• (GFD-2020-4624) [SALAH] Video “RAHASIA ISTANA TERBONGKAR JOKOW1 TERTUNDUK”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Skema pholitik mengunggah video dengan disertai narasi “BERITA TERKINI !! RAHASIA ISTANA TERBONGKAR JOKOW1 TERTUNDUK..” Video tersebut sudah dibagikan sebanyak 544 kali dan mendapat reaksi sebanyak 1900 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim isi video tersebut tidak sama dengan klaim narasi. Sebab, isi video tersebut hanya membahas mengenai munculnya organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang mengumumkan kehadirannya pada 2 Agustus 2020.

    Adapun, isi video tersebut merupakan pembacaan beberapa artikel dari rmol.id yang tayang pada 3 Agustus 2020. Artikel rmol.id pertama yang dibacakan narator dalam video tersebut yakni artikel berjudul “Supaya Indonesia Tidak Oleng Dan Karam, Rektor Ini Apresiasi Terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.”

    Artikel kedua yakni artikel berjudul “Kenapa Datang Di Pra Deklarasi KAMI? Refly Harun: Hal-hal Yang Baik Harus Ikut.” Lalu, artikel berjudul “Pengamat: KAMI Hadir Karena Pengelolaan Bangsa Carut-marut Dan Oposisi Seakan Mandul.” Dan, artikel keempat ialah artikel berjudul “Din Syamsuddin Pastikan KAMI Bukan Gerakan Ingin Memakzulkan Rezim.”

    Kesimpulan

    Dari keempat artikel tersebut tidak ditemukan pembahasan mengenai rahasia pemerintah ataupun rahasia Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, konten video tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4623) [SALAH] Video “Penghijauan di Pakistan yang Salah jenis Pohonnya, Seharusnya Jangan Cemara, Kurma Lebih Tepat ”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Ha Sim Karna mengunggah video di grup Nusantara Shanti pada tanggal 12/8/2020 dengan narasi sebagai berikut:
    “Penghijauan di Pakistan yang salah jenis pohonnya, seharusnya jangan cemara, kurma lebih tepat ….”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video yang menunjukkan orang-orang tengah mencabut pohon-pohon dan mengibarkan bendera hitam serta meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah tersebut adalah insiden yang terjadi pada 9 Agustus 2020 di Khyber Pakhtunkwa, Pakistan.

    Dilansir dari BOOM sebuah situs cek fakta Pakistan yang melakukan penelusuran terkait dengan video serupa yang berjudul “Video Of Men Uprooting Saplings In Pakistan Viral With Islamophobic Claim” (diartikan: “Video Pria Mencabut Anak Pohon di Pakistan Viral dengan Klaim Islamofobia”), insiden tersebut dilakukan oleh penduduk setempat yang marah dan mencabut pohon muda sebagai tanda protes karena pohon tersebut ditanam di atas tanah sengketa dan tidak meminta izin pada warga setempat.

    Pada tanggal 9 Agustus 2020 bertepatan dengan “Hari Pasukan Harimau” Pemerintah Pakistan meluncurkan penggerakan perkebunan terbesar di Negara itu. Perdana Menteri Mahmood Khan meluncurkan program penanaman pohon terbesar pada hari Minggu untuk menanam 3,5 juta anak pohon di seluruh negeri dalam sehari.

    Video serupa juga pernah dibagikan oleh mantan Direktur Eksekutif Lingkungan PBB Erik Solheim di akun twitternya yang mengatakan bahwa insiden tersebut terkait dengan agama. Namun, kemudian Erik Solheim mengklarifikasi terkait dengan postingannya tersebut melalui akun twitternya, dia diberitahu bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dan tidak terkait dengan agama serta sudah dilakukan penanaman pohon kembali di area yang sama.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, klaim narasi video yang mengatakan bahwa penghijauan di Pakistan yang seharusnya kurma merupakan konten yang salah. Video tersebut merupakan insiden protes yang dilakukan penduduk Khyber Pakhtunkwa, Pakistan atas program penanaman pohon yang dilakukan pemerintah Pakistan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4622) [SALAH] Info Lowongan Kerja Puskesmas Marganada

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita

    Akun facebook bernama Silvi Herdianti mengunggah status pada tanggal 11/8/2020 di grup facebook ‘🇮🇩INFO LOWONGAN KERJA TEGAL (NEW)🇮🇩’ mengenai info lowongan pekerjaan di Puskesmas Marganada.

