KOMPAS.com - Di jagat maya beredar kabar dengan narasi sebuah pesawat tempur F-16 milik militer Thailand ditembak jatuh oleh militer Kamboja.
Pesawat itu dikabarkan jatuh di semacam parit dan moncong pesawat tampak patah.
Foto itu disebarkan pengguna media sosial usai konflik antara Thailand dan Kamboja yang memanas pada Kamis (24/7/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu disebarkan dengan konteks keliru.
Foto pesawat tempur F16 milik Thailand jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (24/7/2025):
Dua pesawat tempur F16 milik militer Thailand telah ditembak jatuh, seorang miliarder Kamboja memberikan hadiah 10.000 dolar AS kepada setiap tentara yang berhasil menjatuhkan pesawat di garis depan.
(GFD-2025-28127) [KLARIFIKASI] Pesawat F16 Thailand Jatuh pada 2015, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 25/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital gambar yang beredar dengan teknik reverse image search.
Hasil pencarian Google mengarahkan ke artikel pemeriksa fakta Ukrinform pada 24 Mei 2023.
Pesawat tempur milik militer Thailand itu mengalami Kecelakaan pada 2015 saat menjalani latihan.
Foto pesawat tersebut dapat dilihat di situs berita Thairath dan Voice TV.
Pesawat F16 model B.K.19 berbelok keluar dari landasan pacu. Pesawat itu ditugaskan di Skuadron 102, Wing 1, Nakhon Ratchasima.
Saat pilot sedang menghidupkan mesin dalam keadaan idle, pesawat melesat cepat ke depan sekitar 100 meter menuju tepi Taxiway, yang merupakan parit drainase.
Pilot mengalami luka ringan. Pesawat jatuh ke parit drainase Hydrazine, tetapi tidak terjadi kebakaran.
Hasil pencarian Google mengarahkan ke artikel pemeriksa fakta Ukrinform pada 24 Mei 2023.
Pesawat tempur milik militer Thailand itu mengalami Kecelakaan pada 2015 saat menjalani latihan.
Foto pesawat tersebut dapat dilihat di situs berita Thairath dan Voice TV.
Pesawat F16 model B.K.19 berbelok keluar dari landasan pacu. Pesawat itu ditugaskan di Skuadron 102, Wing 1, Nakhon Ratchasima.
Saat pilot sedang menghidupkan mesin dalam keadaan idle, pesawat melesat cepat ke depan sekitar 100 meter menuju tepi Taxiway, yang merupakan parit drainase.
Pilot mengalami luka ringan. Pesawat jatuh ke parit drainase Hydrazine, tetapi tidak terjadi kebakaran.
Kesimpulan
Foto pesawat tempur F16 milik Thailand yang jatuh disebarkan dengan konteks keliru.
Pesawat tempur F16 Thailand jatuh pada 2015 saat menjalani latihan. Pesawat itu keluar dari landasan pacu dan jatuh ke parit.
Jatuhnya pesawat itu tidak terkait dengan perang Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/7/2025).
Pesawat tempur F16 Thailand jatuh pada 2015 saat menjalani latihan. Pesawat itu keluar dari landasan pacu dan jatuh ke parit.
Jatuhnya pesawat itu tidak terkait dengan perang Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/7/2025).
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122224092800266132&set=a.122093336426266132
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=24741891825412409&set=a.471490992879164
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=30906604058938123&set=a.352526281439302
- https://www.ukrinform.pl/rubric-ato/3713492-rosyjska-propaganda-zestrzelia-kindzaem-samolot-nato-f16-nad-bachmutem.html
- https://www.thairath.co.th/tags/%E0%B9%80%E0%B8%AD%E0%B8%9F16%E0%B8%AB%E0%B8%A5%E0%B8%B8%E0%B8%94%E0%B9%81%E0%B8%97%E0%B9%87%E0%B8%81%E0%B8%8B%E0%B8%B5%E0%B9%88%E0%B9%80%E0%B8%A7%E0%B8%A2%E0%B9%8C#goog_rewarded
- https://www.voicetv.co.th/read/223251
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28126) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Penghapusan Tunggakan BPJS Kesehatan Gratis
Sumber:Tanggal publish: 29/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan gratis, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Juli 2025.
Klaim link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan gratis, berupa poster digital yang didalamnya terdapat tulisan sebagai berikut.
"INFORMASI PENDAFTARAN BPJS GRATIS TAHUN 2025
Punya Tunggakan BPJS Kesehatan?
