Tidak ada kaitannya dengan narasi/klaim SUMBER, latihan anti-terorisme “Hearbeat” adalah untuk melatih staf Masjid kemampuan untuk menjalankan protokol “SGSecure” dan kemampuan untuk melakukan pertolongan pertama.
NARASI
“Polisi kafir Singapore menggelar latihan penanggulangan teroristme di Masjid dgn tetep memakai sepatu najis di dalam karpet masjid..
Laknatullah alaihim..!!!
Sejak di kuasai oleh china,singapore tidak ubahnya sprt china komunis yang membenci Islam..!!!”.
(GFD-2020-3481) [SALAH] “singapore seperti china komunis yang membenci Islam”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan foto-foto kegiatan latihan anti-terorisme “Hearbeat” di Masjid Sultan Singapura.
* SUMBER menambahkan narasi yang memelintir konteks dari foto yang dibagikan, latihan anti-terorisme tidak ada kaitannya dengan klaim “china komunis” dan “membenci Islam” karena latihan ini justru untuk membantu pemeluk agama Islam jika terjadi serangan di Masjid.
(2) SINGAPORE POLICE FORCE: “Latihan kontra-terorisme dengan nama sandi ‘Heartbeat’ diadakan di Masjid Sultan pada 24 November 2019. Angkatan Kepolisian Singapura (SPF), Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dan Masjid Sultan, bersama-sama menyelenggarakan latihan, yang melibatkan simulasi serangan teror di tempat ibadah.
…
Dalam persiapan untuk latihan ini, sekitar 60 staf dan sukarelawan dari Masjid Sultan dilatih tentang protokol SGSecure “Run, Hide, Tell” dan Peningkatan Keterampilan Pertolongan Pertama (IFAS) “Press, Tie, Tell”, yang juga dieksekusi dalam latihan tersebut. Latihan table-top (TTX) juga dilakukan bersama oleh Kepolisian Singapura dan Masjid Sultan dengan tujuan mengidentifikasi kesenjangan dalam rencana respons mereka. TTX ini mengambil referensi dari ‘Panduan TTX untuk Tempat Kerja’, yang diproduksi bersama oleh SPF dan Kementerian Tenaga Kerja untuk membantu dan mendorong semua tempat kerja untuk melakukan TTX.”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2u1Ctrf / http://archive.md/Nwzd8 (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan foto-foto kegiatan latihan anti-terorisme “Hearbeat” di Masjid Sultan Singapura.
* SUMBER menambahkan narasi yang memelintir konteks dari foto yang dibagikan, latihan anti-terorisme tidak ada kaitannya dengan klaim “china komunis” dan “membenci Islam” karena latihan ini justru untuk membantu pemeluk agama Islam jika terjadi serangan di Masjid.
(2) SINGAPORE POLICE FORCE: “Latihan kontra-terorisme dengan nama sandi ‘Heartbeat’ diadakan di Masjid Sultan pada 24 November 2019. Angkatan Kepolisian Singapura (SPF), Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dan Masjid Sultan, bersama-sama menyelenggarakan latihan, yang melibatkan simulasi serangan teror di tempat ibadah.
…
Dalam persiapan untuk latihan ini, sekitar 60 staf dan sukarelawan dari Masjid Sultan dilatih tentang protokol SGSecure “Run, Hide, Tell” dan Peningkatan Keterampilan Pertolongan Pertama (IFAS) “Press, Tie, Tell”, yang juga dieksekusi dalam latihan tersebut. Latihan table-top (TTX) juga dilakukan bersama oleh Kepolisian Singapura dan Masjid Sultan dengan tujuan mengidentifikasi kesenjangan dalam rencana respons mereka. TTX ini mengambil referensi dari ‘Panduan TTX untuk Tempat Kerja’, yang diproduksi bersama oleh SPF dan Kementerian Tenaga Kerja untuk membantu dan mendorong semua tempat kerja untuk melakukan TTX.”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2u1Ctrf / http://archive.md/Nwzd8 (arsip cadangan).
