Foto Wapres Ma’ruf yang diunggah akun Facebook Putra Inka adalah suntingan foto saat mengenalkan tiga kartu yakni KIP Kuliah, Kartu Sembako dan Kartu Prakerja pada debat Cawapres yang ketiga, Minggu, 17 Maret 2019 lalu. Kemudian klaim akun Facebook Putra Inka yang menyatakan tiga kartu tersebut belum terealisasi adalah salah. Cara mendapatkan ketiga kartu tersebut dapat dilihat pada website https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/, https://tirto.id/cara-dan-prosedur-dapatkan-kartu-sembako-murah-eLyr dan https://www.instagram.com/prakerja.go.id/.
NARASI:
1. “Kartu Ajaib Pak Jokowi Belanja Gratis dipasar Wuhan Tiongkok,” tulisan dalam unggahan gambar Wakil Presiden Ma’ruf Amin oleh akun Facebook Putra Inka atau @dennissikobo.taww, Selasa (5/5).
2. “Segarkan Kembali Memori kita. Melawan Lupa,Hukumnya Apa Seorang Kyai Menjanjikan Sesuatu Pada Masyarakat Tapi Tidak Di Tepati,.? Pepatah Jawa’Sumbu Ketemu Tutup’Tukang Ngibul Ketemu Tukang Jual Fatwa,Apa Pemirsa Ada Yang Tau Mbah Yai Sekarang Ada Di Mana Saat Rakyat Susah Seperti ini Menanti Kartu’ AJAIB’ Yang Serba Gratis Di Janjikan Mbah Yai, “ tulis akun Facebook Putra Inka dalam unggahannya.
=====
(GFD-2020-3910) [SALAH] Kartu yang Dijanjikan Wapres Ma’ruf Saat Debat Cawapres Belum Terealisasi
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/05/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Akun Facebook Putra Inka atau @dennissikobo.taww Kembali membuat unggahan yang isinya foto Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang tengah berdiri di depan stand mic dengan kertas bertuliskan 01 dan tangan kanan yang mengangkat tiga kartu. Dalam foto Wapres Ma’ruf yang diunggah oleh akun Putra Inka, juga terdapat tulisan yang bunyinya, “Kartu Ajaib Pak Jokowi Belanja Gratis dipasar Wuhan Tiongkok.”
Tidak hanya mengunggah foto Wapres Ma’ruf, akun Facebook Putra Inka juga menambahkan narasi yang inti pesannya adalah Wapres Ma’ruf yang juga seorang ulama dianggap tidak memenuhi janji terkait kartu – kartu bantuan untuk masyarakat. Berikut narasi lengkapnya:
“Segarkan Kembali Memori kita. Melawan Lupa,Hukumnya Apa Seorang Kyai Menjanjikan Sesuatu Pada Masyarakat Tapi Tidak Di Tepati,.? Pepatah Jawa’Sumbu Ketemu Tutup’Tukang Ngibul Ketemu Tukang Jual Fatwa,Apa Pemirsa Ada Yang Tau Mbah Yai Sekarang Ada Di Mana Saat Rakyat Susah Seperti ini Menanti Kartu’ AJAIB’ Yang Serba Gratis Di Janjikan Mbah Yai, “ tulis akun Facebook Putra Inka dalam unggahannya, Selasa (5/5).
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Putra Inka adalah salah atau keliru.
Foto Wapres Ma’ruf yang diunggah akun Facebook Putra Inka adalah karya dari Jurnalis Jawa Pos, Issak Ramadhan. Foto tersebut diambil saat Ma’ruf melaksanakan kegiatan debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Minggu, 17 Maret 2019 di The Sultan Hotel, Jakarta. Dalam foto tersebut tidak terdapat tulisan seperti yang diklaim akun Facebook Putra Inka yakni “Kartu Ajaib Pak Jokowi Belanja Gratis dipasar Wuhan Tiongkok.”
Kemudian terkait klaim narasi akun Facebook Putra Inka yang menanyakan keberadaan kartu ajaib yang dijanjikan Wapres Ma’ruf dan menilai Ketua Non Aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berbohong, faktanya juga salah.
Diketahui pada debat Cawapres dengan Sandiaga Uno ketika itu, Wapres Ma’ruf menjanjikan adanya tiga kartu yaitu, pertama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Prakerja.
