“Terjadi lagi yg kesekian x nya penyuntikan vaksin kosong kpd masyarakatSleeping face
Apakah ini salah satu gerakan u mengagalkan program vaksinasi covid pemerintah, Masihkah hal begini slsai dg kata “Maaf”
@satgascovid19id
@DivHumas_Polri
?
Lokasi sekolah Tunas Harum Bangsa Semarang Jateng”
(GFD-2022-9127) [SALAH] Penyuntikan Vaksin Kosong di Semarang
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 02/02/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun twitter @P3nj3l4j4h_id membagikan video siswa yang sedang disuntik vaksin namun belum selesai menyuntik sudah dicabut.
Klaim tersebut kemudian dibantah oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. Beliau menyampaikan bahwa ada miskomunikasi.
Dikutip dari Semarangkota.go.id Hakam menjelaskan jika SOP vaksinasi sudah berjalan dengan benar. Memakai handglove, jarum suntik diisi vaksin. Pencabutan suntikan vaksin tersebut karena diaspirasi (tarikan di awal suntikan), terlihat ada sedikit darah . Kemudian, petugas mencabut kembali suntikan karena berisiko masuk ke pembuluh darah. Hal itu menyebabkan petugas menunda penyuntikan vaksinasi dosis kedua pada siswa. Saat kejadian itu petugas tidak menyampaikan pada orang tua maupun pihak sekolah karena antrian yang banyak.
Klaim tersebut kemudian dibantah oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. Beliau menyampaikan bahwa ada miskomunikasi.
Dikutip dari Semarangkota.go.id Hakam menjelaskan jika SOP vaksinasi sudah berjalan dengan benar. Memakai handglove, jarum suntik diisi vaksin. Pencabutan suntikan vaksin tersebut karena diaspirasi (tarikan di awal suntikan), terlihat ada sedikit darah . Kemudian, petugas mencabut kembali suntikan karena berisiko masuk ke pembuluh darah. Hal itu menyebabkan petugas menunda penyuntikan vaksinasi dosis kedua pada siswa. Saat kejadian itu petugas tidak menyampaikan pada orang tua maupun pihak sekolah karena antrian yang banyak.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada).
Klaim penyuntikan vaksin kosong kepada siswa di Semarang salah. Video menunjukkan saat petugas melakukan aspirasi (tarikan di awal suntikan).
Klaim penyuntikan vaksin kosong kepada siswa di Semarang salah. Video menunjukkan saat petugas melakukan aspirasi (tarikan di awal suntikan).
Rujukan
(GFD-2022-9126) [SALAH] “HARI RAYA IMLEK, HADIR & BERKERUMUN TANPA PROKES sdh diCONTOHkan oleh Jokowi”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 02/02/2022
Berita
Akun Facebook Joko Raja Hutang (fb.com/100075879923629) pada 2 Februari 2022 mengunggah tiga foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Raya Imlek dengan berkerumun dan tanpa protokol kesehatan dengan narasi sebagai berikut:
“VIRUS CORONA TIBA2 HILANG & LENYAP di HARI RAYA IMLEK….!!! HADIR & BERKERUMUN TANPA PROKES sdh diCONTOHkan oleh Jokowi….!!! VIRUS CORONA NTAR AKAN DIMUNCULKAN LAGI pada BULAN PUASA RAMADHAN MENDEKATI HARI RAYA IDUL FITRI…!!!”
perayaan imlek jokowi
Imlek
“VIRUS CORONA TIBA2 HILANG & LENYAP di HARI RAYA IMLEK….!!! HADIR & BERKERUMUN TANPA PROKES sdh diCONTOHkan oleh Jokowi….!!! VIRUS CORONA NTAR AKAN DIMUNCULKAN LAGI pada BULAN PUASA RAMADHAN MENDEKATI HARI RAYA IDUL FITRI…!!!”
perayaan imlek jokowi
Imlek
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya tiga foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Raya Imlek dengan berkerumun dan tanpa protokol kesehatan yang dikaitkan dengan virus Corona merupakan klaim yang salah.
Faktanya, ketiga foto yang disebarkan tersebut adalah saat Jokowi hadir pada perayaan Imlek 30 Januari 2020, sebelum Covid-19 menjadi pandemi global dan resmi diumumkan masuk ke Indonesia.
Dilansir dari Tempo, foto yang identik dimuat di situs Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020. Total terdapat 31 foto karya fotografer BPMI Setpres, Muchlis Jr berjudul Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020.
BPMI Setpres memberi keterangan bahwa Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan pakaian tradisional changshan berwarna merah menyampaikan ucapan selamat bagi komunitas Tionghoa di Indonesia dalam perayaan yang mengangkat tema “Bersatu untuk Indonesia Maju”.
