KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim fenomena gerhana bulan total atau blood moon pada Jumat (14/3/2025) adalah tanda bencana besar akan datang.
Narasi yang beredar menyebutkan, bulan akan berwarna merah seperti darah dan merupakan pertanda bencana besar.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim gerhana bulan darah pada 14 Maret adalah pertanda bencana besar dibagikan akun Facebook ini. Berikut narasi yang dibagikan:
Ini bukan lelucon, jangan dilewati.
Mengejutkan dunia! Bulan darah muncul pada tanggal 14 maret!
Banyak penubuat memperingatkan, akan ada gempa bumi dahsyat dan tsunami pada tahun Juli 2025.
Nubuatan akhir zaman dalam Kitab Wahyu sedang digenapi selangkah demi selangkah dan bencana besar akan segera datang!
Tuhan menggunakan bulan darah untuk memperingatkan dunia: Berjaga-jaga! Bertobatlah! Berbaliklah!
Screenshot Klarifikasi, fenomena Bulan Darah bukan pertanda bencana
(GFD-2025-26176) [KLARIFIKASI] Fenomena Gerhana Bulan Total atau Blood Moon Bukan Pertanda Bencana
Sumber:Tanggal publish: 17/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, istilah "Bulan Darah" atau "Blood Moon" merujuk pada Bulan yang berwarna merah ketika gerhana Bulan total terjadi.
Warna merah Bulan tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, bukan pertanda bencana besar akan datang.
Dikutip dari CBS, fenomena "Bulan Darah" terjadi saat gerhana bulan total, ketika Matahari, Bumi, dan Bulan dalam posisi sejajar.
Cahaya Matahari dibiaskan melalui atmosfer Bumi sebelum mencapai Bulan, yang memantulkannya kembali dalam warna kemerahan menyerupai darah.
Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, Planetarium Jakarta (@planetariumjkt) menyebutkan, puncak gerhana Bulan total akan terjadi pada Jumat (14/3/2025) pukul 13.54 WIB.
Kendati demikian, peneliti utama BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, masyarakat Indonesia tidak bisa menyaksikan langsung fenomena ini.
Seluruh fase gerhana hanya bisa diamati dari wilayah berikut:
Gerhana Bulan sebagian masih bisa terlihat dari beberapa bagian Eropa, Asia, Australia, dan Afrika, serta seluruh Amerika Utara dan Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, Arktik, dan Antartika.
Dilansir dari National Geographic, narasi yang mengaitkan Bulan Darah sebagai pertanda buruk merupakan kepercayaan yang muncul di masa lalu.
Akan tetapi, kepercayaan itu dimanfaatkan oleh sekelompok manusia lain yang sudah mengetahui Bulan Darah sebagai fenomena astronomi biasa.
Misalnya pada 1504, ketika Christopher Columbus memanipulasi penduduk asli Arawak di Jamaika.
Hal ini diketahui dari catatan putranya, yaitu Ferdinand Columbus. Suku Arawak diperingatkan Columbus bahwa Tuhan akan mengubah Bulan menjadi merah sebagai tanda kemarahan.
Saat gerhana Bulan Darah itu terjadi, suku Arawak ketakutan dan segera memberikan makanan kepada Columbus dan krunya. Ini dilakukan Suku Arawak dengan harapan dapat meredakan "kemarahan" Tuhan.
Saat sains semakin berkembang, kepercayaan ini semakin luntur. Fenomena Bulan Darah pun dinikmati sebagai peristiwa alam yang biasa.
Warna merah Bulan tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, bukan pertanda bencana besar akan datang.
Dikutip dari CBS, fenomena "Bulan Darah" terjadi saat gerhana bulan total, ketika Matahari, Bumi, dan Bulan dalam posisi sejajar.
Cahaya Matahari dibiaskan melalui atmosfer Bumi sebelum mencapai Bulan, yang memantulkannya kembali dalam warna kemerahan menyerupai darah.
Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, Planetarium Jakarta (@planetariumjkt) menyebutkan, puncak gerhana Bulan total akan terjadi pada Jumat (14/3/2025) pukul 13.54 WIB.
Kendati demikian, peneliti utama BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, masyarakat Indonesia tidak bisa menyaksikan langsung fenomena ini.
Seluruh fase gerhana hanya bisa diamati dari wilayah berikut:
Gerhana Bulan sebagian masih bisa terlihat dari beberapa bagian Eropa, Asia, Australia, dan Afrika, serta seluruh Amerika Utara dan Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, Arktik, dan Antartika.
Dilansir dari National Geographic, narasi yang mengaitkan Bulan Darah sebagai pertanda buruk merupakan kepercayaan yang muncul di masa lalu.
Akan tetapi, kepercayaan itu dimanfaatkan oleh sekelompok manusia lain yang sudah mengetahui Bulan Darah sebagai fenomena astronomi biasa.
Misalnya pada 1504, ketika Christopher Columbus memanipulasi penduduk asli Arawak di Jamaika.
Hal ini diketahui dari catatan putranya, yaitu Ferdinand Columbus. Suku Arawak diperingatkan Columbus bahwa Tuhan akan mengubah Bulan menjadi merah sebagai tanda kemarahan.
Saat gerhana Bulan Darah itu terjadi, suku Arawak ketakutan dan segera memberikan makanan kepada Columbus dan krunya. Ini dilakukan Suku Arawak dengan harapan dapat meredakan "kemarahan" Tuhan.
Saat sains semakin berkembang, kepercayaan ini semakin luntur. Fenomena Bulan Darah pun dinikmati sebagai peristiwa alam yang biasa.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim gerhana bulan pada 14 Maret 2025 adalah pertanda bencana perlu diluruskan.
Istilah "Bulan Darah" atau "Blood Moon" merujuk pada Bulan yang berwarna merah ketika gerhana Bulan total terjadi.
Fenomena "Bulan Darah" terjadi saat gerhana bulan total, ketika Matahari, Bumi dan Bulan dalam posisi sejajar. Peristiwa itu bukan pertanda bencana besar akan datang.
Istilah "Bulan Darah" atau "Blood Moon" merujuk pada Bulan yang berwarna merah ketika gerhana Bulan total terjadi.
Fenomena "Bulan Darah" terjadi saat gerhana bulan total, ketika Matahari, Bumi dan Bulan dalam posisi sejajar. Peristiwa itu bukan pertanda bencana besar akan datang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1295195754873863
- https://www.cbsnews.com/news/what-causes-blood-moon/
- https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/03/12/132500488/gerhana-bulan-total-14-maret-2025--apa-dampaknya-bagi-indonesia-ini
- https://nationalgeographic.grid.id/read/134228913/sains-di-balik-bulan-darah-dari-asal-warna-darah-sampai-cara-melihatnya?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26175) [HOAKS] Video Jembatan Citra Raya Cikupa Tangerang Ambruk
Sumber:Tanggal publish: 17/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan jembatan ambruk yang diklaim berlokasi di Citra Raya, Cikupa Tangerang, Banten.
Klip menampilkan mobil yang terperosok ke aliran sungai. Ada pula klip menampilkan warga berusaha menyelamatkan diri dari jembatan yang ambruk.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Terdapat tiga klip berbeda dari video yang disebarkan.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (13/3/2025):
Jembatan citra raya Cikupa Tangerang ambruk di terjang banjir bandang
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Kamis (13/3/2025), menampilkan video jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk.
Klip menampilkan mobil yang terperosok ke aliran sungai. Ada pula klip menampilkan warga berusaha menyelamatkan diri dari jembatan yang ambruk.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Terdapat tiga klip berbeda dari video yang disebarkan.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (13/3/2025):
Jembatan citra raya Cikupa Tangerang ambruk di terjang banjir bandang
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Kamis (13/3/2025), menampilkan video jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk mencari jejak digital video yang beredar.