Faktanya ketiga kartu tersebut sudah direalisasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf.
Untuk KIP Kuliah, informasi untuk mendapatkannya dapat dilihat pada situs kemendikbud.go.id. Kemudian, Kartu Sembako Murah juga sudah terealisasi dan cara mendapatkannya dapat dilihat melalui artikel yang ditayangkan tirto.id berjudul “Cara dan Prosedur Dapatkan Kartu Sembako Murah.” Lalu terkait Kartu Prakerja juga sudah direalisasikan dengan membuka beberapa gelombang pendaftaran. Sampai saat ini sudah tiga gelombang pendaftaran yang dibuka, informasi lengkapnya dapat disimak pada website https://www.prakerja.go.id/tentang-kami dan akun Instagram @prakerja.go.id.
Akun Facebook Putra Inka atau @dennissikobo.taww Kembali membuat unggahan yang isinya foto Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang tengah berdiri di depan stand mic dengan kertas bertuliskan 01 dan tangan kanan yang mengangkat tiga kartu. Dalam foto Wapres Ma’ruf yang diunggah oleh akun Putra Inka, juga terdapat tulisan yang bunyinya, “Kartu Ajaib Pak Jokowi Belanja Gratis dipasar Wuhan Tiongkok.”
Tidak hanya mengunggah foto Wapres Ma’ruf, akun Facebook Putra Inka juga menambahkan narasi yang inti pesannya adalah Wapres Ma’ruf yang juga seorang ulama dianggap tidak memenuhi janji terkait kartu – kartu bantuan untuk masyarakat. Berikut narasi lengkapnya:
“Segarkan Kembali Memori kita. Melawan Lupa,Hukumnya Apa Seorang Kyai Menjanjikan Sesuatu Pada Masyarakat Tapi Tidak Di Tepati,.? Pepatah Jawa’Sumbu Ketemu Tutup’Tukang Ngibul Ketemu Tukang Jual Fatwa,Apa Pemirsa Ada Yang Tau Mbah Yai Sekarang Ada Di Mana Saat Rakyat Susah Seperti ini Menanti Kartu’ AJAIB’ Yang Serba Gratis Di Janjikan Mbah Yai, “ tulis akun Facebook Putra Inka dalam unggahannya, Selasa (5/5).
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Putra Inka adalah salah atau keliru.
Foto Wapres Ma’ruf yang diunggah akun Facebook Putra Inka adalah karya dari Jurnalis Jawa Pos, Issak Ramadhan. Foto tersebut diambil saat Ma’ruf melaksanakan kegiatan debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Minggu, 17 Maret 2019 di The Sultan Hotel, Jakarta. Dalam foto tersebut tidak terdapat tulisan seperti yang diklaim akun Facebook Putra Inka yakni “Kartu Ajaib Pak Jokowi Belanja Gratis dipasar Wuhan Tiongkok.”
Kemudian terkait klaim narasi akun Facebook Putra Inka yang menanyakan keberadaan kartu ajaib yang dijanjikan Wapres Ma’ruf dan menilai Ketua Non Aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berbohong, faktanya juga salah.
Diketahui pada debat Cawapres dengan Sandiaga Uno ketika itu, Wapres Ma’ruf menjanjikan adanya tiga kartu yaitu, pertama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Prakerja.
Faktanya ketiga kartu tersebut sudah direalisasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf.
Untuk KIP Kuliah, informasi untuk mendapatkannya dapat dilihat pada situs kemendikbud.go.id. Kemudian, Kartu Sembako Murah juga sudah terealisasi dan cara mendapatkannya dapat dilihat melalui artikel yang ditayangkan tirto.id berjudul “Cara dan Prosedur Dapatkan Kartu Sembako Murah.” Lalu terkait Kartu Prakerja juga sudah direalisasikan dengan membuka beberapa gelombang pendaftaran. Sampai saat ini sudah tiga gelombang pendaftaran yang dibuka, informasi lengkapnya dapat disimak pada website https://www.prakerja.go.id/tentang-kami dan akun Instagram @prakerja.go.id.
