(GFD-2021-7000) [SALAH] Link Hadiah Perayaan Ulang Tahun ke 30 Kopi Janji Jiwa
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 27/05/2021
Berita
Beredar link hadiah lebih dari 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler dalam rangka perayaan ulang tahun Kopi Janji Jiwa ke 30 tahun. Pesan berantai tersebut beredar di Whatsapp.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran pada akun Instagram resmi milik Kopi Janji Jiwa yaitu @kopijanjijiwa ditemukan informasi bahwa hadiah 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler dalam rangka perayaan ulang tahun Kopi Janji Jiwa ke 30 tahun merupakan hoaks.
Pihak Kopi Janji Jiwa juga menginformasikan bahwa segala bentuk kegiatan (Event, Giveaway, Kuis, dll) hanya diselenggarakan di akun Instagram resmi @kopijanjijiwa serta untuk berhati-hati dalam segala jenis penipuan.
Dengan demikian link hadiah ulang tahun ke 30 Kopi Janji Jiwa berupa 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluer adalah hoaks hal tersebut diinformasikan Kopi Janji Jiwa melalui akun instagram resminya sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Pihak Kopi Janji Jiwa juga menginformasikan bahwa segala bentuk kegiatan (Event, Giveaway, Kuis, dll) hanya diselenggarakan di akun Instagram resmi @kopijanjijiwa serta untuk berhati-hati dalam segala jenis penipuan.
Dengan demikian link hadiah ulang tahun ke 30 Kopi Janji Jiwa berupa 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluer adalah hoaks hal tersebut diinformasikan Kopi Janji Jiwa melalui akun instagram resminya sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Link tersebut palsu. Faktanya, melalui akun Instagram resmi @kopijanjijiwa dalam salah satu postingannya menginformasikan hal tersebut adalah hoaks. Kopi Janji Jiwa juga menjelaskan segala bentuk kegiatan (Event, Giveaway, Kuis, dll) hanya diselenggarakan di akun Instagram resmi.
Link tersebut palsu. Faktanya, melalui akun Instagram resmi @kopijanjijiwa dalam salah satu postingannya menginformasikan hal tersebut adalah hoaks. Kopi Janji Jiwa juga menjelaskan segala bentuk kegiatan (Event, Giveaway, Kuis, dll) hanya diselenggarakan di akun Instagram resmi.
Rujukan
(GFD-2021-6999) [SALAH] UAS Jadi Tersangka!! Polri Amankan Uang Sumbangan Umat
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 27/05/2021
Berita
Beredar sebuah video berdurasi 10.03 menit yang diunggah di Youtube pada tanggal 18/05/2021 oleh akun Suara Inspirasi. Video tersebut memuat judul “Berita Terkini ~ UAS Jadi Tersangka!! Polri Amankan Uang Sumbangan Umat”.
Di halaman sampul video terdapat kutipan sebagai berikut “Akhirnya terungkap- Polri Temukan Bukti Baru, UAS Terjerat Pasal Berlapis
Di halaman sampul video terdapat kutipan sebagai berikut “Akhirnya terungkap- Polri Temukan Bukti Baru, UAS Terjerat Pasal Berlapis
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, klaim bahwa UAS menjadi tersangka kasus penggalangan dana adalah salah. Faktanya, hingga saat ini belum ada informasi resmi dan valid terkait klaim tersebut.
Dalam video tersebut juga tidak ada informasi atau narasi yang menyatakan UAS telah diamankan oleh Polri terkait tuduhan kasus penipuan uang sumbangan rakyat. Video hanya berisi sorotan beberapa tokoh terkait transparansi uang donasi yang telah terkumpul.
Selain itu, berdasarkan penelurusan melalui yandex, thumbnail video yang menunjukkan UAS menggunakan baju tahanan berwarna oranye bersama Polri adalah hasil suntingan.
Hasil penelurusan yandex menunjukkan gambar tersebut identik dengan artikel berjudul “Perkembangan Kasus Memiles, Siapa Lagi Artis yang Diperiksa” yang diunggah di situs kompas.tv pada 21 Januari 2020. Foto dalam artikel tersebut tidak terdapat sosok UAS yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan artikel tersebut juga tidak ada kaitannya dengan kabar UAS jadi tersangka.