Begini Cara Mendaftar BPJS Gratis tanpa bayar tunggakannya."
Unggahan tersebut disertai dengan menu daftar, jika diklik mengarah pada link.
"https://daftar8-bpjs.updateterkini2025.com/?fbclid=IwY2xjawL0C6FleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFGM1lSRW84dWNqMndhVGFYAR5VzKAqUse3L4-h-l4Zrfb09L0Q2xtJDV4iod61dX_QGtykHDbCwXhGEujOaw_aem_FRfvc-FbIP5eOFvGZHsuEA"
Link tersebut menampilkan halaman situs yang meminta sejumlah identitas seperti nama lengkap sesuai KTP dan nomor Telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan gratis? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan gratis, sebelumnya telah mengkonfirmasi kabar tersebut dengan menghubungi pihak BPJS Kesehatan.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah mengatakan pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks dan menjadi modus penipuan.
"Berita ini hoaks dan penipuan," kata Rizky saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Senin (28/7/2025).
Menurut Rizky, BPJS Kesehatan tidak memiliki program penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis.
"Tidak ada program seperti hal tersebut," ucapnya.
Rizky pun meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan gratis tidak benar.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah mengatakan pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks dan menjadi modus penipuan.
(GFD-2025-28125) Keliru: Video Perang Thailand-Kamboja pada 25 Juli 2025
Sumber:Tanggal publish: 29/07/2025
Berita
SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] pada 25 Juli 2025, memuat klaim sebagai rekaman peperangan antara Thailand dan Kamboja.
Video berdurasi 14 detik itu, memperlihatkan tembakan artileri yang dilontarkan ke udara. “Ngeri…ngeri…, Thailand vs Kamboja memanas. Update 25 Juli 2025,” tulis pengunggah video itu. Konten tersebut beredar di tengah perang terbuka antara Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara.
Namun, benarkah video itu bagian dari perang Thailand dan Kamboja?
Video berdurasi 14 detik itu, memperlihatkan tembakan artileri yang dilontarkan ke udara. “Ngeri…ngeri…, Thailand vs Kamboja memanas. Update 25 Juli 2025,” tulis pengunggah video itu. Konten tersebut beredar di tengah perang terbuka antara Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara.
Namun, benarkah video itu bagian dari perang Thailand dan Kamboja?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbalik dari Google dan membandingkannya dengan situs-situs kredibel. Hasilnya, meskipun terjadi konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, namun video itu bukan bagian dari perang kedua negara. Video tersebut adalah bagian dari permainan atau gim.
Beberapa akun telah mengunggah video tersebut di sejumlah media sosial pada minggu ke empat Juli 2025. Salah satunya, dibagikan oleh akun Facebook Linda F. Anderson, pembuat video gim asal Amerika.
Akun tersebut menjelaskan, ia membagikan konten tersebut untuk motivasi atau inspirasi. Sehingga video tersebut bukan rekaman nyata.
Akun TikTok live.uss, juga mengunggah video itu dengan teks beraksara Mandarin, “?????????????”. Saat diterjemahkan, teks tersebut memiliki arti: “Layar permainan ini hanya untuk hiburan dan tidak ada di dunia nyata.”
Konten yang beredar di pengguna media sosial Indonesia, telah diubah dengan menambahkan teks baru “Ngeri-ngeri. Update 25 Juli 2025”.
Rekaman dari medan peperangan antara militer Thailand dan Kamboja sesungguhnya, dapat disimak di sejumlah media asing, seperti Newsweek dan The Guardian.
Konflik Terbuka Thailand-Kamboja
Konflik bersenjata dua negara di Asia Tenggara tersebut, dipicu sengketa wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear. Perseteruan kedua negara ini bersumber dari warisan kolonial Perancis pada awal abad ke-20. Peta yang disusun otoritas kolonial menempatkan Kuil Preah Vihear di wilayah Kamboja, persisnya di Dangrek, area pegunungan perbatasan Thailand dan Kamboja. Akan tetapi, Thailand menganggap kawasan tersebut masih termasuk bagian wilayahnya. Sengketa ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1959.
Pada 1962, ICJ memutuskan kuil itu memang milik Kamboja. Putusan itu semestinya mengakhiri konflik, tetapi persoalan garis batas di sekitarnya tetap menjadi wilayah sengketa, seperti dikutip Antara.
Ketegangan memuncak pada 2008, setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Kuil Preah Vihear sebagai situs warisan dunia. Thailand menilai keputusan itu memicu klaim sepihak Kamboja sekaligus mengancam kedaulatannya.
