumber dihadirkan di antaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang baru pertama kali hadir bersama di acara talkshow. Tuan rumah Mata Najwa, Najwa Shihab, tak hanya menanyai kekompakan Kapolri dengan Panglima yang baru menjabat sebulan, tapi juga meminta keduanya berpose bersama sebagai bukti pengakuan atas kekompakan mereka. Mesranya kok baru sama yang sekarang, Pak Kapolri? (Narasi)
#IndonesiaRumahKita #MataNajwa #NarasiTV".
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam tidak benar.
Video tersebut merupakan hasil editan, dalam video asilinya Najwa Shihab dan dr Isman Firdaus tidak membicarakan terkait peyembuhan hipertensi dengan air garam.
Rujukan
(GFD-2024-20905) Cek Fakta: Hoaks Foto Anies Baswedan Memegang Buku "Rumus Agar Awet Bodoh"
Sumber:Tanggal publish: 01/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Anies Baswedan sedang memegang buku "Rumus Agar Awet Tolol". Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 25 Juni 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan di depan rak dengan memegang buku berjudul "Rumus Agar Awet Tolol".
Akun itu menambahkan narasi "Hhhhahaaaa"
Lalu benarkah postingan foto Anies Baswedan sedang memegang buku "Rumus Agar Awet Tolol"?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah akun Anies Baswedan, @aniesbaswedan yang sudah bercentang biru atau terverifikasi di Instagram pada 13 Oktober 2023.
Namun dalam foto asli buku yang dipegang Anies Baswedan berjudul "Be The Change, A Toolkit For The Activist In You". Postingan foto itu juga disertai narasi:
"Sesekali pamer foto2 berdua boleh ya? Mumpung ketemu tempat romantis favorit kami berdua.
Selamat berakhir pekan bersama orang-orang tersayang…."
Kesimpulan
Postingan foto Anies Baswedan sedang memegang buku "Rumus Agar Awet Tolol" adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut telah disunting.
Rujukan
Halaman: 768/5369