    Berikut kutipan narasinya:

    “INFO LOWONGAN KERJA
    PUSKESMAS MARGADANA
    Dibutuhkan Segera Dalam Posisi
    1. Tenaga Kesehatan
    ( D3 Keperawatan )
    2. Asisten Farmasi
    ( Perempuan ijazah SMK Sederajat )
    3. Staff Laboratorium Vaksin
    ( Perempuan SMK Sederajat )
    4. Tenaga Staff Kantor
    ( Perempuan SMK sederajat )
    * Perempuan (diutamakan)
    * Usia Maksimal 30 th
    * Jujur dan Niat Bekerja
    * Ijazah Menyesuaikan Posisi
    * Sehat Jasmani dan rohani
    Info Lengkap Bisa Hubungi
    Staff Admin
    085230172975
    Bu Indah
    Atau kirim CV ke UPTD PUSKESMAS MARGADANA
    Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.72, Sumurpanggang, Kec. Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah 52147
    *NB : Tanpa Di Pungut Biaya Masuk*”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, info lowongan pekerjaan tersebut tidak benar. Melalui akun media sosial instagram Polsek Situbondo (@polsek_situbondo_kota) mengatakan informasi tersebut tidak benar berdasarkan hasil penelusuran dan laporan pengaduan pihak Puskesmas Situbondo. Hal serupa juga katakan oleh akun twitter Polsek Mlandingan (@PMlandingan) yang mengatakan informasi tersebut adalah hoaks.

    Sebelumnya diketahui akun Silvi Herdianti membagikan informasi lowongan kerja tersebut bukan satu kali saja, melainkan sudah beberapa kali dibagikan pada grup facebook lowongan pekerjaan yang lain. Nama dari puskesmas pun di ubah sesuai dengan tempat status dibagikan seperti ‘Puskesmas Tanjungsari’ pada grup facebook ‘__"Lowongan Kerja di Pacitan"__’ atau ‘Puskesmas Mojopanggung’ di grup ‘LOKER BANYUWANGI’. Namun akun, posisi tempat kerja dan nomor telepon yang tertera sama.

    Lebih lanjut Polsek Situbondo mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati karena modus diduga penipuan dengan cara meminta sejumlah uang.

    Kesimpulan

    Info lowongan kerja tersebut adalah hoaks. Polsek Situbondo melalui akun media sosial Instagram dan Polsek Mlandingan di media sosial Twitter mengatakan info tersebut tidak benar berdasarkan penelusuran dan laporan aduan dari pihak Puskesmas Situbondo.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4621) [SALAH] “Berdasar Rekaman Video Infrared ternyata Ledakan di Libanon karena Dihantam Rudal Israel”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita

    Akun Yan Ismahara (fb.com/yan.ismahara.71) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “*Berdasar Rekaman Video Infrared ternyata Ledakan di Libanon karena Dihantam Rudal Israel*
    *Untuk menyamarkan maka lebih dulu diledakkan oleh para penyusup, lalu dihancurkan lagi pake rudal. Ingat, minimal ada dua ledakan besar.*
    (AK_N)
    ____________________
    Breaking News!
    *NAMPAK REKAMAN KAMERA INFRARED MENUNJUKKAN ADANYA SERANGAN RUDAL DARI LANGIT, DIDUGA PELAKU NYA ADALAH ISR43L* ( LAKNATULLAH ‘ALAIHIM AJMA’IN )
    WALLAHU A’LAM
    ALLAH BERFIRMAN :
    وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ..
    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang dan ridho kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka…(QS al-Baqarah [2]: 120 )
    *AYO BOIKOT SEMUA PRODUK YAHUDI, KITA MULAI DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG ADA DISEKITAR KITA*”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video yang menunjukkan bahwa ledakan di Beirut, Lebanon karena dihantam rudal Israel adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video itu adalah video editan atau suntingan. Video ini dilapisi dengan sejumlah grafik, termasuk gambar rudal. Lewat analisis bingkai demi bingkai, rudal tidak terlihat di semua bingkai, termasuk sebelum momen menghantam tanah. Video editan tersebut juga berkualitas lebih rendah ketimbang video aslinya.

    Video yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih panjang pernah diunggah oleh kanal YouTube Youssef Kawtharani pada 5 Agustus 2020. Video itu diberi judul “Beirut Lebanon huge Explosion”. Namun, dalam video berdurasi 17 detik ini, tidak terlihat benda yang diklaim sebagai rudal oleh akun Yan Ismahara.

    Youssef Kawtharani pun mengunggah video itu ke Instagram pada hari yang sama dan telah disaksikan lebih dari 19.200 kali.

    Kantor berita Reuters juga telah memverifikasi video itu dan menyatakannya sebagai hasil suntingan. Video itu adalah potongan dari rekaman milik Youssef Kawtharani, yang dalam profil Instagram menyebut dirinya sebagai sukarelawan di palang merah Lebanon. Video aslinya diambil di Rue Chafaka, setengah mil dari lokasi ledakan, yang dikonfirmasi oleh Google Street View.

    Sebelumnya, beredar juga video yang diklaim sebagai rekaman kamera infrared menunjukkan adanya hantaman rudal dari langit tepat sebelum ledakan di Beirut, Lebanon.

    Video itu juga adalah video editan atau suntingan. Video itu adalah gabungan dari dua video yang diambil dari peristiwa ledakan di Beirut, Lebanon, yang kemudian ditempeli gambar rudal dan diberi efek film negatif.

    Kesimpulan

    Video editan / suntingan. Video ini dilapisi dengan sejumlah grafik, termasuk gambar rudal. Lewat analisis bingkai demi bingkai, rudal tidak terlihat di semua bingkai, termasuk sebelum momen menghantam tanah.

    Rujukan