Akun Facebook bernama Rinkashi Tomo mengunggah status pada tanggal 08/07/2020 di grup Facebook bernama “ANIS BASWEDAN PRESIDEN RI 2024” yang berisi sebuah gambar berupa dua bilah tangkapan layar berita mengenai tanggapan Anies Baswedan pada program reklamasi DKI Jakarta. Salah satu pemberitaan dari gambar tersebut berasal dari Kompas.com memberitakan Anies Baswedan “mendungui” warga Jakarta ditambah klaim Anies sebagai penipu. Pemilik status juga menyebut Anies sebagai gubernur hasil demonstrasi pada narasinya.
Berikut kutipan narasinya:
“Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungui Warga dari Banjir”
(GFD-2020-4364) [SALAH] Anies Sebut Mendungui Warga
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/07/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran, gambar tersebut merupakan layar tangkap dari pemberitaan Kompas.com yang berjudul “Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungi Warga dari Banjir”. Kemudian judulnya dipelintir menjadi “Melindungui warga dari banjir.”
Anies Baswedan pada berita aslinya di Kompas.com mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.
"Proses ini sudah berlangsung cukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meter kubik. Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir," ucap Anies, Sabtu (10/07/2020).
Sebelumnya Anies Baswedan menolak program reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan Detik.com pada status. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai “penipu” karena pada 2020 mengizinkan program reklamasi sebagaimana narasi dalam gambar.
Anies Baswedan pada berita aslinya di Kompas.com mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.
"Proses ini sudah berlangsung cukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meter kubik. Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir," ucap Anies, Sabtu (10/07/2020).
Sebelumnya Anies Baswedan menolak program reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan Detik.com pada status. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai “penipu” karena pada 2020 mengizinkan program reklamasi sebagaimana narasi dalam gambar.
Kesimpulan
Gambar suntingan/editan. Judul berita Kompas dipelintir. Anies Baswedan tidak pernah menyatakan hal tersebut tentang kebijakan reklamasi.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/07/16/salah-anies-sebut-mendungui-warga/
- https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/11/15115781/buka-suara-soal-reklamasi-ancol-anies-ini-untuk-melindungi-warga-dari?page=all
- https://news.detik.com/berita/d-3537239/anies-kalau-reklamasi-dilanjutkan-banjir-semakin-besar
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200629161808-20-518703/anies-terbitkan-izin-reklamasi-dufan-dan-ancol
- https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/27/18401751/beri-izin-reklamasi-untuk-ancol-anies-dikritik-langgar-janjinya-sendiri
(GFD-2020-4363) [SALAH] Beberapa RSUD Di Jakarta dan Depok Ditutup Karena Karyawan Positif Covid-19
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 16/07/2020
Berita
Beredar pesan berantai di Whatsapp yang menyatakan sejumlah RSUD di Jakarta dan Depok ditutup lantaran karyawannya terpapar virus Corona atau Covid-19. Berikut kutipan narasinya:
“Assalamualaikum wr wb
Temen2 spesialis....
Just Info...
Beberapa rumah sakit terpaksa ditutup karena karyawan positif
Cobtoh
1. Rsud Kalideres, 8 karyawan positif, sementara rumah sakit ditutup 1 mg
2. Rsud pasar rebo, 20 karyawan positif, beberapa poli ditutup
3. Rsud Depok...12 karyawan positif... semua poli tutup
Berdasarkan evaluasi..... Ternyata mereka yang positif didapat waktu makan bergerombol tanpa masker, 🙏
Mohon kita saling mengingatkan
Perawat2 kita, yg masih sering bergerombol makan bareng dan ngobrol.... 🙏 🙏 🙏 🙏
Ini info 2 hari yl, para Nakes sdh cape, sdh mulai cuek, hati2 sobats, RS bisa jd cluster2 baru. 😓”
“Assalamualaikum wr wb
Temen2 spesialis....
Just Info...
Beberapa rumah sakit terpaksa ditutup karena karyawan positif
Cobtoh
1. Rsud Kalideres, 8 karyawan positif, sementara rumah sakit ditutup 1 mg
2. Rsud pasar rebo, 20 karyawan positif, beberapa poli ditutup
3. Rsud Depok...12 karyawan positif... semua poli tutup
Berdasarkan evaluasi..... Ternyata mereka yang positif didapat waktu makan bergerombol tanpa masker, 🙏
Mohon kita saling mengingatkan
Perawat2 kita, yg masih sering bergerombol makan bareng dan ngobrol.... 🙏 🙏 🙏 🙏
Ini info 2 hari yl, para Nakes sdh cape, sdh mulai cuek, hati2 sobats, RS bisa jd cluster2 baru. 😓”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, beberapa bagian informasi dalam pesan berantai tersebut keliru. Dilansir dai tribunnews.com, Direktur RSUD Pasar Rebo, dr Isnindyarti secara resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 32/SE/2020 yang berisikan pernyataan klarifikasi.