Faktanya, ketiga foto yang disebarkan tersebut adalah saat Jokowi hadir pada perayaan Imlek 30 Januari 2020, sebelum Covid-19 menjadi pandemi global dan resmi diumumkan masuk ke Indonesia.
Dilansir dari Tempo, foto yang identik dimuat di situs Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020. Total terdapat 31 foto karya fotografer BPMI Setpres, Muchlis Jr berjudul Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020.
BPMI Setpres memberi keterangan bahwa Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan pakaian tradisional changshan berwarna merah menyampaikan ucapan selamat bagi komunitas Tionghoa di Indonesia dalam perayaan yang mengangkat tema “Bersatu untuk Indonesia Maju”.
Kesimpulan
Ketiga foto yang disebarkan tersebut adalah saat Jokowi hadir pada perayaan Imlek 30 Januari 2020, sebelum Covid-19 menjadi pandemi global dan resmi diumumkan masuk ke Indonesia.
Rujukan
(GFD-2022-9125) [SALAH] Memukul Telapak Kaki Orang yang Tersengat Listrik Sebagai Pertolongan Pertama
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 02/02/2022
Berita
“Jika kita melihat ada orang yg kesetrum Listrik dikisaran 10-15 detik maka sbg pertolongan pertama segera pukul telapak kakinya agar darah kembali mengalir ke seluruh tubuh. Silahkan dishare kpd seluruh sahabat dan kerabat kita yah ”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan oleh akun Twitter Rudy Valinka yang mengatakan bahwa jika terdapat orang yang tersengat listrik, segera pukul telapak kakinya. Unggahan tersebut juga memuat sebuah video yang menunjukkan terdapat orang yang terdengat lisrik. Ketika dipukul telapak kakinya, orang tersebut langsung berdiri.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Dokter umum di Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto, yakni dr Wahyu Tri Kusprasetyo mengatakan bahwa langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang tersengat listrik adalah dengan memastikan tidak ada aliran listrik di sekitar korban. Lalu penolong bisa menilai kesadaran korban dengan memanggil korban, merangsang nyeri ataupun menepuk badan korban. Jika korban tidak memberikan respon, penolong dapat menghubungi layanan darurat agar korban ditangani oleh tenaga profesional.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter Rudy Valinka tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Dokter umum di Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto, yakni dr Wahyu Tri Kusprasetyo mengatakan bahwa langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang tersengat listrik adalah dengan memastikan tidak ada aliran listrik di sekitar korban. Lalu penolong bisa menilai kesadaran korban dengan memanggil korban, merangsang nyeri ataupun menepuk badan korban. Jika korban tidak memberikan respon, penolong dapat menghubungi layanan darurat agar korban ditangani oleh tenaga profesional.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter Rudy Valinka tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Memukul telapak kaki orang yang tersengat listrik bukan bagian dari cara penyelamatan.
Hal tersebut tidak benar. Memukul telapak kaki orang yang tersengat listrik bukan bagian dari cara penyelamatan.
Rujukan
(GFD-2022-9124) [SALAH]: Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar
Sumber: Portal DaringTanggal publish: 02/02/2022
Berita
situs bernama nasional.live membuat artikel berjudul “Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar” yang tayang pada 9 Januari 2022.
Hasil Cek Fakta
Sebuah situs bernama nasional.live membuat artikel berjudul “Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar” yang tayang pada 9 Januari 2022. Dalam isi artikel tersebut menjelaskan Vaksin booster gratis bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, sedangkan bagi kategori di luar PBI, yaitu warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan wajib berbayar.
Berdasarkan hasil penelusuran, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi membantah informasi yang menyebutkan jika masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan wajib membayar untuk mendapatkan vaksin booster.
“Vaksin booster dipastikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya dilansir laman resmi satgas covid-19 Rabu (26/1).
Sebelumnya, pemerintah memang menyiapkan tiga opsi dalam program vaksinasi ini, yaitu program pemerintah, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan mandiri alias berbayar.
Namun, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan bahwa vaksinasi dosis ketiga ini gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Diketahui, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster.
Berdasarkan hasil penelusuran, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi membantah informasi yang menyebutkan jika masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan wajib membayar untuk mendapatkan vaksin booster.
“Vaksin booster dipastikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya dilansir laman resmi satgas covid-19 Rabu (26/1).
Sebelumnya, pemerintah memang menyiapkan tiga opsi dalam program vaksinasi ini, yaitu program pemerintah, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan mandiri alias berbayar.
Namun, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan bahwa vaksinasi dosis ketiga ini gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Diketahui, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi membantah informasi yang menyebutkan jika masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan wajib membayar untuk mendapatkan vaksin booster.
Rujukan
Halaman: 5074/6772



