(GFD-2020-5805) [SALAH] Gibran Wali Kota Termuda Se-Indonesia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/12/2020
Berita
“Walikota Termuda se-Indonesia”
Hasil Cek Fakta
Beredar di Facebook akun bernama Anissa memposting foto Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda dengan menyertakan klaim bahwa Gibran merupakan Wali Kota termuda se-Indonesia. Postingan tersebut diunggah pada grup INDONESIA BERSUARA pada 10 Desember 2020.
Setelah ditelusuri, melansir pada website resmi MURI yaitu muri.org didapatkan infromasi bahwa M. Syahrial, S. H, M. H adalah Wali Kota Termuda di Indonesia yang dilantik pada usia 27 tahun sedangkan Gibran berusia 33 tahun. Syahrial merupakan Wali Kota Tanjung Balai yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Tanjung Balai selama 7 bulan.
Melansir dari medcom.id, Rekor ini diserahkan oleh Jaya Suprana di Balirung Jaya Suprana Institute, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 27 April 2017. Rekor ini diberikan setelah dilakukan Rembug Kelirumologi yang digelar Jaya Suprana Institute.
Dengan demikian, informasi bahwa Gibran adalah Wali Kota termuda se-Indonesia tidak benar, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah. MURI telah memberi penghargaan kepada M. Syahrial, S. H, M. H sebagai Wali Kota termuda di Indonesia.
Setelah ditelusuri, melansir pada website resmi MURI yaitu muri.org didapatkan infromasi bahwa M. Syahrial, S. H, M. H adalah Wali Kota Termuda di Indonesia yang dilantik pada usia 27 tahun sedangkan Gibran berusia 33 tahun. Syahrial merupakan Wali Kota Tanjung Balai yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Tanjung Balai selama 7 bulan.
Melansir dari medcom.id, Rekor ini diserahkan oleh Jaya Suprana di Balirung Jaya Suprana Institute, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 27 April 2017. Rekor ini diberikan setelah dilakukan Rembug Kelirumologi yang digelar Jaya Suprana Institute.
Dengan demikian, informasi bahwa Gibran adalah Wali Kota termuda se-Indonesia tidak benar, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah. MURI telah memberi penghargaan kepada M. Syahrial, S. H, M. H sebagai Wali Kota termuda di Indonesia.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya MURI telah memberi penghargaan kepada M. Syahrial, S. H, M. H sebagai Wali Kota termuda di Indonesia karena dilantik saat berusia 27 tahun sedangkan Gibran berusia 33 tahun.
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya MURI telah memberi penghargaan kepada M. Syahrial, S. H, M. H sebagai Wali Kota termuda di Indonesia karena dilantik saat berusia 27 tahun sedangkan Gibran berusia 33 tahun.
Rujukan
(GFD-2020-5804) [SALAH] Foto Pendaratan di Bulan dari Deep Web
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 12/12/2020
Berita
“Leaked government photo from the Deep Web exposes the fake moon landing.. 😨😨
This photo is banned!
#greenscreen #conspiracytheory #moonlanding #fyp #foryoupage #f #fy #scary #banned #government #wakeup #epstein”
Terjemahan:
“Foto pemerintah yang bocor dari Deep Web memperlihatkan pendaratan di bulan palsu .. 😨😨
Foto ini dilarang!
#greenscreen #conspiracytheory #moonlanding #fyp #foryoupage #f #fy #scary #banned #government #wakeup #epstein”
This photo is banned!
#greenscreen #conspiracytheory #moonlanding #fyp #foryoupage #f #fy #scary #banned #government #wakeup #epstein”
Terjemahan:
“Foto pemerintah yang bocor dari Deep Web memperlihatkan pendaratan di bulan palsu .. 😨😨
Foto ini dilarang!
#greenscreen #conspiracytheory #moonlanding #fyp #foryoupage #f #fy #scary #banned #government #wakeup #epstein”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok Casey (cursedhome) mengunggah video yang di dalamnya terdapat foto hitam putih seorang pria berjas berjalan seperti di atas bulan dengan narasi bahwa foto pemerintah tersebut bocor dari Deep Web dan dilarang. Foto tersebut mendapat reaksi sebanyak 73.9 rb suka, 2.267 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 3003 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web dan dilarang. Ditemukan foto yang sama pada situs Flickr dengan judul “Wernher von Braun in the Apollo 11 First Moon Landing exhibition, Atlanta, September 25, 1969”. Menurut keterangan, foto itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dengan narasi sebagai berikut.
“Dr., one of the leaders in America’s space flight program, took a walk on the moon. Dr. Von Braun strolled through an exact replica of the Apollo 11 moon landing mission after officially opening the exhibition at Atlanta’s South eastern Fair.”