Hasil pencarian di Google mengarahkan ke kanal YouTube ai headline.
Ketiga klip bersumber dari kanal YouTube yang sama, yang diunggah pada Februari 2025.
Videonya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Ketiga video itu telah diberi label "Altered or synthetic content" atau konten rekayasa.
"Video ini adalah hasil olahan kecerdasan buatan yang dibuat untuk tujuan edukasi dan meningkatkan kesadaran, bukan sebagai patokan utama atau dokumentasi nyata," tulis pengunggah melalui keterangan videonya.
Hasil pendeteksian menggunakan Hive Moderation juga menunjukkan, bahwa klip yang beredar dibuat dengan akal imitasi atau artificial intelligence (AI).
Klip jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk memiliki probabilitas 98,9 persen dan 66,3 persen dihasilkan AI.
Hasil pencarian di Google mengarahkan ke kanal YouTube ai headline.
Ketiga klip bersumber dari kanal YouTube yang sama, yang diunggah pada Februari 2025.
Videonya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Ketiga video itu telah diberi label "Altered or synthetic content" atau konten rekayasa.
"Video ini adalah hasil olahan kecerdasan buatan yang dibuat untuk tujuan edukasi dan meningkatkan kesadaran, bukan sebagai patokan utama atau dokumentasi nyata," tulis pengunggah melalui keterangan videonya.
Hasil pendeteksian menggunakan Hive Moderation juga menunjukkan, bahwa klip yang beredar dibuat dengan akal imitasi atau artificial intelligence (AI).
Klip jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk memiliki probabilitas 98,9 persen dan 66,3 persen dihasilkan AI.
Kesimpulan
Video jembatan Citra Raya Cikupa, Tangerang ambruk merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Klipnya bersumber dari kanal YouTube ai headline, yang telah memberi keterangan bahwa video yang diunggah dibuat dengan AI.
Sejauh ini, tidak ada berita soal jembatan di Cikupa, Tangerang yang ambruk per Jumat, 14 Maret 2024.
Klipnya bersumber dari kanal YouTube ai headline, yang telah memberi keterangan bahwa video yang diunggah dibuat dengan AI.
Sejauh ini, tidak ada berita soal jembatan di Cikupa, Tangerang yang ambruk per Jumat, 14 Maret 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/670638552129569
- https://www.facebook.com/reel/2334714050235644
- https://www.facebook.com/reel/641159178618728
- https://www.facebook.com/reel/1175252000959360
- https://www.google.com/search?gsessionid=L8OAlFSjQRgCQooFRSDu-w-jHoyKL5DssrirrVrQqMiYfltcsEA8dA&lsessionid=0ID1C4-7hrObB0Yq6oG_C_CXpyBl18zZOmvR7kjEkYNkNfYi47luWg&vsdim=452,524&source=lns.web.cntpubb&biw=452&bih=524&hl=en-US&vsrid=CPuRmdSG8NWMmAEQBBgBIiQ5MUQ1MzVGMC04OEZFLTQ4MzItQjAzRC00REZEQjYyRTIyRjU&udm=26&q&vsint=CAQqCgoCCAcSAggHIAE6IwoWDdTUAj8VaOgDPx1YVno_JTAveD8wARDEAxiMBCUAAIA_&lns_mode=un&qsubts=1741942979284&stq=1&cs=1&lei=O_DTZ8XjN6XN1e8Phs28oQI
- https://www.youtube.com/watch?v=MTtZ7Hcz3NI
- https://www.youtube.com/watch?v=MGrnzNdwzTo
- https://www.youtube.com/shorts/GvEmjb278uQ
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26174) [HOAKS] Pernyataan Jokowi Menyatakan PKI Tidak Bersalah
Sumber:Tanggal publish: 14/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) diklaim membuat pernyataan mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut narasi dalam unggahan di media sosial, Jokowi menyebut PKI tidak bersalah.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Pernyataan Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna media sosial menyertakan foto Jokowi sedang berpidato.
