• (GFD-2020-4242) [SALAH] Foto “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/07/2020

    Berita

    Beredar unggahan foto di Facebook dengan wajah Rocky Gerung menggunakan peci dan selendang seperti sorban. Narasi dalam foto tertulis “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG.”

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi dalam gambar:

    “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG”

    Narasi postingan:

    “Cukup pakai sorban kalau ama kdrun udah di bilang ulama besar imam besar ..hahhah padahal ulama nya cabul”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut merupakan hasil suntingan dari dua foto. Foto pertama yang digunakan ialah foto Bahar bin Smith. Foto Bahar tersebut telah digunakan disejumlah artikel milik Merdeka.com, salah satunya ialah artikel berjudul “Berkas Kasus Lengkap, Bahar bin Smith Segera Disidang” yang tayang pada 4 Februari 2019.

    Dan, foto kedua ialah foto Rocky Gerung yang diambil oleh fotografer Kumparan.com bernama Fitra Andrianto. Foto Rocky Gerung itu digunakan Kumparan.com dalam artikel berjudul “Diskusi di Denpasar, Rocky Gerung Kritik Gizi Buruk hingga Ekonomi RI” yang tayang pada 10 Maret 2019.

    Kesimpulan

    Atas penjelasan tersebut, maka foto sumber merupakan foto suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4241) [SALAH] Status “Gerakan Si Kadrun Harus di Hentikan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Rachman Lobarhiezky mengunggah status pada tanggal 28/06/2020 yang berisi sebuah gambar berupa tangkapan layar berita mengenai PDIP yang tengah menyiapkan 16.250 personel Satgas Cakra Buana, ditambah dengan takarir dari pemilik akun untuk menunggu instruksi.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Gerakan si kadrun harus di hentikan.👊kami siap menunggu komando.🤟merdeka..!”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, berita tersebut benar adanya, diunggah oleh jpnn.com dengan judul yang sama namun pada waktu yang berbeda. Berita asli diunggah pada tanggal 18/04/2017 bukan pada 28/06/2020 seperti yang tertera pada status. Gambar pada status telah di manipulasi agar terlihat seperti berita baru.

    Berita asli berisi tentang kesiapan Satgas Nasional Cakra Buana DPP PDI Perjuangan dalam mengawal pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam. Dilansir dari jpnn.com foto tersebut merupakan kegiatan apel pagi Satgas Nasional Cakra Buana di lapangan parkir DPP PDI Perjuangan yang terletak di Jakarta.

    "Walaupun demikian, semua pasukan ini kalau dibutuhkan siap bergerak. Sebab Satgas Cakra Buana tak hanya jaga simbol partai tapi menjaga semua proses Pilkada DKI agar berjalan damai dan bermartabat. Sebab kami sadar bahwa reformasi yang diperjuangkan dulu sangat mahal dan kami menjalankan demokrasi Indonesia dengan kedamaian dan bermartabat sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat," imbuh Komarudin, komandan Satgas Nasional Cakra Buana.

    Kesimpulan

    Gambar pada status adalah berita lama pada tahun 2017 dan tidak ada kaitannya dengan kondisi saat ini. Penulisan tanggal berita disunting sehingga terlihat seperti berita pada tahun 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4240) [SALAH] “Ayo tarik uang rame2 ke ATM dan Bank”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/07/2020

    Berita

    Beredar Akun Rhee Nath (fb.com/shan.sheila.52206) yang mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Ayo rame2 ke ATM dan Bank… Buat 9 Naga menjadi 9 Cacing”

    Di video berdurasi 1 menit tersebut, terdapat narasi “UBAH NAGA JADI CACING”, “AYO SEGERA TARIK SEMUA UANG SIMPANAN DARI BANG ASING & ASENG & PEMERINTAH”, “SAMPAI KEDAULATAN RAKYAT MENANG MELAWAN KECURANGAN & KEZALIMAN”, “JANGAN BERIKAN UANG KITA HANYA UNTUK SEGELINTIR PEMODAL KAPITALIS YANG MERUSAK BANGSA DAN NEGARA …!!!”, “SUDAH SAATNYA BANGSA INDONESIA BANGKIT MELAWAN KOMUNIS & KAPITALIS …!!!”, “AYO RAMAI-RAMAI SEGERA KE ATM & BANK TARIK SEMUA UANG KITA”, “AMBIL UANG & BELIKAN LOGAM EMAS SIMPAN DITEMPAT YG PALING AMAN”, “SEBELUM SITUASI SULIT DAN NANTI UANG TIDAK BISA DIAMBIL”, “AYO SEGERA TARIK SEMUA UANG KITA DARI BANK !!!”, “AYO TARIK UANG”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya ajakan untuk menarik semua uang dari perbankan sebelum situasi sulit dan uang tidak bisa diambil adalah klaim yang menyesatkan.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya informasi hoax di sosial media yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan. OJK menyampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah informasi hoax dan tidak benar.

    Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16 persen atau di atas ketentuan, sementara hingga 17 Juni, rasio alat likuid atau non-core deposit dan alat likuid atau Dana Pihak Ketiga (DPK) terpantau pada level 123,2 persen dan 26,2 persen jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

    “OJK telah melaporkan informasi hoax ini kepada pihak Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk diusut dan ditindak sesuai ketentuan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo, Rabu (1/7).

    Sesuai Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), para penyebar hoax diancam hukuman penjara paling lama 6 (enam) tahun atau denda paling banyak Rp1 miliar.

    “Masyarakat diimbau untuk senantiasa memastikan informasi tentang keuangan yang diterima adalah informasi yang benar dan valid dengan menghubungi Kontak OJK di nomor 157 atau layanan Whatsapp resmi 081157157157,” tutupnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman. OJK telah melaporkan informasi hoax ini kepada pihak Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk diusut dan ditindak sesuai ketentuan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4238) [SALAH] Pemuda/Pemudi Mengatasnamakan Universitas/Perguruan Tinggi Meminta Foto KTP

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/07/2020

    Berita

    Beredar postingan Facebook yang menyebutkan adanya pemuda dan pemudi yang mengaku dari universitas datang meminta untuk menunjukkan KTP dengan alasan skripsi. Dalam narasi disebutkan bahwa orang-orang itu akan mengambil foto KTP yang ternyata digunakan untuk peminjaman online.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Di mohon waspada untuk seluruh Masyarakat sudah terjadi di wilayah :
    1. Bandung
    2. Bekasi
    3. Purwakarta
    4. Cirebon
    5. Majalengka
    6. Pandeglang
    7. Serang
    8. Lebak
    9. Cilegon
    10.Bogor
    11.karawang
    12.Depok
    13.Citayam
    Jika ada Pemuda/Pemudi yang mengatas namakan dari universitas/perguruan tinggi dan meminta anda untuk menunjukkan KTP dengan alasan sebagai bahan untuk skripsi dan orang tersebut akan memfoto KTP anda, jangan diijinkan. Karena foto KTP tersebut di gunakan untuk Peminjaman Online.
    Jika kita menunjukan KTP, maka mereka menfoto KTP kita.
    #silahkandishare
    * Berita dari Disduk Bandung dan Serang.
    *Waspada*”

    Mahasiswa palu pinjam e-KTP warga dengan alasan untuk membuat skripsi tetapi ternyata digunakan untuk keperluan pinjmann online

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa informasi itu merupakan modifikasi dari hoaks lama. Pada November 2019, isu serupa pernah beredar dan sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul [SALAH] Pesan Berantai Catut Disdukcapil Bandung.

    Perbedaan antara narasi sekarang dengan yang dulu pada jumlah kota yang diklaim telah terjadi kasus penggunaan KTP dengan alasan skripsi. Adapun, kala itu Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan bahwa pesan tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. “Hoaks ini,” tuturnya melalui pesan singkat, Senin (25/11/2019).

    Selain itu, kala itu pihak Disdukcapil Bandung sudah memberikan bantahan melalui akun Twitter resminya @DisdukcapilBdg. “Sehubungan dg informasi yg tertera dalam broadcast di WA di atas, kami sampaikan bhw Disdukcapil Kota Bandung TIDAK PERNAH MENGELUARKAN STATEMENT TERSEBUT. Namun demikian masyarakat dihimbau tetap waspada dlm pemanfaatan KTP-el utk berbagai aktivitas & pelayanan lainnya. Tks,” tulis akun tersebut pada 23 November 2019.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka postingan sumber merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK) dengan modifikasi pada narasinya, yakni penambahan jumlah kota. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan