• (GFD-2020-3684) [SALAH] “China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Palestina dan negara-negara di Arab lainnya belum menemukan vaksin virus corona. Tidak ditemukan sumber informasi di dalam berita tersebut, termasuk tidak ada sumber resmi dari Kementerian Kesehatan China yang dikutip dalam pemberitaan itu.

    Beredar artikel berjudul “China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen” yang dimuat di situs asianmuslim[dot]com pada Sabtu, 14 Maret 2020, 5:37 PM.

    Artikel ini berisi klaim sebagai berikut:
    “China secara resmi mengumumkan, hanya beberapa jam yang lalu, keberhasilan serum Palestina yang diberikan kepada Dr. Manar Saadi Al-Shenawi. Melalui Kementerian Kesehatan China temuan ini di dedikasikan sebagai serum untuk mengobati virus Corona, yang telah terbukti 100% efektif pada lebih dari 7 kasus yang telah disembuhkan. Lebih lanjut Pemerintah China secara terang-terangan mengakui bahwa para ilmuwan medis Palestina telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah pembuat kehidupan. Dan hak untuk menciptakan serum Palestina telah menjadi 100% hak paten yang  di ekspor ke semua negara di dunia, dan otoritas harga itu sesuai dengan harga yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang tentu akan menjadi booming ekonomi dalam sejarah kedokteran Palestina, dan bahkan mungkin untuk menjual obat yang akan membayar hutang Palestina dan menjadi ekonomi Tiongkok dalam waktu dekat.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cekfakta Liputan6.com, tidak ada artikel yang menjelaskan mengenai klaim China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen itu.

    Begitu pun dengan nama dr Manar Saadi Al-Shenawi yang diklaim sebagai dokter yang menemukan vaksin virus corona. Liputan6.com juga tidak menemukan nama tersebut di mesin pencari google.

    Ternyata ada warganet yang membantah klaim dalam komentar di artikel tersebut. Akun Facebook bernama Moh Sofwan Abbas itu memberikan tautan artikel yang membantah klaim bahwa China mengakui dokter Palestina menemukan vaksin virus corona.

    Berikut isi artikel yang diterjemahkan menggunakan Google Terjemahan:

    “Palestina, Mesir, atau Lebanon belum berhasil menciptakan perawatan Corona

    Akun-akun di media sosial telah melaporkan sejak 7 Maret, bahwa “China secara resmi mengumumkan, dan beberapa jam yang lalu, keberhasilan vaksin Palestina yang diserahkan Dr. Manar Saadi Al-Shenawi kepada Kementerian Kesehatan China untuk mengobati virus Corona.”

    Berita itu menunjukkan bahwa perawatan “telah terbukti 100% efektif pada lebih dari 7 kasus yang telah disembuhkan. Cina mengumumkan bahwa dokter Palestina telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah pembuat kehidupan dan telah menjadi hak untuk menciptakan serum Palestina 100% untuk diekspor ke semua negara di dunia, dan ini dengan harga yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang akan menjadi ledakan ekonomi dalam sejarah kedokteran Palestina.

    “Mesbar” memverifikasi berita yang diedarkan dan menemukan bahwa itu dibuat-buat, dan diedarkan dari waktu ke waktu dalam formula yang sama, tetapi dengan perubahan nama negara dan dokter, karena prevalensi yang sama menyebar beberapa hari yang lalu, dan diklaim bahwa serum itu adalah penemuan orang Mesir, orang Palestina dan orang Lebanon.

    Sebuah “penyelidikan” meneliti situs web resmi Kementerian Kesehatan Palestina, dan dia tidak menemukan bukti untuk membuktikan klaim tersebut, dan nama dokter yang beredar tidak tersedia di antara staf Kementerian Kesehatan Palestina.

    Kementerian Kesehatan Mesir membantah berita itu ketika beredar sebagai keberhasilan Mesir, dan Organisasi Kesehatan Dunia tidak mengumumkan penemuan vaksin apa pun yang mengobati virus corona yang muncul sampai penulisan laporan ini.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3683) [SALAH] Foto “Di suruh diam di rumah 14 hari malah sibuk jalan2, bukan cuma jalan2 tapi bilang liburann lagii”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Tiga foto itu diambil pada rentang 2017 dan 2018, jauh sebelum dikeluarkannya kebijakan sekolah libur oleh sejumlah pemerintah daerah menyusul semakin merebaknya virus Corona Covid-19 di Indonesia.

