Akun Facebook Top Stories mengunggah foto danau berbentuk hati dengan klaim bahwa danau tersebut berada di Zimbabwe pada 18 Juni 2021.
Narasi:
“Look at “God’s Hand” .
This pond named “God’s Hand” is found in Buchwa, Mberengwa District, Midlands province.Zimbabwe.
(GFD-2022-9025) [SALAH] Gambar Danau Berbentuk Hati di Zimbabwe
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/01/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim lokasi tersebut salah. Bukan di Zimbabwe melainkan terletak di Rusia. Lebih tepatnya danau ini terletak di dekat kota Balaklava di Semenanjung Krimea, Rusia. Danau ini merupakan kawasan tambang Kadykovsky tua, dengan warna air kearah biru cerah dan dijadikan objek wisata yang banyak dipromosikan di jejaring sosial seperti Instagram.
Dengan demikian foto danau berbentuk hati berlokasi di Zimbabwe adalah salah, dan masuk dalam kategori konteks yang salah.
Dengan demikian foto danau berbentuk hati berlokasi di Zimbabwe adalah salah, dan masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN sunan ampel Surabaya).
BUKAN DI ZIMBABWE. Faktanya danau ini terletak di dekat kota Balaklava di Semenanjung Krimea, Rusia.
BUKAN DI ZIMBABWE. Faktanya danau ini terletak di dekat kota Balaklava di Semenanjung Krimea, Rusia.
Rujukan
(GFD-2022-9024) [SALAH] Foto Asteroid Melintasi Bumi pada bulan Desember 2021
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/01/2022
Berita
Akun Facebook TeeJay LD membagikan sebuah foto dengan klaim sebuah asteroid yang jatuh ke bumi beberapa hari lalu (bulan Desember 2021), terlihat di langit India. Akun tersebut memposting pada tanggal 12 Desember 2021 dan mendapatkan 268 suka, 154 komentar dan 2.3 ribu kali dibagikan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi yang tertulis dengan foto yang diunggah adalah keliru. Faktanya, foto tersebut merupakan foto meteor yang terjadi di tahun 2016 dan dijepret oleh fotografer Prasenjeet Yadav di pegunungan Ghats Barat India.
Mengenai asteroid yang melintasi bumi di tahun 2021 memang benar adanya. Ada beberapa asteroid yang mendekati bumi salah satunya asteroid 2003 SD220 yang terbang melewati bumi pada 17 Desember 2021. Maka konten tersebut masuk ke dalam kategori false context/konteks yang salah.
Mengenai asteroid yang melintasi bumi di tahun 2021 memang benar adanya. Ada beberapa asteroid yang mendekati bumi salah satunya asteroid 2003 SD220 yang terbang melewati bumi pada 17 Desember 2021. Maka konten tersebut masuk ke dalam kategori false context/konteks yang salah.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).
Narasi keliru. Faktanya, foto yang beredar adalah foto meteor yang difoto di tahun 2016 oleh fotografer Prasenjeet Yadav yang dibagikan di akun Instagram resminya (@prasen.yadav).
Narasi keliru. Faktanya, foto yang beredar adalah foto meteor yang difoto di tahun 2016 oleh fotografer Prasenjeet Yadav yang dibagikan di akun Instagram resminya (@prasen.yadav).
Rujukan
- https://www.nationalgeographic.com/photography/article/skyislands-and-western-ghats
- https://www.instagram.com/p/BuG5SuvAEdT/?utm_medium=copy_link
- https://www.kompas.tv/article/232028/asteroid-raksasa-berdiameter-tinggi-burj-khalifa-sedang-menuju-bumi-ini-kata-nasa
- https://www.usatoday.com/story/news/nation/2021/11/29/asteroid-december-january-near-earth/8796599002/
(GFD-2022-9023) [SALAH] Islam Meniru Kebudayaan Lain Dalam Simbol Bulan Bintang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/01/2022
Berita
Akun Facebook Abdul memposting sebuah video di Grup Murtadin yang mengklaim bahwa bulan bintang sebagai simbol Agama islam telah meniru dari kebudayaan Yunani dan Persia.
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Republika.co.id, disebutkan dalam agama Islam tidak pernah mempunyai keterkaitan dengan simbol apapun. Simbol bulan dan bintang mulanya digunakan oleh Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M) sebagai simbol resmi kesultanan. Simbol ini awal tujuannya adalah politik dan tidak berhubungan dengan ajaran agama.
Sementara itu dilansir dari media berbahasa Inggris, indianexpress.com menuliskan bahwa Islam pada prinsipnya tidak menggunakan simbol-simbol agama, dan para sejarawan telah menunjukkan bahwa para mualaf Arab pertama tidak membawa lencana atau panji-panji pada penaklukan awal mereka.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim bahwa Islam meniru kebudayaan Yunani dan Persia dalam simbol bulan bintang tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
Sementara itu dilansir dari media berbahasa Inggris, indianexpress.com menuliskan bahwa Islam pada prinsipnya tidak menggunakan simbol-simbol agama, dan para sejarawan telah menunjukkan bahwa para mualaf Arab pertama tidak membawa lencana atau panji-panji pada penaklukan awal mereka.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim bahwa Islam meniru kebudayaan Yunani dan Persia dalam simbol bulan bintang tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo
Klaim tersebut terdapat kekeliruan. Faktanya, simbol bulan bintang bukan merupakan simbol Islam. Simbol bulan bintang merupakan simbol politik yang digunakan oleh beberapa penguasa Islam seperti Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M)
Klaim tersebut terdapat kekeliruan. Faktanya, simbol bulan bintang bukan merupakan simbol Islam. Simbol bulan bintang merupakan simbol politik yang digunakan oleh beberapa penguasa Islam seperti Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M)
Rujukan
(GFD-2022-9022) Keliru, Surat Terbuka Berisi Klaim Vaksinasi merupakan Program Genosida dan Menyebabkan Mandul
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 20/01/2022
Berita
Surat terbuka dari Muhammad Hisyam Asyiqin berisi seruan agar pemerintah, DPR RI dan petugas vaksinasi menghentikan program vaksinasi, diterima Tempo dari warganet melalui Telegram, Selasa 18 Januari 2022.