“Dr., salah satu pemimpin program penerbangan luar angkasa Amerika, berjalan-jalan di bulan. Dr. Von Braun menelusuri replika yang tepat dari misi pendaratan di bulan Apollo 11 setelah secara resmi membuka pameran di Pameran Tenggara Atlanta.”
Selain itu, foto yang sama juga pernah diunggah oleh akun Twitter Chasing The Moon: The Book (@ChasingMoonBk) pada 25 September 2019 dengan narasi “25 September 1969: Wernher von Braun berjalan-jalan di lokasi simulasi pendaratan di bulan Apollo 11 di Southeastern Fair Atlanta.”
Dengan demikian, unggahan akun TikTok Casey (cursedhome) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web yang dilarang. Foto Dr. Von Braun itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dan dapat ditemukan di berbagai situs di Internet.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web dan dilarang. Ditemukan foto yang sama pada situs Flickr dengan judul “Wernher von Braun in the Apollo 11 First Moon Landing exhibition, Atlanta, September 25, 1969”. Menurut keterangan, foto itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dengan narasi sebagai berikut.
“Dr., one of the leaders in America’s space flight program, took a walk on the moon. Dr. Von Braun strolled through an exact replica of the Apollo 11 moon landing mission after officially opening the exhibition at Atlanta’s South eastern Fair.”
“Dr., salah satu pemimpin program penerbangan luar angkasa Amerika, berjalan-jalan di bulan. Dr. Von Braun menelusuri replika yang tepat dari misi pendaratan di bulan Apollo 11 setelah secara resmi membuka pameran di Pameran Tenggara Atlanta.”
Selain itu, foto yang sama juga pernah diunggah oleh akun Twitter Chasing The Moon: The Book (@ChasingMoonBk) pada 25 September 2019 dengan narasi “25 September 1969: Wernher von Braun berjalan-jalan di lokasi simulasi pendaratan di bulan Apollo 11 di Southeastern Fair Atlanta.”
Dengan demikian, unggahan akun TikTok Casey (cursedhome) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web yang dilarang. Foto Dr. Von Braun itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dan dapat ditemukan di berbagai situs di Internet.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web yang dilarang. Foto Dr. Von Braun itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dan dapat ditemukan di berbagai situs di Internet.
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut bukan foto pemerintah dari Deep Web yang dilarang. Foto Dr. Von Braun itu diatribusikan kepada kantor berita United Press International (UPI) dan dapat ditemukan di berbagai situs di Internet.
Rujukan
(GFD-2020-5803) [SALAH] Video Perayaan Kemenangan Gibran di Pilkada Solo
Sumber: twitter.comTanggal publish: 12/12/2020
Berita
“VIDIO COPAS DARI GRUP WA : PERAYAAN KEMENANGAN ANAK PRESIDEN DI PILKADA WALI KOTA SOLO, BEBAS TANPA PAKAI MASKER.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter PAGUT IRUT (@IrutPagut) mengunggah video disertai narasi yang menggambarkan video tersebut adalah perayaan kemenangan anak presiden (Gibran Rakabuming Raka) di Pilkada Solo yang para pendukungnya tidak mengenakan masker. Unggahan yang diunggah pada 10 Desember 2020 itu telah ditonton sebanyak 6.888 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi unggahan tersebut tidak tepat. Ditemukan video unggahan yang sama diunggah di YouTube oleh No Copyright Channel dan Bersabarlah dengan judul dan tanggal unggahan yang berbeda, yaitu “Konvoi Militan Banteng PDI Perjuangan” pada 9 April 2019 serta “Kampanye pilpres 2019 jokowi amin | keren | cantik | seksi | surakarta | jogja” pada 11 April 2019.
Mengutip dari portal Merdeka, calon wali kota yang saat ini unggul quick count Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa tidak menggelar perayaan kemenangan Pilkada Solo 2020. Ia menunggu perhitungan resmi dari KPU dan akan melakukan komunikasi intensif dengan wali kota dan wakil wali.
“Tidak ada selebrasi sama sekali. Kita tunggu perhitungan resmi dari KPU dulu. Setelah ini kita akan melakukan komunikasi intensif, sinkronisasi dengan wali kota dan wakil wali kota agar proses transisi berjalan lancar,” ungkapnya.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter PAGUT IRUT (@IrutPagut) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena video unggahan tersebut bukan video perayaan kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020, melainkan video konvoi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi unggahan tersebut tidak tepat. Ditemukan video unggahan yang sama diunggah di YouTube oleh No Copyright Channel dan Bersabarlah dengan judul dan tanggal unggahan yang berbeda, yaitu “Konvoi Militan Banteng PDI Perjuangan” pada 9 April 2019 serta “Kampanye pilpres 2019 jokowi amin | keren | cantik | seksi | surakarta | jogja” pada 11 April 2019.
