Beredar informasi yang melalui Facebook mengenai seorang ibu positif virus Corona atau Covid-19 kabur dari rumah sakit di Cimahi. Dalam konten yang tersebar disertakan foto ibu tersebut.
Berikut kutipan narasinya:
“Hati hati orang ini jngan sampai mencemari kota kita”
Narasi pada gambar:
“Kade bilih Aya nu terang
Jika ada orang ini berkeliaran di daerah anda, bahwa ibu positif covid-19 yg telah kabur dr rs di daerah cimahi, bilih ngontrak tong di tampi dia orang pojok. waspada info terpercaya no hoaks, sebarkan ????”
(GFD-2020-4037) [SALAH] Pasien Covid-19 di Cimahi Kabur Dari Rumah Sakit
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut tidak benar. Dikutip dari mediaindonesia.com, Kepala Dinas komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Kota Cimahi, Harjono menyatakan informasi yang tersebar di media sosial tersebut dipastikan tidak benar.
"Informasinya dipastikan hoaks karena tidak ada pasien dalam perawatan kabur," ungkap Harjono, Selasa (26/5). Dia menjelaskan, saat ini pasien perempuan berusia 60 tahun yang berjualan kerudung di Pasar Antri itu sedang dalam perawatan di rumah sakit. "Ibu yang positif Covid-19 masih dalam ruangan perawatan dan pengawasan," kata Harjono.
Senada dengan Harjono, dilansir dari prfmnews.pikiran-rakyat.com, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna angkat bicara terkait tersebut. Menurut Ajay, tak ada pasien covid-19 yang melarikan diri di Kota Cimahi. Semua pasien Covid-19 di Cimahi semua legowo untuk menjalani isolasi mandiri dan juga menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ga ada yang kabur, itu yang di foto hoaks ah. Nah ada kan yang kirim foto ibu-ibu, itu betul ibu-ibu yang terpapar itu tapi ada di RSUD," kata Ajay saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (27/5/2020).
Ditegaskan Ajay, kini pasien yang diisukan kabur tersebut berada di RSUD Cibabat Cimahi dan tengah menjalani perawatan. Bahkan kondisinya kini terus mengalami progres yang baik.
"Informasinya dipastikan hoaks karena tidak ada pasien dalam perawatan kabur," ungkap Harjono, Selasa (26/5). Dia menjelaskan, saat ini pasien perempuan berusia 60 tahun yang berjualan kerudung di Pasar Antri itu sedang dalam perawatan di rumah sakit. "Ibu yang positif Covid-19 masih dalam ruangan perawatan dan pengawasan," kata Harjono.
Senada dengan Harjono, dilansir dari prfmnews.pikiran-rakyat.com, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna angkat bicara terkait tersebut. Menurut Ajay, tak ada pasien covid-19 yang melarikan diri di Kota Cimahi. Semua pasien Covid-19 di Cimahi semua legowo untuk menjalani isolasi mandiri dan juga menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ga ada yang kabur, itu yang di foto hoaks ah. Nah ada kan yang kirim foto ibu-ibu, itu betul ibu-ibu yang terpapar itu tapi ada di RSUD," kata Ajay saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (27/5/2020).
Ditegaskan Ajay, kini pasien yang diisukan kabur tersebut berada di RSUD Cibabat Cimahi dan tengah menjalani perawatan. Bahkan kondisinya kini terus mengalami progres yang baik.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi seorang ibu positif Covid-19 kabur dari rumah sakit di Cimahi tidak benar. Oleh sebab itu, konten yang tersebar masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1198919043773962/
- https://turnbackhoax.id/2020/06/02/salah-pasien-covid-19-di-cimahi-kabur-dari-rumah-sakit/
- https://mediaindonesia.com/read/detail/315904-kabar-pasien-covid-19-di-cimahi-kabur-dipastikan-hoax
- https://www.galamedianews.com/bandung-raya/258683/hoaks-pasien-positif-covid-19-kabur-dari-rsud-cibabat.html
- https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/mapay-kota/pr-13389685/viral-pasien-covid-19-di-cimahi-kabur-ajay-gak-ada-yang-kabur-itu-yang-tersebar-hoaks
(GFD-2020-4036) [SALAH] Video “TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/06/2020
Berita
Akun Vidio viral (fb.com/jjvidio) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”
“TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”
Hasil Cek Fakta
Berdarasakan hasil penelusuran, klaim bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah mulai menjaga Ruslan Buton berdasarkan video yang diunggah oleh sumber klaim adalah klaim yang salah.
