Foto tersebut diambil pada 20 Februari 2017 bukan 1 Januari 2020. Anies Baswedan yang masih menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta saat itu mengunjungi kawasan banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Beredar foto Anies Baswedan yang tampak sedang minum yang dimuat di situs tarbawia[dot]net pada artikel berjudul “Tak Diliput Media, Begini Kondisi Anies Saat Tangani Banjir Jakarta”
Artikel ini juga menulis “Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung turun tangan untuk membantu korban banjir Jakarta, Rabu (1/1/20). Anies tak hanya bicara.”
(GFD-2020-3494) [SALAH] Foto “Tak Diliput Media, Begini Kondisi Anies Saat Tangani Banjir Jakarta”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya foto yang dimuat di situs tarbawia[dot]net itu bukanlah foto yang diambil pada 1 Januari 2020, melainkan foto yang diambil pada 20 Februari 2017 ketika Anies Baswedan yang masih menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta ketika mengunjungi kawasan banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Fakta bahwa foto tersebut adalah foto pada 20 Februari 2017 diperkuat dengan perbedaan warna dan model jaket yang dipakai Anies Baswedan pada saat itu dan pada tanggal 1 Januari 2020.
Jaket yang dikenakan Anies pada 20 Februari 2017 berwarna merah dengan lengan berwarna hitam. Sementara jaket yang dikenakan pada tanggal 1 Januari 2020 berwarna orange.
Fakta ini juga diperkuat dengan unggahan pada tanggal 21 Februari 2017 oleh akun Mas Shidik (fb.com/OmShidik) yang menampilkan foto yang sama dengan yang ditampilkan di situs tarbawia[dot]net dan juga foto lain yang diambil dari sudut yang berbeda yang menampilkan Anies dengan jaket merah hitam tersebut. Foto yang sama juga ditemukan di akun instagram terverifikasi milik Anies.
Narasi yang mengklaim Anies tak diliput media juga tidak sepenuhnya benar, karena foto-foto yang menampilkan Anies baik pada Februari 2017 dengan saat mudah ditemukan di media-media arus utama baik dengan pencarian gambar ataupun dengan kata kunci “Calon Gubernur Anies Baswedan mengunjungi lokasi banjir”, begitu juga dengan liputan terkait Anies Baswedan dan banjir Jakarta 1 Januari 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya foto yang dimuat di situs tarbawia[dot]net itu bukanlah foto yang diambil pada 1 Januari 2020, melainkan foto yang diambil pada 20 Februari 2017 ketika Anies Baswedan yang masih menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta ketika mengunjungi kawasan banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Fakta bahwa foto tersebut adalah foto pada 20 Februari 2017 diperkuat dengan perbedaan warna dan model jaket yang dipakai Anies Baswedan pada saat itu dan pada tanggal 1 Januari 2020.
Jaket yang dikenakan Anies pada 20 Februari 2017 berwarna merah dengan lengan berwarna hitam. Sementara jaket yang dikenakan pada tanggal 1 Januari 2020 berwarna orange.
Fakta ini juga diperkuat dengan unggahan pada tanggal 21 Februari 2017 oleh akun Mas Shidik (fb.com/OmShidik) yang menampilkan foto yang sama dengan yang ditampilkan di situs tarbawia[dot]net dan juga foto lain yang diambil dari sudut yang berbeda yang menampilkan Anies dengan jaket merah hitam tersebut. Foto yang sama juga ditemukan di akun instagram terverifikasi milik Anies.
Narasi yang mengklaim Anies tak diliput media juga tidak sepenuhnya benar, karena foto-foto yang menampilkan Anies baik pada Februari 2017 dengan saat mudah ditemukan di media-media arus utama baik dengan pencarian gambar ataupun dengan kata kunci “Calon Gubernur Anies Baswedan mengunjungi lokasi banjir”, begitu juga dengan liputan terkait Anies Baswedan dan banjir Jakarta 1 Januari 2020.