Video serupa yang menyatakan UAS terjerat kasus penipuan telah banyak beredar di beberapa akun Youtube dan dibagikan melalui beberapa platform media sosial lainnya. Menanggapi hal tersebut beberapa media pemeriksa fakta telah membantah tuduhan tersebut karena tidak ada informasi dan pemberitaan resmi dan pihak Polri maupun stakeholder lain yang terlibat.
Dengan demikian, klaim UAS jadi tersangka kasus penipuan uang sumbangan umat adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Dalam video tersebut juga tidak ada informasi atau narasi yang menyatakan UAS telah diamankan oleh Polri terkait tuduhan kasus penipuan uang sumbangan rakyat. Video hanya berisi sorotan beberapa tokoh terkait transparansi uang donasi yang telah terkumpul.
Selain itu, berdasarkan penelurusan melalui yandex, thumbnail video yang menunjukkan UAS menggunakan baju tahanan berwarna oranye bersama Polri adalah hasil suntingan.
Hasil penelurusan yandex menunjukkan gambar tersebut identik dengan artikel berjudul “Perkembangan Kasus Memiles, Siapa Lagi Artis yang Diperiksa” yang diunggah di situs kompas.tv pada 21 Januari 2020. Foto dalam artikel tersebut tidak terdapat sosok UAS yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan artikel tersebut juga tidak ada kaitannya dengan kabar UAS jadi tersangka.
Video serupa yang menyatakan UAS terjerat kasus penipuan telah banyak beredar di beberapa akun Youtube dan dibagikan melalui beberapa platform media sosial lainnya. Menanggapi hal tersebut beberapa media pemeriksa fakta telah membantah tuduhan tersebut karena tidak ada informasi dan pemberitaan resmi dan pihak Polri maupun stakeholder lain yang terlibat.
Dengan demikian, klaim UAS jadi tersangka kasus penipuan uang sumbangan umat adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Informasi tersebut salah. Tidak ditemukan pemberitaan yang valid dan kredibel terkait penangkapan UAS sebagai tersangka kasus penipuan uang sumbangan umat. Video hanya berisi pernyataan terkait donasi yang dibuka UAS dan pandangan beberapa tokoh terhadap aksi penggalangan dana tersebut.
Informasi tersebut salah. Tidak ditemukan pemberitaan yang valid dan kredibel terkait penangkapan UAS sebagai tersangka kasus penipuan uang sumbangan umat. Video hanya berisi pernyataan terkait donasi yang dibuka UAS dan pandangan beberapa tokoh terhadap aksi penggalangan dana tersebut.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4563028/cek-fakta-tidak-benar-dalam-video-ini-ustaz-abdul-somad-jadi-tersangka
- https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/cek-fakta/pr-141931500/ustadz-abdul-somad-uas-jadi-tersangka-penipuan-sumbangan-dana-palestina-begini-faktanya?page=2
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/yNLPoZgN-cek-fakta-uas-dijemput-paksa-terbukti-menggelapkan-sumbangan-dana-palestina-ini-faktanya
- https://www.kompas.tv/comment/63428/perkembangan-kasus-memiles-siapa-lagi-artis-yang-diperiksa
(GFD-2021-6998) [SALAH] Setelah Divaksin, Tubuh Punya Daya Magnetis dan Dapat Dikoneksikan ke Bluetooth
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/05/2021
Berita
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rachy Rach, ia membagikan postingan video dengan disertai narasi yang menyatakan bahwa, nenek dan ayahnya memiliki daya magnet setelah disuntik vaksin COVID-19, AstraZeneca dan Pfizer. Tidak hanya itu, ia juga mengklaim ayah dan ibunya bisa tersambung ke bluetooth setelah disuntik vaksin.
Rachy menyertakan video untuk membuktikan klaimnya tersebut. Dalam videonya memperlihatkan sebuah benda logam yang berhasil menempel pada lengan bekas suntikan vaksin, ia juga menyertakan foto yang menunjukkan kode bluetooth yang ia percaya adalah kode dari orang tuanya.
