(GFD-2020-4603) [SALAH] Video Animasi Penyebaran Virus Corona
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/08/2020
Berita
“ANIMASI PENYEBARAN VIRUS CORONA, SEMOGA KITA SEMUA DIJAUHKAN DARI PENYAKIT VIRUS CORONA INI YAA AMIIIN…”
Hasil Cek Fakta
Akun facebook bernama Test Psikologi mengunggah sebuah video yang diklaim merupakan animasi penyebaran virus corona atau covid-19.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa video animasi itu merupakan persebaran virus corona adalah salah. Faktanya video animasi tersebut merupakan ilustrasi penyebaran virus Ebola. Video itu sendiri di unggah oleh kanal youtube Global Health Media Project pada 26 juni 2015 silam dan sudah ditonton sebanyak 50 juta orang.
Kisah animasi itu menceritakan seorang gadis muda dimana kakeknya meninggal karena virus ebola. Film ini menampilkan kuman Ebola yang tidak terlihat untuk membantu orang melihat dan memahami bagaimana Ebola menyebar dan cara melindungi diri mereka sendiri. Pesan kritis dijalin melalui cerita sehingga orang-orang lebih memahami Ebola.
Film ini dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang lebih baik dan kesadaran yang sangat penting dalam memberantas penyakit ini di Afrika Barat, dan kapan pun dan di mana pun potensi wabah dapat mengancam masyarakat di masa depan.
Virus ebola sendiri merupakan penyakit parah yang sering kali berakibat fatal pada manusia dan primata lainnya. Virus ini ditularkan ke manusia dari hewan liar, seperti kelelawar buah, landak, dan primata non-manusia.
Kemudian, menyebar antar-manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ dari orang yang terinfeksi, dan benda-benada terinfeksi lain. Masa inkubasinya, yaitu interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah 2 hingga 21 hari.
Seseorang yang terinfeksi ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejala. Gejala ebola di antaranya demam, kelelahan, otot, sakit, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Kemudian berlanjut muntah, diare, ruam, gejala gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus perdarahan internal dan eksternal, misalnya keluar dari gusi, ada darah di tinja.
Belum ada pengobatan yang terbukti untuk ebola, tetapi pencegahan sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup. Vaksin ebola eksperimental yang dikenal sebagai rVSV-ZEBOV terbukti sangat protektif terhadap virus mematikan dalam percobaan besar di Guinea pada 2015.
Vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo. Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin virus ebola.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa video animasi itu merupakan persebaran virus corona adalah salah. Faktanya video animasi tersebut merupakan ilustrasi penyebaran virus Ebola. Video itu sendiri di unggah oleh kanal youtube Global Health Media Project pada 26 juni 2015 silam dan sudah ditonton sebanyak 50 juta orang.
Kisah animasi itu menceritakan seorang gadis muda dimana kakeknya meninggal karena virus ebola. Film ini menampilkan kuman Ebola yang tidak terlihat untuk membantu orang melihat dan memahami bagaimana Ebola menyebar dan cara melindungi diri mereka sendiri. Pesan kritis dijalin melalui cerita sehingga orang-orang lebih memahami Ebola.
Film ini dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang lebih baik dan kesadaran yang sangat penting dalam memberantas penyakit ini di Afrika Barat, dan kapan pun dan di mana pun potensi wabah dapat mengancam masyarakat di masa depan.
Virus ebola sendiri merupakan penyakit parah yang sering kali berakibat fatal pada manusia dan primata lainnya. Virus ini ditularkan ke manusia dari hewan liar, seperti kelelawar buah, landak, dan primata non-manusia.
Kemudian, menyebar antar-manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ dari orang yang terinfeksi, dan benda-benada terinfeksi lain. Masa inkubasinya, yaitu interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah 2 hingga 21 hari.
Seseorang yang terinfeksi ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejala. Gejala ebola di antaranya demam, kelelahan, otot, sakit, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Kemudian berlanjut muntah, diare, ruam, gejala gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus perdarahan internal dan eksternal, misalnya keluar dari gusi, ada darah di tinja.
