• (GFD-2020-4186) [SALAH] “Jokowi nyekar di kuburan Widjiatno Notomihardjo – salah seorang tokoh teras PKI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/06/2020

    Berita

    Akun Rudi Vatner (fb.com/rudi.vatner.9) mengunggah sebuah gambar ke grup MANUSIA MERDEKA (fb.com/groups/bebasberdaulat).

    Di gambar tersebut, terdapat narasi:

    “Ini bukan su’uzan, bukan juga ghibah. Tapi fakta: Ngapain Jokowi nyekar di kuburan Widjiatno Notomihardjo – salah seorang tokoh teras PKI – Partai Komunias Indonesia. Hubungannya apa??? Ini perlu diungkapkan agar rakyat Indonesia yang memilihnya sadar bahwa yg kita hadapi ini adalah seorang pendusta besar yang bisanya cuma membantah, membantah dan ngutang !.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi nyekar di kuburan Widjiatno Notomihardjo – salah seorang tokoh teras PKI – Partai Komunias Indonesia adalah klaim yang salah.

    Faktanya, tidak ada bukti bahwa ayah Presiden Joko Widodo, Widjiatno Notomihardjo adalah seorang tokoh teras PKI . Foto yang diunggah oleh sumber klaim merupakan momen Jokowi berziarah ke makam ayahnya, Widjiatno Notomihardjo di Jawa Tengah 14 Juni 2014. Kala itu, Jokowi masih menjadi calon Presiden RI.

    Jokowi sejak awal kemunculannya di panggung politik nasional, tak lepas dari tuduhan PKI. Beragam tuduhan tak berdasar disematkan pada diri Jokowi dan keluarganya.

    Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sudah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Uniknya, sejumlah orang tetap meyakini bahwa tuduhan tersebut adalah sebuah kebenaran.

    “Anehnya tuduhan itu tak pernah ditegaskan dalam suatu buku resmi atau tulisan ilmiah yang kadar kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan,” tulis Historia.id dalam laporannya yang dikutip oleh Medcom pada Rabu 10 Juni 2020.

    Selain ayahnya, ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi juga diklaim merupakan Sekjen Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) yang lagi-lagi adalah onderbouw PKI.

    “Notomihardjo dan Sudjiatmi sendiri tak pernah sekalipun disentuh oleh tentara. Itu terjadi karena mereka memang tidak memiliki keterkaitan dengan Peristiwa 30 September 1965. Jika memang benar mereka adalah tokoh PKI, itu jelas suatu keanehan. Saat itu, alih-alih anggota PKI, seorang seniman profesional yang sama sekali bukan komunis pun bisa dipenjarakan tanpa pengadilan hanya karena dia pernah mengisi sebuah acara seni yang diadakan oleh PKI.” tulis Historia.id dalam laporannya.

    Salah satu penyebar isu Presiden Jokowi adalah keturunan PKI, La Nyalla Mahmud Mattaliti menyatakan rasa penyesalan atas prilakunya di masa lalu. Sebagai oposan, dia mengakui pada Pilpres 2014 telah ikut menyebarkan isu bahwa Jokowi adalah keturunan anggota PKI (Partai Komunis Indonesia).

    “Saya minta maaf karena pernah ikut menyebarkan informasi-informasi negatif, termasuk isu-isu Jokowi keturunan dan pendukung PKI saat Pilpres yang lalu,” ujar La Nyalla seperti diberitakan Antara pada Minggu (28/10/2018).

    Kesimpulan

    Tidak ada bukti bahwa ayah Presiden Joko Widodo, Widjiatno Notomihardjo adalah seorang tokoh teras PKI.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4185) [SALAH] Tulisan “Prof Yusril Setelah Lihat ke dalam”

    Sumber: whatsapp.com dan facebook.com
    Tanggal publish: 27/06/2020

    Berita

    Beredar tulisan yang diduga ditulis oleh Prof Yusril dalam pesan berantai whatsapp dan akun facebook “Navias Tanjung” (facebook.com/navias.tanjung.54, archive.md/31cs6), sudah dibagikan 82 kali per tangkapan layar dibuat. dengan narasi : “Prof Yusril Setelah Lihat ke dalam
    MGKN TAK DIERA KITA. TP ANAK CUCU KITA AKAN BERAT DLM CENGKERAMAN CINA

    OLEH: PROF. DR. YUSRIL
    saya tahu ktk ada didalam jaringan mereka maafkan saya.”