Video itu adalah video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus Ruslan Buton saat ini. Video tersebut adalah ketika massa yang mengaku mahasiswa unjuk rasa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Salah satu kanal Youtube, mengunggah video yang sama pada tanggal 25 September 2019 dengan judul “Sudah saatnya TNI Gabung dengan Mahasiswa”
Di video itu, tampak Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto ikut memberikan orasi pada massa yang mengaku mahasiswa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Karena keterlibatannya di aksi ini, Slamet Soebianto dipanggil ke Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Jumat (27/9/2019). Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan, mediasi tersebut terkait keterlibatan Slamet dalam aksi di depan Mabes TNI pada 25-26 September 2019.
“TNI Angkatan Laut telah menyampaikan surat kepada Laksamana TNI (Purn) Slamet Subianto sebagai langkah persuasif untuk memediasi dan berdialog,” kata Zaenal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat.
Dialog dilakukan sebab dalam aksi tersebut Slamet tampak menggunakan atribut dengan logo TNI AL.
“Pada aksi tersebut Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto yang pernah menjabat sebagai petinggi di lingkungan TNI AL terlihat mendukung aksi damai mahasiswa dengan menggunakan atribut topi dengan logo TNI AL berbintang empat,” ucapnya.
Zaenal pun mengonfirmasi bahwa Slamet menghadiri pemanggilan tersebut.
Video itu adalah video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus Ruslan Buton saat ini. Video tersebut adalah ketika massa yang mengaku mahasiswa unjuk rasa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Salah satu kanal Youtube, mengunggah video yang sama pada tanggal 25 September 2019 dengan judul “Sudah saatnya TNI Gabung dengan Mahasiswa”
Di video itu, tampak Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto ikut memberikan orasi pada massa yang mengaku mahasiswa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Karena keterlibatannya di aksi ini, Slamet Soebianto dipanggil ke Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Jumat (27/9/2019). Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan, mediasi tersebut terkait keterlibatan Slamet dalam aksi di depan Mabes TNI pada 25-26 September 2019.
“TNI Angkatan Laut telah menyampaikan surat kepada Laksamana TNI (Purn) Slamet Subianto sebagai langkah persuasif untuk memediasi dan berdialog,” kata Zaenal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat.
Dialog dilakukan sebab dalam aksi tersebut Slamet tampak menggunakan atribut dengan logo TNI AL.
“Pada aksi tersebut Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto yang pernah menjabat sebagai petinggi di lingkungan TNI AL terlihat mendukung aksi damai mahasiswa dengan menggunakan atribut topi dengan logo TNI AL berbintang empat,” ucapnya.
Zaenal pun mengonfirmasi bahwa Slamet menghadiri pemanggilan tersebut.