Mengutip dari portal Merdeka, calon wali kota yang saat ini unggul quick count Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa tidak menggelar perayaan kemenangan Pilkada Solo 2020. Ia menunggu perhitungan resmi dari KPU dan akan melakukan komunikasi intensif dengan wali kota dan wakil wali.
“Tidak ada selebrasi sama sekali. Kita tunggu perhitungan resmi dari KPU dulu. Setelah ini kita akan melakukan komunikasi intensif, sinkronisasi dengan wali kota dan wakil wali kota agar proses transisi berjalan lancar,” ungkapnya.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter PAGUT IRUT (@IrutPagut) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena video unggahan tersebut bukan video perayaan kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020, melainkan video konvoi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, video unggahan tersebut bukan video perayaan kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020, melainkan video konvoi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019.
Narasi yang salah. Faktanya, video unggahan tersebut bukan video perayaan kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020, melainkan video konvoi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019.
Rujukan
(GFD-2020-5802) [SALAH] Tanda Kemenangan dari Alam untuk Paslon No. 2 Pilkada Jember 2020
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/12/2020
Berita
Alam aja sudah beri tanda kemenangan
(Tulisan dalam gambar)
*gambar awan berbentuk 2 jari disertai paslon nomor 2
TU LIAT ALAM SAJA UDA BILANG KENAPA KITA MASIH RAGU. , YA
Allahhhhh……
(Tulisan dalam gambar)
*gambar awan berbentuk 2 jari disertai paslon nomor 2
TU LIAT ALAM SAJA UDA BILANG KENAPA KITA MASIH RAGU. , YA
Allahhhhh……
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Yadikhayudhaz Idayas membagikan postingan disertai gambar awan berbentuk 2 jari di grup Facebook “H Hendy Siswanto-Gus Firjaun, Kabupaten Jember (OFFICIAL)”. Postingan yang mendapat likes sebanyak 11 dan dikomentari 11 kali mengklaim bahwa awan berbentuk 2 jari menandakan adanya kemenangan paslon nomor 2 Pilkada Jember 2020.
Diketahui bahwa akun bersangkutan memposting gambar awan dua jari dalam situasi Pilkada Jember 2020 serta menunjukkan dukungannya kepada paslon nomor 2, Hendy Siswanto-KH M Balya Firjaun.
Setelah ditelusuri lebih lanjut menggunakan mesin pencarian TinEye, gambar awan berbentuk 2 jari tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2013, di platform koleksi gambar yakni pinterest.fr.
Gambar yang persis sama juga ditemukan di Twitter. Akun @cowboyvoice memposting gambar awan 2 jari tersebut pada 18 Agustus 2014 dengan caption:
“Good sign from the football God’s in clouds over Stillwater! #gopokes #iridewiththecowboys Let’s do this! @CowboyFB
Akun @AndanBalifar memposting gambar yang sama di Twitter pada 25 Desember 2018, dengan caption:
“Awan di langit memberi Isyarat kpada kita. Dua jari dlam Dua bentuk…!”
Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa gambar awan berbentuk 2 jari telah beredar sejak tahun 2013, tidak terjadi dalam situasi Pilkada Jember 2020. Sehingga klaim bahwa tanda alam berbentuk awan dengan dua jari menandakan kemenangan paslon nomor urut 2 Pilkada Jember 2020 adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN SALAH.
Diketahui bahwa akun bersangkutan memposting gambar awan dua jari dalam situasi Pilkada Jember 2020 serta menunjukkan dukungannya kepada paslon nomor 2, Hendy Siswanto-KH M Balya Firjaun.
Setelah ditelusuri lebih lanjut menggunakan mesin pencarian TinEye, gambar awan berbentuk 2 jari tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2013, di platform koleksi gambar yakni pinterest.fr.
Gambar yang persis sama juga ditemukan di Twitter. Akun @cowboyvoice memposting gambar awan 2 jari tersebut pada 18 Agustus 2014 dengan caption:
“Good sign from the football God’s in clouds over Stillwater! #gopokes #iridewiththecowboys Let’s do this! @CowboyFB
Akun @AndanBalifar memposting gambar yang sama di Twitter pada 25 Desember 2018, dengan caption:
“Awan di langit memberi Isyarat kpada kita. Dua jari dlam Dua bentuk…!”
Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa gambar awan berbentuk 2 jari telah beredar sejak tahun 2013, tidak terjadi dalam situasi Pilkada Jember 2020. Sehingga klaim bahwa tanda alam berbentuk awan dengan dua jari menandakan kemenangan paslon nomor urut 2 Pilkada Jember 2020 adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN SALAH.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Klaim yang salah. Faktanya, foto tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2014 dan tidak ada kaitannya dengan kemenangan paslon nomor 2 Pilkada Jember 2020.
Klaim yang salah. Faktanya, foto tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2014 dan tidak ada kaitannya dengan kemenangan paslon nomor 2 Pilkada Jember 2020.
Rujukan
Halaman: 6014/6898