======
Rujukan
(GFD-2020-3480) [KLARIFIKASI] Moeldoko bantah mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo adalah menantunya
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dengan eks Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo. “Ini isu-isu yang beredar sudah menyimpang jauh. Ada isu Pak Hary itu menantu saya, ponakan, bapaknya dulu pernah bos saya. Enggak, enggak. Saya baru kenal beliau itu di KSP,” ujar Moeldoko di kantornya, Senin, 23 Desember 2019.
.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================
Akun Fifie Sofia (fb.com/fifiesofia.fifiesofia) mengunggah sebuah gambar ke grup (PSPS) Pendukung Setia PRABOWO – SANDI (fb.com/groups/276665096312116) dengan narasi sebagai berikut :
“WOW TERNYATA DIREKTUR KEUANGAN JIWASRAYA MANTUNYA MOELDOKO PANTES AJA PADA MINGKEM,,,, ERICK MAJU KENA MUNDUR KENA DONG”
Di gambar yang diunggah, tampak tangkapan layar artikel berita dari situs news.detik.com yang berjudul “Moeldoko: Saya Tak Lindungi Eks Dirkeu Jiwasraya Apalagi Istana”, lalu tangkapan layar tampilan artikel berita dari situs ekbis.rmol.id yang berjudul “Disebut Sebagai ‘Mantu’ Moeldoko, Berikut Catatan Karir Hary Prasetyo Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya”.
Terdapat juga foto Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Harry Prasetyo dan tulisan “Thank’s Papa, Sudah Sempat Kerja di KSP ..”
.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================
Akun Fifie Sofia (fb.com/fifiesofia.fifiesofia) mengunggah sebuah gambar ke grup (PSPS) Pendukung Setia PRABOWO – SANDI (fb.com/groups/276665096312116) dengan narasi sebagai berikut :
“WOW TERNYATA DIREKTUR KEUANGAN JIWASRAYA MANTUNYA MOELDOKO PANTES AJA PADA MINGKEM,,,, ERICK MAJU KENA MUNDUR KENA DONG”
Di gambar yang diunggah, tampak tangkapan layar artikel berita dari situs news.detik.com yang berjudul “Moeldoko: Saya Tak Lindungi Eks Dirkeu Jiwasraya Apalagi Istana”, lalu tangkapan layar tampilan artikel berita dari situs ekbis.rmol.id yang berjudul “Disebut Sebagai ‘Mantu’ Moeldoko, Berikut Catatan Karir Hary Prasetyo Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya”.
Terdapat juga foto Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Harry Prasetyo dan tulisan “Thank’s Papa, Sudah Sempat Kerja di KSP ..”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dengan eks Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo.
Pria yang pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP) tersebut, kini terseret dalam kasus kasus gagal bayar yang melilit Jiwasraya.
“Ini isu-isu yang beredar sudah menyimpang jauh. Ada isu Pak Hary itu menantu saya, ponakan, bapaknya dulu pernah bos saya. Enggak, enggak. Saya baru kenal beliau itu di KSP,” ujar Moeldoko di kantornya, Senin, 23 Desember 2019.
“Jadi, tidak ada Moeldoko melindungi, apalagi Istana,” lanjut dia.
Moeldoko juga mengaku tidak mengetahui jika Hary diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Sehingga, namanya lolos ketika direkrut pada Mei 2018 lalu hingga akhirnya berkantor di KSP sampai periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir pada 19 Oktober lalu.
“Pak Hary itu direkrut KSP karena beliau memiliki berbagai catatan positif dalam mengubah wajah Jiwasraya itu. Sehingga yang bersangkutan bisa diangkat di KSP,” ujar Moeldoko.
Setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Hrry terseret di dalamnya, kata Moeldoko, KSP memutuskan untuk tidak melanjutkan merekrut Harry di KSP periode kedua. “Jadi tidak ada lagi dimasukkan untuk rekrutmen kedua. Bahkan masuk daftar pun enggak. Sekarang kami perketat seleksinya,” ujar dia.
