• (GFD-2019-1953) [SALAH] Video “Cebong di Saudi Bisa Nyoblos Tanpa Identitas”

    Sumber: www.twitter.com
    Tanggal publish: 07/04/2019

    Berita

    “Mau bantah, wahai
    DUBES ARAB SAUDI? SELESAI MAGRIB KUMPUL DI TPS BERSAMA UTK BISA NYOBLOS BAGI YANG TAK PUNYA IDENTITAS
    ini strategi PDIP yg bocor dari Arab Saudi! Hallo @KPU_ID @bawaslu_RI jgn tangkap yg sebar video dong!! #PrabowoSandiOkBanget”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang menampilkan seorang pria bicara mengenai persyaratan WNI di Saudi untuk mencoblos pada Pemilu 2019 viral di media sosial. Pria itu menyebut, PDIP akan mengarahkan pendukung ke TPS untuk mencoblos capres Jokowi meski hanya memiliki Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Dalam lokasi,kejadian di video terdapat spanduk bertuliskan 'Pro Jokowi Saudi Arabia' dan logo Projo.
    Saat dikonfirmasi, Ketum Projo Budi Arie Setyadi menyebut pria di video tersebut adalah Ketua DPLN PDIP Arab Saudi Sharief Rachmat. Menurutnya, apa yang disampaikan Sharief soal syarat SPLP untuk mencoblos tidak salah. Budi menekankan bahwa PDIP Saudi memperjuangkan hak pilih WNI yang hanya memiliki SPLP.

    "Pernyataan ketua PDIP Arab Saudi tentang penggunaan Identitas SPLP tidak ada yang salah. Sharief menjelaskan bahwa SPLP adalah identitas resmi yang dikeluarkan oleh imigrasi KJRI atau KBRI di Arab saudi. Sebagaimana mengacu kepada Pilpres di 2014, seluruh identitas dapat dipakai untuk menggunakan hak pilih. Sharief menjelaskan bahwa PDIP akan memperjuangkan hal pilih bagi mereka yang mempunyai SPLP," ujar Budi kepada wartawan, Senin (8/4/2019).

    Rujukan

  • (GFD-2019-1952) [SALAH] Burhanuddin Muhtadi Dituding Dalang Quick Count Palsu

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/04/2019

    Berita

    VIRALKAN…
    Terciduk juga akhirnya si Burhan Muhtadi ini. Ternyata benar dia adalah timsesnya Jokowi yang mengajarkan pembenaran kejahatan dan kebohongan QC..

    Hasil Cek Fakta

    Menurut Burhan, video yang baru-baru ini viral membangun opini jika Burhanuddin Muhtadi melakukan strategi post truth dengan ‘membombardir’ masyarakat melalui hasil quick count palsu. Faktanya bahwa pada tanggal 21 Maret, ia Bersama Profesor Rhenald Kasali diundang dalam diskusi untuk membicarakan elektabilitas Joko Widodo. Burhan juga telah melaporkan empat akun media sosial yang dianggap paling bertanggung jawab.
    “Padahal video itu berisi kegiatan saya (Burhanuddin Muhtadi) yang sedang berdiskusi dengan Profesor Rhenald Kasali membicarakan elektabilitas Jokowi dan itu sudah lama. Saat itu saya mengatakan Pak Jokowi paling banget dapat 55 persen karena sebelum pemilu perolehannya 54,9 persen. Muncul pertanyaan kenapa Jokowi tidak sampai 60 persen?” kata Burhanuddin.
    Sebelumnya, Burhan juga telah mengklarifikasi kabar tersebut melalui akun twitternya @BurhanMuhtadi.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1951) [SALAH] “#AniesDimana asiik nih nies”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/04/2019

    Berita

    “#AniesDimana
    asiik nih nies..loe dimana”.

    Hasil Cek Fakta

    Foto-foto yang dibagikan oleh SUMBER adalah dokumentasi lama, bukan kejadian saat ini, dan ada juga yang lokasi kejadiannya BUKAN di Indonesia. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1950) Rekaman Suara Yang Mencatut Gatot Nurmantyo Terkait Pilpres 2019

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/04/2019

    Berita

    Viral rekaman audio yang mencatut mantan Panglima TNI, Jendral Purnawirawan Gatot Nurmantyo terkait pilpres 2019

    Hasil Cek Fakta

    Viral di media sosial rekaman audio yang diklaim sebagai statemen dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. dala rekaman tersebut dicantumkan foto Gatot yang berbicara mengenai kecurangan Pemilu 2019.

    Dalam rekaman yang beredar, seorang pria dalam audio menyebut sudah mengantongi lebih dari 1.000 bukti kecurangan pemilu. Kecurangan-kecurangan tersebut disebut merugikan salah satu pasangan calon yang ikut pilpres.

    Pria tersebut juga berbicara masalah keamanan NKRI dan meminta publik mempercayakan kepada TNI dan Polri. Ia mengatakan masih banyak anggota TNI-Polri yang pro terhadap rakyat.

    Gatot Nurmantyo pun menanggapi beredarnya video rekaman suara tersebut. Gatot Nurmantyo pun menanggapi beredarnya video rekaman suara tersebut. Melalui akun Twitter pribadinya yang terverifikasi, Gatot Nurmantyo mengklarifkasi suara yang terdengar dalam video itu.

    Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa suara yang terdengar dalam video tersebut bukan lah suara dirinya.

    Melalui akun instagram pribadinya, Gatot menyebut bahwa suara yang terdengar dalam video tersebut bukan lah suara dirinya.Tak hanya itu, Gatot Nurmantyo pun menyebut bahwa dirinya tidak mengenal suara yang terdengar pada video tersebut.

    "Beredar rekaman suara orang yg tidak saya kenal dgn menempelkan foto saya pada rekaman suara tsb. Ini HOAX !!!" tulisnya.

    Seperti diketahui, Bukan kali ini saja Gatot merasa dirugikan karena namanya dicatut. Gatot pernah menepis membuat pesan 'Indonesia hanya bisa bertahan 3 hari jika perang'.

    Rujukan