(GFD-2020-4638) [SALAH] Jokowi Akan Dibaptis Ulang Dan Mengganti Nama Menjadi Hebartus
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/08/2020
Berita
“Kapan ada liputan jokowi di baptis ulang.. agar benar2 mjdi Hebartus yg tdk murtad..”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun facebook bernama Mulyono Alit mengunggah informasi berupa narasi “Kapan ada liputan jokowi di baptis ulang.. agar benar2 mjdi Hebartus yg tdk murtad..”. Unggahan tersebut di posting pada tanggal 10 agustus 2020.
Berdasarkan penelusuran, Klaim bahwa Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Hebartus merupakan klaim yang salah. Faktanya, isu ini sudah beredar sejak 2014 lalu saat Jokowi mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia.
Bantahan terkait nama babptis Jokowi adalah Hebartus sudah berkali-kali di periksa faktanya oleh Mafindo, seperti pada artikel “[FITNAH] Jokowi Nama Lahirnya Herberthus” yang tayang pada 14 oktober 2017.
Kemudian “[SALAH] Inisial “H” di Nama Jokowi Ternyata Kepanjangan dari Herbertus” yang tayang pada 22 juli 2020.
Dilansir dari detik.com, RS Brayat Minulyo, yang terletak di Jalan Doktor Setiabudi, Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Presiden RI Joko Widodo. Di tempat ini, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dilahirkan pada Rabu Pon, 21 Juni 1961.
Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tersebut. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.
Akta kelahiran itu dilegalisir pada Maret 2005 saat Jokowi hendak maju menjadi calon Wali Kota Solo. Saat melahirkan Jokowi, Sujiatmi bersama suaminya, yang bernama lengkap Wijiatno Notomiharjo, tinggal di Srambatan, Solo.
Berdasarkan keterangan Mukiyem, pengasuh Jokowi semasa kecil, kakek dan nenek Jokowi sempat membawa cucunya itu ke Giriroto setelah dilahirkan. Ia juga mengatakan, saat masih bayi, Jokowi diberi nama Mulyono. Namun, karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo hingga sekarang.
Kata Mbok Yem, dalam bahasa Jawa, nama “widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu. Makanya nama itulah yang disematkan pada Jokowi saat masih bayi.
Berdasarkan penelusuran, Klaim bahwa Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Hebartus merupakan klaim yang salah. Faktanya, isu ini sudah beredar sejak 2014 lalu saat Jokowi mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia.
Bantahan terkait nama babptis Jokowi adalah Hebartus sudah berkali-kali di periksa faktanya oleh Mafindo, seperti pada artikel “[FITNAH] Jokowi Nama Lahirnya Herberthus” yang tayang pada 14 oktober 2017.
Kemudian “[SALAH] Inisial “H” di Nama Jokowi Ternyata Kepanjangan dari Herbertus” yang tayang pada 22 juli 2020.
Dilansir dari detik.com, RS Brayat Minulyo, yang terletak di Jalan Doktor Setiabudi, Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Presiden RI Joko Widodo. Di tempat ini, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dilahirkan pada Rabu Pon, 21 Juni 1961.
Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tersebut. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.
Akta kelahiran itu dilegalisir pada Maret 2005 saat Jokowi hendak maju menjadi calon Wali Kota Solo. Saat melahirkan Jokowi, Sujiatmi bersama suaminya, yang bernama lengkap Wijiatno Notomiharjo, tinggal di Srambatan, Solo.
Berdasarkan keterangan Mukiyem, pengasuh Jokowi semasa kecil, kakek dan nenek Jokowi sempat membawa cucunya itu ke Giriroto setelah dilahirkan. Ia juga mengatakan, saat masih bayi, Jokowi diberi nama Mulyono. Namun, karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo hingga sekarang.
Kata Mbok Yem, dalam bahasa Jawa, nama “widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu. Makanya nama itulah yang disematkan pada Jokowi saat masih bayi.
Kesimpulan
Klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Herbartus ternyata adalah hoaks lama bersemi kembali. Isu tersebut sudah beredar sejak 2014 lalu, saat Jokowi ikut bertarung dalam Pilpres periode pertama.
Rujukan
(GFD-2020-4637) [SALAH] PDIP Beri Surat Rekomendasi Untuk Fachrori-Safrial
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 16/08/2020
Berita
Beredar sebuah foto surat rekomendasi PDIP untuk pasangan Fachrori-Safrial pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Dalam foto tersebut, terlihat kop surat dengan lambang PDIP yang berwarna merah muda dengan warna lebih tua pada gambar banteng. Dalam foto itu tertera tulisan “Rekomendasi diberikan kepada Dr. Drs. H. Fachrori Umar, MHum sebagai Calon Gubernur Jambi dan Dr. Ir. H. Safrial, M.Si sebagai Calon Wakil Gubernur Jambi periode 2020-2024 yang diusung PDI Perjuangan.”