Rujukan
(GFD-2020-3493) [SALAH] Foto “SAYA LEBIH HEBAT DARI IBU SUSI TenggelamkanJakarta”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Pelintiran daur ulang. Hasil suntingan foto banjir tahun 2015, kiri-kanan dibalik (flip) dan ditambahkan foto Anies Baswedan.
NARASI
* “SAYA LEBIH HEBAT
DARI IBU SUSI TenggelamkanJakarta” (di dalam foto).
–
* “Ada yg lebih hebat dari Bu Susi rupanya, Bu Susi tenggelamkan kapal asing perampok ikan ,Anies menenggelamkan jakarta….” (di post).
NARASI
* “SAYA LEBIH HEBAT
DARI IBU SUSI TenggelamkanJakarta” (di dalam foto).
–
* “Ada yg lebih hebat dari Bu Susi rupanya, Bu Susi tenggelamkan kapal asing perampok ikan ,Anies menenggelamkan jakarta….” (di post).
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang dimanipulasi
Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”.
* SUMBER membagikan foto hasil suntingan menggunakan foto yang sudah beredar sebelumnya pada tahun 2015, kiri-kanan dibalik (flip) lalu ditambahkan foto Anies Baswedan.
* SUMBER menambahkan narasi pelintiran sehingga membangun premis yang salah.
(2) Salah satu sumber foto asli, VIVA.co.id: “Banjir Belum Surut, Toko-toko di Kelapa Gading Masih Tutup
Eko Priliawito
BERITA > METRO
Rabu, 11 Februari 2015 | 10:39 WIB
(foto)
Photo: @tmcpoldametro
Banjir Jakarta
VIVA.co.id – Genangan air di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih terpantau 40 cm, Rabu pagi, 11 Febuari 2015. Akibat banjir hari ini, sebagian besar toko yang berada di kawasan elit ini juga masih tutup. …”
Selengkapnya di http://bit.ly/2L6qbpv / http://archive.md/vkFNq (arsip cadangan).
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang dimanipulasi
Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”.
* SUMBER membagikan foto hasil suntingan menggunakan foto yang sudah beredar sebelumnya pada tahun 2015, kiri-kanan dibalik (flip) lalu ditambahkan foto Anies Baswedan.
* SUMBER menambahkan narasi pelintiran sehingga membangun premis yang salah.
(2) Salah satu sumber foto asli, VIVA.co.id: “Banjir Belum Surut, Toko-toko di Kelapa Gading Masih Tutup
Eko Priliawito
BERITA > METRO
Rabu, 11 Februari 2015 | 10:39 WIB
(foto)
Photo: @tmcpoldametro
Banjir Jakarta
VIVA.co.id – Genangan air di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih terpantau 40 cm, Rabu pagi, 11 Febuari 2015. Akibat banjir hari ini, sebagian besar toko yang berada di kawasan elit ini juga masih tutup. …”
Selengkapnya di http://bit.ly/2L6qbpv / http://archive.md/vkFNq (arsip cadangan).
Rujukan
(GFD-2020-3492) [SALAH] “#BanjirJakarta4niesDimana BMW hanyut mengikuti sunatullah”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Lokasi kejadian, Perumahan Laverde, adalah di Serpong. Secara administratif BUKAN wilayah DKI.
NARASI
“#BanjirJakarta4niesDimana
Mobil BMW hanyut mengikuti sunatullah. Seperti kata pak @aniesbaswedan ????”.
NARASI
“#BanjirJakarta4niesDimana
Mobil BMW hanyut mengikuti sunatullah. Seperti kata pak @aniesbaswedan ????”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa hanyutnya mobil BMW di Perumahan Laverde di Serpong (Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten).
* SUMBER menambahkan narasi yang memelintir konteks dari video yang dibagikan sehingga menimbulkan premis yang salah. Secara administratif lokasi kejadian BUKAN wilayah DKI, tidak ada kaitannya dengan Anies Baswedan selaku gubernur DKI.