    Hasil Cek Fakta

    * Yusril Ihza Mahendra @ 6 Mar 2017: “Yusril Klarifikasi Tulisan Hoax, Gaya Bahasanya Jauh Beda – http://Abadikini.Com http://abadikini.com/read/20170306/yusril-klarifikasi-tulisan-hoax-gaya-bahasanya-jauh-beda”

    * abadikini.com @ 6 Mar 2017: ““Tulisan tersebut bukan tulisan saya. Gaya bahasanya jauh beda. Saya yakin, orang yang biasa membaca tulisan saya bisa membedakan tulisan saya atau bukan,” kata Yusril kepada abadikini.com saat di konfirmasi, Minggu (5/3/2017) malam.

    Yusril menambakan, masyarakat takkan mudah percaya dengan gaya tulisan seperti itu, yang ditempeli nama saya seolah olah saya penulisnya.”

    (3) MAFINDO @ 5 Okt 2017: “Sudah diklarifikasi melalui Twitter oleh Yusril: “Yusril Klarifikasi Tulisan Hoax, Gaya Bahasanya Jauh Beda – https://t.co/rASlXLdXsQ?amp=1” (@Yusrilihza_Mhd, 9:19 AM · Mar 6, 2017).”

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). BUKAN tulisan Yusril Ihza Mahendra, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4184) [SALAH] “PEMBAKAR BENDERA PDI-P TERNYATA ADALAH ANGGOTA SIMPATISAN PDI-P SENDIRI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/06/2020

    Berita

    Akun Pdt Joko Mukidi (fb.com/pdt.mukidi) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Bawa sendiri, Bakar sendiri, Lapor sendiri. Memang Pki tukang Nyusup Licik.
    Pengalihan tolak RUU HIP-Pki.
    Kpd Umat Kristiani jgn terhasut Pki yg suka Fitnah & adu domba. Apalagi mendukung & membela Pki. Itu dosa besar, karena Pki tdk percaya Yesus Kristus & agama.
    Pki & antek2-nya serta pendukung tempatnya adalah Kerak Neraka.”

    Di gambar tersebut terdapat narasi “PEMBAKAR BENDERA PDI-P TERNYATA ADALAH ANGGOTA SIMPATISAN PDI-P SENDIRI YG MENYAMAR IKUT AKSI TOLAK RUU HIP”, “Dalam Aksi jutaan Rakyat menolak RUU HIP,yang di Gagas dan di prakasai oleh Ketum PDI-P Megawati. Rupanya ada oknum anggota Pdi-P yang menyusup dengan melakukan pembakaran Bendera Pdi-P untuk memfirnah para demonstran. Untung saja aparat kepolisian cepat sigap Pelaku ini sering melakukan penyusupan, dan kini pelaku sudah di ketahui dan sudah di amankan oleh pihak kepolsian, untuk hindari amuk masa.” serta logo CNN Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pembakar bendera PDI Perjuangan (PDIP) adalah anggota simpatisan PDIP sendiri yang menyusup ke aksi tolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) adalah klaim yang salah.

    Gambar tersebut adalah gaya pelintiran daur ulang. Tangkapan layar tersebut palsu karena CNN Indonesia tidak pernah membuat artikel seperti tangkapan layar tersebut.

    Dilansir dari CNN Indonesia, Korlap Demo RUU HIP Edy Mulyadi memang menyatakan pihaknya yakin pembakar bendera tersebut merupakan seorang penyusup. Namun, masih diselidiki siapa penyusupnya.

    Edy Mulyadi mengaku tak kuasa melarang pembakaran bendera PDI Perjuangan di depan Gedung DPR pada Rabu (24/6) lalu.

    Edy menyampaikan hal itu usai dipanggil pihak Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi terkait aksi pembakaran bendera PDIP.

    “Polisi tanya, kenapa tidak menghentikan [pembakaran bendera PDIP]? Saya bilang gila, dalam suasana seperti itu, ‘Eh, yang PDIP jangan dibakar! Yang PDIP jangan dibakar!’ Enggak mungkin saya bilang begitu, ya,” kata Edy dalam sebuah rekaman video yang dikirim kepada wartawan, Jumat (26/6).

    Menurutnya, sebelum unjuk rasa tersebut tak pernah ada pembahasan untuk melakukan aksi pembakaran bendera. Namun saat demo berlangsung, kata Edy, salah seorang peserta demo menghampirinya dan menyarankan aksi bakar bendera PKI.

    Dia mengatakan bendera berlambang palu arit itu pun dikeluarkan peserta aksi. Edy pun setuju dengan usul tersebut. Dia turut memandu proses pembakaran bendera PKI itu. Edy menyatakan tidak mengetahui ada bendera PDIP yang ikut dibakar oleh massa aksi.

    “Saya juga enggak tahu ada berapa bendera, waktu dipisah ada dua bendera. Waktu dibentang lah ada bendera PDIP. Saya juga kaget dalam hati saya,” tambah dia.

    Pembakar bendera PDIP diklaim bukan bagian dari kepompok PA 212 yang menggelar demo. Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin mengatakan sudah tahu video pembakaran bendera, tapi klaimnya pelaku bukan kader PA 212. Novel menyilakan PDIP bila melaporkan pembakar bendera partai. Ia juga meminta kepada pengusul RUU HIP diusut karena telah meresahkan masyarakat.

    Sementara pria bertato itu adalah anggota FPI Rembang, Jawa Tengah yang fotonya tersebut viral pada tahun 2017.

    Kumparan yang memberikan foto yang ramai di media sosial itu ke Jubir Slamet Maarif. Namun Slamet tak mau mengungkap sosok pria itu.

    “Jangan dong,” beber dia Minggu (11/6).

    Namun diakui Slamet kalau pria itu adalah anggota FPI. Slamet meminta agar publik tak menghakimi seseorang karena tato. Seseorang mungkin punya masa lalu, dan kini sudan tak melakukannya lagi. Banyak juga selebriti atau juga preman yang bertato lalu insyaf.

    “Itu anggota FPI yang kemarin. Alhamdulillah tadinya preman dan bertaubat menjadi muslim yang taat setelah dibina FPI,” tegas Slamet. Siapapun dia, dengan tato apapun tentu tak pantas dihakimi. Apalagi saat itu dia tak melakukan pidana, hanya sekedar tato saja di lengan.

    Kesimpulan

    Gaya pelintiran daur ulang. Tangkapan layar PALSU, CNN Indonesia TIDAK pernah membuat artikel seperti tangkapan layar tersebut. Korlap Demo RUU HIP memang menyatakan pihaknya yakin pembakar bendera tersebut merupakan seorang penyusup. Namun, masih diselidiki siapa penyusupnya. Sementara pria bertato itu adalah anggota FPI Rembang, Jawa Tengah yang fotonya tersebut viral pada tahun 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4183) [SALAH] Surat Seleksi Sekolah Prioritas Kemendikbud

    Sumber: media sosial
    Tanggal publish: 26/06/2020

    Berita

    Beredar surat mengenai seleksi sekolah prioritas berkop Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)dalam rangka program merdeka belajar dan guru penggerak.

    Hasil Cek Fakta

    Dari gambar yang beredar, surat tersebut bernomor 104-SSP/KH/TU/2020. Surat diterbitkan Senin, 18 Juni 2020 dan bersifat tertutup atau rahasia.

    Dalam surat tersebut ditulis juga kriteria sekolah prioritas, dipilih dan ditentukan oleh tim evaluasi dan auditor secara rahasia dan tertutup. Kepala sekolah diminta untuk sesegera mungkin menghubungi tim evaluasi dan auditor guna mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai program sekolah prioritas tersebut.

    Berdasarkan penelusuran, melalui website resmi Kemendikbud (kemdikbud.go.id) menegaskan bahwa surat yang beredar di masyarakat tersebut adalah palsu.

    “Berikut ini terlampir surat palsu yang beredar di masyarakat mengenai Seleksi Sekolah Prioritas. Kepada seluruh masyarakat dimohon untuk berhati-hati terhadap adanya surat palsu tersebut dan selalu melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke Kementerian”, tulis Kemendikbud di website resminya 23/06/20.

    Rujukan