“The king of drama #aniesbobroknyaketahuan”
DI TENGAH BENCANA
PANDEMI COVID-19
BUKANNYA BANYAKIN KERJA
ANIES MALAH NGUMPET
PURA-PURA POSITIF KORONA
(GFD-2021-6077) [SALAH] Anies Ngumpet Pura-Pura Positif Corona
Sumber: twitter.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @JombloH34583932 mengunggah postingan disertai dengan gambar yang mengatakan bahwa di tengah bencana COVID-19, Anies Baswedan bersembunyi pura-pura positif Corona. Postingan yang mendapat likes sebanyak 21 kali dan dibagikan 7 kali, beredar beserta dengan hashtag #aniesbobroknyaketahuan yang sempat trending di Twitter beberapa hari lalu.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa Anies Baswedan tidak pura-pura sakit Corona. Pada 1 Desember 2020 lalu, Anies mengunggah video melalui akun Instagram resminya untuk memberi pengumuman bahwa ia terkonfirmasi positif Corona tanpa gejala.
Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan bahwa selama ini dirinya rutin melakukan swab test PCR Corona, namun hasilnya negatif. Setelah mendengar kabar bahwa Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, positif COVID-19, Anies pun menjalani tes swab antigen pada 29 November 2020, ia termasuk orang yang selama ini sering berkontak dengan wakil Gubernurnya itu, namun hasilnya kembali negatif.
Kemudian, pada hari Senin 30 November 2020, Anies Baswedan kembali menjalani swab test PCR untuk mengonfirmasi atas hasil tes swab antigen yang ia lakukan sehari sebelumnya. Pada malam hari, ia dikabarkan terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala.
“Lalu, hari Senin tanggal 30 November, saya kembali menjalani swab PCR sebagai konfirmasi atas hasil antigen hari sebelumnya, dan ternyata malamnya, dini hari, saya mendapatkan kabar kalau hasilnya positif,” ungkap Anies Baswedan, dikutip dari Liputan6.com (1/12).
Anies pun mengumumkan kepada publik terkait kondisinya itu keesokan harinya, sesuai kebijakan Pemrov DKI dalam menangani COVID-19 secara terbuka.
Diperlihatkan dalam postingan Instagram pribadi Anies Baswedan, pada 2 Desember 2020, tim kesehatan dari RSUD Pasar Minggu menjemputnya untuk dilakukan tes kesehatan awal dan ia mulai melakukan isolasi mandiri di rumah dinas. Tim kesehatan yang menjemput Anies tampak menggunakan APD lengkap.
Dilansir dari kontan.co.id, Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak dengan Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyatakan bahwa, hingga Selasa (1/12/2020), Dinkes DKI Jakarta telah melakukan tes usap (swab) terhadap 158 orang yang melakukan kontak erat dengan Anies dan 279 orang yang berkontak erat dengan Ariza.
“Sehingga total pelacakan kontak kasus sejauh ini adalah 437 orang,” kata Widyastuti, Rabu (2/12/2020).
Dari total 437 orang yang dilacak, Widyastuti mengonfirmasi ada sebanyak 24 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, diantaranya 5 orang yang melakukan kontak dengan Anies dan 19 orang dengan Ariza.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa Anies Baswedan positif COVID-19 adalah fakta. Sehingga postingan akun Twitter @JombloH34583932 adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa Anies Baswedan tidak pura-pura sakit Corona. Pada 1 Desember 2020 lalu, Anies mengunggah video melalui akun Instagram resminya untuk memberi pengumuman bahwa ia terkonfirmasi positif Corona tanpa gejala.
Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan bahwa selama ini dirinya rutin melakukan swab test PCR Corona, namun hasilnya negatif. Setelah mendengar kabar bahwa Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, positif COVID-19, Anies pun menjalani tes swab antigen pada 29 November 2020, ia termasuk orang yang selama ini sering berkontak dengan wakil Gubernurnya itu, namun hasilnya kembali negatif.