Berikut teks yang tertera pada gambar yang diunggah salah satu akun pada Kamis (13/3/2025):
YANG TAU SEJARAH INDONESIA DAN YG MERASA BERAGAMA ISLAM AKAN MERASA SAKIT HATI DENGAN PERNYATAAN JOKOWI INI.
CUMA ORANG2 YG DUNGU YANG TA MERASA TERPUKUL HATINYA.
Jokowi: Sejarah Aslinya, PKI itu Tidak Bersalah Apalagi Mengancam, Yang Berbahaya Itu Islam!!
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (13/3/2025), mengenai pernyataan Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Pernyataan Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna media sosial menyertakan foto Jokowi sedang berpidato.
Berikut teks yang tertera pada gambar yang diunggah salah satu akun pada Kamis (13/3/2025):
YANG TAU SEJARAH INDONESIA DAN YG MERASA BERAGAMA ISLAM AKAN MERASA SAKIT HATI DENGAN PERNYATAAN JOKOWI INI.
CUMA ORANG2 YG DUNGU YANG TA MERASA TERPUKUL HATINYA.
Jokowi: Sejarah Aslinya, PKI itu Tidak Bersalah Apalagi Mengancam, Yang Berbahaya Itu Islam!!
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (13/3/2025), mengenai pernyataan Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah.
Hasil Cek Fakta
PKI dilarang di Indonesia setelah dikeluarkannya Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, yang dikeluarkan Soeharto usai ia mengambil alih kekuasaan lewat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
PKI mendapat cap buruk akibat keterlibatannya dalam tuduhan pemberontakan pada 1926, 1948, dan 1965.
Salah satu partai dengan pengikut terbesar di Indonesia tersebut juga dituding sebagai dalang genosida dan G30S.
Sejauh ini, tidak pernah ada pernyataan dari Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah.
Saat acara Silaturahmi dan Safari Ramadhan bersama keluarga besar TNI, Jokowi sempat menyinggung soal permintaan maaf kepada PKI.
"Tidak ada rencana atau pikiran sama sekali saya akan minta maaf pada PKI," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI, 28 Juni 2016.
"Saat Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun lalu. Ada yang goreng-goreng sehingga muncul isu dan gosip seperti itu. Sudah jangan didengarkan. Tidak akan minta maaf pada PKI," lanjutnya.
Jokowi kerap dikaitkan dengan PKI sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun ia telah membantahnya.
Misalnya, tudingan bahwa Jokowi dan keluarganya tergabung dengan PKI.
"Ya kalau ada yang menuduh Presiden Jokowi itu PKI, berarti dulu ada PKI Balita," kata Jokowi dilansir laman Setkab.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek foto yang disebarkan pengguna media sosial.
Hasil pencarian dengan teknik reverse image search mengarahkan ke foto di portal berita Detik, saat Jokowi membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan pada 2018.
Jokowi membahas soal akselerasi ekonomi dunia digital. Tidak ada pembahasan soal PKI.
PKI mendapat cap buruk akibat keterlibatannya dalam tuduhan pemberontakan pada 1926, 1948, dan 1965.
Salah satu partai dengan pengikut terbesar di Indonesia tersebut juga dituding sebagai dalang genosida dan G30S.
Sejauh ini, tidak pernah ada pernyataan dari Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah.
Saat acara Silaturahmi dan Safari Ramadhan bersama keluarga besar TNI, Jokowi sempat menyinggung soal permintaan maaf kepada PKI.
"Tidak ada rencana atau pikiran sama sekali saya akan minta maaf pada PKI," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI, 28 Juni 2016.
"Saat Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun lalu. Ada yang goreng-goreng sehingga muncul isu dan gosip seperti itu. Sudah jangan didengarkan. Tidak akan minta maaf pada PKI," lanjutnya.