Rujukan
(GFD-2020-3909) [SALAH] “Setelah adanya Virus Covid-19. Umat Islam Arab banyak yg Murtad”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/05/2020
Berita
Melalui situs web berbagi video Youtube, beredar sebuah video berjudul “Massyaallah pembukaan gereja di makkah”. Video tersebut lantas dibagikan oleh para pengguna media sosial Facebook dengan keterangan bahwa banyak umat islam yang memutuskan berpindah agama di tengah persebaran virus corona atau Covid-19. Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim yang diberikan tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta alias hoaks.
NARASI:
“Puji Tuhan. Setelah adanya Virus Covid-19. Umat Islam Arab banyak yg Murtad.”
“Massyaalah pembukaan gereja di makkah”
===
NARASI:
“Puji Tuhan. Setelah adanya Virus Covid-19. Umat Islam Arab banyak yg Murtad.”
“Massyaalah pembukaan gereja di makkah”
===
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN: Beredar sebuah video yang disebarkan melalui situs web berbagi video Youtube berjudul “Massyaallah pembukaan gereja di makkah”. Video tersebut diunggah pada 15 Januari 2020 dan telah disaksikan oleh 90 ribu pengguna Youtube lainnya. Video tersebut lantas juga turut dibagikan oleh para pengguna media sosial Facebook, yang disertai dengan keterangan bahwa banyak umat islam yang memutuskan untuk berpindah agama di tengah persebaran wabah Covid-19.
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta. Pasalnya video tersebut bukan terjadi di Mekah seperti yang terdapat di dalam klaim. Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan video serupa yang juga diunggah melalui Youtube. Video tersebut diunggah oleh Emirates News Agency dengan judul menggunakan Bahasa Arab yang apabila diartikan melalui mesin terjemahan milik Google berarti “Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi Menghargai Metodologi Emirates Tengah”.
Namun tak berhenti sampai di situ, pencarian juga dilakukan menggunakan kata kunci berbahasa Arab, sesuai dengan judul pada unggahan di kanal Youtube Emirates News Agency. Ditemukan fakta bahwa video dengan klaim “pembukaan gereja di makkah” adalah tidak tepat. Melansir dari pemberitaan milik media UEA alroeya.com, diketahui bahwa video tersebut merupakan kejadian di Gereja St Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, UEA.
Saat itu alroeya.com menerbitkan pemberitaan dengan judul berbahasa Arab sesuai dengan ketentuan kaidah pemberitaan setempat yang apabila diartikan menggunakan mesin penerjemah milik google berarti “Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah”.
Pemberitaan serupa juga diterbitkan oleh media setempat, yakni albayan.ae. Saat itu albayan.ae menerbitkan pemberitaan yang juga dengan judul menggunakan bahasa Arab yang apabila diterjemahkan dengan mesin penerjemah milik Google yang berarti “Geraja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah. Nahyan bin Mubarak: UEA adalah model konsistensi dan perdamaian”.
Jika merujuk kepada media-media tersebut, tentunya klaim yang menyebut “Massyaallah pembukaan gereja di makkah” adalah tidak sesuai dengan fakta alias hoaks. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori false context. False context sendiri merupakan konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
===
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta. Pasalnya video tersebut bukan terjadi di Mekah seperti yang terdapat di dalam klaim. Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan video serupa yang juga diunggah melalui Youtube. Video tersebut diunggah oleh Emirates News Agency dengan judul menggunakan Bahasa Arab yang apabila diartikan melalui mesin terjemahan milik Google berarti “Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi Menghargai Metodologi Emirates Tengah”.
Namun tak berhenti sampai di situ, pencarian juga dilakukan menggunakan kata kunci berbahasa Arab, sesuai dengan judul pada unggahan di kanal Youtube Emirates News Agency. Ditemukan fakta bahwa video dengan klaim “pembukaan gereja di makkah” adalah tidak tepat. Melansir dari pemberitaan milik media UEA alroeya.com, diketahui bahwa video tersebut merupakan kejadian di Gereja St Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, UEA.
Saat itu alroeya.com menerbitkan pemberitaan dengan judul berbahasa Arab sesuai dengan ketentuan kaidah pemberitaan setempat yang apabila diartikan menggunakan mesin penerjemah milik google berarti “Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah”.
Pemberitaan serupa juga diterbitkan oleh media setempat, yakni albayan.ae. Saat itu albayan.ae menerbitkan pemberitaan yang juga dengan judul menggunakan bahasa Arab yang apabila diterjemahkan dengan mesin penerjemah milik Google yang berarti “Geraja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah. Nahyan bin Mubarak: UEA adalah model konsistensi dan perdamaian”.