Kemudian, pada hari Senin 30 November 2020, Anies Baswedan kembali menjalani swab test PCR untuk mengonfirmasi atas hasil tes swab antigen yang ia lakukan sehari sebelumnya. Pada malam hari, ia dikabarkan terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala.
“Lalu, hari Senin tanggal 30 November, saya kembali menjalani swab PCR sebagai konfirmasi atas hasil antigen hari sebelumnya, dan ternyata malamnya, dini hari, saya mendapatkan kabar kalau hasilnya positif,” ungkap Anies Baswedan, dikutip dari Liputan6.com (1/12).
Anies pun mengumumkan kepada publik terkait kondisinya itu keesokan harinya, sesuai kebijakan Pemrov DKI dalam menangani COVID-19 secara terbuka.
Diperlihatkan dalam postingan Instagram pribadi Anies Baswedan, pada 2 Desember 2020, tim kesehatan dari RSUD Pasar Minggu menjemputnya untuk dilakukan tes kesehatan awal dan ia mulai melakukan isolasi mandiri di rumah dinas. Tim kesehatan yang menjemput Anies tampak menggunakan APD lengkap.
Dilansir dari kontan.co.id, Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak dengan Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyatakan bahwa, hingga Selasa (1/12/2020), Dinkes DKI Jakarta telah melakukan tes usap (swab) terhadap 158 orang yang melakukan kontak erat dengan Anies dan 279 orang yang berkontak erat dengan Ariza.
“Sehingga total pelacakan kontak kasus sejauh ini adalah 437 orang,” kata Widyastuti, Rabu (2/12/2020).
Dari total 437 orang yang dilacak, Widyastuti mengonfirmasi ada sebanyak 24 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, diantaranya 5 orang yang melakukan kontak dengan Anies dan 19 orang dengan Ariza.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa Anies Baswedan positif COVID-19 adalah fakta. Sehingga postingan akun Twitter @JombloH34583932 adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Klaim salah. Anies Baswedan telah menjalani tes Swab PCR pada Senin 30 November 2020, dan dinyatakan positif COVID-19. Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melacak 437 orang yang berkontak erat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dan menemukan 24 orang dinyatakan positif Corona.
Klaim salah. Anies Baswedan telah menjalani tes Swab PCR pada Senin 30 November 2020, dan dinyatakan positif COVID-19. Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melacak 437 orang yang berkontak erat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dan menemukan 24 orang dinyatakan positif Corona.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/CIPVCJlg8Oq/
- https://www.instagram.com/p/CISOrqqgrll/
- https://www.liputan6.com/health/read/4422289/kronologi-gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-positif-covid-19
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201201142702-20-576600/kronologi-gubernur-anies-baswedan-terpapar-covid-19
- https://kompas.id/baca/metro/2020/12/03/24-orang-kontak-erat-gubernur-wagub-dki-terkonfirmasi-positif/
- https://regional.kontan.co.id/news/pelacakan-ratusan-orang-yang-kontak-dekat-dengan-anies-riza-24-positif-covid-19
(GFD-2021-6076) [SALAH] Aturan Baru Facebook yang Menggunakan Data Pribadi Pemilik Akun
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
PERINGATAN..!!!
Jangan lupa besok mulai aturan Facebook yang baru, di mana mereka dapat menggunakan segala material postingan anda. Jangan lupa batas waktunya hari ini!!! Mereka dapat mengunakannya dalam perkara litigasi terhadap diri anda di pengadilan atas semua postingan yg telah terpublikasi mulai hari ini, bahkan pesan yang telah terhapus.
Tidak ada biaya untuk salinan ini dan posting status ini di halaman Facebook anda, segera deklarasikan hari ini, lebih baik aman daripada menyesal nanti.
Saya deklarasikan bahwa saya tidak memberikan izin kepada Facebook atau entitas yang terkait dengan izin Facebook untuk menggunakan material postingan apapun termasuk photo, gambar, informasi, pesan, atau email saya, baik di hari ini, di masa lalu maupun di masa depan.
Dengan deklarasi ini, saya beritahukan kepada Facebook bahwa dilarang keras untuk mengungkapkan, menyalin, mendistribusikan, atau mengambil tindakan lain terhadap diri saya berdasarkan profil Facebook ini dan/atau isi dan informasinya.
