Oknum: Niki ada sedikit info baik yang mau tyang sampaikan nggih gus aji
Siapa tau rezeki buat keluarga gus aji 🙏🙏
Penerima pesan: Sampaikan saja pak
Oknum: Info mengenai lelang kendaraan gus aji
(GFD-2021-7494) [SALAH] Ketua KPU Tabanan I Gede Putu Weda Menjual Mobil Lelangan Melalui Whatsapp
Sumber: Tangkapan Layar WhatsappTanggal publish: 30/08/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Terdapat sebuah gambar hasil tangkapan layar yang menunjukkan bahwa Ketua KPU Tabanan, I Gede Putu Weda menawarkan kendaraan lelangan. Gambar tangkapan layar tersebut diambil melalui sebuah percakapan di akun Whatsapp.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melalui akun Facebook pribadinya, I Gede Putu Weda mengatakan bahwa foto yang diambil dari akun Facebooknya digunakan oleh penipu untuk melakukan penipuan. Modus ini dilakukan oleh penipu dengan mengirimkan pesan melalui Whatsapp dan menawarkan mobil lelangan. Penipu kemudian akan meminta sejumlah uang sebagai uang muka atau harga untuk pembelian mobil lelangan.
Dengan demikian, pesan yang dikirimkan melalui nomor Whatsapp oleh I Gede Putu Weda dan menawarkan mobil lelangan tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melalui akun Facebook pribadinya, I Gede Putu Weda mengatakan bahwa foto yang diambil dari akun Facebooknya digunakan oleh penipu untuk melakukan penipuan. Modus ini dilakukan oleh penipu dengan mengirimkan pesan melalui Whatsapp dan menawarkan mobil lelangan. Penipu kemudian akan meminta sejumlah uang sebagai uang muka atau harga untuk pembelian mobil lelangan.
Dengan demikian, pesan yang dikirimkan melalui nomor Whatsapp oleh I Gede Putu Weda dan menawarkan mobil lelangan tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari akun Facebook pribadi I Gede Putu Weda, ia mengatakan bahwa fotonya digunakan oleh penipu untuk melakukan penipuan melalui Whatsapp.
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari akun Facebook pribadi I Gede Putu Weda, ia mengatakan bahwa fotonya digunakan oleh penipu untuk melakukan penipuan melalui Whatsapp.
Rujukan
(GFD-2021-7493) [SALAH] Campuran Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis, Garam, dan Madu dapat Mengobati Covid-19
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 30/08/2021
Berita
“Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..
Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..
🥥 1 biji air kelapa muda
🍈 1 biji jeruk nipis diperas
🥄1/2 sendok teh garam
🥃 2 sendok madu
Semuanya diaduk dan diminum airnya… dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang….
Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..
Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.. obat herbal ini sangat manjur…..
Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih…..
Indahnya Berbagi.
👍🏼”
Air kelapa obat korona
Apakah kelapa dapat meredakan covid-19
Jeruk nipis sembuhkan covid
Degan ijo obat covid
Jeruk panas
Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..
🥥 1 biji air kelapa muda
🍈 1 biji jeruk nipis diperas
🥄1/2 sendok teh garam
🥃 2 sendok madu
Semuanya diaduk dan diminum airnya… dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang….
Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..
Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.. obat herbal ini sangat manjur…..
Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih…..
Indahnya Berbagi.
👍🏼”
Air kelapa obat korona
Apakah kelapa dapat meredakan covid-19
Jeruk nipis sembuhkan covid
Degan ijo obat covid
Jeruk panas
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu dapat mengobati Covid-19. Pesan tersebut juga menyatakan bahwa satu jam setelah meminum campuran tersebut, virus Corona akan hilang.
Melansir dari detikHealth, Guru Besar Departemen Penyakit Dalam FKUI, Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu dapat mengobati Covid-19. Ari juga menjelaskan bahwa campuran tersebut berpotensi meningkatkan asam lambung dan menyebabkan maag.
Narasi dengan topik serupa sudah pernah beredar pada Desember 2020 dan Juli 2021 yang lalu. Artikel dengan topik tersebut juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Konsumsi Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, Garam dan Madu Dapat Menyembuhkan Covid-19” yang diunggah pada 13 Desember 2020, serta artikel dengan judul “[SALAH] Racikan Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis, Garam, dan Madu dapat Membunuh Virus Covid-19” yang diunggah pada 12 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Melansir dari detikHealth, Guru Besar Departemen Penyakit Dalam FKUI, Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu dapat mengobati Covid-19. Ari juga menjelaskan bahwa campuran tersebut berpotensi meningkatkan asam lambung dan menyebabkan maag.
Narasi dengan topik serupa sudah pernah beredar pada Desember 2020 dan Juli 2021 yang lalu. Artikel dengan topik tersebut juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Konsumsi Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, Garam dan Madu Dapat Menyembuhkan Covid-19” yang diunggah pada 13 Desember 2020, serta artikel dengan judul “[SALAH] Racikan Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis, Garam, dan Madu dapat Membunuh Virus Covid-19” yang diunggah pada 12 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu dapat mengobati Covid-19.
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu dapat mengobati Covid-19.