Sejak saat itu, bentrokan bersenjata berulang, termasuk pada Februari 2011 ketika baku tembak di sekitar kuil menewaskan sedikitnya lima tentara. Situasi ini memaksa ribuan warga dari kedua negara mengungsi.
Konflik kembali memanas baru-baru ini, setelah Thailand menuduh Kamboja mengerahkan pesawat tak berawak untuk memata-matai wilayah mereka. Sementara Kamboja menuding militer Thailand melangkah maju di Khmer-Hindu yang berarti melanggar perjanjian mereka.
Sejak Kamis, 24 Juli 2025, pertempuran terjadi di sekitar Candi Prasat Ta Moan Thom di Surin, Thailand, yang jaraknya beberapa ratus meter dari perbatasan Kamboja. Hingga 28 Juli 2025, konflik bersenjata itu menyebabkan 33 orang meninggal dari kalangan militer maupun sipil di kedua negara. Sementara ribuan orang di wilayah perbatasan itu memutuskan pergi mengungsi.
Dilansir BBC, pemerintah Thailand dan Kamboja bersepakat untuk menggelar pertemuan untuk membahas perselisihan mereka, setelah menerima panggilan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan tersebut direncanakan digelar di Malaysia, Senin, 28 Juli 2025, yang dihadiri perwakilan kedua belah pihak.
Beberapa akun telah mengunggah video tersebut di sejumlah media sosial pada minggu ke empat Juli 2025. Salah satunya, dibagikan oleh akun Facebook Linda F. Anderson, pembuat video gim asal Amerika.
Akun tersebut menjelaskan, ia membagikan konten tersebut untuk motivasi atau inspirasi. Sehingga video tersebut bukan rekaman nyata.
Akun TikTok live.uss, juga mengunggah video itu dengan teks beraksara Mandarin, “?????????????”. Saat diterjemahkan, teks tersebut memiliki arti: “Layar permainan ini hanya untuk hiburan dan tidak ada di dunia nyata.”
Konten yang beredar di pengguna media sosial Indonesia, telah diubah dengan menambahkan teks baru “Ngeri-ngeri. Update 25 Juli 2025”.
Rekaman dari medan peperangan antara militer Thailand dan Kamboja sesungguhnya, dapat disimak di sejumlah media asing, seperti Newsweek dan The Guardian.
Konflik Terbuka Thailand-Kamboja
Konflik bersenjata dua negara di Asia Tenggara tersebut, dipicu sengketa wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear. Perseteruan kedua negara ini bersumber dari warisan kolonial Perancis pada awal abad ke-20. Peta yang disusun otoritas kolonial menempatkan Kuil Preah Vihear di wilayah Kamboja, persisnya di Dangrek, area pegunungan perbatasan Thailand dan Kamboja. Akan tetapi, Thailand menganggap kawasan tersebut masih termasuk bagian wilayahnya. Sengketa ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1959.
Pada 1962, ICJ memutuskan kuil itu memang milik Kamboja. Putusan itu semestinya mengakhiri konflik, tetapi persoalan garis batas di sekitarnya tetap menjadi wilayah sengketa, seperti dikutip Antara.
Ketegangan memuncak pada 2008, setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Kuil Preah Vihear sebagai situs warisan dunia. Thailand menilai keputusan itu memicu klaim sepihak Kamboja sekaligus mengancam kedaulatannya.
Sejak saat itu, bentrokan bersenjata berulang, termasuk pada Februari 2011 ketika baku tembak di sekitar kuil menewaskan sedikitnya lima tentara. Situasi ini memaksa ribuan warga dari kedua negara mengungsi.
Konflik kembali memanas baru-baru ini, setelah Thailand menuduh Kamboja mengerahkan pesawat tak berawak untuk memata-matai wilayah mereka. Sementara Kamboja menuding militer Thailand melangkah maju di Khmer-Hindu yang berarti melanggar perjanjian mereka.
Sejak Kamis, 24 Juli 2025, pertempuran terjadi di sekitar Candi Prasat Ta Moan Thom di Surin, Thailand, yang jaraknya beberapa ratus meter dari perbatasan Kamboja. Hingga 28 Juli 2025, konflik bersenjata itu menyebabkan 33 orang meninggal dari kalangan militer maupun sipil di kedua negara. Sementara ribuan orang di wilayah perbatasan itu memutuskan pergi mengungsi.
