Beredar di media sosial postingan berisi daftar obat dari Rumah Sakit (RS) yang bisa digunakan oleh pasien covid-19. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Tati Virgo. Dia mengunggahnya di Facebook pada 26 Juni 2021. Ia juga menambahkan narasi:
"Ini obat nya cari di apotek"
(GFD-2021-7162) [SALAH] Daftar Obat dari RS yang Bisa Digunakan Sendiri oleh Pasien Covid-19
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 29/06/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. Andi Khomeini Takdir Haruni., Sp.PD. Dia menyebut postingan yang beredar viral itu tidak benar.
"Satu-satunya obat yang bisa diperjualbelikan secara bebas adalah paracetamol selebihnya harus dipantau penggunaannya oleh dokter. Dexamethason misalnya tidak boleh digunakan untuk orang sehat atau pasien covid-19 gejala ringan, jika digunakan sembarangan bisa mengganggu imunitas kita," ujar dr. Koko, sapaan akrabnya saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com, Senin (28/6/2021).
"Lalu ada Favipiravir penggunaannya harus hati-hati sekali terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Namun yang perlu diingat setiap pasien punya karakteristik berbeda dan tidak sama satu sama lain," katanya menambahkan.
"Dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi tidak bisa pasien berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan."
Ia juga meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang banyak beredar belakangan ini.
"Saya meminta masyarakat tidak mendiagnosa sendiri atau mengobati sendiri jika ada gejala covid-19. Konsultasikan dengan dokter untuk diagonosa atau obat yang dibutuhkan."
Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi dr RA Adaninggar, SpPD. Dia menjelaskan isi pesan berantai tersebut tidak benar.
"Sesuai dengan pedoman tatalaksana covid-19, penanganan pasien disesuaikan dengan gejalanya, yakni ringan, sedang dan berat. Kita tidak boleh mengobati sendiri karena kondisi setiap orang berbeda, harus selalu konsultasi ke dokter," kata dr. Adaninggar saat dihubungi beberapa waktu lalu.
"Dexamethason, antivirus, antibiotik semuanya termasuk obat keras, tidak semua pasien bisa minum ada penilaian indikasi dan kontraindikasi dari dokter. Pasalnya kalau tidak maka bisa berpotensi ada bahaya efek samping obat, interaksi obat, dan reaksi obat yang bisa terjadi pada kondisi tertentu," ujarnya menambahkan.
Kementerian Kesehatan RI dalam akun Instagram @kemenkes_ri juga telah memposting terkait hal ini. Dalam postingan Minggu (27/6/2021) mereka menjelaskan:
"Bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri/karantina mandiri, selain memenuhi syarat klinis, juga harus memperhatikan syarat rumah dan proses terapi. Obat-obatan yang disebutkan tersebut, harus berdasarkan resep dokter. Jangan lakukan self medicating tanpa konsultasi dan pengawasan nakes maupun petugas Puskesmas."
"Satu-satunya obat yang bisa diperjualbelikan secara bebas adalah paracetamol selebihnya harus dipantau penggunaannya oleh dokter. Dexamethason misalnya tidak boleh digunakan untuk orang sehat atau pasien covid-19 gejala ringan, jika digunakan sembarangan bisa mengganggu imunitas kita," ujar dr. Koko, sapaan akrabnya saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com, Senin (28/6/2021).
"Lalu ada Favipiravir penggunaannya harus hati-hati sekali terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Namun yang perlu diingat setiap pasien punya karakteristik berbeda dan tidak sama satu sama lain," katanya menambahkan.
"Dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi tidak bisa pasien berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan."
Ia juga meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang banyak beredar belakangan ini.
"Saya meminta masyarakat tidak mendiagnosa sendiri atau mengobati sendiri jika ada gejala covid-19. Konsultasikan dengan dokter untuk diagonosa atau obat yang dibutuhkan."
Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi dr RA Adaninggar, SpPD. Dia menjelaskan isi pesan berantai tersebut tidak benar.
"Sesuai dengan pedoman tatalaksana covid-19, penanganan pasien disesuaikan dengan gejalanya, yakni ringan, sedang dan berat. Kita tidak boleh mengobati sendiri karena kondisi setiap orang berbeda, harus selalu konsultasi ke dokter," kata dr. Adaninggar saat dihubungi beberapa waktu lalu.