    Akun Yukhe Prameswari (fb.com/yukhe.prameswari) mengunggah 3 foto dengan narasi :

    “Entah kenapa gemes…
    Di suruh diam di rumah 14 hari malah sibuk jalan2, bukan cuma jalan2 tapi bilang liburann lagii
    Tau gak kenapa di kasih 14 hari libur ? Biar mata rantai virus ini cepat terputus, bukan sok sok an atau jadi ajang jago2an. berdiam diri di rumah joo.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Menurut hasil verifikasi Tim CekFakta Tempo, tiga foto tersebut diambil sebelum kebijakan sekolah libur yang dikeluarkan pada 16 Maret 2020 kemarin. Bahkan, foto-foto itu diambil jauh sebelum terjadinya wabah Covid-19 sejak akhir Desember 2019 lalu. Hasil ini didapatkan setelah foto-foto itu ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex.

    1. Foto kemacetan panjang:



    Fakta: Foto ini merupakan foto milik kantor berita Antara yang dimuat dalam sebuah berita berjudul “Polres Bogor: Antrian kendaraan hingga tiga kilometer” pada 18 Juni 2018. Dalam keterangannya, tertulis bahwa foto tersebut adalah foto antrean panjang kendaraan di pintu keluar tol Gadog, Ciawi, menuju jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 16 Juni 2018 atau saat libur hari raya Idul Fitri 1439 H.

    ================================================================

    2. Foto keluarga piknik naik pikcup



    Fakta: Foto ini diambil oleh jurnalis Kompas.com, Iqbal Fahmi, pada 27 Juni 2017. Foto ini diambil saat petugas pos pengamanan Simpang Sireongge, Purbalingga, menggelar operasi terhadap kendaraan pick-up yang melintas di jalan protokol selatan Purbalingga, Jawa Tengah.

    ================================================================

    3. Foto pengunjung pantai sesak



    Fakta: Foto ini adalah foto warga yang memadati Pantai Tanjung Datuk, Sekupang, Batam, pada 1 Januari 2017. Saat itu, pengunjung di pantai tersebut membludak karena libur tahun baru 2017 yang bertepatan dengan libur semester sekolah.

    ================================================================

    Rujukan

  • (GFD-2020-3682) [SALAH] COVID-19 Sudah Sampai Purwakarta

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Kabid P2P Dinkes Kabupaten Purwakarta: kondisinya sudah membaik, petugas dari dinas terkait akan terus memantau.

    SUMBER

    Post ke grup “FORUM POLITIK INDONESIA ( FPI )” (facebook.com/groups/1552552068387295) oleh akun “Jusuf Sudrajat” (facebook.com/j.sudrajat.146)

    NARASI

    “Benarkah udah nyampe purwakarta ???

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    * SUMBER menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.


    (2) Pikiran Rakyat: “Kesimpulan itu berdasarkan informasi dari tim ahli corona Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta sampai saat ini belum menemui TKA yang bersangkutan.

    Zubaedi hanya berkomunikasi melalui petugas penerjemah di perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut.

    “Sekarang, menurut informasi dari translater pasen tersebut kondisinya sudah membaik,” ujarnya.

    Karena itu, Zubaedi meyakinkan wilayah Kabupaten Purwakarta masih terbebas dari ancaman virus Corona. Untuk memastikan itu, petugas dari dinas terkait akan terus memantau kesehatan para TKA Cina yang ada di daerahnya.

    “Kami akan mengunjungi ke shelter (mes TKA Cina) untuk memasitikan kondisinya. Kami sedang berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menentukan waktunya, karena dari pihak pasien belum bisa dihubungi,” tutur Zubaedi. Namun, ia menolak menyebutkan identitas TKA yang menjadi pasien tersebut.”

    Selengkapnya di “Beredar Kabar TKA Tiongkok Terinfeksi Virus Corona di Purwakarta, Dinkes Manyangkal” http://bit.ly/2wbaiaK / http://archive.md/AIjTr (arsip cadangan).

    Rujukan

  • (GFD-2020-3681) [BERITA] 49 WN Tiongkok yang Masuk ke Sultra Ternyata Orang Baru, Bukan Pekerja Lama

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Ini adalah koreksi artikel sebelumnya : https://turnbackhoax.id/2020/03/16/salah-video-jokowi-biarkan-tka-china-yg-datang-dari-pusat-wabah-corona-utk-masuk-tinggal-di-indonesia/
    ================================================================

    Transit di dan dikarantina di Thailand. Dikarantina di area perusahaan tempat kerja, berkoordinasi dan dijaga oleh yang berkaitan.