Jokowi kerap dikaitkan dengan PKI sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun ia telah membantahnya.
Misalnya, tudingan bahwa Jokowi dan keluarganya tergabung dengan PKI.
"Ya kalau ada yang menuduh Presiden Jokowi itu PKI, berarti dulu ada PKI Balita," kata Jokowi dilansir laman Setkab.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek foto yang disebarkan pengguna media sosial.
Hasil pencarian dengan teknik reverse image search mengarahkan ke foto di portal berita Detik, saat Jokowi membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan pada 2018.
Jokowi membahas soal akselerasi ekonomi dunia digital. Tidak ada pembahasan soal PKI.
Kesimpulan
Pernyataan Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah merupakan hoaks.
Tidak pernah ada pernyataan dari Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah. Sebaliknya, Jokowi menyatakan tidak akan pernah minta maaf pada PKI.
Tidak pernah ada pernyataan dari Jokowi yang menyatakan PKI tidak bersalah. Sebaliknya, Jokowi menyatakan tidak akan pernah minta maaf pada PKI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=650890727439137&set=gm.1564045244279179&idorvanity=118257912191260
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1223862569524770&set=a.102320958345609
- https://www.facebook.com/photo?fbid=1162012995580372&set=a.514329340348744
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122115530630747402&set=a.122107137296747402
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1162753135506358&set=a.514329340348744
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3910223662456087&set=a.261235837354906
- https://peraturan.go.id/id/tap-mpr-no-xxv-mprs-1966-tahun-1966
- https://www.youtube.com/watch?v=hJEbplcGDRI
- https://setkab.go.id/presiden-jokowi-jawab-isu-soal-antek-asing-pki-dan-kriminalisasi-ulama/
- https://yandex.com/images/search?cbir_id=12690214%2F03rDNsGd2miF1sKRHfW3sw4952&cbir_page=sites&rpt=imageview&source-serpid=QpzARvequG4bhZ3zmu7VMw&url=
- https%3A%2F%2Favatars.mds.yandex.net%2Fget-images-cbir%2F12690214%2F03rDNsGd2miF1sKRHfW3sw4952%2Forig
- https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-3842720/foto-jokowi-buka-raker-kemendag
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26173) [KLARIFIKASI] Video Tidak Perlihatkan Kawasan Elite di Bekasi Tenggelam oleh Banjir
Sumber:Tanggal publish: 14/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video diklaim menampilkan kawasan elite di Bekasi, Jawa Barat tenggelam oleh banjir. Ketinggian banjir dalam video itu diklaim hingga 4 meter.
Unggahan itu muncul pada Maret 2025, setelah sejumlah wilayah di Bekasi dilanda banjir parah.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com narasi dalam unggahan itu salah karena konteksnya keliru.
Video yang menampilkan kawasan elite di Bekasi tenggelam oleh banjir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan beberapa rumah dilanda banjir dan hanya terlihat bagian atapnya.
Berikut keterangan teks yang ditampilkan:
Air banjirmenenggelamkankawasan elitdi Bekasi setinggi 4 meter
AtagfirullahTerlihat seperti lautan, semuanya tenggelam
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut kawasan elite di Bekasi tenggelam oleh banjir
Unggahan itu muncul pada Maret 2025, setelah sejumlah wilayah di Bekasi dilanda banjir parah.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com narasi dalam unggahan itu salah karena konteksnya keliru.
Video yang menampilkan kawasan elite di Bekasi tenggelam oleh banjir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan beberapa rumah dilanda banjir dan hanya terlihat bagian atapnya.
Berikut keterangan teks yang ditampilkan:
Air banjirmenenggelamkankawasan elitdi Bekasi setinggi 4 meter
AtagfirullahTerlihat seperti lautan, semuanya tenggelam
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut kawasan elite di Bekasi tenggelam oleh banjir
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens video itu identik dengan unggahan di Instagram @havashenasiguilanplus pada April 2024.