Sementara itu, terkait dengan 2 judul judul berita yang disertakan dalam gambar, kedua artikel berita tersebut benar dari situs news.detik.com dan situs ekbis.rmol.id.
Isi berita di situs ekbis.rmol.id dengan judul “Disebut Sebagai ‘Mantu’ Moeldoko, Berikut Catatan Karir Hary Prasetyo Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya” sendiri adalah bantahan Moeldoko terkait dengan klaim bahwa Hary adalah menantunya.
Selain itu artikel ini menjelaskan tentang siapa Hary Prasetyo.
Laki-laki kelahiran Cimahi, 5 Maret 1970 ini memiliki prestasi yang baik. Setelah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Keuangan dari Pittsburgh State University, Amerika Serikat tahun 1993 dan meraih gelar MBA in General Business dari City University, Portland, Amerika Serikat tahun 1997, karir Hary kian gemilang.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Dhana Wibawa Artha Cemerlang tahun 1994-1995, Internal Auditor PT Artha Graha Sentral tahun 1998-1999, Vice President Investment Banking PT Trimegah Securities Tbk tahun 2002-2005, Vice President Assets Management PT Batasa Capital tahun 2002-2005 hingga menjabat sebagai Komisaris PT Lautandhana Investment Management tahun 2005 dan Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management tahun 2005-2008, yaitu sebuah perusahaan swasta nasional di bidang Aset Manajemen.
Kepiawaiannya di dunia pasar modal baik konvensional dan syariah, terus teruji. Ia pun berhasil membuktikan kehandalan talenta yang dimilikinya sehingga berhasil membawa perusahaan tempat ia berkarier saat itu, memperoleh penghargaan pengelolaan Portofolio Investasi terbaik ketiga se-Asia dari Bloomberg.
Pada 15 Januari 2008, ia sukses ditetapkan sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya.
Usai menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Keuangan Jiwasraya selama satu periode, pada tanggal 18 Januari 2013 hari kembali ditetapkan oleh pemegang saham sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya. Penetapan jabatan sebagai Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk periode jabatan kedua tahun 2013 – 2018 tersebut dilakukan berdasarkan surat pengangkatan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SK10/MBU/2013 tanggal 15 Januari 2013.
Sayangnya kegemilangan yang ditorehkan Hary tidaklah abadi. Ketika periode kepemimpinannya di Jiwasraya telah berakhir, dan digantikan oleh pejabat baru, tiba-tiba Jiwasraya terjerumus pada kasus serius.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dengan eks Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo.
Pria yang pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP) tersebut, kini terseret dalam kasus kasus gagal bayar yang melilit Jiwasraya.
“Ini isu-isu yang beredar sudah menyimpang jauh. Ada isu Pak Hary itu menantu saya, ponakan, bapaknya dulu pernah bos saya. Enggak, enggak. Saya baru kenal beliau itu di KSP,” ujar Moeldoko di kantornya, Senin, 23 Desember 2019.
“Jadi, tidak ada Moeldoko melindungi, apalagi Istana,” lanjut dia.
Moeldoko juga mengaku tidak mengetahui jika Hary diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Sehingga, namanya lolos ketika direkrut pada Mei 2018 lalu hingga akhirnya berkantor di KSP sampai periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir pada 19 Oktober lalu.
“Pak Hary itu direkrut KSP karena beliau memiliki berbagai catatan positif dalam mengubah wajah Jiwasraya itu. Sehingga yang bersangkutan bisa diangkat di KSP,” ujar Moeldoko.
Setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Hrry terseret di dalamnya, kata Moeldoko, KSP memutuskan untuk tidak melanjutkan merekrut Harry di KSP periode kedua. “Jadi tidak ada lagi dimasukkan untuk rekrutmen kedua. Bahkan masuk daftar pun enggak. Sekarang kami perketat seleksinya,” ujar dia.
Sementara itu, terkait dengan 2 judul judul berita yang disertakan dalam gambar, kedua artikel berita tersebut benar dari situs news.detik.com dan situs ekbis.rmol.id.