Pelanggaran privasi dapat dituntut secara hukum di pengadilan baik perdata ataupun pidana.
Hati² !!!
Jangan lupa besok mulai aturan Facebook yang baru, di mana mereka dapat menggunakan segala material postingan anda. Jangan lupa batas waktunya hari ini!!! Mereka dapat mengunakannya dalam perkara litigasi terhadap diri anda di pengadilan atas semua postingan yg telah terpublikasi mulai hari ini, bahkan pesan yang telah terhapus.
Tidak ada biaya untuk salinan ini dan posting status ini di halaman Facebook anda, segera deklarasikan hari ini, lebih baik aman daripada menyesal nanti.
Saya deklarasikan bahwa saya tidak memberikan izin kepada Facebook atau entitas yang terkait dengan izin Facebook untuk menggunakan material postingan apapun termasuk photo, gambar, informasi, pesan, atau email saya, baik di hari ini, di masa lalu maupun di masa depan.
Dengan deklarasi ini, saya beritahukan kepada Facebook bahwa dilarang keras untuk mengungkapkan, menyalin, mendistribusikan, atau mengambil tindakan lain terhadap diri saya berdasarkan profil Facebook ini dan/atau isi dan informasinya.
Pelanggaran privasi dapat dituntut secara hukum di pengadilan baik perdata ataupun pidana.
Hati² !!!
Hasil Cek Fakta
Telah beredar postingan Facebook mengenai peringatan untuk menuliskan sejumlah pernyataan pribadi terkait dengan aturan baru Facebook yang memungkinkan penggunaan data pribadi akun pengguna Facebook.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui informasi serupa juga telah beredar sebelumnya dan telah dibantah oleh pihak Facebook. Melalui laman FB Fact, pihak Facebook menyatakan bahwa pengguna Facebook dapat memiliki semua konten dan informasi yang diposting oleh pengguna serta dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi pengguna.
“Anda mungkin pernah melihat kiriman yang memberi tahu Anda bahwa Anda harus menyalin dan menempelkan pemberitahuan untuk mempertahankan kendali atas hal-hal yang Anda bagikan di Facebook. Jangan percaya. Ketentuan kami menyatakan dengan jelas: Anda memiliki semua konten dan informasi yang Anda posting di Facebook, dan Anda dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi Anda. Begitulah cara kerjanya, dan ini tidak berubah,” tulis Facebook dalam laman FB Fact.
Lebih lanjut dalam Ketentuan Layanan, Facebook menegaskan tidak menjual data pribadi pengguna kepada pengiklan, dan Facebook tidak membagikan informasi yang dapat mengidentifikasi pengguna secara langsung (seperti nama pengguna, alamat email, atau informasi kontak lainnya) kepada pengiklan, kecuali jika pengguna memberikan izinnya secara khusus kepada Facebook.
Singkatnya, pengguna dapat mengontrol dengan tepat bagaimana konten dan informasi yang dibagikan di Facebook melalui pengaturan privasi Facebook. Pengguna dapat mengunjungi Dasar-dasar privasi dan membaca Kebijakan data, Facebook ingin pemilik akun tetap mengetahui dan dapat mengontrol pengalaman pengguna di Facebook.
Dengan demikian, klaim informasi aturan baru Facebook yang memungkinkan penggunaan data pribadi akun pengguna adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten Palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui informasi serupa juga telah beredar sebelumnya dan telah dibantah oleh pihak Facebook. Melalui laman FB Fact, pihak Facebook menyatakan bahwa pengguna Facebook dapat memiliki semua konten dan informasi yang diposting oleh pengguna serta dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi pengguna.
“Anda mungkin pernah melihat kiriman yang memberi tahu Anda bahwa Anda harus menyalin dan menempelkan pemberitahuan untuk mempertahankan kendali atas hal-hal yang Anda bagikan di Facebook. Jangan percaya. Ketentuan kami menyatakan dengan jelas: Anda memiliki semua konten dan informasi yang Anda posting di Facebook, dan Anda dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi Anda. Begitulah cara kerjanya, dan ini tidak berubah,” tulis Facebook dalam laman FB Fact.
