• (GFD-2021-7634) [SALAH] “Utsmaniy menjadi pelopor dalam penanganan wabah melalui vaksinasi”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 01/10/2021

    Berita

    Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama Afwan Riyadi (@af1_). Postingan Afwan berupa gambar dan disertai narasi bahwa gambar tersebut adalah vaksin yg dikeluarkan Kekhalifahan Utsmaniyyah untuk anak laki-laki berusia 10 tahun. Lebih lanjut, Afwan juga menyebut bahwa Pemerintahan Utsmaniyyah adalah pelopor penanganan wabah melalui vaksinasi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim Afwan Riyadi tidak benar. Vaksin pertama kali diperkenalkan pada tahun 1796 oleh seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner. Prosedur medis sebelum itu dikenal dengan “variolasi” atau “inokulasi”.

    Seorang bangsawan dari Inggris yakni Lady Montagu yang pertama kali memperkenalkan metode variolasi di Inggris, ia bercerita melalui surat kepada seorang temannya tentang imunisasi di Turki yang bertanggal 1 April 1717. Dia mengirim surat tersebut kepada sahabatnya Sarah Chiswell di London untuk menjelaskan prosedur medis di Turki untuk menangkal penyakit cacar.

    Dikutip dari AFP, surat dari Lady Montagu menjelaskan mengenai prosedur variolasi,
    “Selanjutnya dia membuka bagian yang tubuh yang diinginkan dengan jarum besar (sakitnya tidak lebih dari luka goresan) dan memasukkan racun ke dalam pembuluh darah sebanyak yang bisa ditampung pada ujung jarum, selanjutnya luka itu dirapatkan dengan cangkak, dan dengan cara ini membuka empat atau lima pembuluh darah.”

    Berdasarkan linimasa pada historyofvaccines.org, website yang dikelola oleh Sekolah Kedokteran Philadelphia, metode variolasi yang juga dikenal dengan “inokulasi”, telah dipraktikkan di Tiongkok, Afrika dan Turki sebelum dikenal di Eropa. Lady Montagu dianggap sebagai orang yang membawa praktik medis tersebut ke Inggris, di mana dia memerintahkan seorang dokter melakukan variolasi pada anak perempuannya di tahun 1721.

    Sedangkan vaksin pertama kali diciptakan oleh Jenner pada tahun 1796 sebagai alternatif variolasi, adalah vaksin sukses pertama di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia dan Perpustakaan Medik Nasional Amerika Serikat. Vaksin buatan Edward Jenner saat itu digunakan untuk pengobatan penyakit cacar.

    “Vaksin pertama diperkenalkan oleh dokter Inggris, Edward Jenner, yang tahun 1796 menggunakan virus cacar sapi (vaccinia) untuk memberikan perlindungan melawan cacar, virus yang sejenis, pada manusia,” tulis Encyclopaedia Britannica.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Afwan Riyadi adalah SALAH dan dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi Palsu. Vaksinasi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1796 oleh seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner. Prosedur medis sebelum itu dikenal dengan “variolasi” atau “inokulasi”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7633) [SALAH] Akun Facebook Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2021

    Berita

    Ditemukan akun Facebook Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo yang beralamat url (https://www.facebook.com/profile.php?id=100072520452201). Akun tersebut memakai foto profil Edy Pratowo dengan mengenakan seragam dinas Gubernur. Tidak hanya itu, akun tersebut diberikan keterangan tempat tinggal di Palangka Raya dan juga telah memiliki 900 lebih teman.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, akun Facebook Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo yang beralamat url (https://www.facebook.com/profile.php?id=100072520452201) adalah akun palsu. Hal ini telah dikonfirmasi langsung melalui akun Instagram resmi Humas Polda Kalteng (@humaspoldakalteng), bahwa akun tersebut palsu.

    Menurut keterangan, diduga kuat akun palsu tersebut akan digunakan sebagai modus penipuan.