Isi berita di situs ekbis.rmol.id dengan judul “Disebut Sebagai ‘Mantu’ Moeldoko, Berikut Catatan Karir Hary Prasetyo Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya” sendiri adalah bantahan Moeldoko terkait dengan klaim bahwa Hary adalah menantunya.
Selain itu artikel ini menjelaskan tentang siapa Hary Prasetyo.
Laki-laki kelahiran Cimahi, 5 Maret 1970 ini memiliki prestasi yang baik. Setelah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Keuangan dari Pittsburgh State University, Amerika Serikat tahun 1993 dan meraih gelar MBA in General Business dari City University, Portland, Amerika Serikat tahun 1997, karir Hary kian gemilang.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Dhana Wibawa Artha Cemerlang tahun 1994-1995, Internal Auditor PT Artha Graha Sentral tahun 1998-1999, Vice President Investment Banking PT Trimegah Securities Tbk tahun 2002-2005, Vice President Assets Management PT Batasa Capital tahun 2002-2005 hingga menjabat sebagai Komisaris PT Lautandhana Investment Management tahun 2005 dan Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management tahun 2005-2008, yaitu sebuah perusahaan swasta nasional di bidang Aset Manajemen.
Kepiawaiannya di dunia pasar modal baik konvensional dan syariah, terus teruji. Ia pun berhasil membuktikan kehandalan talenta yang dimilikinya sehingga berhasil membawa perusahaan tempat ia berkarier saat itu, memperoleh penghargaan pengelolaan Portofolio Investasi terbaik ketiga se-Asia dari Bloomberg.
Pada 15 Januari 2008, ia sukses ditetapkan sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya.
Usai menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Keuangan Jiwasraya selama satu periode, pada tanggal 18 Januari 2013 hari kembali ditetapkan oleh pemegang saham sebagai Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya. Penetapan jabatan sebagai Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk periode jabatan kedua tahun 2013 – 2018 tersebut dilakukan berdasarkan surat pengangkatan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SK10/MBU/2013 tanggal 15 Januari 2013.
Sayangnya kegemilangan yang ditorehkan Hary tidaklah abadi. Ketika periode kepemimpinannya di Jiwasraya telah berakhir, dan digantikan oleh pejabat baru, tiba-tiba Jiwasraya terjerumus pada kasus serius.
Rujukan
(GFD-2020-3479) [SALAH] Video “Penyiksaan oleh komunis terhadap muslim Uighur”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Tidak ada hubungannya dengan isu Uighur saat ini. Video tersebut adalah bagian dari proses pelatihan perekrutan unit komando pasukan elit Malaysia, Grup Gerak Khas (GGK). Sebelumnya pada tahun 2017, video seperti ini beredar dengan klaim penyiksaan terhadap muslim Burma.
Akun Rachmat Hidayat (fb.com/100040283832729) mengunggah sebuah video ke grup MUSLIM INDONESIA BERSATU (fb.com/groups/353058595164115) dengan narasi “Komunis bangzadddd”.
Dalam rekaman video terlihat puluhan pria dewasa ditempatkan dalam kerangkeng kayu dalam air. Terdapat juga tulisan #SAVEUYGHUR, #IndonesiaStandsWithUyghur, dan #WESTANDWITHUYGHUR.
Akun Rachmat Hidayat (fb.com/100040283832729) mengunggah sebuah video ke grup MUSLIM INDONESIA BERSATU (fb.com/groups/353058595164115) dengan narasi “Komunis bangzadddd”.
Dalam rekaman video terlihat puluhan pria dewasa ditempatkan dalam kerangkeng kayu dalam air. Terdapat juga tulisan #SAVEUYGHUR, #IndonesiaStandsWithUyghur, dan #WESTANDWITHUYGHUR.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, video yang diunggah oleh sumber klaim nyatanya tidak ada kaitannya sama sekali dengan isu Uighur yang memang sedang viral belakangan ini.
Peristiwa yang terjadi dalam video itu adalah bagian dari proses pelatihan perekrutan unit komando pasukan elit Malaysia, Grup Gerak Khas (GGK). Salah sumber asli dari video ini adalah kanal youtube Khai Eyol yang mengunggah video tersebut dengan judul “Basic komando” , video ini diunggah pada 7 Dessember 2016.
Video lebih panjang terkait proses latihan komando pasukan elit GGK ini diunggah oleh kanal youtube Documentary HD pada 26 Juli 2015 dengan judul “Malaysia GGK Commando Documentary – World’s Special Forces Documentary – Documentary HD”. Di dalam video ini dijelaskan, hukum kurungan di dalam air itu diberikan kepada pasukan itu akibat kesalahan yang mereka perbuat dalam proses latihan.
Dalam rekaman video itu, di menit ke 33:56, Kopral (Corporal) Zahariman bin Mohamad mengatakan bahwa mereka dihukum karena melakukan kesalahan besar yaitu tidak menjalankan tugas dengan benar. Mereka diperintahkan untuk mengumpulkan 1 kg makanan, namun yang dibawa hanya lima atau enam potong makanan, itu kesalahan fatal dan mereka harus dipenjara.
Pasukan Grup Gerak Khusus atau biasa disebut GGK merupakan pasukan khusus dari Angkatan Darat Malaysia yang ditugaskan melakukan misi operasi khusus yang dimiliki pemerintah Malaysia. GGK melakukan misi tindakan langsung, perang non-konvensional, sabotase, anti-terorisme, dan pengumpulan intelijen.
Anggota resimen GGK dilatih oleh unit pasukan khusus asing dari Inggris, Selandia Baru, Indonesia, Australia dan Amerika Serikat, untuk menambah basis pengetahuan strategi militer. Untuk masuk dalam GGK tidak mudah dan harus melalui proses panjang dan mengikuti pelatihan yang sangat keras seperti layaknya pasukan khusus yang dimiliki semua negara.
Seleksi masuk pasukan khusus GGK Angkatan Darat Malaysia berjalan selama 12 minggu, tentunya dengan proses yang sangat keras.
Sebelumnya, pada tahun 2017 video yang sama pernah beredar dan diklaim sebagai bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh umat Budha Arakan terhadap muslim.
Berdasarkan hasil penelusuran, video yang diunggah oleh sumber klaim nyatanya tidak ada kaitannya sama sekali dengan isu Uighur yang memang sedang viral belakangan ini.
Peristiwa yang terjadi dalam video itu adalah bagian dari proses pelatihan perekrutan unit komando pasukan elit Malaysia, Grup Gerak Khas (GGK). Salah sumber asli dari video ini adalah kanal youtube Khai Eyol yang mengunggah video tersebut dengan judul “Basic komando” , video ini diunggah pada 7 Dessember 2016.
Video lebih panjang terkait proses latihan komando pasukan elit GGK ini diunggah oleh kanal youtube Documentary HD pada 26 Juli 2015 dengan judul “Malaysia GGK Commando Documentary – World’s Special Forces Documentary – Documentary HD”. Di dalam video ini dijelaskan, hukum kurungan di dalam air itu diberikan kepada pasukan itu akibat kesalahan yang mereka perbuat dalam proses latihan.
Dalam rekaman video itu, di menit ke 33:56, Kopral (Corporal) Zahariman bin Mohamad mengatakan bahwa mereka dihukum karena melakukan kesalahan besar yaitu tidak menjalankan tugas dengan benar. Mereka diperintahkan untuk mengumpulkan 1 kg makanan, namun yang dibawa hanya lima atau enam potong makanan, itu kesalahan fatal dan mereka harus dipenjara.
Pasukan Grup Gerak Khusus atau biasa disebut GGK merupakan pasukan khusus dari Angkatan Darat Malaysia yang ditugaskan melakukan misi operasi khusus yang dimiliki pemerintah Malaysia. GGK melakukan misi tindakan langsung, perang non-konvensional, sabotase, anti-terorisme, dan pengumpulan intelijen.