    Kepala Kantor Perwakilan Kemenkumham Sultra, Sofyan, mengonfirmasi bahwa 49 TKA asal China yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu (15/3/2020), adalah TKA yang berangkat dari China, dan bukan TKA lama yang berangkat dari Jakarta. Sofyan juga mengatakan bahwa warga negara Tiongkok itu memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku. Gubernur Sultra, Ali Mazi, mengaku sudah memerintahkan agar melakukan karantina di area perusahaan tempat mereka berkerja.

    Sebelumnya, Kepala Polda Sultra Brigjen Pol Merdisyam mengatakan bahwa para TKA tersebut berangkat dari Jakarta, dan merupakan TKA lama yang belum pulang ke negara asalnya, China.Pernyataan Kapolda itu, menurut Sofyan, adalah hasil penyelidikan awal. “Itu praduga awal, namanya penyelidikan, bukan tidak benar, namanya penyelidikan, sebagai pendapat awal sah sah saja. Setelah ada penyelidikan awal, kami mendalami serta berkoordinasi, dan inilah hasilnya,” katanya.

    ================================================================

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Sofyan, kepada wartawan, Senin malam (16/3), mengatakan bahwa para TKA itu adalah TKA baru yang berangkat dari China, transit ke Thailand, sebelum akhirnya tiba di Indonesia. Sofyan lalu menjelaskan kronologi keberangkatan TKA tersebut dari China, kemudian ke Thailand, lalu tiba di Jakarta, sebelum akhirnya tiba di Bandara Kendari.

    Pertama, para TKA itu menggunakan visa kunjungan yang diterbitkan pada 14 Januari 2020 di KBRI Beijing untuk kegiatan calon TKA dalam rangka uji coba kemampuan berkerja. Lalu, berdasarkan cap tanda masuk pihak Imigrasi Thailand yang tertera pada paspor, mereka tiba di Thailand pada 29 Februari 2020.

    Berdasarkan surat sertifikat kesehatan pemerintah Thailand, sejak 29 Februari hingga 15 Maret 2020, para TKA itu telah dikarantina di Thailand, dan surat tersebut sudah di verifikasi oleh Perwakilan RI di Bangkok, Thailand, pada 15 Maret 2020. Selanjutnya, TKA China tersebut keluar dari Thailand pada 15 maret 2020, dan menuju ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

    Pada 15 Maret 2020, 49 TKA China tersebut tiba di Bandara Sukarno Hatta, dan kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta. Kemudian, pihak KKP menerbitkan surat rekomendasi berupa kartu kewaspadaan kesehatan pada setiap orang tersebut.

    “Jadi 49 orang itu sudah masuk di KKP semua,” terang Sofyan.

    Selanjutnya, petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta memberi izin masuk kepada para TKA tersebut pada tanggal 15 Maret 2020 setelah menunjukkan surat rekomendasi dari KKP Bandara Soekarno Hatta. “Kalau tidak ada surat rekomendasi dari KKP, ya jelas tidak akan bisa masuk,” kata Sofyan.

    Setelah tiba di Jakarta, para TKA tersebut langsung berangkat menuju Kendari, dan tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu, 15 Maret 2020 sekitar pukul 20.00 WITA menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA696.

    Sofyan menyebut, bahwa 49 TKA asal China itu belum menjalani karantina sejak tiba di Indonesia, dan hanya mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Soekarno Hatta.

    Padahal, dalam Peraturan Menkumham Nomor 7 tahun 2020, pada Pasal 3 Ayat 2 mewajibkan seluruh TKA yang tiba di Indonesia harus menjalani karantina selama 14 hari. “Belum, belum di karantina,” akunya.

    Mengetahui bahwa puluhan TKA tersebut belum dilakukan karantina, Gubernur Sultra, Ali Mazi, mengaku sudah memerintahkan jajarannya dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan karantina di area perusahaan tempat mereka berkerja.

    “Saya merinding juga pas tau begitu (tidak di karantina saat tiba di Jakarta). Sudah, sudah saya perintahkan semua, Dinas Kesehatan, dokter, sudah semua. Mereka ada disana (area perusahaan). Ada Polisi, dari Brimob juga sudah disana. Jadi mereka (49 TKA) kita lockdown disana. Tidak boleh keluar,” ujarnya.

    Diketahui, ke 49 TKA tersebut akan berkerja di perusahaan smelter milik di PT Virtue Dragon Nickel Industry (PT VDNI) yang ada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra.

    Rujukan