• (GFD-2024-21142) Keliru, Klaim Bahwa Tinta Tak Kasat Mata Dimasukkan ke Vaksin

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/07/2024

    Berita



    Sebuah video pendek diunggah di Instagram tentang tinta tak terlihat dapat mengungkap status vaksin seseorang. Video tersebut memperlihatkan sebuah magnet kecil ditempelkan pada lengan seseorang yang telah divaksin. Terdengar suara pembicaraan antara seorang laki-laki dan perempuan terkait vaksinasi tersebut.

    Menurut laki-laki dalam video, magnet bisa menempel di lengan karena ada chip RFID (Radio Frequency Identification) yang dimasukan bersama vaksin AstraZeneca yang disuntikan pada 2020 lalu. Itu adalah teknologi nano yang memasukkan graphene ferro oksida ke dalam chip RFID.

    Selain itu unggahan video juga diberi narasi yang mengklaim bahwa tinta tak kasat mata sudah dimasukkan pula pada vaksin Covid-19 untuk anak-anak. Pekerjaan ini didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation karena permintaan langsung dari pendiri Microsoft dan filantropis Bill Gates.



    Benarkah klaim bahwa terdapat chip dan tinta tak kasat mata pada vaksin?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan mewawancarai epidemiolog Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman. Menurutnya, narasi-narasi tersebut sudah lama beredar yang disebarkan oleh kelompok penganut teori konspirasi.

    Video yang melihatkan seseorang menempelkan magnet  pada lengan yang disuntik vaksin menunjukan bahwa ada chip yang dimasukan ke dalam tubuh adalah tidak benar. Tidak ada komponen magnetik dalam vaksin.

    “Jadi vaksin tidak mengandung komponen logam atau bahan magnet. Video yang menunjukkan magnet menempel pada kulit di lokasi suntikan, sebetulnya hal yang umum. Banyak faktor yang bisa membuat benda kecil seperti magnet menempel sementara pada kulit. Minyak atau kelembaban kulit bisa menyebabkan benda kecil seperti magnet menempel sementara. Atau juga teknik menempatkan,” ungkap Dicky melalui pesan singkat kepada Tempo, 14 Juli 2024.

    Magnet ditempatkan dengan cara tentu dan bisa terlihat menempel, kata Dicky, tidak terkait dengan adanya komponen magnetik dalam vaksin. Seringkali benda-benda seperti koin, magnet, atau bahkan klip kertas itu bisa menempel pada kulit, karena minyak atau keringat. Bukan hanya di lengan, tetapi juga mungkin di dahi juga ya. Itu bukan sesuatu yang unik atau aneh.

    Dicky menjelaskan, semua vaksin termasuk vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang ketat dan diawasi terus oleh otoritas kesehatan. Kalau di Indonesia ada Badan POM dan juga tentu Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Komposisi setiap vaksin itu dipublikasikan dan dapat diakses oleh publik.

    “Artinya tidak ada bukti ilmiah yang bisa mendukung klaim bahwa vaksin mengandung barang haram, najis dan berbahaya. Karena diperlihatkan secara transparan,” jelasnya.

    Proses persetujuan vaksin juga harus memenuhi standar keamanan sebelum disetujui untuk publik. Dalam hal ini termasuk analisa yang sangat mendalam terhadap bahan-bahan yang digunakan.

    Terkait tinta tak kasat mata dan alat deteksi, Dicky menyebut tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin  mengandung tinta tak kasat mata atau alat deteksi. Karena teknologi seperti itu tidak pernah ditemukan dalam vaksin

    Khusus vaksin COVID-19, dibuat dari bahan biologis, seperti messenger RNA, protein atau virus yang aman dan tidak bersifat magnetic. Setelah pemberian, vaksin akan hilang menjadi proses yang disebut dengan respon imun.

    “Yang ada selanjutnya adalah penguatan respon imun tubuh, sel-sel imun tubuh yang bereaksi ketika ada infeksi,” terang Dicky.

    Terkait keterlibatan Bill dan Melinda Gates, Dicky menyebut bahwa pendiri microsoft tersebut telah lama mendukung upaya kesehatan global. Dan klaim mengatakan bahwa mereka mengawasi mengontrol populasi tidak berdasar.

    “Klaim tentang Bill dan Melinda Gates tersebut sudah banyak dibantah oleh para ahli kesehatan dan ilmuwan dunia. Termasuk saya,” tegasnya.

    Klaim serupa pernah diperiksa oleh FactCheck.org di tahun 2020 lalu. Dijelaskan bahwa Bill and Melinda Gates Foundation telah memberikan jutaan dolar untuk meneliti pengobatan dan vaksin COVID-19 ketika pandemi. Upaya tersebut kini memicu teori konspirasi yang secara keliru mengklaim bahwa Bill Gates berencana menggunakan vaksin tersebut untuk “melacak orang.”