"Dexamethason, antivirus, antibiotik semuanya termasuk obat keras, tidak semua pasien bisa minum ada penilaian indikasi dan kontraindikasi dari dokter. Pasalnya kalau tidak maka bisa berpotensi ada bahaya efek samping obat, interaksi obat, dan reaksi obat yang bisa terjadi pada kondisi tertentu," ujarnya menambahkan.
Kementerian Kesehatan RI dalam akun Instagram @kemenkes_ri juga telah memposting terkait hal ini. Dalam postingan Minggu (27/6/2021) mereka menjelaskan:
"Bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri/karantina mandiri, selain memenuhi syarat klinis, juga harus memperhatikan syarat rumah dan proses terapi. Obat-obatan yang disebutkan tersebut, harus berdasarkan resep dokter. Jangan lakukan self medicating tanpa konsultasi dan pengawasan nakes maupun petugas Puskesmas."
Kesimpulan
Postingan berisi daftar obat dari RS yang bisa digunakan oleh pasien covid-19 adalah tidak benar. Faktanya obat yang disebutkan dalam postingan tidak boleh sembarangan dikonsumsi dan harus dalam pengawasan dokter.
Rujukan
(GFD-2021-7161) [SALAH] Akun KPEI di Platform Telegram Menawarkan Investasi
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 29/06/2021
Berita
đź”± UPDATE PLAN TERBARU đź”±
. KPEI KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA 24 JUNI 2021 .
SILAKAN PILIH PLAN YANGSUDAH KAMI SEDIAKAN…!!!!!!!
1 đź’¸PLAN BASIC
đź’¸NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 1.000.000 : 400.000 PERHARI
👉 2.000.000 : 800.000 PERHARI
👉 4.000.000 : 1.600.000 PERHARI
👉 6.000.000 : 2.400.000 PERHARI
👉 8.000.000 : 3.200.000 PERHARIP
ROFIT 40% KONTRAK 3 JAM
2 đź’¸PLAN SILVERđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 10.000.000 : 4.500.000 PERHARI
👉 12.000.000 : 5.400.000 PERHARI
👉 14.000.000 : 6.300.000 PERHARI
👉 16.000.000 : 7.200.000 PERHARI
👉 18.000.000 : 8.100.000 PERHARI
PROFIT 45% KONTRAK 6 JAM
3 đź’¸PLAN GOLDđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 20.000.000 : 10.000.000 PERHARI
👉 22.000.000 : 11.000.000 PERHARI
👉 24.000.000 : 12.000.000 PERHARI
👉 26.000.000 : 13.000.000 PERHARI
👉 28.000.000 : 14.000.000 PERHARI
PROFIT 50% KONTRAK 12 JAM
4 đź’¸PLAN PLATINUMđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 30.000.000 : 16.500.000 PERHARI
👉 35.000.000 : 19.250.000 PERHARI
👉 45.000.000 : 24.750.000 PERHARI
👉 50.000.000 : 27.500.000 PERHARI
PROFIT 55% KONTRAK 2 HARI
5 đź’¸PLAN VIPđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉60.000.000 : 36.000.000 PERHARI
👉80.000.000 : 48.000.000 PERHARI
👉100.000.000 : 60.000.000 PERHARI
PROFIT 60% KONTRAK 4 HARI
. KPEI KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA 24 JUNI 2021 .
SILAKAN PILIH PLAN YANGSUDAH KAMI SEDIAKAN…!!!!!!!
