• (GFD-2021-7109) [SALAH] “TAK TERTOLONG..!!! SELAMAT JALAN FADLIZON. ADA KEJANGGALAN ATAS KEPERGIAN NYA HINGGA SEPERTI INI”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Channel Youtube bernama teropong istana membagikan sebuah video di channel Youtubenya mengenai kondisi Fadli Zon. Pada thumbnail video tersebut, dituliskan sebuah narasi yang mengindikasikan bahwa Fadli Zon tidak bisa diselamatkan atau dengan kata lain diasumsikan bahwa Fadli Zon telah meninggal dunia.

    Pada foto thumbnail video tersebutpun digunakan foto keadaan seperti di rumah sakit dengan adanya satu pasien yang terbaring di tempat tidur rumah sakit dan telah ditutupi kain selayaknya seseorang yang telah meninggal dunia.

    Namun setelah video tersebut diputar, hal yang disampaikan dalam video sangatlah berbeda dengan narasi yang tertera dalam thumbnail. Pada video tersebut, pemilik channel youtube teropong istana justru menjelaskan tentang kondisi Fadli Zon yang terindikasi positif terpapar Covid-19 meski telah melakukan vaksinasi untuk kedua kalinya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, tidaklah ditemukan fakta terkait Fadli Zon telah meninggal dunia. Namun fakta yang ada ialah benar bahwa Fadli Zon terpapar Covid-19 meski telah melakukan vaksin untuk kedua kalinya.

    Melansir dari solopos.com, dijelaskan bahwa Fadli Zon mengabarkan tentang kondisinya yang terpapar Covid-19 melalui akun Twitternya, serta ia juga menyatakan bahwa Covid-19 itu nyata sebab ia terpapar Covid-19 setelah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali pada bulan Maret lalu.

    Melansir dari kompas.com, wakil ketua umum partai Gerindra Habiburokhman juga menjelaskan bahwa kondisi Fadli Zon pada saat terindikasi positif Covid-19 dalam keadaan yang stabil, namun harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk memaksimalkan pemulihannya.

    Selain itu, melansir dari detik.com, Fadli Zon juga melalui akun Twitternya meminta doa untuk kesehatannya serta mengajak masyarakat untuk tetap waspada dalam menjaga kesehatan, menjaga jarak, dan menjaga imunitas tubuh.

    Bahkan pada tanggal 8 Juni 2021 lalu, melalui akun Twitternya, Fadli Zon menyatakan bahwa swab yang dilakukannya pada pagi hari hasilnya negatif Covid-19. Selain itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan serta tetap mengimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan dan tidak mengabaikan adanya Covid-19 itu sendiri.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait tidak tertolongnya Fadli Zon atau dengan kata lain Fadli Zon telah meninggal dunia yang dimuat dalam video yang diunggah oleh channel youtube teropong istana ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya dalam video yang berdurasi 5 menit 5 detik tersebut menjelaskan informasi yang berbeda dengan narasi yang tertera dalam thumbnail video.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7108) [SALAH] Video “Demi berangkat sekolah, anak-anak ini rela mempertaruhkan nyawa menyeberang sungai bergelantungan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Akun Facebook Movie (fb.com/102966975142378) pada 10 Juni 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan tiga siswa SD bergelantungan di keranjang saat menyeberangi sungai dengan narasi sebagai berikut:

    “Demi berangkat sekolah, anak-anak ini rela mempertaruhkan nyawa menyeberang sungai bergelantungan. Semoga Adik-adik kita sukses dunia akhirat. Aamiin”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai tiga siswa SD yang rela mempertaruhkan nyawa dengan bergelantungan di keranjang saat menyeberangi sungai demi berangkat sekolah merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, bukan berangkat sekolah. Di video itu, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit setelah pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Dilansir dari Kompas, peristiwa itu terjadi di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.

    Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri, Kodim 0313/KPR, Serma Kariawanto mengatakan, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit. Pemilik sawit sudah membuat jembatan di dekat lokasi tempat siswa SD itu bermain. Jembatan itu menjadi akses utama warga menyeberang.