“Terkait informasi tersebut, kami mengklarifikasi dan memastikan bahwa RSUD Pasar Rebo tetap membuka pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus bagi pasien umum atau pasien JKN," katanya di Jakarta Timur, Kamis (9/7/2020).
Untuk RSUD Kalideres, diketahui bahwa memang melakukan penutupan pada 7-13 Juli 2020 untuk melakukan sterilisasi. Tindakan itu dilakukan lantaran terdapat delapan pegawai umum RSUD Kalideres terpapar Covid-19. “Pegawai umum yang terpapar ada delapan," kata Direktur RSUD Kalideres dr M Bal'an Kamali Rangkuti di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Meski demikian, RSUD Kalideres tidak menutup semua layanannya dan masih bisa melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat. “Enggak tutup semuanya. Tapi masih dapat melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathin.
Lalu, untuk RSUD Depok, pada Mei 2020 memang sempat menutup layanannya. Akan tetapi, pada Juni 2020, layanannya sudah dibuka kembali. "Poliklinik RSUD Kota Depok sudah dibuka kembali. Ini dilakukan setelah para tenaga medis sembuh dari Covid-19," ujar Direktur RSUD Kota Depok, dr Devi Maryori, di RSUD Kota Depok.
Devi menambahkan, pembukaan hanya 50 persen dari poli yang ada. "Setiap poli tiga kali sepekan. Namun jumlah kunjungan dan waktunya juga masih dibatasi," terang dia.
“Terkait informasi tersebut, kami mengklarifikasi dan memastikan bahwa RSUD Pasar Rebo tetap membuka pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus bagi pasien umum atau pasien JKN," katanya di Jakarta Timur, Kamis (9/7/2020).
Untuk RSUD Kalideres, diketahui bahwa memang melakukan penutupan pada 7-13 Juli 2020 untuk melakukan sterilisasi. Tindakan itu dilakukan lantaran terdapat delapan pegawai umum RSUD Kalideres terpapar Covid-19. “Pegawai umum yang terpapar ada delapan," kata Direktur RSUD Kalideres dr M Bal'an Kamali Rangkuti di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Meski demikian, RSUD Kalideres tidak menutup semua layanannya dan masih bisa melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat. “Enggak tutup semuanya. Tapi masih dapat melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathin.
Lalu, untuk RSUD Depok, pada Mei 2020 memang sempat menutup layanannya. Akan tetapi, pada Juni 2020, layanannya sudah dibuka kembali. "Poliklinik RSUD Kota Depok sudah dibuka kembali. Ini dilakukan setelah para tenaga medis sembuh dari Covid-19," ujar Direktur RSUD Kota Depok, dr Devi Maryori, di RSUD Kota Depok.
Devi menambahkan, pembukaan hanya 50 persen dari poli yang ada. "Setiap poli tiga kali sepekan. Namun jumlah kunjungan dan waktunya juga masih dibatasi," terang dia.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka informasi dalam pesan berantai tersebut terdapat konteks informasi yang salah pada beberapa bagiannya. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/07/16/salah-beberapa-rsud-di-jakarta-dan-depok-ditutup-karena-karyawan-positif-covid-19/
- https://data.jakarta.go.id/jalahoaks/detail/HOAKS-Banyak-Karyawan-yang-Positif-Covid-19-Beberapa-RSUD-di-Jakarta-Ditutup
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4306469/cek-fakta-benarkah-3-rsud-di-jakarta-dan-depok-tutup-karena-karyawan-positif-covid-19
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-disinformasi-kabar-tiga-rsud-ditutup-karena-karyawan-positif-covid-19.html
- https://jakarta.tribunnews.com/2020/07/09/beredar-info-tutup-pelayanan-kesehatan-imbas-covid-19-begini-klarifikasi-pihak-rsud-pasar-rebo
- https://www.liputan6.com/news/read/4302021/8-pegawai-positif-covid-19-rsud-kalideres-disterilisasi-7-13-juli
- https://www.merdeka.com/peristiwa/tenaga-kesehatan-diduga-terpapar-corona-poliklinik-rsud-depok-ditutup-sementara.html
- https://republika.co.id/berita/qbltz3438/paramedis-sembuh-dari-covid-19-rsud-depok-kembali-dibuka
(GFD-2020-4361) [SALAH] “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/07/2020
Berita
Akun JE Almeida (fb.com/je.almeida.54) mengunggah sebuah gambar yang seolah merupakan tangkapan layar artikel berjudul “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000” dari situs Tagar.id yang dimuat pada Rabu 15 Juli 2020 pukul 01.30 WIB.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya artikel berjudul “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000” yang dimuat di situs Tagar.id adalah klaim yang salah.