Lebih lanjut dalam Ketentuan Layanan, Facebook menegaskan tidak menjual data pribadi pengguna kepada pengiklan, dan Facebook tidak membagikan informasi yang dapat mengidentifikasi pengguna secara langsung (seperti nama pengguna, alamat email, atau informasi kontak lainnya) kepada pengiklan, kecuali jika pengguna memberikan izinnya secara khusus kepada Facebook.
Singkatnya, pengguna dapat mengontrol dengan tepat bagaimana konten dan informasi yang dibagikan di Facebook melalui pengaturan privasi Facebook. Pengguna dapat mengunjungi Dasar-dasar privasi dan membaca Kebijakan data, Facebook ingin pemilik akun tetap mengetahui dan dapat mengontrol pengalaman pengguna di Facebook.
Dengan demikian, klaim informasi aturan baru Facebook yang memungkinkan penggunaan data pribadi akun pengguna adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Facebook telah membantah informasi tersebut. Pihak Facebook menyatakan bahwa pengguna Facebook dapat memiliki semua konten dan informasi yang diposting oleh pengguna serta dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi pengguna.
Facebook telah membantah informasi tersebut. Pihak Facebook menyatakan bahwa pengguna Facebook dapat memiliki semua konten dan informasi yang diposting oleh pengguna serta dapat mengontrol bagaimana konten dan informasi itu dibagikan melalui pengaturan privasi dan aplikasi pengguna.
Rujukan
(GFD-2021-6075) [SALAH] Video “antri Pemakaman Covid-19 di Tegal Alur,JKT. Hidup antri, mau dikuburpun antri.”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
Akun Ichwan Kalimasada (fb.com/kalimasada07) pada 9 Januari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“antri Pemakaman Covid-19 di Tegal Alur,JKT. Hidup antri, mau dikuburpun antri. Masih nekad???”
Ambulan kosong
“antri Pemakaman Covid-19 di Tegal Alur,JKT. Hidup antri, mau dikuburpun antri. Masih nekad???”
Ambulan kosong
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video antrian pemakaman COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan antri pemakaman. Deretan ambulans tersebut merupakan ambulans kosong yang sopirnya sedang berteduh setelah mendaftar dan menurunkan jenazah karena hujan petir.
Dilansir dari Kompas, Kepala satuan pelaksana Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur Wawin Wahyudi memastikan bahwa tidak ada antrean pemakaman di TPU Tegal Alur.
Wawin memastikan bahwa deretan ambulans tersebut merupakan ambulans kosong yang sopirnya sedang berteduh.
“Menurut tim di lapangan, ambulans yang berderet itu ambulans kosong. Sopirnya sedang berteduh setelah mendaftar dan menurunkan jenazah karena hujan petir,” ujar Wawin ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Ia memastikan bahwa pelayanan pemakaman di TPU Tegal Alur tidak mengalami gangguan hingga kini. Wawin memprediksi bahwa video yang beredar di media sosial pada Jumat (8/1/2021) tersebut diambil pada hari Selasa (5/1/2021). Pasalnya, pada hari tersebut, TPU Tegal Alur diguyur hujan yang cukup besar, bahkan disertai petir.
“Hujan petir, kita di tengah lapangan, dan cukup mengerikan di tengah hujan petir itu,” ungkap Wawin.
Oleh karena itu, Wawin tak heran jika sopir ambulans memutuskan berteduh dan tak langsung melaju usai mengantarkan jenazah. Wawin pun menyampaikan bahwa per hari Jumat, terdapat penurunan pemakaman jenazah di TPU Tegal Alur.
“Alhamdulillah, kemarin selalu di atas 50 lalu pernah 60, sekarang ada penurunan jadi 40-50,” ujarnya.
Faktanya, bukan antri pemakaman. Deretan ambulans tersebut merupakan ambulans kosong yang sopirnya sedang berteduh setelah mendaftar dan menurunkan jenazah karena hujan petir.