    “Jembatan ada di sebelahnya. Jadi, keranjang yang diikat tali itu untuk menyeberangkan buah sawit hasil panen. Penyeberangan itu milik pribadi yang punya kebun sawit,” ujar kata Kariawanto melalui sambungan telepon, Kamis (10/6/2021).

    “Jadi tempat penyeberangan sawit itu sering digunakan anak-anak untuk bermain. Sungainya pun dangkal,” kata Kariawanto melanjutkan.

    Selain itu, Anggota Komisi V DPR RI Dapil Riau, H Syahrul Aidi Maazat saat mengunjungi lokasi video viral tersebut, menyatakan bahwa apa yang dilakukan anak – anak tersebut memang sangat membahayakan. Anak – anak tersebut tidak sedang dalam berangkat sekolah tetapi pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Kesimpulan

    BUKAN berangkat sekolah. Di video itu, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit setelah pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7107) [SALAH] MUI Mencantumkan Label Halal pada Asbak Rokok

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Akun Facebook Sireum Ateul memposting sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
    “Bingung ngga!?
    Bingung ngga!?
    Bingung laah cuy!Masa Ngga…
    Buat yang paham aja.”.

    Pada gambar asbak yang berlogo halal dan tangkapan layar situs berita mengenai fatwa haram rokok, terdapat narasi “MUI mengharamkan rokok tetapi di sisi lain kasih label hala ke asbak. Di sini kita dibikin bingung ?”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan label halal pada asbak rokok adalah salah. Melansir dari Liputan6.com, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) ASrorun Niam Sholeh, MUI tidak pernah memberikan fatwa halal untuk asbak tersebut. “Hoaks” kata Asrorun saat berbincang dengan Liputan6.com pada 23 September 2020.

    Sebagai tambahan, Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Halal atau Indonesia Halal Watch Ikhsan Abdullah memandang asbak tidak diperlukan sertifikasi halal.

    Informasi serupa pernah dibahas di Turn Back Hoax berjudul “[SALAH] kerjaan mafia ulama Indonesia ini ada² aja”, diunggah pada 2 Oktober 2020.

    Dengan demikian berdasarkan penjelasan di atas, maka termasuk konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya?)

    Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali. MUI tidak pernah memberikan label halal pada asbak rokok.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7106) [SALAH] Surat Pengangkatan Honorer Kemenpan RB

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Beredar surat berisi pengangkatan tenaga honorer bertuliskan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi beredar luas di media sosial. Disebutkan Kemenpan RB akan mengangkat tenaga honorer berusia 35 tahun ke atas menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes bagi yang memenuhi persyaratan, serta mencantumkan nomor telepon bernama Heru Purwaka dari Biro Perencanaan Kepegawaian BKN Pusat sebagai penghubung.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah ditelusuri, melansir dari menpan.go.id, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenpan RB, menegaskan surat yang beredar di masyarakat terkait pengangkatan tenaga honorer adalah tidak benar. “Bahkan dalam penulisan kepanjangan dari Menteri PANRB juga tidak tepat. Kami tegaskan surat tersebut palsu,” jelasnya di Jakarta, dilansir dari situs resmi menpan, Jumat (11/06).

    Ia menambahkan beberapa kasus serupa pernah beredar sebelumnya, juga mengatasnamakan Drs. Heru Purwaka dari Biro Perencanaan Kepegawaian BKN Pusat. “Mereka seringkali menggunakan nama Heru Purwaka, hanya nomor telepon yang selalu diubah,” tambahnya.

    Averrouce mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati terhadap informasi yang mengatasnamakan Kementerian PANRB. Informasi serupa pernah dibahas di Turn Back Hoax dengan judul “[SALAH] Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi PNS oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi”, pada 11 Novembr 2020.

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa surat pengangkatan tenaga honores dapat dikategorikan sebagai konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Informasi tersebut palsu. Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mohammad Averrouce menjelaskan bahwa Kementerian PANRB tidak mengeluarkan surat terkait pengangkatan tenaga honorer.

    Rujukan