Akun Sayuti Ibrahim membagikan sebuah video dari kanal Youtube Agung Mujahid yang diberi judul “WASPADALAH:Hati2 Alat Ini Sdh Di Setting Suhu 36-37°C Olh Komunis Cina Utk Mmbunuh Para Ulama2 Kita.” yang diunggah pada tanggal 7 April 2020.
Dalam video yang berdurasi 39 detik itu, terdengar beberapa orang yang sedang mengobrol dengan bahasa asing. Mereka juga merekam sebuah termometer tembak yang hasil pengukuran suhunya hanya berada di angka 36-37 derajat Celcius. Setelah dibongkar, di dalam termometer itu tidak ditemukan sensor pendeteksi suhu bernama thermopile sebagaimana yang seharusnya terdapat dalam sebuah termometer tembak. Di bagian akhir video, terlihat kemasan termometer itu yang tercetak merek “Haeco”.
(GFD-2020-4874) [SALAH] “Hati2 Alat Ini Sdh Di Setting Suhu 36-37°C Olh Komunis Cina Utk Mmbunuh Para Ulama2 Kita”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/04/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa termoter di video itu adalah alat yang disetting oleh komunis Cina untuk membunuh para ulama adalah klaim yang keliru.
Dengan tool InVID, Tim CekFakta Tempo memfragmentasi video yang berasal dari YouTube tersebut menjadi sejumlah gambar. Gambar-gambar itu kemudian ditelusuri dengan reverse image tool untuk menemukan sumber awal dari video tersebut.
Dengan cara ini, diperoleh petunjuk bahwa video itu pernah dibagikan oleh halaman Facebook milik situs Thailand, Phuketandamannews, pada 4 April 2020. Dalam keterangannya, tertulis bahwa termometer tembak di video itu palsu. Saat dibongkar, termomer itu kosong. Hasil pengukuran suhunya pun tidak pernah melebihi angka 37 derajat Celcius.
“Selama epidemi Covid-19, produk yang banyak diminati adalah pengukur demam. Tapi jarang yang mengetahui bahwa ada barang palsu yang dijual. Hati-hati!” demikian keterangan yang ditulis oleh Phuketandamannews dalam bahasa Thailand.
Tempo pun menelusuri pemberitaan mengenai termometer palsu itu dan menemukan bahwa situs media yang berbasis di HongKong, HK 01, pernah memberitakan video termometer palsu yang sama dengan yang diunggah Phuketandamannews. Video itu disebut berasal dari unggahan seorang warganet asal Thailand pada 11 April 2020.
Menurut HK 01, warganet dari Thailand bercerita bahwa mereka membeli termometer tembak di pasar. Namun, hasil pengukuran suhu termometer itu tidak pernah lebih dari 37 derajat Celcius. Mereka pun membongkar termometer tersebut dan menemukan bahwa bagian dalamnya kosong. Bahkan, setelah dibongkar, termometer itu masih bisa mengukur suhu seperti biasa.
Ditemukannya termometer palsu itu pun dihubungkan dengan aksi polisi Thailand yang baru-baru ini membongkar sebuah gudang yang berisi sejumlah alat pelindung diri (APD) palsu yang diselundupkan dari Cina. Barang-barang yang diselundupkan itu antara lain masker, pakaian pelindung, dan termometer tembak.
Menurut laporan situs Slovenia, Times.si, dilihat dari kemasannya, Heaco adalah perusahaan asal Ukraina yang memang menjual termometer tembak. Dalam kemasan yang terlihat di video, tertulis nomor seri termometer itu, yakni MDI-908. Namun, di sebuah toko online Ukraina, model terbaru yang dijual oleh Heaco adalah seri MDI-907. Produk Heaco yang tidak resmi dengan seri MDI-908 hanya dijumpai di toko-toko di Alibaba, marketplace terbesar di Cina.
Tim CekFakta Tempo pun memverifikasi petunjuk yang ditemukan oleh Times.si itu. Berdasarkan penelusuran Tempo, Heaco adalah brand dari perusahaan yang bernama Heaco Medical Technology yang beralamat di Kiev, ibukota Ukraina. Di situs resminya, Heaco.ua, tidak ditemukan produk termometer tembak seri MDI-908. Perusahaan itu hanya memiliki dua seri termometer tembak, yakni MDI-901 dan MDI-907.