Rujukan
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5647593/viral-racikan-air-kelapa-jeruk-nipis-dan-garam-bisa-bunuh-corona-ini-faktanya
- https://turnbackhoax.id/2020/12/13/salah-konsumsi-campuran-air-kelapa-jeruk-nipis-garam-dan-madu-dapat-menyembuhkan-covid-19/
- https://turnbackhoax.id/2021/07/12/salah-racikan-air-kelapa-muda-jeruk-nipis-garam-dan-madu-dapat-membunuh-virus-covid-19/
(GFD-2021-7492) [SALAH] Subsidi 189 Juta dari Pertamina
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 30/08/2021
Berita
Nomor Anda mndptkan
Subsidi Pemerintah
Rp.189.000.000
PIN PEMEN4NG; FF1178A
Info
WA ; 087747458068
Buka ; s.id/pertamina-berkah68
Subsidi Pemerintah
Rp.189.000.000
PIN PEMEN4NG; FF1178A
Info
WA ; 087747458068
Buka ; s.id/pertamina-berkah68
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan langsung yang berisi infirmasi subsidi Rp189 juta dari pemerintah melalui Pertamina. Narasi ini disertai dengan pin pemenang dan sebuah tautan yang mencatut nama Pertamina.
Namun setelah dilakukan penelusuran, informasi subsidi Rp189 juta dari pemerintah melalui Pertamina ini adalah hoaks. Melansir dari artikel Liputan6.com, Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, informasi Pertamina bagikan hadiah cek sebesar Rp 189 juta yang beredar di masyarakat tidaklah benar atau hoaks.
Dari laman resminya, Pertamina juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan informasi hoaks seperti ini. Pertamina juga menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pemberian hadiah/undian melalui pesan singkat dan atau email.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan subsidi Rp189 juta dari pemerintah melalui Pertamina adalah kabar hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Namun setelah dilakukan penelusuran, informasi subsidi Rp189 juta dari pemerintah melalui Pertamina ini adalah hoaks. Melansir dari artikel Liputan6.com, Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, informasi Pertamina bagikan hadiah cek sebesar Rp 189 juta yang beredar di masyarakat tidaklah benar atau hoaks.
Dari laman resminya, Pertamina juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan informasi hoaks seperti ini. Pertamina juga menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pemberian hadiah/undian melalui pesan singkat dan atau email.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan subsidi Rp189 juta dari pemerintah melalui Pertamina adalah kabar hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya Pertamina tidak sedang melakukan program pemberian subsidi atau hadiah kepada masyarakat.
Faktanya Pertamina tidak sedang melakukan program pemberian subsidi atau hadiah kepada masyarakat.
Rujukan
(GFD-2021-7491) [SALAH] “WAPRES: VAKSIN MERUPAKAN PERINTAH AGAMA DAN HUKUMNYA WAJIB, MENOLAK MASUK NERAKA??”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 29/08/2021
Berita
“Yg gak vaksin
fix masuk neraka 😆😆”
fix masuk neraka 😆😆”
Hasil Cek Fakta
Beredar informasi dari akun Facebook Dwi N berupa foto dengan narasi dari Wakil Presiden Ma’aruf Amin bahwa vaksin merupakan perintah agama dan hukumnya wajib sehingga jika menolak dapat masuk neraka. Postingan ini disukai sebanyak 8 kali dan dikomentari 3 kali.
Berdasarkan artikel dari detik.com dengan judul “Wapres Ma’ruf: Jaga Diri dari COVID-19 Hukumnya Wajib, Bukan Sunnah!”, Ma’aruf Amin mengimbau masyarakat untuk terus menjaga diri dari infeksi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi yang menurutnya hukumnya wajib dilakukan sebagai bangsa dan juga agama. Tidak ada penyataan secara spesifik dari Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi maka dapat masuk neraka.
“Vaksinasi, melaksanakan protokol kesehatan, dan semua upaya pengobatan (COVID-19) itu bukan hanya soal kewajiban sebagai bangsa, sebagai warga bangsa, tetapi (juga) kewajiban agama,” kata Ma’aruf Amin pada 24 Juli 2021.
Melihat dari penjelasan tersebut, Pernyataan Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi dapat masuk neraka adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan artikel dari detik.com dengan judul “Wapres Ma’ruf: Jaga Diri dari COVID-19 Hukumnya Wajib, Bukan Sunnah!”, Ma’aruf Amin mengimbau masyarakat untuk terus menjaga diri dari infeksi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi yang menurutnya hukumnya wajib dilakukan sebagai bangsa dan juga agama. Tidak ada penyataan secara spesifik dari Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi maka dapat masuk neraka.
“Vaksinasi, melaksanakan protokol kesehatan, dan semua upaya pengobatan (COVID-19) itu bukan hanya soal kewajiban sebagai bangsa, sebagai warga bangsa, tetapi (juga) kewajiban agama,” kata Ma’aruf Amin pada 24 Juli 2021.
Melihat dari penjelasan tersebut, Pernyataan Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi dapat masuk neraka adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang keliru. Selain vaksinasi, Ma’aruf Amin juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga diri, melaksanakan protokol kesehatan dan semua upaya pengobatan Covid-19, tidak ada pernyataan dari Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi dapat masuk neraka.
Informasi yang keliru. Selain vaksinasi, Ma’aruf Amin juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga diri, melaksanakan protokol kesehatan dan semua upaya pengobatan Covid-19, tidak ada pernyataan dari Ma’aruf Amin bahwa menolak vaksinasi dapat masuk neraka.
Rujukan
Halaman: 5076/6368