Faktanya, judul artikel tersebut adalah judul hasil editan atau suntingan. Judul asli artikel itu adalah “Kamis Besok, Buruh dan PA 212 Bakal Kepung DPR”.
Di dalam artikel itu, dijelaskan kelompok buruh dan organisasi masyarakat (ormas) Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis, 16 Juli 2020. Meski aksi dilakukan di hari dan tempat yang sama, tapi masing-masing kelompok bakal menyuarakan isu yang berbeda.
Tujuan kelompok buruh hendak mendesak penghentian pembahasan Omnibus Law atau Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Sementara, PA 212 datang ke Senayan untuk menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Ketua Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) Ellena Ekarahendy menuturkan posisi politik Gebrak adalah menolak keseluruhan klaster dalam Omnibus Law RUU Cilaka.
Sementara itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengklaim gelombang demonstrasi penolakan RUU HIP jilid II di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020 nanti akan lebih besar dari aksi sebelumnya, karena didukung sedikitnya 174 ormas. Slamet Maarif pun optimistis aksi ini dapat berjalan lancar seperti aksi pertama. Dia mengklaim aksi akan berjalan damai dan kondusif. Slamet Maarif juga mengklaim akan menerapkan protokol kesehatan.
Faktanya, judul artikel tersebut adalah judul hasil editan atau suntingan. Judul asli artikel itu adalah “Kamis Besok, Buruh dan PA 212 Bakal Kepung DPR”.
Di dalam artikel itu, dijelaskan kelompok buruh dan organisasi masyarakat (ormas) Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis, 16 Juli 2020. Meski aksi dilakukan di hari dan tempat yang sama, tapi masing-masing kelompok bakal menyuarakan isu yang berbeda.
Tujuan kelompok buruh hendak mendesak penghentian pembahasan Omnibus Law atau Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Sementara, PA 212 datang ke Senayan untuk menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Ketua Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) Ellena Ekarahendy menuturkan posisi politik Gebrak adalah menolak keseluruhan klaster dalam Omnibus Law RUU Cilaka.
Sementara itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengklaim gelombang demonstrasi penolakan RUU HIP jilid II di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020 nanti akan lebih besar dari aksi sebelumnya, karena didukung sedikitnya 174 ormas. Slamet Maarif pun optimistis aksi ini dapat berjalan lancar seperti aksi pertama. Dia mengklaim aksi akan berjalan damai dan kondusif. Slamet Maarif juga mengklaim akan menerapkan protokol kesehatan.
Kesimpulan
Judul suntingan / editan. Judul asli artikel itu adalah “Kamis Besok, Buruh dan PA 212 Bakal Kepung DPR”, dimuat di situs Tagar.id pada 15 Juli 2020.
Rujukan
(GFD-2020-4360) [SALAH] Gambar “Islam Jangan Liberal!”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/07/2020
Berita
Akun Rama Firmansyah (fb.com/100009698109052) mengunggah sebuah gambar yang terdapat narasi sebagai berikut:
“ISLAM JANGAN LIBERAL!”
Terdapat ilustrasi penggunaan masker yang dibawahnya terdapat narasi:
“Islam ada di atas, leberal ada di bawah!”, “banyak yang tergoda untuk menurunkan keislamanya sehingga tercampur liberalisme.” dan, “Islam yang sudah tercampur liberalisme akan menginfeksi pernafasan sehingga wajah korban akan menjadi merah seperti wajah Aidit.”
Terdapat logo Kumparan, kemudian narasi “kumparan Olah data: Brian Hikari | Grafis: Hod Susanto” dan “@kumparancom”
“ISLAM JANGAN LIBERAL!”
Terdapat ilustrasi penggunaan masker yang dibawahnya terdapat narasi:
“Islam ada di atas, leberal ada di bawah!”, “banyak yang tergoda untuk menurunkan keislamanya sehingga tercampur liberalisme.” dan, “Islam yang sudah tercampur liberalisme akan menginfeksi pernafasan sehingga wajah korban akan menjadi merah seperti wajah Aidit.”
Terdapat logo Kumparan, kemudian narasi “kumparan Olah data: Brian Hikari | Grafis: Hod Susanto” dan “@kumparancom”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya konten grafis dari kumparan yang berisi ilustrasi yang mengaitkan cara pemakaian masker dengan “ISLAM JANGAN LIBERAL!” adalah klaim yang salah.
Konten grafis yang diunggah oleh sumber klaim adalah konten yang sudah mengalami proses editan atau suntingan. Konten asli dari kumparancom adalah grafis dengan narasi “JANGAN TURUN KE DAGU”, terkait imbauan agar masyarakat tak menurunkan maskernya ke dagu karena hal ini justru akan mencemari masker.