Postingan Rachy beredar di tengah kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi COVID-19. Berdasarkan postingannya, ia berusaha menyebarkan konspirasi soal vaksin COVID-19 yang mengandung materi berbahaya seperti magnet. Secara tidak langsung, ia mendesak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi. Narasi yang mirip sudah banyak beredar sebelumnya, dengan taktik yang berbeda. Contohnya, dikatakan vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetik (Lihat artikel: https://turnbackhoax.id/2021/05/21/salah-vaksin-covid-19-mengandung-microchip-magnetik-2/)
Koin vaksin
Vaksin = ada magnetnya
Vaksin bluetooth
Bluetooth deteksi vaksin
Bluetooth hp
Bluetooth vaksin
Rachy menyertakan video untuk membuktikan klaimnya tersebut. Dalam videonya memperlihatkan sebuah benda logam yang berhasil menempel pada lengan bekas suntikan vaksin, ia juga menyertakan foto yang menunjukkan kode bluetooth yang ia percaya adalah kode dari orang tuanya.
Postingan Rachy beredar di tengah kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi COVID-19. Berdasarkan postingannya, ia berusaha menyebarkan konspirasi soal vaksin COVID-19 yang mengandung materi berbahaya seperti magnet. Secara tidak langsung, ia mendesak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi. Narasi yang mirip sudah banyak beredar sebelumnya, dengan taktik yang berbeda. Contohnya, dikatakan vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetik (Lihat artikel: https://turnbackhoax.id/2021/05/21/salah-vaksin-covid-19-mengandung-microchip-magnetik-2/)
Koin vaksin
Vaksin = ada magnetnya
Vaksin bluetooth
Bluetooth deteksi vaksin
Bluetooth hp
Bluetooth vaksin
Hasil Cek Fakta
Efek vaksinasi yang membuat badan memiliki daya magnetis telah dibantah oleh para ahli.
Dr. Thomas Hope, peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH. Sehingga tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet. Selain itu, otoritas kesehatan di AS dan Kanada menegaskan bahwa tidak ada jenis vaksin Covid-19 yang memiliki bahan berbasis logam.
Adapun sebab logam menempel pada lengan bekas suntikan vaksinasi, sebagaimana yang ditunjukkan pada video Rachy, dimungkinkan karena kelembapan permukaan kulit, sehingga benda tersebut mampu menempel.
Sedangkan klaim tubuh dapat tersambung ke bluetooth, juga tidak mungkin. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.
Adapun kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control). Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain. Semua perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, konsol game, bahkan mesin cuci ber-WiFi, memiliki pola kode seperti itu.
Melansir dari Fullfact.org, saat pihaknya melakukan penelusuran untuk mengetahui AC dan EC berasal, ditemukan bahwa kode “EC”, yang diklaim sebagai vaksin ibunya, sebenarnya adalah produk dari perusahaan Logitech, yang membuat aksesori nirkabel, dan kode “AC” adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan printer.
Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik Rachy Rach dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, dapat disimpulkan bahwa klaim Rachy Rach adalah hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Dr. Thomas Hope, peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH. Sehingga tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet. Selain itu, otoritas kesehatan di AS dan Kanada menegaskan bahwa tidak ada jenis vaksin Covid-19 yang memiliki bahan berbasis logam.
Adapun sebab logam menempel pada lengan bekas suntikan vaksinasi, sebagaimana yang ditunjukkan pada video Rachy, dimungkinkan karena kelembapan permukaan kulit, sehingga benda tersebut mampu menempel.
Sedangkan klaim tubuh dapat tersambung ke bluetooth, juga tidak mungkin. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.
Adapun kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control). Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain. Semua perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, konsol game, bahkan mesin cuci ber-WiFi, memiliki pola kode seperti itu.
Melansir dari Fullfact.org, saat pihaknya melakukan penelusuran untuk mengetahui AC dan EC berasal, ditemukan bahwa kode “EC”, yang diklaim sebagai vaksin ibunya, sebenarnya adalah produk dari perusahaan Logitech, yang membuat aksesori nirkabel, dan kode “AC” adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan printer.
Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik Rachy Rach dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, dapat disimpulkan bahwa klaim Rachy Rach adalah hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Tubuh yang sudah divaksin tidak mungkin dapat terkoneksi ke bluetooth dan sebagaimana yang sudah dibantah oleh para ahli kesehatan, bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung microchip, magnet, atau apapun sejenisnya.