(2) Inews.id: “Viral, Mobil BMW Hanyut Terseret Banjir di Perumahan Serpong”
Selengkapnya di http://bit.ly/36jdTAk / http://bit.ly/359uvJq (arsip cadangan).
(3) Google Maps: “Laverde@serpong”
Selengkapnya di http://bit.ly/2ZLnDkj.
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa hanyutnya mobil BMW di Perumahan Laverde di Serpong (Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten).
* SUMBER menambahkan narasi yang memelintir konteks dari video yang dibagikan sehingga menimbulkan premis yang salah. Secara administratif lokasi kejadian BUKAN wilayah DKI, tidak ada kaitannya dengan Anies Baswedan selaku gubernur DKI.
(2) Inews.id: “Viral, Mobil BMW Hanyut Terseret Banjir di Perumahan Serpong”
Selengkapnya di http://bit.ly/36jdTAk / http://bit.ly/359uvJq (arsip cadangan).
(3) Google Maps: “Laverde@serpong”
Selengkapnya di http://bit.ly/2ZLnDkj.
Rujukan
(GFD-2020-3491) [SALAH] “Tekan cancel dua kali sebelum masukkan kartu ATM”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Pencurian informasi pada mesin ATM tidak dapat digagalkan hanya dengan menekan tombol cancel. Tidak ada sumber kuat dari pihak bank mana pun yang menyarankan agar pengguna ATM menekan tombol cancel dua kali untuk mencegah pencurian informasi.
Akun Darmawan Temon (fb.com/darmawan.temon) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “PENTING…….!!!!!! Buat yg punya kartu ATM….”.
Di gambar tersebut terdapat narasi :
“PESAN DARI STAF PERBANKAN:
Sebuah nasehat yang sangat berguna, ketika kita menarik uang dari ATM.
Tekan cancel dua kali sebelum masukkan kartu ATM.
Jika ada orang telah memasang sesuatu di tombol untuk mencuri kode ATM-mu, hal ini akan membatalkan apa yang telah dipasang oleh pencuri.
Jadikan hal ini suatu kebiasaan dalamm setiap transaksi yang kamu lakukan.”
Akun Darmawan Temon (fb.com/darmawan.temon) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “PENTING…….!!!!!! Buat yg punya kartu ATM….”.
Di gambar tersebut terdapat narasi :
“PESAN DARI STAF PERBANKAN:
Sebuah nasehat yang sangat berguna, ketika kita menarik uang dari ATM.
Tekan cancel dua kali sebelum masukkan kartu ATM.
Jika ada orang telah memasang sesuatu di tombol untuk mencuri kode ATM-mu, hal ini akan membatalkan apa yang telah dipasang oleh pencuri.
Jadikan hal ini suatu kebiasaan dalamm setiap transaksi yang kamu lakukan.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Untuk mengecek kebenaran klaim di atas, Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci “tekan cancel dua kali di ATM” pada mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan artikel di situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut isu bahwa menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM bisa mencegah pencurian PIN kartu nasabah merupakan hoaks.
Menurut artikel tersebut, informasi ini sebelumnya pernah beredar di luar negeri. Oleh beberapa pihak, kabar hoaks tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan kemudian disebarluaskan.
“Diketahui pencurian informasi pada mesin ATM tidak dapat digagalkan hanya dengan menekan tombol cancel. Tidak ada sumber kuat dari pihak bank mana pun yang menyarankan agar pengguna ATM menekan tombol cancel dua kali untuk mencegah pencurian informasi.”
Hasil penelusuran pemeriksa fakta Snopes pada 25 November 2018 juga menyatakan klaim bahwa menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM bisa mencegah pencurian PIN kartu nasabah merupakan klaim yang keliru. Menurut Snopes, informasi itu bukan berasal dari aparat penegak hukum, lembaga keuangan, firma keamanan siber, maupun otoritas terpercaya lainnya.