Dalam surat terbuka itu terdapat dua klaim utama tentang vaksinasi. Pertama vaksinasi diklaim merupakan program pembunuhan massal secara teratur dan terencana.
“Vaksinasi menurut informasi dari koran sovereign independent tahun 2011 merupakan program genosida (pembunuhan massal secara teratur dan terencana),” tulis dalam surat terbuka itu.
Klaim kedua, vaksinasi menyebabkan mandul bagi anak perempuan. “Menurut para ahli kesehatan dunia, vaksinasi sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak usia sekolah se-tingkat SD, SMP & SMA. Apalagi bagi anak perempuan bisa menyebabkan mandul.”
Tangkapan layar unggahan pesan berantai Surat Terbuka Berisi Klaim Vaksinasi merupakan Program Genosida dan Menyebabkan Mandul
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan dua klaim dalam surat terbuka tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Berikut penjelasan atas verifikasi klaim dalam surat tersebut itu:
Klaim 1: Vaksinasi menurut informasi dari koran Sovereign Independent tahun 2011 merupakan program genosida.
Fakta: Koran Sovereign Independent yang mungkin dirujuk dalam pesan terbuka itu, kemungkinan yang memuat berita berjudul Depopulation Through Force Vaccination: The Zero Carbon Solution Tempo mendapatkan foto koran tersebut pernah beredar di Facebook pada November 2020.
Headline berita itu disandingkan dengan foto dan kutipan pendiri Microsoft Inc, Bill Gates. Kutipan dalam bahasa Inggris itu, jika diterjemahkan artinya: “Dunia saat ini memiliki 6,8 miliar orang. Itu menuju ke sekitar sembilan miliar. Sekarang, jika kita melakukan pekerjaan yang benar-benar hebat pada vaksin baru, perawatan kesehatan, layanan kesehatan reproduksi, kita dapat menurunkannya, mungkin, 10 atau 15 persen.”
Konteks pernyataan Bill Gates tersebut adalah saat dia berbicara di TED pada tahun 2010 tentang pengurangan emisi karbon dunia menjadi nol. Dalam laman TED, pernyataan itu bisa ditemukan pada menit 4:21. Dari rekaman verbatim tersebut, tidak ada pernyataan Bill Gates bahwa populasi global harus dibunuh dengan menggunakan vaksin.
Konteks pernyataan Bill Gates itu berkaitan dengan jumlah penduduk semakin tinggi, banyak pula karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan. CO2 menjadi salah gas penyebab pemanasan global. Dikutip dari Reuters, Bill Gates selama ini mendukung pengendalian populasi dengan menargetkan akar kemiskinan. Kepada majalah Forbes tahun 2011, ia mengatakan ketika pertama kali terlibat dalam kesehatan masyarakat, dia berfokus pada alat kontrasepsi untuk mengendalikan kelahiran.
Tapi kemudian, penelitian menunjukkan bahwa ketika angka kematian turun, angka kelahiran juga turun. Dari data tersebut, Gates akhirnya mengalihkan fokus untuk mencegah kelahiran dengan menyelamatkan orang yang sudah hidup. Dia mengatakan kepada Forbes: "Kami bergerak cukup banyak ke dalam vaksin begitu kami memahaminya."
Klaim 2: vaksinasi menyebabkan anak perempuan menjadi mandul
Michelle Wise, pengajar senior Departemen Obstetri dan Ginekologi, University of Auckland, dikutip dari The Conversation, menjelaskan tidak ada bukti penelitian untuk mendukung klaim vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan. Sebaliknya, ilmu pengetahuan menunjukkan vaksin Covid tidak berpengaruh pada kesuburan, tidak memengaruhi keguguran, dan aman serta efektif saat hamil.
Sejak peluncuran vaksin dimulai, enam miliar dosis vaksin COVID telah diberikan di seluruh dunia, termasuk Pfizer dan Moderna, vaksin yang direkomendasikan di Australia untuk usia di bawah 60 tahun, termasuk wanita hamil. Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang ditawarkan di Selandia Baru. Tidak ada epidemi infertilitas atau keguguran secara bersamaan dengan saat vaksin Covid diberikan.
Beberapa populasi wanita telah ditindaklanjuti setelah vaksinasi. Wanita yang telah menerima vaksinasi COVID tidak memiliki perbedaan dalam penanda kualitas folikel ovarium (telur) dibandingkan dengan wanita yang tidak divaksinasi.
Penelitian telah menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat implantasi embrio untuk wanita yang telah menerima vaksinasi terhadap COVID sebelum melakukan fertilisasi in vitro (IVF) dibandingkan dengan wanita yang tidak divaksinasi.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan surat terbuka yang berisi klaim bahwa vaksinasi Covid-19 adalah pembunuhan massal dan menyebabkan mandul adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
Halaman: 4957/6629