Belum ada pengobatan yang terbukti untuk ebola, tetapi pencegahan sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup. Vaksin ebola eksperimental yang dikenal sebagai rVSV-ZEBOV terbukti sangat protektif terhadap virus mematikan dalam percobaan besar di Guinea pada 2015.
Vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo. Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin virus ebola.
Kesimpulan
Bukan animasi penyebaran virus corona. Video tersebut merupakan animasi penyebaran virus ebola yang telah diunggah sejak tahun 2015 lalu, jauh sebelum pancemi covid-19 mewabah di hampir seluruh dunia.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4326520/cek-fakta-ini-bukan-video-animasi-virus-corona
- https://kominfo.go.id/content/detail/28471/disinformasi-video-animasi-bahaya-virus-corona/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/03/102013665/kembali-merebak-di-kongo-berikut-beda-virus-ebola-dengan-corona
(GFD-2020-4602) [SALAH] Foto “Lagi Curhat Sihh, Tapi Gak Kedengaran Ngmong Apa”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/08/2020
Berita
Akun Facebook Vian Riadi mengunggah foto Presiden Joko Widodo di persawahan tengah berhadapan dengan orang-orangan sawah. Unggahan itu disertai narasi berikut: “Lagi Curhat Sihh.. 🤔🤔 Tapi Gak Kedengaran Ngmong Apa Cuma Cebong Yg Tau Dia Ngmong Apa,, Makanya Wktu Pemilu Jokowi Prbolehkan Orang Gila Nyoblos.. 🤭.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari liputan6.com, diketahui bahwa foto tersebut hasil suntingan dari dua foto. Foto pertama yang digunakan ialah foto saat Presiden Joko Widodo tengah berkunjung ke Sumedang, Jawa Barat pada 17 Maret 2016. Pada foto aslinya, tampak Presiden Jokowi berbincang dengan seorang petani.
Lalu, foto orang-orangan sawah berasal dari laman jtlw.com, dengan artikel berjudul 农业科技界的“滴滴打车” yang tayang pada 10 Januari 2018. Menurut laporan liputan6.com, dalam artikel tersebut terdapat foto orang-orangan sawah yangn dijadikan ilustrasi untuk mendukung tulisan yang membahas industri pertanian dalam artikel tersebut.
Lalu, foto orang-orangan sawah berasal dari laman jtlw.com, dengan artikel berjudul 农业科技界的“滴滴打车” yang tayang pada 10 Januari 2018. Menurut laporan liputan6.com, dalam artikel tersebut terdapat foto orang-orangan sawah yangn dijadikan ilustrasi untuk mendukung tulisan yang membahas industri pertanian dalam artikel tersebut.
Kesimpulan
Foto hasil suntingan dua foto, yakni foto saat Presiden Joko Widodo menemui petani di Sumedang dan foto orang-orangan sawah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan tersebut merupakan foto hasil suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1256882554644277/
- https://turnbackhoax.id/2020/08/11/salah-foto-lagi-curhat-sihh-tapi-gak-kedengaran-ngmong-apa/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4327908/cek-fakta-tidak-benar-dalam-foto-ini-jokowi-berbicara-dengan-orang-orangan-sawah
- https://www.beritasatu.com/nasional/355298/blusukan-ke-sawah-jokowi-temui-petani-sumedang
- http://www.jtlw.com/Index/show/catid/54/id/1422.html
(GFD-2020-4601) [SALAH] “Lampu bendera Lebanon dinyalakan di Piramida Mesir”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/08/2020
Berita
Akun Berita Dunia Islam (fb.com/PusatKajianDuniaIslam) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
“Lampu bendera Lebanon dinyalakan di Piramida Mesir untuk menunjukkan solidaritas pada musibah ledakan yang mengguncang ibu kota Beirut. Kementerian Pariwisata dan Antik Mesir membagikan foto-foto di Facebook yang menunjukkan piramida itu dan mengungkapkan belasungkawa pada Lebanon.