Anggota resimen GGK dilatih oleh unit pasukan khusus asing dari Inggris, Selandia Baru, Indonesia, Australia dan Amerika Serikat, untuk menambah basis pengetahuan strategi militer. Untuk masuk dalam GGK tidak mudah dan harus melalui proses panjang dan mengikuti pelatihan yang sangat keras seperti layaknya pasukan khusus yang dimiliki semua negara.
Seleksi masuk pasukan khusus GGK Angkatan Darat Malaysia berjalan selama 12 minggu, tentunya dengan proses yang sangat keras.
Sebelumnya, pada tahun 2017 video yang sama pernah beredar dan diklaim sebagai bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh umat Budha Arakan terhadap muslim.
Rujukan
(GFD-2020-3478) [SALAH] “Tentara Malaysia Siap Diterjunkan Ke Palestina”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Foto dengan narasi/klaim tidak nyambung. Foto yang muncul di thumbnail adalah tentara Filipina, dan foto tentara Malaysia yang ditampilkan menggunakan foto yang sudah beredar sebelumnya.
NARASI
“Demi Lindungi Al-Aqsa…Tentara Malaysia Siap Diterjunkan Ke Palestina”.
NARASI
“Demi Lindungi Al-Aqsa…Tentara Malaysia Siap Diterjunkan Ke Palestina”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Koneksi yang Salah
Ketika judul, gambar, atau keterangan tidak mendukung konten”.
* SUMBER membagikan video dengan narasi/klaim tentara Malaysia yang siap diterjunkan ke Palestina.
* Video yang dibagikan menggunakan foto-foto yang tidak ada hubungannya dengan narasi/klaim yang disebutkan di dalam video.
(2) Salah satu sumber foto yang muncul di thumbnail, THE STRAITS TIMES: “Komando terlatih AS di Filipina membunuh 10 militan yang terkait dengan Al-Qaeda: Tentara”
Deskripsi foto: “Prajurit komando Filipina berpawai di pangkalan udara Clark di Angeles City, Filipina pada 21 Desember. FOTO: EPA”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2rAy3qt / http://archive.md/v9ODs (arsip cadangan).
(3) Salah satu sumber foto yang muncul di video sekitar 0:12, Getty Images: “Hari Kemerdekaan Malaysia ke-56 | Kuantan 6
[KONTEN YANG TIDAK DIVERIFIKASI] tentara, kemerdekaan, Agustus 2013, malaysia, tentara, tentera, perang, kuantan, pahang”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/363sCiE / http://archive.md/H9fuv (arsip cadangan).
* Konten tidak terverifikasi oleh Getty Images, tetapi berdasarkan kronologi muncul lebih dulu sebelum video (publikasi foto: 2013, publikasi video: 2017).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Koneksi yang Salah
Ketika judul, gambar, atau keterangan tidak mendukung konten”.
* SUMBER membagikan video dengan narasi/klaim tentara Malaysia yang siap diterjunkan ke Palestina.
* Video yang dibagikan menggunakan foto-foto yang tidak ada hubungannya dengan narasi/klaim yang disebutkan di dalam video.
(2) Salah satu sumber foto yang muncul di thumbnail, THE STRAITS TIMES: “Komando terlatih AS di Filipina membunuh 10 militan yang terkait dengan Al-Qaeda: Tentara”
Deskripsi foto: “Prajurit komando Filipina berpawai di pangkalan udara Clark di Angeles City, Filipina pada 21 Desember. FOTO: EPA”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2rAy3qt / http://archive.md/v9ODs (arsip cadangan).
(3) Salah satu sumber foto yang muncul di video sekitar 0:12, Getty Images: “Hari Kemerdekaan Malaysia ke-56 | Kuantan 6
[KONTEN YANG TIDAK DIVERIFIKASI] tentara, kemerdekaan, Agustus 2013, malaysia, tentara, tentera, perang, kuantan, pahang”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/363sCiE / http://archive.md/H9fuv (arsip cadangan).
* Konten tidak terverifikasi oleh Getty Images, tetapi berdasarkan kronologi muncul lebih dulu sebelum video (publikasi foto: 2013, publikasi video: 2017).
======
Rujukan
Halaman: 5270/5623