Kesimpulan
Video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus Ruslan Buton saat ini. Video tersebut adalah ketika massa yang mengaku mahasiswa unjuk rasa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Rujukan
(GFD-2020-4034) [SALAH] Website “www.smkn1sukabumi.simdikonline.id” PPDB SMKN 1 Kota Sukabumi
Sumber: smkn1sukabumi.simdikonline.idTanggal publish: 01/06/2020
Berita
Jelang dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), warga Kota Sukabumi dibuat bingung dengan munculnya sebuah website yang mengatasnamakan SMKN 1 Kota Sukabumi. Dalam laman tersebut, para calon peserta didik baru diharuskan menyiapkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Beberapa syarat tersebut diantaranya adalah biaya pendaftaran sebesar Rp 300 ribu, biaya masuk gelombang satu sebesar Rp 7 juta, dan biaya pada gelombang dua sebesar Rp 7,5 juta.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi adanya informasi tersebut, SMKN 1 Kota Sukabumi angkat bicara. Melansir dari radarsukabumi.com, Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi, Saepurahman Udung dengan tegas menyatakan bahwa website tersebut bukanlah website SMKN 1 Kota Sukabumi.
“Iya kami sudah mendapatkan informasi dari guru dan sudah ada warga yang menanyakan hal tersebut. saya tegaskan itu tidak benar,” jelasnya.
Lanjut Udung menjelaskan, bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Hal itu dilakukan lantaran informasi pada website tersebut yang menuliskan pungutan biaya hingga jutaan rupiah. Selain merugikan pihak sekolah, hal lain yang dikhawatirkan adalah adanya unsur penipuan dari website yang mengatasnamakan SMKN 1 Kota Sukabumi tersebut.
“Tadi pagi (29/05/20) kita sudah koordinasi dengan kepolisian, nanti besok kita ke Polres kembali. Itu kan sampai 8 juta, ada biaya pendaftaran juga. Kita kan gratis dalam PPDB,” jelasnya.
Udung juga turut menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati akan adanya website duplikasi tersebut. Lanjut Udung menuturkan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi terkait dengan SMKN 1 Sukabumi pada website resminya, yakni www.smkn1-kotasukabumi.sch.id.
Duplikasi website www.smkn1sukabumi.simdikonline.id masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
“Iya kami sudah mendapatkan informasi dari guru dan sudah ada warga yang menanyakan hal tersebut. saya tegaskan itu tidak benar,” jelasnya.
Lanjut Udung menjelaskan, bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Hal itu dilakukan lantaran informasi pada website tersebut yang menuliskan pungutan biaya hingga jutaan rupiah. Selain merugikan pihak sekolah, hal lain yang dikhawatirkan adalah adanya unsur penipuan dari website yang mengatasnamakan SMKN 1 Kota Sukabumi tersebut.
“Tadi pagi (29/05/20) kita sudah koordinasi dengan kepolisian, nanti besok kita ke Polres kembali. Itu kan sampai 8 juta, ada biaya pendaftaran juga. Kita kan gratis dalam PPDB,” jelasnya.
Udung juga turut menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati akan adanya website duplikasi tersebut. Lanjut Udung menuturkan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi terkait dengan SMKN 1 Sukabumi pada website resminya, yakni www.smkn1-kotasukabumi.sch.id.
Duplikasi website www.smkn1sukabumi.simdikonline.id masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
Rujukan
(GFD-2020-4033) [SALAH] “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/06/2020
Berita
Akun Bill Faqih (fb.com/biil.faqih.3) mengunggah sebuah gambar ke grup BERITA POLITIK INDONESIA. (fb.com/groups/1782015338794081) dengan narasi sebagai berikut:
“Bila ormas anda ingin ikut aksi bakar bendera PKI segeralah pesan ke FPI bisa eceran juga partai banyak ,
#harga_pas”
Di gambar yang diunggah, terdapat foto dua pemuda sedang memegang kaus merah dengan gambar palu arit berwarna kuning serta narasi : “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”, “Nah…tidak salah sangkaan banyak orang bw FPI pelaku penyebaran atribut PKI, MALING TERIAK MALING SEMBUNYI DIBALIK DINDING”, dan “PANTESAN FPI SEMANGAT BANGET FITNAH”.