#duniaislam #iniwstudies #beritaduniaislam #beritaterkini”
Di gambar yang ia unggah, terdapat foto 2 piramida Mesir yang seolah dihiasi cahaya lampu bergambar bendera Lebanon dan narasi: “Lampu Solidaritas Ledakan Lebanon di Piramida Mesir”
“Lampu bendera Lebanon dinyalakan di Piramida Mesir untuk menunjukkan solidaritas pada musibah ledakan yang mengguncang ibu kota Beirut. Kementerian Pariwisata dan Antik Mesir membagikan foto-foto di Facebook yang menunjukkan piramida itu dan mengungkapkan belasungkawa pada Lebanon.
#duniaislam #iniwstudies #beritaduniaislam #beritaterkini”
Di gambar yang ia unggah, terdapat foto 2 piramida Mesir yang seolah dihiasi cahaya lampu bergambar bendera Lebanon dan narasi: “Lampu Solidaritas Ledakan Lebanon di Piramida Mesir”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim adanya foto piramida di Giza, Mesir, yang dihiasi cahaya lampu bergambar bendera Lebanon dan diklaim hal itu sebagai bentuk solidaritas terhadap korban ledakan di Beirut adalah klaim yang salah.
Faktanya, foto itu adalah foto editan atau suntingan. Gambar asli adalah gambar dua piramida yang sama dihiasi dengan cahaya lampu berwarna biru keunguan. Tulisan berbahasa Inggris “EXPERIENCE EGYPT SOON”, terlihat di piramida bagian depan. Kementerian Pariwisata Mesir juga telah membantah klaim tentang bendera Lebanon di piramida Giza itu.
Pencarian gambar terbalik dan pencarian kata kunci di Google menemukan foto yang mirip diunggah pada tanggal 19 April 2020 di akun Facebook resmi Kementerian Pariwisata Mesir.
Video AFP yang diambil tanggal 19 April 2020 ini memperlihatkan piramida dengan warna cahaya yang sama. Keterangan foto, diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, berbunyi: “Piramida megah dihiasi dengan cahaya biru dan disinari laser dengan pesan ‘Tetap di Rumah’ pada tubuh piramida Giza di luar ibukota Mesir, Kairo, pada saat Hari Warisan Dunia, saat negara itu berperang melawan penyebaran COVID-19.”
Kementerian Pariwisata Mesir juga telah membantah klaim tentang bendera Lebanon di piramida Giza itu. “Berita ini tidak benar,” seorang sumber di kementerian itu mengatakan kepada wartawan AFP biro Kairo lewat sambungan telepon.
Faktanya, foto itu adalah foto editan atau suntingan. Gambar asli adalah gambar dua piramida yang sama dihiasi dengan cahaya lampu berwarna biru keunguan. Tulisan berbahasa Inggris “EXPERIENCE EGYPT SOON”, terlihat di piramida bagian depan. Kementerian Pariwisata Mesir juga telah membantah klaim tentang bendera Lebanon di piramida Giza itu.
Pencarian gambar terbalik dan pencarian kata kunci di Google menemukan foto yang mirip diunggah pada tanggal 19 April 2020 di akun Facebook resmi Kementerian Pariwisata Mesir.
Video AFP yang diambil tanggal 19 April 2020 ini memperlihatkan piramida dengan warna cahaya yang sama. Keterangan foto, diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, berbunyi: “Piramida megah dihiasi dengan cahaya biru dan disinari laser dengan pesan ‘Tetap di Rumah’ pada tubuh piramida Giza di luar ibukota Mesir, Kairo, pada saat Hari Warisan Dunia, saat negara itu berperang melawan penyebaran COVID-19.”
Kementerian Pariwisata Mesir juga telah membantah klaim tentang bendera Lebanon di piramida Giza itu. “Berita ini tidak benar,” seorang sumber di kementerian itu mengatakan kepada wartawan AFP biro Kairo lewat sambungan telepon.
Kesimpulan
Foto editan / suntingan. Gambar asli adalah gambar dua piramida yang sama dihiasi dengan cahaya lampu berwarna biru keunguan. Tulisan berbahasa Inggris “EXPERIENCE EGYPT SOON”, terlihat di piramida bagian depan. Kementerian Pariwisata Mesir juga telah membantah klaim tentang bendera Lebanon di piramida Giza itu.