Informasi Palsu. Tubuh yang sudah divaksin tidak mungkin dapat terkoneksi ke bluetooth dan sebagaimana yang sudah dibantah oleh para ahli kesehatan, bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung microchip, magnet, atau apapun sejenisnya.
Rujukan
(GFD-2021-6997) [SALAH] Cina Donasikan 230 Triliun Untuk Bantu Palestina
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/05/2021
Berita
Beredar sebuah unggahan dari media sosial Facebook yang berisi tangkapan layar sebuah artikel dengan judul “Cina Donasikan 213 Triliun Untuk Bantu Palestina”. Unggahan itu pun lantas mengundang komentar dari beberapa masyarakat, mengingat kabar perang Palestina-Israel tengah ramai menjadi perbincangan.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah ditelusuri, tangkapan layar artikel tersebut ternyata hasil editan. Diketahui ternyata judul pada gambar tersebut sudah diedit.
Melalui penelusuran dari Google, ditemukan sebuah artikel yang mirip dengan gambar tersebut. Namun judul artikel dari media gatra.com tersebut adalah “Cina Donasikan 210 Miliar Untuk Bantu Palestina”. Sementara di gambar yang diunggah ke Facebook, judul artikel menyatakan bahwa Cina beri bantuan senilai 230 Triliun.
Artikel ini pun diunggah pada Agustus tahun 2019 lalu. Menurut Kantor Berita Palestina, WAFA, Jumat (30/8), dana itu akan digunakan untuk mendirikan infrastruktur, pengembangan pemuda dan kewirausahaan, pengembangan perempuan, dan energi. Dana itu juga digunakan untuk menggarap proyek di jalur Gaza dan di Tepi Barat. Jadi unggahan artikel tersebut sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan bantuan perang yang terjadi baru-baru ini antara Palestina-Israel.
Dari hasil penelusuran dapat disimpulkan bahwa judul pada tangkapan layar artikel dalam unggahan adalah hasil editan yang termasuk dalam hoaks kategori manipulated content atau konten manipulasi. Unggahan ini pun sesungguhnya tidak berhubungan dengan bantuan perang antara Palestina-Israel sehingga diharapkan tidak menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara masyarakat.
Melalui penelusuran dari Google, ditemukan sebuah artikel yang mirip dengan gambar tersebut. Namun judul artikel dari media gatra.com tersebut adalah “Cina Donasikan 210 Miliar Untuk Bantu Palestina”. Sementara di gambar yang diunggah ke Facebook, judul artikel menyatakan bahwa Cina beri bantuan senilai 230 Triliun.
Artikel ini pun diunggah pada Agustus tahun 2019 lalu. Menurut Kantor Berita Palestina, WAFA, Jumat (30/8), dana itu akan digunakan untuk mendirikan infrastruktur, pengembangan pemuda dan kewirausahaan, pengembangan perempuan, dan energi. Dana itu juga digunakan untuk menggarap proyek di jalur Gaza dan di Tepi Barat. Jadi unggahan artikel tersebut sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan bantuan perang yang terjadi baru-baru ini antara Palestina-Israel.
Dari hasil penelusuran dapat disimpulkan bahwa judul pada tangkapan layar artikel dalam unggahan adalah hasil editan yang termasuk dalam hoaks kategori manipulated content atau konten manipulasi. Unggahan ini pun sesungguhnya tidak berhubungan dengan bantuan perang antara Palestina-Israel sehingga diharapkan tidak menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara masyarakat.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Judul suntingan. Faktanya pada artikel asli, Cina bukan memberikan bantuan senilai 230 triliun, melainkan senilai 210 miliar. Bantuan ini pun tidak ada hubungannya dengan bantuan perang antara Palestina-Israel saat ini.
Judul suntingan. Faktanya pada artikel asli, Cina bukan memberikan bantuan senilai 230 triliun, melainkan senilai 210 miliar. Bantuan ini pun tidak ada hubungannya dengan bantuan perang antara Palestina-Israel saat ini.
Rujukan
Halaman: 4953/6123