“Bila ormas anda ingin ikut aksi bakar bendera PKI segeralah pesan ke FPI bisa eceran juga partai banyak ,
#harga_pas”
Di gambar yang diunggah, terdapat foto dua pemuda sedang memegang kaus merah dengan gambar palu arit berwarna kuning serta narasi : “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”, “Nah…tidak salah sangkaan banyak orang bw FPI pelaku penyebaran atribut PKI, MALING TERIAK MALING SEMBUNYI DIBALIK DINDING”, dan “PANTESAN FPI SEMANGAT BANGET FITNAH”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa ada artikel berjudul “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI” adalah klaim yang salah.
Faktanya, judul artikel di gambar yang diunggah sumber klaim adalah hasil suntingan atau editan. Judul asli artikel tersebut adalah “Polisi Benarkan Semarang Jadi Lokasi Penyebaran Kaus dan Atribut PKI”.
Artikel yang dimuat di situs tribunnews.com pada 11 Mei 2016 itu, sama sekali tidak menyebut organisasi FPI.
Sementara itu, terkait foto 2 pemuda yang memegang kaus merah dengan gambar palu arit berwarna kuning di artikel itu berinisial UR dan RD, dua mahasiswa asal Lampung yang ditangkap polisi lantaran menggunakan kaus merah bergambar palu dan arit, Minggu 8 Mei 2016. Kedua pemuda itu ternyata juga terbukti memakai narkoba.
“(Jadi) Ada dua kasus yang saat sedang didalami, selain penggunaaan gambar palu arit juga terkait dengan penggunaan narkoba,” kata Kasat Intel Polresta Bandarlampung, Kompol Andik Sigit Purnomo, Senin 9 Mei 2016.
UR dan RD sebelumnya diamankan usai menonton sebuah konser musik di Lampung. UR kedapatan menggunakan kaus palu dan arit, dan mengakuinya jika itu diberikan oleh rekannya RD. Sementara RD mengaku jika kaus itu diberikan pamannya yang bekerja di kedutaan besar Rusia. Kini kepolisian terus mendalami keterangan keduanya.
Faktanya, judul artikel di gambar yang diunggah sumber klaim adalah hasil suntingan atau editan. Judul asli artikel tersebut adalah “Polisi Benarkan Semarang Jadi Lokasi Penyebaran Kaus dan Atribut PKI”.
Artikel yang dimuat di situs tribunnews.com pada 11 Mei 2016 itu, sama sekali tidak menyebut organisasi FPI.
Sementara itu, terkait foto 2 pemuda yang memegang kaus merah dengan gambar palu arit berwarna kuning di artikel itu berinisial UR dan RD, dua mahasiswa asal Lampung yang ditangkap polisi lantaran menggunakan kaus merah bergambar palu dan arit, Minggu 8 Mei 2016. Kedua pemuda itu ternyata juga terbukti memakai narkoba.
“(Jadi) Ada dua kasus yang saat sedang didalami, selain penggunaaan gambar palu arit juga terkait dengan penggunaan narkoba,” kata Kasat Intel Polresta Bandarlampung, Kompol Andik Sigit Purnomo, Senin 9 Mei 2016.
UR dan RD sebelumnya diamankan usai menonton sebuah konser musik di Lampung. UR kedapatan menggunakan kaus palu dan arit, dan mengakuinya jika itu diberikan oleh rekannya RD. Sementara RD mengaku jika kaus itu diberikan pamannya yang bekerja di kedutaan besar Rusia. Kini kepolisian terus mendalami keterangan keduanya.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/GbmY0dxb-cek-fakta-foto-fpi-berupaya-menyebarkan-kaus-dan-atribut-pki-hoaks
- https://www.tribunnews.com/regional/2016/05/11/polisi-benarkan-semarang-jadi-lokasi-penyebaran-kaus-dan-atribut-pki
- https://www.viva.co.id/berita/nasional/770219-pemakai-kaos-palu-arit-di-lampung-ternyata-gunakan-narkoba
Halaman: 5608/6089