Jika merujuk kepada media-media tersebut, tentunya klaim yang menyebut “Massyaallah pembukaan gereja di makkah” adalah tidak sesuai dengan fakta alias hoaks. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori false context. False context sendiri merupakan konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
===
Rujukan
(GFD-2020-3908) [SALAH] “Tenaga Medis Covid-19 RSUD Purworejo Ditagih Biaya Rp. 150 Ribu/Malam Oleh Pemkab Karena Telah Tinggal Di Hotel Ganesha”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 08/05/2020
Berita
Tenaga medis covid 19 RSUD Purworejo ditagih biaya
BUKAN karena dibebani pembayaran biaya sewa mandiri sebesar Rp 125 ribu perhari. Mereka dipindahkan sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena Hotel Ganesha akan disterilisasi. Setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo.
Akun Shinta Sk (fb.com/shinta.sk.5) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:
“Apes…
Semula Dikira Gratis, Seperti Kebijakan DKI Jakarta,
Ternyata Tenaga Medis Covid-19
RSUD Purworejo Ditagih Biaya Rp. 150 Ribu/Malam Oleh Pemkab Karena Telah Tinggal Di Hotel Ganesha (Milik Pemkab Purworejo) Jawa Tengah.”
Selain itu, sumber klaim juga mencantumkan tautan artikel berjudul “Dikira Fasilitas Gratis, Sejumlah Nakes RSUD Purworejo, Disuruh Bayar Rp 150 Ribu oleh Pemkab Purworejo” yang dimuat di situs beritamerdekaonline.com
BUKAN karena dibebani pembayaran biaya sewa mandiri sebesar Rp 125 ribu perhari. Mereka dipindahkan sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena Hotel Ganesha akan disterilisasi. Setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo.
Akun Shinta Sk (fb.com/shinta.sk.5) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:
“Apes…
Semula Dikira Gratis, Seperti Kebijakan DKI Jakarta,
Ternyata Tenaga Medis Covid-19
RSUD Purworejo Ditagih Biaya Rp. 150 Ribu/Malam Oleh Pemkab Karena Telah Tinggal Di Hotel Ganesha (Milik Pemkab Purworejo) Jawa Tengah.”
Selain itu, sumber klaim juga mencantumkan tautan artikel berjudul “Dikira Fasilitas Gratis, Sejumlah Nakes RSUD Purworejo, Disuruh Bayar Rp 150 Ribu oleh Pemkab Purworejo” yang dimuat di situs beritamerdekaonline.com
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa tenaga kesehatan COVID-19 RSUD Purworejo keluar dari lokasi transit di Hotel Ganesha karena ditagih biaya Rp150.000 per malam adalah klaim yang salah.
Mereka dipindahkan sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena Hotel Ganesha akan disterilisasi. Setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo.
Klarifikasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Drs. Said Ramadhon, Selasa (05/05/2020) menanggapi pemberitaan di sejumlah media, terkait keluarnya para tenaga kesehatan dari Hotel Ganesha. “Hotel Ganesha tidak hanya ditempati para tenaga kesehatan, tetapi juga ada tamu atau konsumen dari masyarakat umum. Sehingga untuk kenyamanan semuanya, perlu dilakukan sterilisasi secara berkala,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Purworejo masih mencukupi, termasuk untuk kebutuhan sumberdaya tenaga kesehatan. “Karena itu saya tegaskan bahwa tidak benar kalau para tenaga kesehatan yang transit di Hotel Ganesha disuruh membayar,” tandasnya.
Dijelaskan bahwa pemindahan ini hanya sementara sampai proses sterilisasi selesai, setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo. “Oleh karena itu, rekan-rekan tenaga kesehatan tidak perlu khawatir. Tidak mungkin para pejuang kesehatan dibebani membayar biaya sewa tempat transit yang memang disediakan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Sterilisasi tidak hanya dilakukan di Hotel Ganesha, tapi juga di tempat lain seperti ruang rawat inap RSUD. “Ruangan itu tidak boleh dipakai terus menerus sehingga perlu disterilisasi. Makanya BOR (bed occupancy ratio/angka penggunaan tempat tidur) RSUD harus kurang dari 75%, bila melebihi itu kurang bagus,” katanya.