Berikut kutipan narasinya:
“Rekom PDIP Buat Jambi”
Berikut kutipan narasinya:
“Rekom PDIP Buat Jambi”
Hasil Cek Fakta
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto menjawab bahwa itu tidak benar. Menurutnya itu adalah hoax. "Hoax itu," sebutnya singkat.
Pada Jum’at (17/7) DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi dukungan bagi pasangan calon di 54 daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini. Namun, ada lima kabupaten/ kota yang belum mendapatkan rekomendasi yaitu Tanjab Barat, Tanjab Timur, Batanghari, Bungo, dan Sungai Penuh.
Sementara itu, saat dikonfirmasi apakah Safrial sudah ada surat rekomendasi terkait dukungan PDIP ke dirinya, kata Safrial sampai saat ini dirinya belum menerima surat rekomendasi. "Sampai sekarang saya belum terima (surat rekomendasi)," pungkasnya.
Pada Jum’at (17/7) DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi dukungan bagi pasangan calon di 54 daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini. Namun, ada lima kabupaten/ kota yang belum mendapatkan rekomendasi yaitu Tanjab Barat, Tanjab Timur, Batanghari, Bungo, dan Sungai Penuh.
Sementara itu, saat dikonfirmasi apakah Safrial sudah ada surat rekomendasi terkait dukungan PDIP ke dirinya, kata Safrial sampai saat ini dirinya belum menerima surat rekomendasi. "Sampai sekarang saya belum terima (surat rekomendasi)," pungkasnya.
Kesimpulan
Sehingga, foto surat rekomendasi PDIP terhadap pasangan Fachrori-Safrial pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dipastikan merupakan hoax dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/16/salah-pdip-beri-surat-rekomendasi-untuk-fachrori-safrial/
- https://jamberita.com/read/2020/08/04/5960895/screenshot-surat-rekomendasi-pdip-di-pilgub-jambi-beredar-edi-purwanto-pastikan-hoax/
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/28360/hoaks-tangkapan-layar-surat-rekomendasi-pdip-untuk-fachrori-safrial/0/laporan_isu_hoaks
- https://metrojambi.com/read/2020/07/17/55116/rekomendasi-pdip-untuk-pilgub-jambi-dan-pilkada-5-kabupatenkota-tidak-keluar-hari-ini
- https://jambi.tribunnews.com/2020/08/04/beredar-screenshot-rekomendasi-pdip-ke-fachrori-safrial-edi-purwanto-hoax-itu
(GFD-2020-4636) [SALAH] Drone Mata-Mata Berbentuk Serangga yang didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Sudah Dalam Masa Produksi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/08/2020
Berita
Beredar postingan dari akun Facebook Shubham Dhiman dengan narasi tentang adanya drone mata-mata berbentuk serangga yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat dan sekarang ini sudah dalam masa produksi, diklaim drone ini memiliki kemampuan untuk mengambil foto, sampel DNA, dan juga memasang pelacak teknologi nano RFID. Postingan ini telah mendapat 9 likes dan dikomentari sebanyak 1 kali.