    Sebuah situs web bernama Biohackinfo.com pernah memuat berita dengan judul: “Bill Gates akan menggunakan implan microchip untuk melawan virus corona.” Cerita tersebut telah dibagikan lebih dari 13.000 kali di Facebook, menurut data dari CrowdTangle, dan video Youtube yang telah dilihat lebih dari 1,8 juta kali.

    Kisah tersebut mengutip jawaban Gates di forum dan kemudian menyatakan, “'Sertifikat digital' yang dimaksud Gates adalah 'TATO QUANTUM-DOT' yang dapat ditanamkan pada manusia.”

    Tapi itu tidak benar. Ini adalah gabungan dari dua hal yang tidak berhubungan.

    Pertama, sertifikat digital digunakan untuk mengirimkan informasi terenkripsi melalui internet, seperti tanda tangan elektronik yang umum digunakan untuk memverifikasi identitas. Hal ini secara resmi ditetapkan oleh apa yang sekarang disebut Sektor Standardisasi Telekomunikasi pada tahun 1988 dan selalu bersifat virtual, bukan fisik.

    Ketika Gates menyebutkan penggunaannya di forum, dia mengacu pada sertifikat digital sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan platform digital yang akan memperluas pengujian COVID-19 yang dilakukan di rumah dan dilakukan sendiri, kata Gates Foundation melalui email ke FactCheck.org. Namun, ide Gates tersebut bukanlah berupa implan microchip.

    Bagian kedua dari klaim yang kemungkinan mengarah pada pernyataan microchip – adalah referensi ke penelitian yang tidak terkait yang didanai oleh Gates Foundation dan diterbitkan pada bulan Desember. Dalam upaya untuk mengatasi masalah pencatatan yang buruk di “daerah dengan sumber daya terbatas,” seperti di negara-negara berkembang, penelitian tersebut mengusulkan untuk menyimpan catatan vaksinasi pada kulit pasien. Ini menguji pewarna tak kasat mata yang dapat bertahan hingga lima tahun dan dapat dibaca dengan ponsel pintar yang diadaptasi secara khusus.

    Kevin McHugh, seorang profesor bioteknologi di Rice University yang mengerjakan penelitian ini, memberi tahu kami melalui email bahwa tinta tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat pelacak.

    “Penandaan ini dikembangkan untuk memberikan catatan vaksinasi dan memiliki kemampuan untuk melacak pergerakan siapapun,” kata McHugh. 

    Teknologi tersebut hanya mampu menyediakan data yang sangat terbatas (misalnya tidak dipersonalisasi) secara lokal. Penandaan ini memerlukan pencitraan garis pandang langsung dari jarak kurang dari 1 kaki. Pelacakan jarak jauh atau berkelanjutan tidak mungkin dilakukan karena berbagai alasan teknis.

    Gates Foundation mengkonfirmasi melalui email bahwa penelitian ini tidak ada hubungannya dengan tindakan apapun terkait vaksin COVID-19.

    Reuters juga pernah memeriksa hal serupa. Sebagian besar pengulangan klaim ini secara menyesatkan merujuk pada teknologi “quantum dot dye”, yang didirikan oleh Gates Foundation. Kevin McHugh, salah satu penulis utama makalah penelitian “quantum dot dye”, menegaskan kepada Reuters bahwa teknologi ini bukanlah microchip atau kapsul yang dapat ditanamkan manusia. Sebaliknya, ini mirip dengan tato, yang akan membantu menyediakan catatan vaksin pasien

    Kesimpulan



    Hasil verifikasi Tempo, klaim bahwa tinta tak kasat mata dimasukan ke vaksin adalah keliru. Vaksin COVID-19 dibuat dari bahan biologis, seperti mRNA, protein atau virus yang dilemahkan yang aman dan tidak bersifat magnetic.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21141) Keliru, Aplikasi Mendapatkan Barcode Subsidi BBM Dengan Cepat

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/07/2024

    Berita



    Video berdurasi 50 detik diklaim sebagai cara mendapatkan barcode subsidi BBM dengan proses yang cepat, beredar di sosial media Facebook. Dalam video itu dijelaskan tentang tahapan mendapatkan barcode subsidi BBM tanpa memerlukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Prosesnya pun cepat dan telah banyak kendaran yang mendaftar.



    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah dibagikan 369 kali dan mendapatkan respon 14 ribu kali disukai. Lantas, benarkah pertamina memberikan barcode subsidi BBM dengan proses cepat?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk membuktikan klaim di atas, Tempo menghubungi VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Menurutnya informasi terkait barcode subsidi BBM dengan proses cepat tanpa kartu tanda penduduk dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) adalah informasi bohong dan salah.

    Masyarakat diminta untuk hati-hati dan teliti terhadap informasi yang beredar dan tidak mempercayai pihak-pihak yang memberikan kode QR selain dari Pertamina. “Hanya Kode QR resmi yang akan dilayani di SPBU,”kata Fadjar saat dihubungi TEMPO, Senin, 15 Juli 2024.

    Sebelumnya pada 21 Oktober 2022, pertamina melalui akun facebook yang telah terverifikasi sudah pernah menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap aplikasi hoax yang mengatasnamakan MyPertamina. 