Menurut Sekda, Pemkab juga sedang mempersiapkan tiga tempat lain untuk jaga-jaga apabila dibutuhkan. Yaitu GOR Sarwo Edhie Wibowo, Gedung Kesenian WR Soepratman dan Gedung Wanita A Yani, agar masyarakat terlayani dan bila sedang disterilisasi bisa saling menggantikan. ”Selain itu, desa juga harus menyiapkan tempat isolasi mandiri di wilayah masing-masing,” katanya.
Sekda menambahkan, kita memang harus satu pemahaman bahwa salah satu upaya melindungi masyarakat adalah dengan pengendalian orang mudik, melakukan pemeriksaan rapid test dan swab, agar bisa ditemukan sedini mungkin warga yang ODP, PDP dan positif, sehingga mudah penanganannya.
“Dengan langkah itu tentu datanya jadi melonjak tapi bisa terkendali. Sedangkan kalau kita pasif, data ODP, PDP dan positif mungkin sangat kecil, tapi suatu saat bisa meledak dan tak terkendali,” jelasnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa tenaga kesehatan COVID-19 RSUD Purworejo keluar dari lokasi transit di Hotel Ganesha karena ditagih biaya Rp150.000 per malam adalah klaim yang salah.
Mereka dipindahkan sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena Hotel Ganesha akan disterilisasi. Setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo.
Klarifikasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Drs. Said Ramadhon, Selasa (05/05/2020) menanggapi pemberitaan di sejumlah media, terkait keluarnya para tenaga kesehatan dari Hotel Ganesha. “Hotel Ganesha tidak hanya ditempati para tenaga kesehatan, tetapi juga ada tamu atau konsumen dari masyarakat umum. Sehingga untuk kenyamanan semuanya, perlu dilakukan sterilisasi secara berkala,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Purworejo masih mencukupi, termasuk untuk kebutuhan sumberdaya tenaga kesehatan. “Karena itu saya tegaskan bahwa tidak benar kalau para tenaga kesehatan yang transit di Hotel Ganesha disuruh membayar,” tandasnya.
Dijelaskan bahwa pemindahan ini hanya sementara sampai proses sterilisasi selesai, setelah itu mereka akan kembali ke Hotel Ganesha. Dipilihnya lokasi sementara di RSU RAA Tjokronegoro, karena lokasinya lebih dekat daripada di Pusdiklat Kutoarjo. “Oleh karena itu, rekan-rekan tenaga kesehatan tidak perlu khawatir. Tidak mungkin para pejuang kesehatan dibebani membayar biaya sewa tempat transit yang memang disediakan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Sterilisasi tidak hanya dilakukan di Hotel Ganesha, tapi juga di tempat lain seperti ruang rawat inap RSUD. “Ruangan itu tidak boleh dipakai terus menerus sehingga perlu disterilisasi. Makanya BOR (bed occupancy ratio/angka penggunaan tempat tidur) RSUD harus kurang dari 75%, bila melebihi itu kurang bagus,” katanya.
Menurut Sekda, Pemkab juga sedang mempersiapkan tiga tempat lain untuk jaga-jaga apabila dibutuhkan. Yaitu GOR Sarwo Edhie Wibowo, Gedung Kesenian WR Soepratman dan Gedung Wanita A Yani, agar masyarakat terlayani dan bila sedang disterilisasi bisa saling menggantikan. ”Selain itu, desa juga harus menyiapkan tempat isolasi mandiri di wilayah masing-masing,” katanya.
Sekda menambahkan, kita memang harus satu pemahaman bahwa salah satu upaya melindungi masyarakat adalah dengan pengendalian orang mudik, melakukan pemeriksaan rapid test dan swab, agar bisa ditemukan sedini mungkin warga yang ODP, PDP dan positif, sehingga mudah penanganannya.
“Dengan langkah itu tentu datanya jadi melonjak tapi bisa terkendali. Sedangkan kalau kita pasif, data ODP, PDP dan positif mungkin sangat kecil, tapi suatu saat bisa meledak dan tak terkendali,” jelasnya.