Demikian pula saat Tempo melakukan pencarian di salah satu toko online produk kesehatan di Ukraina, Medtechnika, tidak ditemukan produk termometer tembak Heaco seri MDI-908. Produk yang mereka jual adalah Heaco MDI-907. Dengan demikian, produk termometer tembak Heaco seri MDI-908 yang terlihat dalam video yang beredar itu memang bukan produk resmi dari eaco Medical Technology.
Dengan tool InVID, Tim CekFakta Tempo memfragmentasi video yang berasal dari YouTube tersebut menjadi sejumlah gambar. Gambar-gambar itu kemudian ditelusuri dengan reverse image tool untuk menemukan sumber awal dari video tersebut.
Dengan cara ini, diperoleh petunjuk bahwa video itu pernah dibagikan oleh halaman Facebook milik situs Thailand, Phuketandamannews, pada 4 April 2020. Dalam keterangannya, tertulis bahwa termometer tembak di video itu palsu. Saat dibongkar, termomer itu kosong. Hasil pengukuran suhunya pun tidak pernah melebihi angka 37 derajat Celcius.
“Selama epidemi Covid-19, produk yang banyak diminati adalah pengukur demam. Tapi jarang yang mengetahui bahwa ada barang palsu yang dijual. Hati-hati!” demikian keterangan yang ditulis oleh Phuketandamannews dalam bahasa Thailand.
Tempo pun menelusuri pemberitaan mengenai termometer palsu itu dan menemukan bahwa situs media yang berbasis di HongKong, HK 01, pernah memberitakan video termometer palsu yang sama dengan yang diunggah Phuketandamannews. Video itu disebut berasal dari unggahan seorang warganet asal Thailand pada 11 April 2020.
Menurut HK 01, warganet dari Thailand bercerita bahwa mereka membeli termometer tembak di pasar. Namun, hasil pengukuran suhu termometer itu tidak pernah lebih dari 37 derajat Celcius. Mereka pun membongkar termometer tersebut dan menemukan bahwa bagian dalamnya kosong. Bahkan, setelah dibongkar, termometer itu masih bisa mengukur suhu seperti biasa.
Ditemukannya termometer palsu itu pun dihubungkan dengan aksi polisi Thailand yang baru-baru ini membongkar sebuah gudang yang berisi sejumlah alat pelindung diri (APD) palsu yang diselundupkan dari Cina. Barang-barang yang diselundupkan itu antara lain masker, pakaian pelindung, dan termometer tembak.
Menurut laporan situs Slovenia, Times.si, dilihat dari kemasannya, Heaco adalah perusahaan asal Ukraina yang memang menjual termometer tembak. Dalam kemasan yang terlihat di video, tertulis nomor seri termometer itu, yakni MDI-908. Namun, di sebuah toko online Ukraina, model terbaru yang dijual oleh Heaco adalah seri MDI-907. Produk Heaco yang tidak resmi dengan seri MDI-908 hanya dijumpai di toko-toko di Alibaba, marketplace terbesar di Cina.
Tim CekFakta Tempo pun memverifikasi petunjuk yang ditemukan oleh Times.si itu. Berdasarkan penelusuran Tempo, Heaco adalah brand dari perusahaan yang bernama Heaco Medical Technology yang beralamat di Kiev, ibukota Ukraina. Di situs resminya, Heaco.ua, tidak ditemukan produk termometer tembak seri MDI-908. Perusahaan itu hanya memiliki dua seri termometer tembak, yakni MDI-901 dan MDI-907.
Demikian pula saat Tempo melakukan pencarian di salah satu toko online produk kesehatan di Ukraina, Medtechnika, tidak ditemukan produk termometer tembak Heaco seri MDI-908. Produk yang mereka jual adalah Heaco MDI-907. Dengan demikian, produk termometer tembak Heaco seri MDI-908 yang terlihat dalam video yang beredar itu memang bukan produk resmi dari eaco Medical Technology.