Konten grafis yang asli, diunggah di media sosial milik kumparan.com, pada tanggal 13 Juli 2020.
Misalnya, di akun facebooknya, kumparan mengunggah konten tersebut dengan narasi: “Pakai masker yang benar ya, agar tidak terpapar virus, bakteri, atau kuman. Oke? #TopNews https://bit.ly/38XXfbK”
Sementara di akun Instagramnya, konten itu diunggah dengan narasi : “Pakai masker yang benar ya, agar tidak terpapar virus, bakteri, atau kuman. Oke?”
Konten grafis tersebut, berisi ilustrasi penggunaan masker dengan narasi masing-masing:
“JANGAN TURUN KE DAGU”, “Area terekspos”, “Bagian dalam masker kini tercema.”, “Mulut dan hidung terpapar bakteri, virus, atau kuman.” dan “Bila ingin makan, minum atau aktivitas apapun yang mesti lepas masker, lepas saja seluruhnya.”
Akun Rama Firmansyah sendiri, akhirnya meminta maaf dan menghapus postingannya setelah ada klarifikasi langsung kumparan yang meminta warganet berhati-hati atas beredarnya konten hoax hasil modifikasi dari infografik kumparan, dengan pesan yang melenceng dari aslinya dan mengajak warganet melaporkan akun yang menyebarkan informasi bohong tersebut.
“PERNYATAAN MAAF
Saya, Rama Firmansyah, mewakili rekan rekan saya untuk meminta maaf karena memparodikan infografis kumparan yang mencantumkan nama Brian Hikari dan Hod Susanto selaku staf kumparan. Tidak ada niatan misinformasi dari kami, dan kami mengapresiasi tindak cepat dari Kumparan karena mencerminkan etos pemberantasan hoax yang baik. Untuk netizen, kami ucapkan terima kasih pula atas peringatanya. Kalian memberi peringtan secara sopan, dan etos yang sopan tersebut kami apresiasi. Sekian dan selamat malam.” Tulis Rama Firmansyah di akunnya.
Konten grafis yang diunggah oleh sumber klaim adalah konten yang sudah mengalami proses editan atau suntingan. Konten asli dari kumparancom adalah grafis dengan narasi “JANGAN TURUN KE DAGU”, terkait imbauan agar masyarakat tak menurunkan maskernya ke dagu karena hal ini justru akan mencemari masker.
Konten grafis yang asli, diunggah di media sosial milik kumparan.com, pada tanggal 13 Juli 2020.
Misalnya, di akun facebooknya, kumparan mengunggah konten tersebut dengan narasi: “Pakai masker yang benar ya, agar tidak terpapar virus, bakteri, atau kuman. Oke? #TopNews https://bit.ly/38XXfbK”
Sementara di akun Instagramnya, konten itu diunggah dengan narasi : “Pakai masker yang benar ya, agar tidak terpapar virus, bakteri, atau kuman. Oke?”
Konten grafis tersebut, berisi ilustrasi penggunaan masker dengan narasi masing-masing:
“JANGAN TURUN KE DAGU”, “Area terekspos”, “Bagian dalam masker kini tercema.”, “Mulut dan hidung terpapar bakteri, virus, atau kuman.” dan “Bila ingin makan, minum atau aktivitas apapun yang mesti lepas masker, lepas saja seluruhnya.”
Akun Rama Firmansyah sendiri, akhirnya meminta maaf dan menghapus postingannya setelah ada klarifikasi langsung kumparan yang meminta warganet berhati-hati atas beredarnya konten hoax hasil modifikasi dari infografik kumparan, dengan pesan yang melenceng dari aslinya dan mengajak warganet melaporkan akun yang menyebarkan informasi bohong tersebut.
“PERNYATAAN MAAF
Saya, Rama Firmansyah, mewakili rekan rekan saya untuk meminta maaf karena memparodikan infografis kumparan yang mencantumkan nama Brian Hikari dan Hod Susanto selaku staf kumparan. Tidak ada niatan misinformasi dari kami, dan kami mengapresiasi tindak cepat dari Kumparan karena mencerminkan etos pemberantasan hoax yang baik. Untuk netizen, kami ucapkan terima kasih pula atas peringatanya. Kalian memberi peringtan secara sopan, dan etos yang sopan tersebut kami apresiasi. Sekian dan selamat malam.” Tulis Rama Firmansyah di akunnya.
Kesimpulan
Konten suntingan / editan. Konten asli dari kumparancom adalah grafis dengan narasi “JANGAN TURUN KE DAGU”, terkait imbauan agar masyarakat tak menurunkan maskernya ke dagu karena hal ini justru akan mencemari masker. Sumber klaim juga sudah meminta maaf dan menghapus postingannya.
Rujukan
Halaman: 5559/6104