• (GFD-2020-5253) [SALAH] “*Dzolim banget Polisi ini,* demonstran terluka dirawat di RS tapi pake cara interogasi penyiksaan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, akun Star Fruit mengunggah sebuah video dari akun TikTok yantianies09 yang memperlihatkan sekelompok orang memukul pasien di balik tirai kamar rumah sakit. Akun Star Fruit turut menambahkan keterangan bahwa pasien yang dipukuli polisi tersebut merupakan seorang demonstran yang tengah terluka.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah unggahannya ramai dibagikan di berbagai media sosial, diketahui bahwa akun TikTok yantianies09 telah menghapus video pemukulan di balik tirai tersebut. Meski begitu, masih banyak pihak yang turut menyebarkan video serupa, dengan memberi keterangan yang mengarah pada aksi demo menolak disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja.

    Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa video tersebut merupakan peristiwa lama yang terjadi di Thailand pada Agustus 2019 lalu. Melansir dari pattayaone.news, sosok yang dipukuli pada video tersebut bukanlah demonstran, melainkan seseorang yang menolak untuk diberhentikan pada sebuah pos pemeriksaan hingga akhirnya menabrak salah seorang sukarelawan polisi dan menyebabkan patah kaki.

    Jika mengacu kepada seluruh referensi, klaim akun Star Fruit yang menyebut polisi menginterogasi demonstran dengan cara dipukuli di balik tirai rumah sakit adalah tidak benar. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5252) [SALAH] Harga Vaksin di Indonesia 1000% Lebih Mahal Daripada di Brazil

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Sebuah akun Facebook bernama Hai mengunggah tautan berita harianaceh yang berjudul “Harga Vaksin China Sinovac Di Brazil Cuma Rp28.000, Kenapa Indonesia 300.000?” dengan klaim bahwa harga vaksin Sinovac di Indonesia 1000% lebih mahal daripada di Brazil. Setelah ditelusuri, artikel tersebut berisi penjelasan terkait Sinovac membantah telah menjual harga vaksin dikisaran Rp28.000 untuk Brazil, karena biaya pengirimannya saja mencapai Rp29.000.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari Liputan6, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, kabar tersebut sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

    “Informasi harga vaksin COVID-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak $90 juta dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga $1,96 per dosis pun tidak tepat,” papar Honesti.

    Sebelumnya, Gubernur Sao Paulo, João Doria mengumumkan pada pertemuan pers bahwa negara bagian dan Sinovac menandatangani kontrak $90 juta untuk menerima 46 juta dosis vaksin potensial dari Sinovac. Pengumuman tersebut memicu spekulasi luas tentang harga vaksin COVID-19 yang ditawarkan oleh China ke Brazil yang semurah $1,96 per dosis.

    Namun sumber Sinovac membantahnya, meski sumber tersebut tidak mengonfirmasi harga akurat mengingat kerahasiaan kontrak. “Harga vaksin tidak akan serendah itu, karena biaya pengiriman untuk setiap dosis akan sekitar dua dolar. Pernyataan gubernur Sao Paulo pada hari Rabu disalahpahami,” kata sumber itu.

    Dengan demikian, informasi mengenai harga vaksin di Indonesia 1000% lebih mahal daripada di Brazil adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5251) [SALAH] Tulisan Penolakan Omnibus Law oleh Dahlan Iskan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Beredar melalui aplikasi Whatsapp sebuah tulisan yang mencatut nama tokoh publik Dahlan Iskan. Tulisan tersebut berisi mengenai penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja, dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa penolakam Undang-Undang Cipta Kerja merupakan kepentingan Organisasi Buruh.

    Hasil Cek Fakta

    Dahlan Iskan melalui Instagram dan blognya mengklarifikasi, “Melalui pemberitahuan ini admin tegaskan bahwa tulisan Dahlan Iskan terkait Omnibus Law atau UU Cipta Kerja hanya ada di blog pribadi (disway.id) ini”.

    Ada pun tulisan Dahlan Iskan mengenai Omnibus Law terdapat dalam karya-karyanya yang berjudul; “Terminal Omni”, “Menundukkan Pemerintah”, dan “Kuat Politik”. Ketiga tulisan tersebut dapat dibaca melalui blog disway.id dan dari ketiganya tidak ada tulisan yang menunjukkan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan kepentingan Organisasi Buruh.

    Dengan demikian, tulisan yang mengatasnamakan Dahlan Iskan termasuk hoaks dengan kategori konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5250) [SALAH] COVID-19 Tidak Membuat Orang Meninggal Dunia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Beredar postingan dari akun Facebook Doral Crocker screenshot berisikan klaim bahwa COVID-19 tidak menyebabkan orang meninggal dunia. Postingan ini diposting pada 7 Oktober 2020 dan dikomentari sebanyak 5 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip dari artikel cnbc.com, data dari WHO menjelaskan bahwa COVID-19 telah membuat sekitar 50 ribu jiwa meninggal setiap minggunya dan hingga tanggal per 13 Oktober 2020 terdata 37,6 juta kasus COVID-19 diseluruh dunia serta 1,07 juta diantaranya meninggal dikarenakan COVID-19. Menurut artikel dari liputan6.com, ada 4 kelompok orang yang memiliki resiko yang lebih tinggi jika terpapar virus korona yaitu orang lanjut usia, orang dengan HIV, wanita hamil, dan orang pengidap asma.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim bahwa COVID-19 tidak menyebabkan orang meninggal dunia adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Context.

    Rujukan