• (GFD-2019-1222) [BENAR] Ridwan Kamil Bantah Artikel “Ridwan Kamil: Di jawa Barat Kita Akan Mendata Siapa Saja Yang Tidak Mendukung Jokowi!!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/02/2019

    Berita

    Gubernur Barat, Ridwan kamil lagi-lagi menjadi korban hoaks. Salah satu situs berdomain blogspot.com yang saat ini sudah tidak bisa diakses, menulis artikel berjudul “Ridwan Kamil: Di jawa Barat Kita Akan Mendata Siapa Saja Yang Tidak Mendukung Jokowi!!”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel ini dibantah oleh Ridwan Kamil melalui akun facebook terverifikasi miliknya. Dengan menyertakan screenshot dari akun yang menyebarkan artikel hoaks tersebut, Ridwan Kamil menuliskan narasi sebagai berikut;

    “HOAKS minggu ini. Demokrasi di negeri ini harus dibangun dengan cara yang baik. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Bukan dengan produksi fitnah atau berita bohong yang meresahkan. Siapa yang menjadi pemimpin sudah Allah tentukan. Semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa Indonesia tercinta ini. Aamiin.”

    Berdasarkan hasil penelusuran, situs blogspot tersebut sudah dihapus sehingga tidak bisa diakses lagi, namun jejak digitalnya masih bisa ditemukan di mesin pencari milik Google.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1221) [BENAR] Ketum PEPES Bantah Emak-emak Ditangkap di Karawang Anggotanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2019

    Berita

    Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan sejumlah emak-emak di Karawang, Jawa Barat, yang berkampanye tentang ‘azan dilarang dan diperbolehkannya nikah sejenis jika Jokowi menang’ merupakan relawan Prabowo-Sandi.

    Juru bicara BPN, Ferdinand Hutahaean mengatakan para emak-emak itu tergabung dalam relawan Pepes.

    “Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN,” kata Ferdinand

    Hasil Cek Fakta

    Ketua Umum Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PEPES), Wulan membantah tiga perempuan yang ditangkap di Karawang, Jawa Barat adalah anggotanya.

    Seperti yang tertulis di akun pribadinya ( twitter.com/swulll ) ;
    “Min, kl nerbitin berita yg bener dong.
    Sy bilang yg mak Citra itu yg uplod video dimedsos > anggota @PEPESOfficial karawang, tp yg divideo bukan , krn tdk ada nama2 di data kami. Trus kami juga g pernah mengarahkan kampanye hitam. Gt ya min ????”

    Wulan menduga emak-emak yang berkampanye jika Jokowi menang azan dilarang dan pernikahan sejenis sah itu hanya simpatisan PEPES.

    Wulan mengatakan PEPES memiliki data keanggotaan di setiap daerah. Ia mengaku telah memeriksa data tersebut dan tak menemukan nama tiga ibu itu di dalamnya.

    “Tapi kami enggak tahu juga kalau mereka simpatisan. Kan, kami tidak bisa mengontrol semuanya. Namanya simpatisan ya boleh-boleh saja,” kata Wulan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/2).

    Rujukan

  • (GFD-2019-1220) [BENAR] Klarifikasi Terkait Isu Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Bangka Belitung

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2019

    Hasil Cek Fakta

    Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangka Belitung (Babel) memberikan klarifikasi terkait isu kelangkaan gas LPG 3 Kg di daerah Babel. Kepala Disperindag Babel Sunardi mengatakan tidak ada laporan dari masyarakat tentang kelangkaan gas, apalagi pihaknya juga memiliki tim pengawas yang terus menerus melakukan pemantauan terhadap beberapa komoditas strategis kebutuhan masyarakat, termasuk gas Elpiji.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1219) [SALAH] Video Kampanye Capres 01 Bahasa Mandarin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/02/2019

    Berita

    Sebuah video tentang kampanye untuk mencoblos calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin viral di media sosial. Video berdurasi 1 menit itu menyosialisasikan bahwa pemilih nantinya akan menerima lima surat suara, antara lain memilih caleg DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan calon Presiden serta Wakil Presiden RI. Saat menunjukkan surat suara capres dan cawapres, video itu lalu menonjolkan gambar Jokowi-Maruf Amin. Gambar tersebut lalu tampak dicoblos tepat di tengahnya yang bertuliskan angka 01 dalam video.

    Salah satu sumber adalah akun Kisah-kisah Islami ( http://facebook.com/LisaDharmayantie78 ) dengan narasi :
    “SEPERTINYA ADA YANG ANEH…
    Bukan menyudutkan salah satu paslon tapi Mimin jadi bingung, kenapa kampanye pake bahasa mandarin, kan ini Indonesia bukan di China. Apa mungkin supaya tenaga kerja asing mengerti cara mencoblos yang benar?
    Jangan biarkan si mata sipit menjajah negeri ini .
    Rakyat perlu waspada nih…..”

    Hasil Cek Fakta

    Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni memastikan bahwa pihaknya tidak pernah memproduksi video kampanye berbahasa Mandari tersebut. Selengkapnya di RUJUKAN

    Rujukan