    Pertamina juga meminta masyarakat untuk tidak tertipu terhadap tawaran terkait program subsidi bahan bakar minyak. Pendaftaran program Subsidi Tepat hanya bisa dilakukan melalui website resmi pertamina dan secara offline di SPBU terpilih. Jika ada informasi terkait pertamina disarankan untuk bisa menghubungi call center pertamina di nomor 135 atau mengunjungi website www.mypertamina.id.

    Dikutip dari laman resmi pertamina, ada tatacara untuk mendaftar program BBM subsidi tepat. Masyarakat bisa melakukannya secara online melalui website resmi yang bisa dibuka dari handphone dan komputer, atau pendaftaran yang dilakukan secara offline dengan mendatangi booth pendaftaran di area-area yang sudah ditentukan.Dalam mendaftar pun, beberapa dokumen seperti foto kartu tanda penduduk (KTP), Foto Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), foto fisik kendaraan, dan foto nomor polisi kendaraan harus disiapkan. 

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan Tempo, video berdurasi 50 detik diklaim merupakan cara mendapatkan barcode subsidi BBM dan proses cepat adalah keliru. 

    Pertamina tidak pernah mengeluarkan program tersebut dan informasi tersebut merupakan informasi salah dan bohong. Hanya Kode QR resmi yang akan dilayani di SPBU.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21140) [PENIPUAN] Prabowo Bagi Bagi Uang Dengan Pengguna Bank BRI, BCA, BSI, Mandiri dan Dana

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 16/07/2024

    Berita

    Bismillah yang punya rekening dibawah ini bapak Prabowo transfer hari ini..ini real no hoax

    Hasil Cek Fakta

    Akun tiktok dengan nama Prabowo Subianto_02 telah mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa Prabowo akan membagikan uang kepada masyarakat yang memiliki bank BRI, BCA, BSI, Mandiri dan Dana.
    Setelah dilakukan penelusuran dengan mengecek akun tiktok tersebut, ternyata telah mengunggah beberapa postingan mengenai konten dengan konteks yang sama. Akun tersebut juga bukan merupakan akun tiktok resmi Prabowo Subianto. Dapat diketahui bahwa Prabowo Subianto tidak memiliki akun tiktok. Pada laman resmi instagram Prabowo juga tidak ditemukan mengenai informasi bagi bagi uang kepada masyarakat yang memiliki bank BRI, BCA, BSI, Mandiri dan Dana.
    Kemudian, dilakukan penelusuran terhadap laman web resmi pada bank BRI, BCA, BSI dan Mandiri dengan menggunakan kata kunci Prabowo, tetapi tidak ada informasi mengenai hal tersebut. Pada laman resmi instagram Dana juga tidak memiliki informasi mengenai bagi bagi uang oleh Prabowo Subianto.

    Kesimpulan

    Faktanya, setelah dilakukan penelusuran pada laman resmi bank - bank tersebut, tidak ada informasi yang menyebutkan bahwa Prabowo akan bagi - bagi uang. Dalam akun instagram Prabowo juga tidak adanya informasi mengenai hal tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21139) [SALAH] Pertandingan Indonesia (4) vs (3) Belanda

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 16/07/2024

    Berita

    Timnas Pusat terlalu cepat selebrasi sampai lupa yang mereka lawan adalah Prime King Indo

    Hasil Cek Fakta

    Akun tiktok GilaBola:goat::football2: telah mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa adanya pertandingan antara Belanda vs Indonesia dengan perolehan skor 3 - 4 yang dimenangkan oleh Timnas Indonesia.
    Setelah dilakukan penelusuran menggunakan google search image dengan tangkapan layar dari foto pelukan antara Ragnar dengan Hubner merupkan foto saat pertandingan Indonesia vs Filipina saat kualifikasi Piala dunia. Gambar yang diperlihatkan identik dengan kanal berita beritasatu.com dengan judul “Indonesia vs Filipina: Menang 2-0, Pasukan Garuda Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia” yang diunggah pada 11 Juni 2024. Terlihat dalam thumbnail tersebut terdapat gambar Ragnar Oratmangoen dengan Hubner dan anggota timnas lain sedang berpelukan, foto diambil dari angle kamera yang berbeda.
    Kemudian sebuah cuplikan video pertandingan tersebut identik dengan video pada laman youtube Vision Plus dengan judul “MATCH HIGHLIGHT : BELANDA 2 VS 1 TURKI| Quarterfinal - UEFA EURO 2024” pada menit 1.50 sampai 1.55. Kemudian, dalam tangkapan layar skor yang ada dalam video tersebut merupakan editan, pada tahun 2024 belum ada pertandingan antara Indonesia dengan Belanda.

    Kesimpulan

    Faktanya, klip dalam video tersebut merupakan pertandingan Belanda vs Turki di Euro 2024. Pada tahun ini, belum ada pertandingan antara Belanda vs Indonesia yang dimenangkan oleh Indonesia.

    Rujukan