Dalam keterangan di video dijelaskan bahwa banjir itu terjadi Kota Orenburg yang berada di barat daya Rusia.
Dikutip dari BBC, banjir di kota Orenburg, Rusia pada April 2024 menerjang sejumlah rumah sehingga hanya terlihat bagian atapnya.
Banjir itu merupakan banjir terburuk yang melanda wilayah Orenburg dalam 80 tahun terakhir. Wilayah Kazakhstan yang berbatasan dengan Rusia juga terdampak banjir.
Penyebab banjir yakni karena suhu tinggi yang menyebabkan salju dan es mencair dengan cepat. Hal itu diperparah dengan hujan lebat yang menyebabkan beberapa sungai seperti Sungai Ural meluap.
Pihak berwenang menyatakan, lebih dari 10.000 orang di Kota Orenburg dievakuasi. Sementara jumlah rumah yang terendam banjir yakni 11.700.
Banjir yang melanda Bekasi pada 4 Maret 2025 memang menyebabkan sejumlah permukiman dan perumahan tergenang. Perumahan yang masuk dalam kategori elite seperti Kemang Pratama juga dilanda banjir.
Ada juga ketinggian banjir di Bekasi yang mencapai atap rumah atau sekitar 3,5 meter.
Akan tetapi, video yang ditampilkan dalam unggahan serta narasi yang ditulis merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan. Video tidak sesuai konteks peristiwa sebenarnya.
Dalam keterangan di video dijelaskan bahwa banjir itu terjadi Kota Orenburg yang berada di barat daya Rusia.
Dikutip dari BBC, banjir di kota Orenburg, Rusia pada April 2024 menerjang sejumlah rumah sehingga hanya terlihat bagian atapnya.
Banjir itu merupakan banjir terburuk yang melanda wilayah Orenburg dalam 80 tahun terakhir. Wilayah Kazakhstan yang berbatasan dengan Rusia juga terdampak banjir.
Penyebab banjir yakni karena suhu tinggi yang menyebabkan salju dan es mencair dengan cepat. Hal itu diperparah dengan hujan lebat yang menyebabkan beberapa sungai seperti Sungai Ural meluap.
Pihak berwenang menyatakan, lebih dari 10.000 orang di Kota Orenburg dievakuasi. Sementara jumlah rumah yang terendam banjir yakni 11.700.
Banjir yang melanda Bekasi pada 4 Maret 2025 memang menyebabkan sejumlah permukiman dan perumahan tergenang. Perumahan yang masuk dalam kategori elite seperti Kemang Pratama juga dilanda banjir.
Ada juga ketinggian banjir di Bekasi yang mencapai atap rumah atau sekitar 3,5 meter.
Akan tetapi, video yang ditampilkan dalam unggahan serta narasi yang ditulis merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan. Video tidak sesuai konteks peristiwa sebenarnya.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan kawasan elite di Bekasi tenggelam oleh banjir merupakan informasi tidak benar. Konteks dalam video itu keliru, sebab tidak memperlihatkan banjir Bekasi.
Video itu adalah banjir di Kota Orenburg, Rusia pada April 2024. Banjir membuat sejumlah rumah hanya terlihat bagian atapnya saja.
Video itu adalah banjir di Kota Orenburg, Rusia pada April 2024. Banjir membuat sejumlah rumah hanya terlihat bagian atapnya saja.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1774779983301811
- https://www.facebook.com/reel/1656430005236953
- https://www.facebook.com/reel/1387197749109536
- https://www.instagram.com/p/C50LnO4Oejj/?img_index=1&igsh=MTAwYnpqZms5MXFlMw%3D%3D
- https://www.bbc.com/news/world-europe-68796487
- https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/03/04/100807888/banjir-bekasi-rendam-perumahan-kemang-ifi-ketinggian-air-capai-35?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 708/6612