Kesimpulan
BUKAN di Indonesia. Video aslinya direkam di Thailand. Namun, termometer yang diklaim bermerek Heaco dengan seri MDI-908 tersebut bukan produk asli perusahaan Heaco Medical Technology. Penjualan termometer palsu di Thailand memang rawan terjadi di tengah pandemi virus Corona COVID-19.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/737/fakta-atau-hoaks-benarkah-termometer-ini-dibuat-oleh-cina-dan-sudah-diatur-untuk-bunuh-ulama
- https://www.facebook.com/watch/?ref=external&v=303494330613933
- https://www.hk01.com/熱爆話題/459751/新冠肺炎-泰國出現空心測溫槍-體溫讀數不超37度-拆開都用得
- http://www.times.si/tehnologija/termometer-za-prilivanje-olja-na-ogenj-epidemije-koronavirusa–05ad7d0c9955c99884a572230b6b3f100b613169.html
- https://heaco.ua/
(GFD-2020-4873) [SALAH] Pasien Postif Virus Corona di Sungai Rangit Dijemput Paksa Kepolisian dan Tim Medis
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 14/04/2020
Berita
Positif Corona disp3 sungai rangit sudah dijemput paksa pihak kepolisian dana para medis…lalu semua pihak keluarga yg tinggal satu rumah tidak mau dikarantina padahal sudah dijemput paksa oleh pihak berwajib dan anggota medis…Smpi skrg mereka msh berada dirmh dan msh berkeliaran tp di setiap gang sudah diportal lokdown,semoga warga sungai rangit & sekitarnya selamat sehat semua ya Allah
Hasil Cek Fakta
Pihak kepolisian wilayah Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah mengamankan seorang Ibu Rumah Tangga berinisial DM (37) atas unggahannya yang dianggap tidak sesuai dengan fakta dan meresahkan masyarakat. Pasalnya DM menggungah status melalui Whatsapp pribadi miliknya, berupa informasi yang menyebut bahwa seorang pasien positif virus corona atau Covid-19 di SP3 Sungari Rangit, dijemput paksa pihak kepolisian dan tim medis.
Dalam statusnya, DM juga menyebut bahwa keluarga pasien yang positif tersebut tidak mau dikaratina dan masih bebas berkeliaran. Akibat unggahannya yang dinilai cukup meresahkan masyarakat tersebut, DM pun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian. Menurut keterangan yang diberikan, DM mengaku tidak melihat kejadian sebenarnya dan hanya mengetahui dari mulut ke mulut saja.
Melansir dari okezone.com, hal tersebut dijelaskan langsung oleh pihak kepolisian setempat yakni Kapolres AKBP Dharma Ginting. AKBP Ginting membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan unggahannya tersebut.
“Benar yang bersangkutan diamankan di Polres Kobar,” jelasnya.
“Saat kami lakukan pemeriksaan, DM mengaku tidak ada melihat kejadian tersebut dan hanya mengetahui dari mulut ke mulut saja. Lalu tanpa mengecek kebenaran informasinya langsung membuat postingan di akun miliknya,” lanjut AKBP Ginting.
Ginting menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan terkait apa yang dilakukan oleh DM. Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya Kotawaringin Barat agar tidak meniru perbuatan serupa yang tentunya dapat memicu keresahan masyarakat.
“Ingar saring sebelum share, dan bijaklah dalam bermedia sosial. Selain itu, ditengah pandemic Covid-19 ini mari kita ciptakan situasi yang sejuk dan cek kebenaran informasi yang anda terima pada media yang akurat,” tegasnya.
Dalam statusnya, DM juga menyebut bahwa keluarga pasien yang positif tersebut tidak mau dikaratina dan masih bebas berkeliaran. Akibat unggahannya yang dinilai cukup meresahkan masyarakat tersebut, DM pun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian. Menurut keterangan yang diberikan, DM mengaku tidak melihat kejadian sebenarnya dan hanya mengetahui dari mulut ke mulut saja.
Melansir dari okezone.com, hal tersebut dijelaskan langsung oleh pihak kepolisian setempat yakni Kapolres AKBP Dharma Ginting. AKBP Ginting membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan unggahannya tersebut.
“Benar yang bersangkutan diamankan di Polres Kobar,” jelasnya.