Klaim tersebut juga tidak menyebut bentuk pencurian PIN seperti apa yang bisa dicegah dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM. Snopes menyatakan bahwa ada beberapa modus yang paling umum untuk mencuri PIN melalui mesin ATM, yakni:
1. memasang tampilan palsu di mesin ATM
2. memasang skimmer, perangkat yang terpasang pada slot pembaca kartu untuk menyalin data
2. memasang “Lebanese loop”, selongsong dari logam atau plastik yang terpasang pada slot pembaca kartu yang menyebabkan kartu tidak bisa keluar sehingga dapat diambil oleh pelaku ketika pemilik kartu pergi
3. memasang PIN-pad palsu di atas PIN-pad mesin ATM untuk mendeteksi PIN kartu
4. memasang kamera tersembunyi untuk merekam penekanan PIN kartu
Berdasarkan penjelasan Snopes, tidak satu pun dari modus di atas yang memungkinkan untuk digagalkan dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM. Tidak ditemukan pula lembaga yang merekomendasikan cara mencegah pencurian PIN kartu nasabah dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM.
Asosiasi Bankir Amerika menyatakan tidak pernah mendengar bahwa cara tersebut bisa digunakan untuk mencegah pencurian PIN kartu nasabah. Direktur Eksekutif Asosiasi Industri ATM Amerika, David Tente, memastikan bahwa informasi itu sepenuhnya salah.
Untuk mengecek kebenaran klaim di atas, Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci “tekan cancel dua kali di ATM” pada mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan artikel di situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut isu bahwa menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM bisa mencegah pencurian PIN kartu nasabah merupakan hoaks.
Menurut artikel tersebut, informasi ini sebelumnya pernah beredar di luar negeri. Oleh beberapa pihak, kabar hoaks tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan kemudian disebarluaskan.
“Diketahui pencurian informasi pada mesin ATM tidak dapat digagalkan hanya dengan menekan tombol cancel. Tidak ada sumber kuat dari pihak bank mana pun yang menyarankan agar pengguna ATM menekan tombol cancel dua kali untuk mencegah pencurian informasi.”
Hasil penelusuran pemeriksa fakta Snopes pada 25 November 2018 juga menyatakan klaim bahwa menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM bisa mencegah pencurian PIN kartu nasabah merupakan klaim yang keliru. Menurut Snopes, informasi itu bukan berasal dari aparat penegak hukum, lembaga keuangan, firma keamanan siber, maupun otoritas terpercaya lainnya.
Klaim tersebut juga tidak menyebut bentuk pencurian PIN seperti apa yang bisa dicegah dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM. Snopes menyatakan bahwa ada beberapa modus yang paling umum untuk mencuri PIN melalui mesin ATM, yakni:
1. memasang tampilan palsu di mesin ATM
2. memasang skimmer, perangkat yang terpasang pada slot pembaca kartu untuk menyalin data
2. memasang “Lebanese loop”, selongsong dari logam atau plastik yang terpasang pada slot pembaca kartu yang menyebabkan kartu tidak bisa keluar sehingga dapat diambil oleh pelaku ketika pemilik kartu pergi
3. memasang PIN-pad palsu di atas PIN-pad mesin ATM untuk mendeteksi PIN kartu
4. memasang kamera tersembunyi untuk merekam penekanan PIN kartu
Berdasarkan penjelasan Snopes, tidak satu pun dari modus di atas yang memungkinkan untuk digagalkan dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM. Tidak ditemukan pula lembaga yang merekomendasikan cara mencegah pencurian PIN kartu nasabah dengan menekan tombol cancel dua kali di mesin ATM.
Asosiasi Bankir Amerika menyatakan tidak pernah mendengar bahwa cara tersebut bisa digunakan untuk mencegah pencurian PIN kartu nasabah. Direktur Eksekutif Asosiasi Industri ATM Amerika, David Tente, memastikan bahwa informasi itu sepenuhnya salah.
Rujukan
Halaman: 5271/5627