Berikut kutipan narasinya:
“It’s an insect spy drone for urban areas, already in production, funded by the US Government. It can be remotely controlled and is equipped with a camera and a microphone. It can land on you, and it may have the potential to take a DNA sample or leave RFID tracking nanotechnology on your skin. It can fly through an open window, or it can attach to your clothing until you take it in your home”
Jika diterjemahkan akan berbunyi seperti ini :
“ini adalah sebuah drone serangga mata-mata untuk daerah urban, sudah dalam produksi, dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat. Ini dapat dikendalikan secara remote dan dilengkapi dengan sebuah kamera dan sebuah mikrofon. Dapat mendarat padamu dan berpotensial untuk mengambil sampel DNA atau meletakan pelacak teknologi nano RFID pada kulitmu. Dapat juga terbang melewati jendela yang terbuka atau menempel pada pakaianmu sampai kamu tiba dirumahmu”
Berikut kutipan narasinya:
“It’s an insect spy drone for urban areas, already in production, funded by the US Government. It can be remotely controlled and is equipped with a camera and a microphone. It can land on you, and it may have the potential to take a DNA sample or leave RFID tracking nanotechnology on your skin. It can fly through an open window, or it can attach to your clothing until you take it in your home”
Jika diterjemahkan akan berbunyi seperti ini :
“ini adalah sebuah drone serangga mata-mata untuk daerah urban, sudah dalam produksi, dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat. Ini dapat dikendalikan secara remote dan dilengkapi dengan sebuah kamera dan sebuah mikrofon. Dapat mendarat padamu dan berpotensial untuk mengambil sampel DNA atau meletakan pelacak teknologi nano RFID pada kulitmu. Dapat juga terbang melewati jendela yang terbuka atau menempel pada pakaianmu sampai kamu tiba dirumahmu”
Hasil Cek Fakta
Penelusuran tentang narasi tersebut menuju ke sebuah artikel dari snopes.com yang dirilis pada tanggal 14 Agustus 2012. Gambar tersebut sudah tersebar sejak tahun 2008, dijelaskan juga bahwa memang ada penelitian untuk pengembangan Micro Air Vehicles (MAV) salah satunya pada tahun 2007 MAV yang dibuat dengan desain mengikuti burung dan serangga sebesar 3 cm dan dengan berat sebesar 60 mg, tahun 2008 adanya MAV dalam bentuk kumbang bumblebee dan pada tahun 2012 adanya penelitian oleh John Hopkins University yang mempelajari cara terbang kupu-kupu untuk membantu robot kecil mengikuti gerakan tersebut. Artikel tersebut juga dijelaskan bahwa untuk MAV dengan bentuk spesifik seperti nyamuk hanyalah desain mock up untuk MAV, bukanlah foto yang diambil dari benda yang berfungsi sepenuhnya yang sudah diproduksi. Perihal dengan teknologi yang akan dilengkapi pada MAV seperti dapat mengambil sampel DNA atau menaruh alat pelacak mikro-RFID dibawah kulit seseorang dapat memungkinkan pada waktu mendatang tetapi untuk sekarang ini masih menjadi spekulasi fiksi.
Menurut artikel periksa fakta africacheck.org, pada tahun 2019 NBC mengusut perkembangan drone yang baru masih dalam tahap prototype sehingga masih beberapa tahun ke depan agar drone tersebut bisa digunakan, disebutkan bahwa teknologi yang diimplementasikan adalah dapat membawa kamera, radio, sistem GPS, dan sensor yang bervariasi. Tim Africa Check mengkontaki John Hopkins University dan berbicara kepada Dr Rajat Mittal sebagai professor teknik mesin di John Hopkins Whiting School of Engineering, ia menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui adanya teknologi tersebut yang dapat digunakan sebagai drone mata-mata pada kawasan perkotaan. Ia juga menambahkan teknologi tersebut tidak memungkinkan untuk dapat mengambil sampel darah ataupun meninggalkan alat pelacak RFID (radio-frequency identification) pada kulit.
Menurut artikel periksa fakta africacheck.org, pada tahun 2019 NBC mengusut perkembangan drone yang baru masih dalam tahap prototype sehingga masih beberapa tahun ke depan agar drone tersebut bisa digunakan, disebutkan bahwa teknologi yang diimplementasikan adalah dapat membawa kamera, radio, sistem GPS, dan sensor yang bervariasi. Tim Africa Check mengkontaki John Hopkins University dan berbicara kepada Dr Rajat Mittal sebagai professor teknik mesin di John Hopkins Whiting School of Engineering, ia menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui adanya teknologi tersebut yang dapat digunakan sebagai drone mata-mata pada kawasan perkotaan. Ia juga menambahkan teknologi tersebut tidak memungkinkan untuk dapat mengambil sampel darah ataupun meninggalkan alat pelacak RFID (radio-frequency identification) pada kulit.
Kesimpulan
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim drone mata-mata berbentuk nyamuk dan sudah dalam masa produksi dengan teknologi dapat mengambil sampel DNA dan menaruh alat pelacak pada kulit manusia adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/16/salah-drone-mata-mata-berbentuk-serangga-yang-didanai-oleh-pemerintah-amerika-serikat-dan-sudah-dalam-masa-produksi/
- https://www.snopes.com/fact-check/insect-spy-drone/
- https://africacheck.org/fbcheck/no-us-government-not-using-insect-spy-drones-to-spy-on-people/
- https://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/robotics-software/the_coolest_flying_robot_proje
(GFD-2020-4635) [SALAH] Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis, dan Garam Obat Covid-19
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 16/08/2020
Berita
Beredar pesan berantai Whatsapp yang berisikan informasi mengenai obat untuk Covid-19. Dalam pesan berantai tersebut dikatakan bahwa obat Covid-19 terdiri dari campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan sesendok makan garam yang diaduk kemudian diminum airnya.