Rujukan
(GFD-2020-4600) [SALAH] Terkait Pembakaran Poster Habib Rizieq, Anggota FPI Klaim Kebal Bacok
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/08/2020
Berita
“Ketum FPI : Poster Habib Rizieq Dibakar, Seluruh Anggota FPI Kebal Bacok dan Kami Siap Perang” unggah tangkapan layar dari Selangkangan NEWS oleh akun Facebook Adib Widodo atau @adib.widodo.9, Kamis (30/7).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Adib Widodo atau @adib.widodo.9 mengunggah tangkapan layar dari Selangkangan NEWS dengan judul “Ketum FPI : Poster Habib Rizieq Dibakar, Seluruh Anggota FPI Kebal Bacok dan Kami Siap Perang”, Kamis (30/7).
Dalam unggah tersebut, akun Facebook Adib Widodo menambahkan narasi “Dengan satu Syarat :
Harus dari Belakang , Bacok sekuat tenagamu, dan juga tepat pada tengah Kepalanya.
Pasti akan Berbunyi #Tiiiinggg..
Ngono.
Tenan wi….
Bisa dicoba kok kalau tidak percaya… Swerr.. ✌✌,” tulisnya.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Adib Widodo adalah salah atau keliru.
Faktanya, judul artikel yang ditayangkan pada Selasa, 28 Juli lalu adalah “Poster Habib Rizieq Dibakar, Ketum FPI: Kita Siap Perang” yang ditayangkan oleh Sorot News atau sorot.net, bukan Selangkangan NEWS. Artikel yang ditayangkan sorot.net ini diambil dari Suara Nasional atau suaranasional.com dengan judul “Poster Habib Rizieq Dibakar Gerombolan PKI, Ketum FPI: Kita Siap Perang”.
Di dalam artikel sorot.net dan suaranasional.com tersebut, tidak terdapat narasi atau klaim bahwa anggota Front Pembela Islam (FPI) kebal bacok.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Adib Widodo berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang dimanipulasi dengan definisi ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu.
Dalam unggah tersebut, akun Facebook Adib Widodo menambahkan narasi “Dengan satu Syarat :
Harus dari Belakang , Bacok sekuat tenagamu, dan juga tepat pada tengah Kepalanya.
Pasti akan Berbunyi #Tiiiinggg..
Ngono.
Tenan wi….
Bisa dicoba kok kalau tidak percaya… Swerr.. ✌✌,” tulisnya.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Adib Widodo adalah salah atau keliru.
Faktanya, judul artikel yang ditayangkan pada Selasa, 28 Juli lalu adalah “Poster Habib Rizieq Dibakar, Ketum FPI: Kita Siap Perang” yang ditayangkan oleh Sorot News atau sorot.net, bukan Selangkangan NEWS. Artikel yang ditayangkan sorot.net ini diambil dari Suara Nasional atau suaranasional.com dengan judul “Poster Habib Rizieq Dibakar Gerombolan PKI, Ketum FPI: Kita Siap Perang”.
Di dalam artikel sorot.net dan suaranasional.com tersebut, tidak terdapat narasi atau klaim bahwa anggota Front Pembela Islam (FPI) kebal bacok.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Adib Widodo berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang dimanipulasi dengan definisi ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu.
Kesimpulan
Tangkapan layar dari Selangkangan NEWS berjudul “Ketum FPI : Poster Habib Rizieq Dibakar, Seluruh Anggota FPI Kebal Bacok dan Kami Siap Perang” adalah hasil suntingan atau editan. Faktanya, artikel asli yang ditayangkan sorot.net berjudul “Poster Habib Rizieq Dibakar, Ketum FPI: Kita Siap Perang” yang diambil dari suaranasional.com dengan judul “Poster Habib Rizieq Dibakar Gerombolan PKI, Ketum FPI: Kita Siap Perang”. Dalam dua artikel tersebut tidak ada klaim anggota FPI kebal bacok.
Rujukan
Halaman: 4959/5553