“Saat kami lakukan pemeriksaan, DM mengaku tidak ada melihat kejadian tersebut dan hanya mengetahui dari mulut ke mulut saja. Lalu tanpa mengecek kebenaran informasinya langsung membuat postingan di akun miliknya,” lanjut AKBP Ginting.
Ginting menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan terkait apa yang dilakukan oleh DM. Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya Kotawaringin Barat agar tidak meniru perbuatan serupa yang tentunya dapat memicu keresahan masyarakat.
“Ingar saring sebelum share, dan bijaklah dalam bermedia sosial. Selain itu, ditengah pandemic Covid-19 ini mari kita ciptakan situasi yang sejuk dan cek kebenaran informasi yang anda terima pada media yang akurat,” tegasnya.
Kesimpulan
Seorang ibu rumah tanggah (IRT) berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setelah mengunggah status perihal adanya pasien positif corona yang dijemput paksa oleh polisi dan tim medis di wilayah Sungai Rangit. Belakangan diketahui bahwa unggahan milik DM tidak sesuai dengan fakta setelah ia diamankan dan dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Rujukan
(GFD-2020-4872) [SALAH] Hotman Paris Berencana Undang BTS dan EXO setelah Virus Corona Teratasi
Sumber: twitter.comTanggal publish: 14/04/2020
Berita
“Saya ada rencana mau ngundang boyband @BTS_twt dan @weareoneEXO ke Indonesia setelah Corona kondusif. Ada yg suka bts dan exo? mau saya beliin album dan lightsticknya? untuk 500 orang aja, nanti di dmin asisten saya,” cuit akun Twiteer Hotman Paris atau @htmnparis, Minggu (12/4).
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Hotman Paris atau @htmnparis membuat cuitan yang isinya berencana akan mengundang boyband asal Korea yakni BTS dan EXO setelah virus Corona atau COVID-19 teratasi. Berikut isi lengkap cuitannya:
“Saya ada rencana mau ngundang boyband @BTS_twt dan @weareoneEXO ke Indonesia setelah Corona kondusif. Ada yg suka bts dan exo? mau saya beliin album dan lightsticknya? untuk 500 orang aja, nanti di dmin asisten saya,” cuit akun Twiteer Hotman Paris atau @htmnparis, Minggu (12/4).
Cuitan akun @htmnparis tersebut setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui tidak benar adanya atau hoaks (hoax).
Pengacara ternama Hotman Paris yang merasa dirugikan dengan cuitan yang membawa namanya tersebut, pun memberikan klarifikasinya. Pada Instagram resminya yang bernama @hotmanparisofficial, Ia menyatakan cuitan yang tersebut adalah hoaks dan meminta kepada netizen untuk melaporkan akun bodong itu ke pihak Twitter.
Sedikitnya ada empat postingan yang dibuat oleh @hotmanparisofficial untuk membantah hoaks tersebut. Pertama dalam bentuk video dan tiga lagi dalam bentuk unggahan gambar dengan keterangan bantahannya.
Berarti, cuitan yang dibuat akun Twitter @htmnparis yang kini telah dihapus, menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi yang dibuat oleh First Draft, dapat dikategorikan sebagai Fabricated Content atau Konten Palsu.
“Saya ada rencana mau ngundang boyband @BTS_twt dan @weareoneEXO ke Indonesia setelah Corona kondusif. Ada yg suka bts dan exo? mau saya beliin album dan lightsticknya? untuk 500 orang aja, nanti di dmin asisten saya,” cuit akun Twiteer Hotman Paris atau @htmnparis, Minggu (12/4).
Cuitan akun @htmnparis tersebut setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui tidak benar adanya atau hoaks (hoax).
Pengacara ternama Hotman Paris yang merasa dirugikan dengan cuitan yang membawa namanya tersebut, pun memberikan klarifikasinya. Pada Instagram resminya yang bernama @hotmanparisofficial, Ia menyatakan cuitan yang tersebut adalah hoaks dan meminta kepada netizen untuk melaporkan akun bodong itu ke pihak Twitter.
Sedikitnya ada empat postingan yang dibuat oleh @hotmanparisofficial untuk membantah hoaks tersebut. Pertama dalam bentuk video dan tiga lagi dalam bentuk unggahan gambar dengan keterangan bantahannya.
Berarti, cuitan yang dibuat akun Twitter @htmnparis yang kini telah dihapus, menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi yang dibuat oleh First Draft, dapat dikategorikan sebagai Fabricated Content atau Konten Palsu.
Kesimpulan
Pengacara, Hotman Paris mengatakan kabar itu tidak benar atau hoaks. Ia meminta kepada netizen untuk melaporkan akun Twitter @htmn yang mencatut namanya kepada pihak Twitter.
Rujukan
- http1.
- https://twitter.com/htmnparis 2.
- https://www.instagram.com/p/B-58a9SlcRB/ 3.
- https://www.instagram.com/p/B-6BfefF0pA/ 4.
- https://www.instagram.com/p/B-6L3eUlCN4/ 5.
- https://www.instagram.com/p/B-6eehHFTSJ/ 6.
- https://hot.detik.com/celeb/d-4975071/disebut-bakal-undang-bts-dan-exo-usai-corona-hotman-paris-hoax 7.
- https://www.liputan6.com/showbiz/read/4226214/viral-kabar-hotman-paris-datangkan-bts-dan-exo-usai-wabah-corona-covid-19-ini-faktanya
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1159908151008385/
(GFD-2020-4871) [SALAH] Akun Instagram Mengatasnamakan BNPB Minta Sumbangan Dana
Sumber: instagram.comTanggal publish: 13/04/2020
Berita
Muncul sebuah akun Instagran mengatasnamakan BNPB @BNPBProvinsi. Dalam keterangan yang dimuat oleh akun Instagram @BNPBProvinsi, bahwa bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bisa mengirimkan uang ke rekening yang dicantumkan akun tersebut. Menurut pemilik akun, nantinya dana yang terkumpul akan disimpan untuk dijadikan uang kas negara.
Hasil Cek Fakta
Muncul sebuah akun Instagran mengatasnamakan BNPB @BNPBProvinsi. Dalam keterangan yang dimuat oleh akun Instagram @BNPBProvinsi, bahwa bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bisa mengirimkan uang ke rekening yang dicantumkan akun tersebut. Menurut pemilik akun, nantinya dana yang terkumpul akan disimpan untuk dijadikan uang kas negara.
Menanggapi adanya akun yang mengatasnamakan instansinya, BNPB pun akhirnya angkat bicara. Melalui akun Instagram resmi milik BNPB @bnpb_indonesia, dinyatakan bahwa akun tersebut adalah akun palsu. BNPB menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Berikut keterangan resmi yang diberikan oleh BNPB:
#SahabatTangguh mimin mau mengingatkan, saat ini ada orang-orang yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengambil keuntungan.
BNPB tidak pernah menerima donatur melalui rekening pribadi atau perorangan. **
Adapun bantuan uang untuk transfer dalam negeri hanya melalui:
Bank BRI 0329 – 01 – 004314 – 30 – 6
Nama rekening: RPL 175 PDHL BNPB COVID-19 DN.
**
Tetap hati-hati dan waspada ya
Menanggapi adanya akun yang mengatasnamakan instansinya, BNPB pun akhirnya angkat bicara. Melalui akun Instagram resmi milik BNPB @bnpb_indonesia, dinyatakan bahwa akun tersebut adalah akun palsu. BNPB menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Berikut keterangan resmi yang diberikan oleh BNPB:
#SahabatTangguh mimin mau mengingatkan, saat ini ada orang-orang yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengambil keuntungan.
BNPB tidak pernah menerima donatur melalui rekening pribadi atau perorangan. **
Adapun bantuan uang untuk transfer dalam negeri hanya melalui:
Bank BRI 0329 – 01 – 004314 – 30 – 6
Nama rekening: RPL 175 PDHL BNPB COVID-19 DN.
**
Tetap hati-hati dan waspada ya
Kesimpulan
Beredar sebuah akun Instagram yang mengatasnamakan BPNB “BNPB Provinsi”. Dalam keterangan yang dimuat, bahwa bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bisa mengirimkan uang ke nomor rekening yang dicantumkan akun @BNPBProvinsi. Menanggapi adanya akun tersebut, BNPB secara resmi melalui media sosial Instagram menyatakan bahwa akun yang mengatasnamakan BNPB tersebut adalah akun palsu.
Rujukan
Halaman: 5631/6289