Dilansir dari Kompas, Kepala satuan pelaksana Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur Wawin Wahyudi memastikan bahwa tidak ada antrean pemakaman di TPU Tegal Alur.
Wawin memastikan bahwa deretan ambulans tersebut merupakan ambulans kosong yang sopirnya sedang berteduh.
“Menurut tim di lapangan, ambulans yang berderet itu ambulans kosong. Sopirnya sedang berteduh setelah mendaftar dan menurunkan jenazah karena hujan petir,” ujar Wawin ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Ia memastikan bahwa pelayanan pemakaman di TPU Tegal Alur tidak mengalami gangguan hingga kini. Wawin memprediksi bahwa video yang beredar di media sosial pada Jumat (8/1/2021) tersebut diambil pada hari Selasa (5/1/2021). Pasalnya, pada hari tersebut, TPU Tegal Alur diguyur hujan yang cukup besar, bahkan disertai petir.
“Hujan petir, kita di tengah lapangan, dan cukup mengerikan di tengah hujan petir itu,” ungkap Wawin.
Oleh karena itu, Wawin tak heran jika sopir ambulans memutuskan berteduh dan tak langsung melaju usai mengantarkan jenazah. Wawin pun menyampaikan bahwa per hari Jumat, terdapat penurunan pemakaman jenazah di TPU Tegal Alur.
“Alhamdulillah, kemarin selalu di atas 50 lalu pernah 60, sekarang ada penurunan jadi 40-50,” ujarnya.
Kesimpulan
BUKAN antri pemakaman. Deretan ambulans tersebut merupakan ambulans kosong yang sopirnya sedang berteduh setelah mendaftar dan menurunkan jenazah karena hujan petir.
Rujukan
(GFD-2021-6074) [SALAH] Hirup Uap Air Panas Dua Kali Sehari Dapat Menangkal Covid-19
Sumber: youtube.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
“Know the role of steam inhalation in prevention of corona. Mr. Nilesh Jogal, founder of JOGI Ayurved Hospital, Surat explains how he could protect his entire staff members from corona infection despite coming in contact with corona positive patients on daily basis.”
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
“Ketahui peran menghirup uap dalam pencegahan korona. Bapak Nilesh Jogal, pendiri Rumah Sakit Ayurved JOGI, Surat menjelaskan bagaimana dia dapat melindungi seluruh anggota stafnya dari infeksi korona meskipun melakukan kontak dengan pasien positif korona setiap hari.”
Facebook:
“KABAR DARI INDIA: MELAWAN CORONA DENGAN MENGHIRUP UAP AIR PANAS….
Virus Covid-19 itu pelindung dirinya lemak (grease). Itu sebabnya kita diminta untuk sering mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir. Minum air hangat, dan mengkonsumsi makanan panas. Juga makan dan minuman yg mengandung asam (kecut). Menghirup uap air panas. Semua anjuran itu, dimaksudkan untuk membunuh virus Covid-19, karena pelindung tubuh virus itu akan luruh dan membuat virus itu mati, jika berhadapan air panas/hangat, uap air panas, air kecut (air rebusan buah jeruk misalnya), alkohol pekat, atau cairan sabun/deterjen…”
Uap air hangat dapat menghilangkan Virus COVID-19
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
“Ketahui peran menghirup uap dalam pencegahan korona. Bapak Nilesh Jogal, pendiri Rumah Sakit Ayurved JOGI, Surat menjelaskan bagaimana dia dapat melindungi seluruh anggota stafnya dari infeksi korona meskipun melakukan kontak dengan pasien positif korona setiap hari.”
Facebook:
“KABAR DARI INDIA: MELAWAN CORONA DENGAN MENGHIRUP UAP AIR PANAS….