1 đź’¸PLAN BASIC
đź’¸NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 1.000.000 : 400.000 PERHARI
👉 2.000.000 : 800.000 PERHARI
👉 4.000.000 : 1.600.000 PERHARI
👉 6.000.000 : 2.400.000 PERHARI
👉 8.000.000 : 3.200.000 PERHARIP
ROFIT 40% KONTRAK 3 JAM
2 đź’¸PLAN SILVERđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 10.000.000 : 4.500.000 PERHARI
👉 12.000.000 : 5.400.000 PERHARI
👉 14.000.000 : 6.300.000 PERHARI
👉 16.000.000 : 7.200.000 PERHARI
👉 18.000.000 : 8.100.000 PERHARI
PROFIT 45% KONTRAK 6 JAM
3 đź’¸PLAN GOLDđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 20.000.000 : 10.000.000 PERHARI
👉 22.000.000 : 11.000.000 PERHARI
👉 24.000.000 : 12.000.000 PERHARI
👉 26.000.000 : 13.000.000 PERHARI
👉 28.000.000 : 14.000.000 PERHARI
PROFIT 50% KONTRAK 12 JAM
4 đź’¸PLAN PLATINUMđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉 30.000.000 : 16.500.000 PERHARI
👉 35.000.000 : 19.250.000 PERHARI
👉 45.000.000 : 24.750.000 PERHARI
👉 50.000.000 : 27.500.000 PERHARI
PROFIT 55% KONTRAK 2 HARI
5 đź’¸PLAN VIPđź’¸
NOMINAL DAN KEUNTUNGAN
👉60.000.000 : 36.000.000 PERHARI
👉80.000.000 : 48.000.000 PERHARI
👉100.000.000 : 60.000.000 PERHARI
PROFIT 60% KONTRAK 4 HARI
Hasil Cek Fakta
Terdapat akun mengatasnamakan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) di platform Telegram. Akun tersebut menawarkan investasi kepada masyarakat dengan profit hingga 60% sesuai dengan jenis program investasi. Adapun programnya antara lain plan basic, plan gold, plan platinum, plan silver, dan plan VIP.
Sekretaris perusahaan KPEI, Reynant Hadi mengatakan bahwa ia mendapat laporan adanya modus penipuan berkedok investasi mengatasnamakan KPEI di kanal grup Telegram. Reynant menekankan bahwa akun tersebut bukan resmi milik KPEI.
Lebih lanjut, Reynant menambahkan, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tidak memiliki akun di Telegram, WhatsApp, Line, ataupun akun media sosial selainnya yang diperuntukkan untuk menawarkan segala jenis investasi.
Masyarakat diminta untuk waspada terhadap segala modus penipuan berkedok investasi. PT KPEI tidak akan bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan terkait hal tersebut.
Selanjutnya KPEI juga telah mempertimbangkan langkah hukum atas penyalahgunaan nama KPEI untuk hal-hal yang merugikan masyarakat.
Agar masyarakat terhindar dari penipuan investasi yang mengatasnamakan KPEI, masyarakat diminta untuk menghubungi perusahaan melalui alamat surel surel (reynant@kpei.co.id), jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun telegram KPEI menawarkan investasi adalah AKUN PALSU, sehingga termasuk HOAX dengan kategori Konten Tiruan.
Sekretaris perusahaan KPEI, Reynant Hadi mengatakan bahwa ia mendapat laporan adanya modus penipuan berkedok investasi mengatasnamakan KPEI di kanal grup Telegram. Reynant menekankan bahwa akun tersebut bukan resmi milik KPEI.
Lebih lanjut, Reynant menambahkan, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tidak memiliki akun di Telegram, WhatsApp, Line, ataupun akun media sosial selainnya yang diperuntukkan untuk menawarkan segala jenis investasi.
Masyarakat diminta untuk waspada terhadap segala modus penipuan berkedok investasi. PT KPEI tidak akan bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan terkait hal tersebut.
Selanjutnya KPEI juga telah mempertimbangkan langkah hukum atas penyalahgunaan nama KPEI untuk hal-hal yang merugikan masyarakat.
Agar masyarakat terhindar dari penipuan investasi yang mengatasnamakan KPEI, masyarakat diminta untuk menghubungi perusahaan melalui alamat surel surel (reynant@kpei.co.id), jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun telegram KPEI menawarkan investasi adalah AKUN PALSU, sehingga termasuk HOAX dengan kategori Konten Tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Akun Palsu. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tidak memiliki akun di Telegram, WhatsApp, Line, ataupun akun media sosial lainnya dan tidak pernah menawarkan segala jenis investasi kepada masyarakat melalui media sosial.
Akun Palsu. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tidak memiliki akun di Telegram, WhatsApp, Line, ataupun akun media sosial lainnya dan tidak pernah menawarkan segala jenis investasi kepada masyarakat melalui media sosial.