Rujukan
(GFD-2020-3907) [SALAH] Satgas Covid-19 Kabupaten Pangkep Semprot Jemaah Shalat Tarawih di Masjid
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 07/05/2020
Berita
Seorang pemuda mengunggah status pada media sosial Facebook miliknya dengan menyebut jika petugas satgas Covid-19 melakukan penyemprotan saat jemaah tengah melangsungkan shalat tarawih. Akibat unggahan miliknya yang diketahui tidak benar alias hoaks tersebut, pemuda dengan inisial MH pun diamankan pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
===
NARASI:
Sp mau bertanggung jawab in atas pada shalat penyemprotan area sanrangan adkabar pada shalat di semprot kan ad kbijakan slesai shalat Bru bisa di semprot in pada shalat di semprot
===
===
NARASI:
Sp mau bertanggung jawab in atas pada shalat penyemprotan area sanrangan adkabar pada shalat di semprot kan ad kbijakan slesai shalat Bru bisa di semprot in pada shalat di semprot
===
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN: Masyarakat Kabupaten Pangkep, Sulawesi Setalan dikejutkan dengan unggahan status seorang pemuda yang menyebut jika Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangkep melakukan penyemprotan kepada jemaah yang tengah melaksanakan shalat tarawih di masjid wilayah Sanrangan, Kecataman Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pemuda berinisial MH pada akun media sosial Facebook miliknya. Pasca unggahannya viral, dan diketahui tidak sesuai dengan fakta. Petugas kepolisian wilayah Pangkep pun akhirnya mengamankan MH.
Melansir dari makassar.terkini.id, pihak kepolisian mengamankan MH lantaran mengunggah informasi palsu alias hoaks. Kabag Ops Polres Pangkep, Kompol A Muhammad Zakir menegaskan bahwa satgas Covid-19 tidak melakukan penyemprotan seperti apa yang disampaikan MH pada statusnya.
“Ini kita amankan setelah yang bersangkutan menyebarkan berita bohong dengan menyebut tim melakukan penyemprotan di masjid. Padahal hal itu sama sekali tidak benar. Kami dari tim gugus Covid tidak pernah melakukan penyemprotan di dalam masjid,” pungkasnya.
Lebih lanjut Zakir menjelaskan, dalam sosialisasi kepada warga, tim gugus tugas yang terdiri dari berbagai instansi selalu mengedepankan aksi preventif. Zakir juga turut menghimbau masyarakat agar lebih waspada dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Sementara itu MH yang telah diamankan oleh Mapolres Pangkep mengaku menyesal atas unggahannya di Facebook. MH juga meminta maaf kepada tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pengkep atas kegaduhan yang dilakukannya belum lama ini.
“Saya meminta maaf kepada tim Gugus Covid-19 Pangkep atas beredarnya status Facebook saya, yang menyebut tim melakukan penyemprotan dan menimbulkan kegaduhan di public,” tegasnya.
===
Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pemuda berinisial MH pada akun media sosial Facebook miliknya. Pasca unggahannya viral, dan diketahui tidak sesuai dengan fakta. Petugas kepolisian wilayah Pangkep pun akhirnya mengamankan MH.
Melansir dari makassar.terkini.id, pihak kepolisian mengamankan MH lantaran mengunggah informasi palsu alias hoaks. Kabag Ops Polres Pangkep, Kompol A Muhammad Zakir menegaskan bahwa satgas Covid-19 tidak melakukan penyemprotan seperti apa yang disampaikan MH pada statusnya.
“Ini kita amankan setelah yang bersangkutan menyebarkan berita bohong dengan menyebut tim melakukan penyemprotan di masjid. Padahal hal itu sama sekali tidak benar. Kami dari tim gugus Covid tidak pernah melakukan penyemprotan di dalam masjid,” pungkasnya.
Lebih lanjut Zakir menjelaskan, dalam sosialisasi kepada warga, tim gugus tugas yang terdiri dari berbagai instansi selalu mengedepankan aksi preventif. Zakir juga turut menghimbau masyarakat agar lebih waspada dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Sementara itu MH yang telah diamankan oleh Mapolres Pangkep mengaku menyesal atas unggahannya di Facebook. MH juga meminta maaf kepada tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pengkep atas kegaduhan yang dilakukannya belum lama ini.
“Saya meminta maaf kepada tim Gugus Covid-19 Pangkep atas beredarnya status Facebook saya, yang menyebut tim melakukan penyemprotan dan menimbulkan kegaduhan di public,” tegasnya.
===
Rujukan
Halaman: 5634/6085