Virus Covid-19 itu pelindung dirinya lemak (grease). Itu sebabnya kita diminta untuk sering mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir. Minum air hangat, dan mengkonsumsi makanan panas. Juga makan dan minuman yg mengandung asam (kecut). Menghirup uap air panas. Semua anjuran itu, dimaksudkan untuk membunuh virus Covid-19, karena pelindung tubuh virus itu akan luruh dan membuat virus itu mati, jika berhadapan air panas/hangat, uap air panas, air kecut (air rebusan buah jeruk misalnya), alkohol pekat, atau cairan sabun/deterjen…”
Uap air hangat dapat menghilangkan Virus COVID-19
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Bram Palgunadi mengunggah video pada Senin (21/12/2020). Dalam video tersebut terdepat seorang laki-laki yang bernama Nilesh Jogal yang menyebutkan bahwa dengan menghirup uap air panas sebanyak dua kali sehari melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut diyakini mampu menangkal virus Covid-19. Video tersebut pertama kali tayang di akun Youtube JOGI Ayurved pada 10 Desember 2020.
Dari hasil penelusuran, informasi terkait menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus Covid-19 adalah tidak benar, informasi yang sama juga pernah beredar pada pertengahan tahun 2020 lalu. Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi yang bisa membuktikan apakah menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Sampai saat ini pun belum ada metode yang resmi untuk melakukan penelitian tersebut.
Seorang ahli dalam virus Corona yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana juga menanggapi hal tersebut, dirinya setuju bahwa gagasan uap air panas dapat membunuh virus Corona adalah gagasan yang buruk karena tidak benar dan dapat merusak paru-paru.
Melalui penelusuran lebih lanjut, dilansir dari factcheck.afp.com, Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University mengatakan bahwa cara tersebut justru memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada wajah seperti luka bakar bagian kulit wajah, mata, dan saluran pernapasan, yang jika cukup parah dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang.
Jack juga menambahkan bahwa pada saat ini, satu-satunya cara untuk membunuh virus adalah melalui solusi pembersihan antimikroba, yang tidak boleh dihirup atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara apapun.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO), melalui laman resminya who.int menyatakan, membiarkan tubuh terkena paparan sinar matahari maupun temperatur yang lebih tinggi dari 25 derajat Celcius tidak mampu mencegah maupun mengobati Covid-19 dan sampai saat ini tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus ini.
Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.
Berdasarkan seluruh referensi, terkait informasi menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus Covid-19 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dari hasil penelusuran, informasi terkait menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus Covid-19 adalah tidak benar, informasi yang sama juga pernah beredar pada pertengahan tahun 2020 lalu. Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi yang bisa membuktikan apakah menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Sampai saat ini pun belum ada metode yang resmi untuk melakukan penelitian tersebut.
Seorang ahli dalam virus Corona yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana juga menanggapi hal tersebut, dirinya setuju bahwa gagasan uap air panas dapat membunuh virus Corona adalah gagasan yang buruk karena tidak benar dan dapat merusak paru-paru.
Melalui penelusuran lebih lanjut, dilansir dari factcheck.afp.com, Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University mengatakan bahwa cara tersebut justru memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada wajah seperti luka bakar bagian kulit wajah, mata, dan saluran pernapasan, yang jika cukup parah dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang.
Jack juga menambahkan bahwa pada saat ini, satu-satunya cara untuk membunuh virus adalah melalui solusi pembersihan antimikroba, yang tidak boleh dihirup atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara apapun.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO), melalui laman resminya who.int menyatakan, membiarkan tubuh terkena paparan sinar matahari maupun temperatur yang lebih tinggi dari 25 derajat Celcius tidak mampu mencegah maupun mengobati Covid-19 dan sampai saat ini tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus ini.
Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.
Berdasarkan seluruh referensi, terkait informasi menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus Covid-19 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Eka Ginanjar menyatakan, hal tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi. Sementara itu, Benjamin Neuman seorang ahli dalam virus Covid-19 yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana, dirinya setuju bahwa gagasan uap air panas dapat membunuh virus Corona adalah gagasan yang buruk.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Eka Ginanjar menyatakan, hal tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi. Sementara itu, Benjamin Neuman seorang ahli dalam virus Covid-19 yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana, dirinya setuju bahwa gagasan uap air panas dapat membunuh virus Corona adalah gagasan yang buruk.
Rujukan
Halaman: 6014/6964