Rujukan
(GFD-2021-7160) [SALAH] “ke masjid tidak perlu memakai masker dan menjaga jarak”
Sumber: youtube.comTanggal publish: 29/06/2021
Berita
Beredar video Youtube berjudul “Live Kajian Online Laznas Dewan Dakwah Sumsel & HNI Prabumulih*_Ramadhan Produktif dimasa Pandemi” yang diunggah di kanal Youtube
Gen HNI ACHievers pada 3 April 2021. Di video tersebut terdapat pernyataan yang disampaikan oleh Prof,Dr, dr. H Yuwono M, Biomed sebagai berikut:
“…… Pencegahan, pencegahannya jadi kitakan suka mengenal 3M , maka tadi saya bawa masker. 3M pakai masker, mencuci tangan, kemudian apa, menjaga jarak, kemudian menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Jadi itu 5M kira kira. Saya perlu terangkan ya M yang pertama memakai masker dan masker ini dipakai di 3 tempat cuman, prinsipnya 3 tempat. satu di Rumah Sakit, ini studio bukan rumah sakit, yang kedua, dipakai di kerumunan sekaligus M yang keempat tadi. Kerumunan adalah kumpulan orang yang ga jelas ini kita bertiga jelas ga nih (InsyaaAllah Jelas) jelas ya. jelas, maksudnya, jelas orangnya jelas tujuannya contoh kerumunan yang paling mudah ya teman teman sekalian achievers bahwa yang paling mencolok dari yang namanya kerumunan adalah pasar. Di pasar itu ga jelas, pedagang betul ada, pedagang pura-pura ada, pembeli betul ada, pembeli pura-pura ada, copetnya ada, orang yang ga ada tujuannya juga datang kesini juga ada, yang sakit juga ada karena yang sakit terpaksa berdagang misalnya karena dia ga punya penghasilan selain itu. Nah tapi kalau orang yang jelas tujuannya pasti nggak mungkin. ke masjid jelas tujuannya, ke pertemuan jelas tujuannya. Jadi itu saya luruskan ya ini dipakai di kerumunan, dipakai di Rumah Sakit, atau berdekatan dengan orang sakit. Sekaligus saya sampaikan tentang menjaga jarak, jaga jarak itu menjaga jarak dengan orang sakit bukan dari orang sehat. Jadi kalau ke masjid itu sekarang masih jauh jauh itu tolong ini rekaman ini disebar kemana-mana…..”
Pakai masker sakit
Gen HNI ACHievers pada 3 April 2021. Di video tersebut terdapat pernyataan yang disampaikan oleh Prof,Dr, dr. H Yuwono M, Biomed sebagai berikut:
“…… Pencegahan, pencegahannya jadi kitakan suka mengenal 3M , maka tadi saya bawa masker. 3M pakai masker, mencuci tangan, kemudian apa, menjaga jarak, kemudian menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Jadi itu 5M kira kira. Saya perlu terangkan ya M yang pertama memakai masker dan masker ini dipakai di 3 tempat cuman, prinsipnya 3 tempat. satu di Rumah Sakit, ini studio bukan rumah sakit, yang kedua, dipakai di kerumunan sekaligus M yang keempat tadi. Kerumunan adalah kumpulan orang yang ga jelas ini kita bertiga jelas ga nih (InsyaaAllah Jelas) jelas ya. jelas, maksudnya, jelas orangnya jelas tujuannya contoh kerumunan yang paling mudah ya teman teman sekalian achievers bahwa yang paling mencolok dari yang namanya kerumunan adalah pasar. Di pasar itu ga jelas, pedagang betul ada, pedagang pura-pura ada, pembeli betul ada, pembeli pura-pura ada, copetnya ada, orang yang ga ada tujuannya juga datang kesini juga ada, yang sakit juga ada karena yang sakit terpaksa berdagang misalnya karena dia ga punya penghasilan selain itu. Nah tapi kalau orang yang jelas tujuannya pasti nggak mungkin. ke masjid jelas tujuannya, ke pertemuan jelas tujuannya. Jadi itu saya luruskan ya ini dipakai di kerumunan, dipakai di Rumah Sakit, atau berdekatan dengan orang sakit. Sekaligus saya sampaikan tentang menjaga jarak, jaga jarak itu menjaga jarak dengan orang sakit bukan dari orang sehat. Jadi kalau ke masjid itu sekarang masih jauh jauh itu tolong ini rekaman ini disebar kemana-mana…..”
Pakai masker sakit
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ke masjid tidak perlu memakai masker dan menjaga jarak merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menegaskan bahwa penggunaan masker di Masjid justru harusnya menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Beberapa klaim yang disampaikan ternyata salah dan telah dibantah oleh Ahmad Rusdan, Ph.D di kanal youtube miliknya, Pak Ahmad pada 25 Juni 2021.