    Adapun akun Facebook asli Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo yakni beralamat url (https://www.facebook.com/edypratowo.bupatipulpis). Akun asli ini memakai nama profil “Edy Pratowo Pulpis (Informasi Layanan Publik)”.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Facebook Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo yang beralamat url (https://www.facebook.com/profile.php?id=100072520452201) adalah HOAX dan dikategorikan sebagai Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Akun Palsu. Humas Polda Kalimantan Tengah melalui akun Instagram resmi, mengonfirmasi bahwa akun Facebook memakai foto profil Edy Pratowo yang beralamat url (https://www.facebook.com/profile.php?id=100072520452201) adalah akun palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7632) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Berjudul “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal Kuwait Hingga Nelayan Yaman”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Mikoyan Bin Sherm memposting sebuah tangkapan layar dari artikel Republika yang berjudul “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal Kuwait Hingga Nelayan Yaman”. Dalam gambar terdapat keterangan waktu pengunggahan artikel yaitu Kamis, 23 September 2021, 21:13 WIB.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri pada website resmi Republika tidak ada artikel yang berjudul “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal Kuwait Hingga Nelayan Yaman”. Namun ketika ditelusuri melalui indeks berdasarkan tanggal pengunggahan yakni Kamis 23 September 2021 puklul 21.13 WIB terdapat artikel asli yang berjudul “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal China Hingga Nelayan Vietnam”. Kesamaan gambar tangkapan layar yang diunggah akun tersebut dengan artikel asli terletak di keterangan foto. Lebih lanjut pada artikel asli tidak ada kalimat “Gubernur ingin pengamanan Laut Natuna bisa lebih ditingkatkan”.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar yang diunggah di Facebook merupakan hasil suntingan. Letak suntingan berada di judul artikel yang seharusnya “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal China Hingga Nelayan Vietnam” disunting menjadi “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal Kuwait Hingga Nelayan Yaman” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut merupakan suntingan. Faktanya, judul artikel Republika yang asli adalah “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal China Hingga Nelayan Vietnam” disunting menjadi “Nelayan Natuna Dibayangi Kapal Kuwait Hingga Nelayan Yaman”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7631) [SALAH] Narasi “Mulai tanggal 6 kemarin siap2 kedepan beli lotek, cendol, seblak, cireng, cilok dan sebagainya bisa jadi wajib oleh yuan”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2021

    Berita

    “Ngawitan kaping 6 kamari
    Siap siap kapayunna mah meuli lotek, cendol, seblak, cireng, cilok jeung sajabana bisa jadi kudu ku yuan
    Ngarti pan kunaon hayoooooooo we di perpanjang…. Can panjang eta nana
    Dek ku saha di belaan mun lain ku urang urang.
    Cik mikil kumaha anak incu urang kahareup na.
    Persiapkeun DZOHIR batin na Sing weweg khusus na masalah ka imanan
    Hayukkkk urang sauyunan melaan lemah cai urang sorangan
    Enjoykeun”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Sundaisme mengunggah hasil tangkapan layar artikel berita berjudul “Mulai Hari Ini, Transaksi RI-China Bisa Pakai Rupiah atau Yuan” disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa segala transaksi di dalam negeri harus menggunakan mata uang China, yakni Yuan. Unggahan yang diunggah pada 8 September 2021 itu mendapat atensi berupa 3,3 rb reaksi, 1,7 rb komentar, dan telah dibagikan sebanyak 684 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, hasil tangkapan layar yang dilampirkan pada unggahan Facebook itu adalah artikel berita VIVA News yang terbit pada 6 September 2021. Dalam berita tersebut, dijelaskan bahwa Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBC) menyepakati implementasi kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara atau local currency settlement (LCS). Kerangka kerja sama itu meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan relaksasi regulasi tertentu dalam transaksi valuta asing antara mata uang rupiah dan yuan. Mengutip dari CNN Indonesia, transaksi kedua negara itu sebelumnya menggunakan dolar AS, namun kemudian diganti dengan mata uang lokal sebagai upaya bank sentral untuk mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung dengan berbagai negara mitra.

    “Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah melalui dampaknya terhadap pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valas domestik,” papar BI.

    Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Facebook Sundaisme dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, Bank Indonesia dan People’s Bank of China memulai implementasi skema pembayaran dengan mata uang masing-masing negara, Yuan dan Rupiah untuk transaksi bilateral, bukan seluruh transaksi di Indonesia menggunakan Yuan.

    Rujukan