Berikut kutipan narasinya:
“🙏Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..
🙏Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..
🥥 1 biji air kelapa muda 🍈 1 biji jeruk nipis diperas 🥄1 sendok makan garam
Semuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....
🙏Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..Tuhan memberkati..
🙏Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara..obat herbal ini sangat manjur.....
Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....🙏🙏🙏”
Obat Covid-19
1 buah air kelapa
1 buah jeruk nipis
1 sendok makan garam
2 sendok madu
Garam obat covid 19
Berikut kutipan narasinya:
“🙏Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..
🙏Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..
🥥 1 biji air kelapa muda 🍈 1 biji jeruk nipis diperas 🥄1 sendok makan garam
Semuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....
🙏Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..Tuhan memberkati..
🙏Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara..obat herbal ini sangat manjur.....
Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....🙏🙏🙏”
Obat Covid-19
1 buah air kelapa
1 buah jeruk nipis
1 sendok makan garam
2 sendok madu
Garam obat covid 19
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut keliru. Dilansir dari liputan6.com, Farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., mengatakan bahwa kabar tersebut belum terbukti secara klinis, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti secara klinis.
"Jika ada kabar-kabar begitu saja yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut mengungkapkan, menemukan obat covid itu bukan hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya.
"Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. tetapi, apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? apakah sudah ada buktinya?," tutur Zulies.
Menurut Zullies, untuk memastikan efek suatu terapi atau obat tentu harus ada disainnya dan ada pembandingnya. "Jika hanya sekelompok orang yang minum air kelapa bisa sembuh, apakah sekelompok orang lain yang tidak minum juga sembuh? ada perbedaan kecepatan sembuhnya tidak?," papar Zullies.
Adapun, isu mengenai obat Covid-19 terkait jeruk nipis ataupun lemon dan garam sudah pernah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul [SALAH] Campuran Garam dan Air Hangat Mampu Hilangkan Virus Corona, [SALAH] Minum Banyak Air dan Berkumur dengan Air Hangat & Garam atau Cuka Dapat Menghilangkan Virus Corona Saat di Tenggorokan, [SALAH] Vietnam Tidak Ada Korban Meninggal Covid-19 Karena Teh dan Lemon, dan [SALAH] Obat Virus Corona Ditemukan Hanya Berbahan Lemon dan Teh Hangat.
"Jika ada kabar-kabar begitu saja yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut mengungkapkan, menemukan obat covid itu bukan hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya.
"Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. tetapi, apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? apakah sudah ada buktinya?," tutur Zulies.
Menurut Zullies, untuk memastikan efek suatu terapi atau obat tentu harus ada disainnya dan ada pembandingnya. "Jika hanya sekelompok orang yang minum air kelapa bisa sembuh, apakah sekelompok orang lain yang tidak minum juga sembuh? ada perbedaan kecepatan sembuhnya tidak?," papar Zullies.
Adapun, isu mengenai obat Covid-19 terkait jeruk nipis ataupun lemon dan garam sudah pernah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul [SALAH] Campuran Garam dan Air Hangat Mampu Hilangkan Virus Corona, [SALAH] Minum Banyak Air dan Berkumur dengan Air Hangat & Garam atau Cuka Dapat Menghilangkan Virus Corona Saat di Tenggorokan, [SALAH] Vietnam Tidak Ada Korban Meninggal Covid-19 Karena Teh dan Lemon, dan [SALAH] Obat Virus Corona Ditemukan Hanya Berbahan Lemon dan Teh Hangat.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pesan berantai Whatsapp tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1261285847537281/
- https://turnbackhoax.id/2020/08/16/salah-air-kelapa-muda-jeruk-nipis-dan-garam-obat-covid-19/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4332289/cek-fakta-tidak-ada-bukti-air-kelapa-dicampur-jeruk-nipis-dan-garam-manjur-menyembuhkan-penderita-covid-19
- https://turnbackhoax.id/2020/05/28/salah-campuran-garam-dan-air-hangat-mampu-hilangkan-virus-corona/
- https://turnbackhoax.id/2020/03/17/salah-minum-banyak-air-dan-berkumur-dengan-air-hangat-garam-atau-cuka-dapat-menghilangkan-virus-corona-saat-di-tenggorokan/
- https://turnbackhoax.id/2020/05/02/salah-vietnam-tidak-ada-korban-meninggal-covid-19-karena-teh-dan-lemon/
- https://turnbackhoax.id/2020/04/16/salah-obat-virus-corona-ditemukan-hanya-berbahan-lemon-dan-teh-hangat/
Halaman: 6014/6616