Dilansir BBC, pemerintah Thailand dan Kamboja bersepakat untuk menggelar pertemuan untuk membahas perselisihan mereka, setelah menerima panggilan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan tersebut direncanakan digelar di Malaysia, Senin, 28 Juli 2025, yang dihadiri perwakilan kedua belah pihak.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tembakan ribuan rudal dalam perang antara Thailand dan Kamboja pada minggu keempat Mei adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@live_sekarang_/video/7530910084830940423?_r=1&_t=ZS-8yNPgEhG8hR
- https://mvau.lt/media/d02fc315-8805-495a-a27f-b5894fec0f4c
- https://www.facebook.com/reel/1538270664212125
- https://www.tiktok.com/@live.uss/video/7529396422848924958
- https://www.newsweek.com/thailand-cambodia-military-compare-2103273
- https://www.youtube.com/watch?v=i4pH1SdDFOE
- https://www.tempo.co/internasional/thailand-kamboja-pangkal-konflik-dan-dampak-diplomatik--2051795
(GFD-2025-28124) Cek Fakta: STY Bantu Gerald Venenburg Benahi Timnas Indonesia U23
Sumber:Tanggal publish: 28/07/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar video yang menarasikan Shin Tae-yong (STY) datang ke Indonesia untuk membantu Gerald Vanenburg benahi Timnas Indonesia U23. Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, narasi tersebut merupakan hoaks.
Video itu diunggah kanal YouTube bernama Garuda Space, Kamis (24/7/2025). Berikut narasi video itu.
”SAYA DATANG UNTUK INDONESIA! STY membantu Gerald Vanenburg menyempurnakan taktiknya ~ Thailand khawatir,” tulis kanal tersebut.
Narasi yang menyebutkan STY datang kembali ke Indonesia berada ada menit ke 6, 35 detik sampai menit ke-6, 41 detik. Berikut isi narasinya.
”Eks Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong kembali membuat heboh lantaran turut andil jelang laga Garuda Muda menghadapi Filipina. Kehadiran Shin Tae-yong juga membuat nyali Jens Raven dan kawan-kawang tidak menciut, bahkan membuat Gerald Venenburg bangga,” jelas narator video tersebut.
Sejak diunggah hingga Senin (28/7/2025), video dengan narasi STY bantu Gerald Venenburg benahi Timnas Indonesia U23 telah ditonton hingga 34.710 kali.
Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, narasi tersebut merupakan hoaks.
Berikut penelusuran selengkapnya...
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri dengan mencari kata kunci STY kembali ke Indonesia di mesin pencarian Google. Hasilnya, terdapat berita STY datang ke Indonesia pada Februari 2025 lalu.
Namun, kedatangan STY bukan untuk Timnas Indonesia, baik di tingkat senior maupun kelompok umur. Ini juga terungkap dalam akun Instagram Shin Tae-yong, @shintaeyong777.
Setelah itu, tak ditemukan momen Shin Tae-yong ke Indonesia. Ia bahkan tak hadir dalam pernikahan bek Timnas Indonesia dan Persija Jakarta Rizky Ridho.
Dalam video unggahan kanal YouTube Garuda Space juga memperlihatkan momen STY tampak berada di tribun sebuah stadion. Namun, setelah ditelusuri, momen tersebut terjadi saat STY masih memiliki kontrak bersama PSSI.
Tim Cek Fakta Murianews.com juga menelusuri menggunakan kata kunci STY kembali jelang Timnas Indonesia U23 lawan Filipina. Hasilnya tak ditemukan artikel terkait hal tersebut.
Diketahui, Shin Tae-yong telah diberhentikan PSSI dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia pada awal Januari 2025 lalu. Posisi pelatih Timnas Indonesia saat ini adalah Patrick Kluivert.
Narasi STY bantu Gerald Venenburg dalam video tersebut mengacu pada taktik pelatih asal Belanda itu yang dinilai mirip dengan Shin Tae-yong kala masih melatih Timnas Indonesia.
Saat itu, STY kerap melakukan rotasi pemain dengan cara ekstrem, seperti memasang bek menjadi striker. Seperti saat memasang Baggott menjadi striker.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, konten tersebut merupakan disinformasi jenis misleading content atau konten yang menyesatkan.
Tak ada fakta Shin Tae-yong kembali Indonesia di waktu dekat kemarin. Video yang menampilkan Shin Tae-yong merupakan momen saat pelatih asal Korea Selatan itu masih memiliki kontrak bersama PSSI.
Halaman: 576/6966