Pada video yang berjudul “Kata Profesor Boleh Lepas Masker di Masjid??” Pak Ahmad menjelaskan bahwa apa yang disampaikan profesor dalam video Gen HNI ACHievers yang diketahui namanya adalah Prof Yuwono itu tidak benar benar salah. Namun dalam beberapa hal Pak Ahmad menjelaskan itu menyesatkan.
Konsep orang jelas dan tidak jelas yang disampaikan Prof Yuwono masih sangat abstrak untuk dijabarkan. Kemudian hal itu dibantah oleh Pak Ahmad, bahwa dari sains dan banyak jurnal mengatakan jika covid ini juga bisa menginfeksi orang tanpa gejala. Hal itu bisa dibuktikan melalui Tes agar dapat diketahui seseorang membawa partikel virus atau tidak.
Selengkapnya Pak Ahmad juga menjelaskan tentang virus Covid 19 yang menginfeksi tidak hanya bagian rongga bawah pernapasan seperti virus virus terdahulu (Sars dan Flu Burung), namun Covid 19 bisa memiliki ikatan di dua rongga, rongga bagian atas pernapasan dan rongga bagian bawah pernapasan. Virus ini tidak akan menampakkan gejala jika masih berada di rongga atas, dan dalam jumlah banyak dapat ditularkan saat seseorang berbicara.
“… Kalau dia tidak sakit, maka kita juga harus waspada karena siapa tau dia membawa virus. Itu sebabnya di masjid pun kita juga masih harus jaga jarak” jelas Pak Ahmad.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pengurus masjid tak melarang jemaah untuk menggunakan masker saat beribadah.
Hal ini disampaikan Anwar Abbas menanggapi pengurus salah satu masjid di Bekasi yang sempat melarang jemaahnya menggunakan masker.
Abbas menegaskan, penggunaan masker di Masjid justru harusnya menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ia menegaskan, dalam menghadapi pandemi ini, umat Muslim tak boleh hanya menggunakan ilmu agama semata, namun juga ilmu pengetahuan.
“Kalau kita tidak tahu dengan baik tentang apa yang harus kita lakukan maka kita harus bertanya kepada yang ahli. Dan para ahli telah menyuruh kita untuk menjaga dan melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan di antaranya memakai masker dan menjaga jarak,” kata Abbas dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).
Faktanya, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menegaskan bahwa penggunaan masker di Masjid justru harusnya menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Beberapa klaim yang disampaikan ternyata salah dan telah dibantah oleh Ahmad Rusdan, Ph.D di kanal youtube miliknya, Pak Ahmad pada 25 Juni 2021.
Pada video yang berjudul “Kata Profesor Boleh Lepas Masker di Masjid??” Pak Ahmad menjelaskan bahwa apa yang disampaikan profesor dalam video Gen HNI ACHievers yang diketahui namanya adalah Prof Yuwono itu tidak benar benar salah. Namun dalam beberapa hal Pak Ahmad menjelaskan itu menyesatkan.
Konsep orang jelas dan tidak jelas yang disampaikan Prof Yuwono masih sangat abstrak untuk dijabarkan. Kemudian hal itu dibantah oleh Pak Ahmad, bahwa dari sains dan banyak jurnal mengatakan jika covid ini juga bisa menginfeksi orang tanpa gejala. Hal itu bisa dibuktikan melalui Tes agar dapat diketahui seseorang membawa partikel virus atau tidak.
Selengkapnya Pak Ahmad juga menjelaskan tentang virus Covid 19 yang menginfeksi tidak hanya bagian rongga bawah pernapasan seperti virus virus terdahulu (Sars dan Flu Burung), namun Covid 19 bisa memiliki ikatan di dua rongga, rongga bagian atas pernapasan dan rongga bagian bawah pernapasan. Virus ini tidak akan menampakkan gejala jika masih berada di rongga atas, dan dalam jumlah banyak dapat ditularkan saat seseorang berbicara.
“… Kalau dia tidak sakit, maka kita juga harus waspada karena siapa tau dia membawa virus. Itu sebabnya di masjid pun kita juga masih harus jaga jarak” jelas Pak Ahmad.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pengurus masjid tak melarang jemaah untuk menggunakan masker saat beribadah.
