Chek and Richek
PERISTIWA
Kecelakaan, 2 orang Meninggal di Gilas Bus
Dua pelajar Wanita Berboncengan Mengalami Kecelakaan yang Merenggut Nyawanya.
Kejadian hari ini di Bekasi arah jalan ke Cileungsi jam 11 siang tadi.
(GFD-2019-1224) [SALAH] Video Kecelakaan Dua Pelajar Tergilas Bus di Cileungsi Bogor
Sumber: FacebookTanggal publish: 27/02/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Ipda Ade Kamsa memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Ade mengaku bahwa sejak video ini beredar, pihaknya langsung melakukan pengecekan di lokasi kecelakaan yakni di Jalan Raya Narogong, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. "Kami sudah memeriksa pihak yang memiliki CCTV tersebut. Kejadiannya ternyata di bulan Maret 2018 lalu," kata Ade
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/845488105783726/
- https://turnbackhoax.id/2019/02/27/salah-video-kecelakaan-dua-pelajar-tergilas-bus-di-cileungsi-bogor/
- http://poskotanews.com/2019/02/26/viral-di-medsos-dua-pelajar-tewas-digilas-bus-ternyata-hoaks/
- http://bogor.tribunnews.com/2019/02/26/beredar-video-mengerikan-dua-pelajar-terlindas-bus-di-cileungsi-polisi-pastikan-hoaks
(GFD-2019-1223) [SALAH] “Kedatangan TKA dengan model rambut cepak”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/02/2019
Berita
“Kedatangan TKA dengan model rambut cepak di Batam dan Suta sudah ditunggu dengan E-KTP Dan Vidio Tata Cara Memilih Paslon Presiden 2019-2024 Dengan Menggunakan Bahasa Mandarin.
Ini Bertanda Orang Luar Ikut Campur Menentukan dan Memilih Calon Presiden RI, Dan Apakah Ini ” WELLCOME INDOCHINA “
Kalian Pribumilah Jawabannya….”
Ini Bertanda Orang Luar Ikut Campur Menentukan dan Memilih Calon Presiden RI, Dan Apakah Ini ” WELLCOME INDOCHINA “
Kalian Pribumilah Jawabannya….”
Hasil Cek Fakta
Pelintiran konteks, yang sedang dilakukan oleh penumpang di video yang digunakan oleh post SUMBER adalah antri checkin di loket KEBERANGKATAN. Jika memang “datang” seperti yang disebutkan di narasi, seharusnya di terminal KEDATANGAN, bukan KEBERANGKATAN. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-1222) [BENAR] Ridwan Kamil Bantah Artikel “Ridwan Kamil: Di jawa Barat Kita Akan Mendata Siapa Saja Yang Tidak Mendukung Jokowi!!”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/02/2019
Berita
Gubernur Barat, Ridwan kamil lagi-lagi menjadi korban hoaks. Salah satu situs berdomain blogspot.com yang saat ini sudah tidak bisa diakses, menulis artikel berjudul “Ridwan Kamil: Di jawa Barat Kita Akan Mendata Siapa Saja Yang Tidak Mendukung Jokowi!!”
Hasil Cek Fakta
Artikel ini dibantah oleh Ridwan Kamil melalui akun facebook terverifikasi miliknya. Dengan menyertakan screenshot dari akun yang menyebarkan artikel hoaks tersebut, Ridwan Kamil menuliskan narasi sebagai berikut;
“HOAKS minggu ini. Demokrasi di negeri ini harus dibangun dengan cara yang baik. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Bukan dengan produksi fitnah atau berita bohong yang meresahkan. Siapa yang menjadi pemimpin sudah Allah tentukan. Semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa Indonesia tercinta ini. Aamiin.”
Berdasarkan hasil penelusuran, situs blogspot tersebut sudah dihapus sehingga tidak bisa diakses lagi, namun jejak digitalnya masih bisa ditemukan di mesin pencari milik Google.
“HOAKS minggu ini. Demokrasi di negeri ini harus dibangun dengan cara yang baik. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Bukan dengan produksi fitnah atau berita bohong yang meresahkan. Siapa yang menjadi pemimpin sudah Allah tentukan. Semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa Indonesia tercinta ini. Aamiin.”
Berdasarkan hasil penelusuran, situs blogspot tersebut sudah dihapus sehingga tidak bisa diakses lagi, namun jejak digitalnya masih bisa ditemukan di mesin pencari milik Google.
Rujukan
(GFD-2019-1221) [BENAR] Ketum PEPES Bantah Emak-emak Ditangkap di Karawang Anggotanya
Sumber:Tanggal publish: 26/02/2019
Berita
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan sejumlah emak-emak di Karawang, Jawa Barat, yang berkampanye tentang ‘azan dilarang dan diperbolehkannya nikah sejenis jika Jokowi menang’ merupakan relawan Prabowo-Sandi.
Juru bicara BPN, Ferdinand Hutahaean mengatakan para emak-emak itu tergabung dalam relawan Pepes.
“Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN,” kata Ferdinand
Juru bicara BPN, Ferdinand Hutahaean mengatakan para emak-emak itu tergabung dalam relawan Pepes.
“Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN,” kata Ferdinand
Hasil Cek Fakta
Ketua Umum Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PEPES), Wulan membantah tiga perempuan yang ditangkap di Karawang, Jawa Barat adalah anggotanya.
Seperti yang tertulis di akun pribadinya ( twitter.com/swulll ) ;
“Min, kl nerbitin berita yg bener dong.
Sy bilang yg mak Citra itu yg uplod video dimedsos > anggota @PEPESOfficial karawang, tp yg divideo bukan , krn tdk ada nama2 di data kami. Trus kami juga g pernah mengarahkan kampanye hitam. Gt ya min ????”
Wulan menduga emak-emak yang berkampanye jika Jokowi menang azan dilarang dan pernikahan sejenis sah itu hanya simpatisan PEPES.
Wulan mengatakan PEPES memiliki data keanggotaan di setiap daerah. Ia mengaku telah memeriksa data tersebut dan tak menemukan nama tiga ibu itu di dalamnya.
“Tapi kami enggak tahu juga kalau mereka simpatisan. Kan, kami tidak bisa mengontrol semuanya. Namanya simpatisan ya boleh-boleh saja,” kata Wulan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/2).
Seperti yang tertulis di akun pribadinya ( twitter.com/swulll ) ;
“Min, kl nerbitin berita yg bener dong.
Sy bilang yg mak Citra itu yg uplod video dimedsos > anggota @PEPESOfficial karawang, tp yg divideo bukan , krn tdk ada nama2 di data kami. Trus kami juga g pernah mengarahkan kampanye hitam. Gt ya min ????”
Wulan menduga emak-emak yang berkampanye jika Jokowi menang azan dilarang dan pernikahan sejenis sah itu hanya simpatisan PEPES.
Wulan mengatakan PEPES memiliki data keanggotaan di setiap daerah. Ia mengaku telah memeriksa data tersebut dan tak menemukan nama tiga ibu itu di dalamnya.
“Tapi kami enggak tahu juga kalau mereka simpatisan. Kan, kami tidak bisa mengontrol semuanya. Namanya simpatisan ya boleh-boleh saja,” kata Wulan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/2).
Rujukan
Halaman: 5567/5741