Hal ini disampaikan Anwar Abbas menanggapi pengurus salah satu masjid di Bekasi yang sempat melarang jemaahnya menggunakan masker.
Abbas menegaskan, penggunaan masker di Masjid justru harusnya menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ia menegaskan, dalam menghadapi pandemi ini, umat Muslim tak boleh hanya menggunakan ilmu agama semata, namun juga ilmu pengetahuan.
“Kalau kita tidak tahu dengan baik tentang apa yang harus kita lakukan maka kita harus bertanya kepada yang ahli. Dan para ahli telah menyuruh kita untuk menjaga dan melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan di antaranya memakai masker dan menjaga jarak,” kata Abbas dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).
Kesimpulan
Klaim tersebut termasuk konten yang menyesatkan karena Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menegaskan bahwa penggunaan masker di Masjid justru seharusnya menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Rujukan
(GFD-2021-7159) [SALAH] Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/06/2021
Berita
“Hoax tidak nya saya tidak tau juga yg jelas mencegah lebih baik daripada mengobati
Ini kirimkan dari kawan”
Ini kirimkan dari kawan”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Ahmad Ahmad memposting sebuah gambar pada 7 Juni 2021. Pada gambar obat Parasetamol P-500 terdapat narasi yang mengklaim bahwa Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo yang merupakan virus paling berbahaya di dunia.
Setalah ditelusuri melansir dari pom.go.id informasi tentang obat Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo merupakan hoaks. Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo di dalam obat Parasetamol atau yang lain. Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menjelaskan Badan Pom tidak pernah menemukan hal seperti yang diisukan termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.
Mengenai Virus Machupo Badan POM menjelaskan bahwa virus yang bersumber dari air liur, urin atau feses hewan pengerat yang terinfeksi serta menjadi pembawa (reservoir) virus penyebarannya dapat melalui udara, makanan, atau kontak langsung.
Penny K. Lukito juga mengimbau untuk masyarakat Indonesia membeli obat di apotek dan saran resmi lainya serta untuk menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks.
“Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa”, ujar Penny K. Lukito melansir dari pom.go.id.
“Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoax yang beredar di media sosial. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia”, pesan Kepala Badan POM melansir dari pom.go.id.
Melansir dari turnbackhoax.id hoaks mengenai Parasetamol P-500 yang mengandung virus Machupo merupakan hoaks lama yang kembali beredar karena pada tahun 2017 ditemukan hoaks dengan narasi sama.
Dengan demikian klaim bahwa Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo adalah hoaks. Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh Badan Pom melalui website resmi menjelaskan tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo di dalam obat Parasetamol atau yang lain sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Setalah ditelusuri melansir dari pom.go.id informasi tentang obat Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo merupakan hoaks. Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo di dalam obat Parasetamol atau yang lain. Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menjelaskan Badan Pom tidak pernah menemukan hal seperti yang diisukan termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.
Mengenai Virus Machupo Badan POM menjelaskan bahwa virus yang bersumber dari air liur, urin atau feses hewan pengerat yang terinfeksi serta menjadi pembawa (reservoir) virus penyebarannya dapat melalui udara, makanan, atau kontak langsung.
Penny K. Lukito juga mengimbau untuk masyarakat Indonesia membeli obat di apotek dan saran resmi lainya serta untuk menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks.
“Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa”, ujar Penny K. Lukito melansir dari pom.go.id.
“Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoax yang beredar di media sosial. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia”, pesan Kepala Badan POM melansir dari pom.go.id.
Melansir dari turnbackhoax.id hoaks mengenai Parasetamol P-500 yang mengandung virus Machupo merupakan hoaks lama yang kembali beredar karena pada tahun 2017 ditemukan hoaks dengan narasi sama.
Dengan demikian klaim bahwa Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo adalah hoaks. Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh Badan Pom melalui website resmi menjelaskan tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo di dalam obat Parasetamol atau yang lain sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Infomasi tersebut merupakan hoaks. Badan Pom melalui website resmi menjelaskan tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo ada didalam obat Parasetamol atau yang lain.
Infomasi tersebut merupakan hoaks. Badan Pom melalui website resmi menjelaskan tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung virus Machupo ada didalam obat Parasetamol atau yang lain.
Rujukan
Halaman: 4900/6110