• (GFD-2020-3675) [SALAH] “Sudah mau dimulai lockdown perwilayah, Lockdown Di Bali tanggal 25 maret 2020”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Bukan terkait Virus Corona atau Covid-19. Penutupan seluruh bandara dan semua aktivitas masyarakat Bali dilakukan karena Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada 25 Maret.

    Akun Nust Adi (fb.com/nust.adi.7) mengirimkan status berisi narasi sebagai berikut:

    “Sudah mau dimulai lockdown perwilayah..
    Ini serius bukan hoax..tidak perlu panik..
    Lockdown Di Bali semua akses di tutup termasuk Bandara Ngurah Rai, semua pelabuhan laut, terminal, Obyek wisata, Mall, Pasar Tradisional, dan masyarakat tidak keluar rumah bahkan listrikpun mati. Kebijakan ini akan dilaksanakan selama 24 jam tanggal 25 Maret 2020..”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra ditemui di kantornya Sabtu (14/3/2020) memastikan bahwa informasi tersebut palsu alias hoaks.

    “Tidak ada itu. Pemprov Bali belum memutuskan seperti itu. Baru kemarin Satgas Penanggulangan Covid-19 rapat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil terkait penanganan dan pencegahan Virus Corona ini,” ujar Dewa Indra.

    Dewa Indra tidak menampik pada tanggal 25 Maret 2020 akan ada penutupan bandara dan semua aktivitas masyarakat Bali.

    “Itu kan dalam kaitannya dengan hari raya Nyepi. Seharian masyarakat Bali tidak melaksanakan aktivitas. Penerbangan tutup, toko tutup, masyarakat pun tidak bepergian dan bekerja. Siaran televisi, radio sampai internet pun tidak aktif,” tegas Dewa Indra.

    Ia mengingatkan agar masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan serta berusaha mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya. Menurut Dewa Indra, bisa jadi isu itu berkembang awalnya hanya bercanda antar-teman di grup Whatsapp. Masyarakat Bali yang beragama Hindu tentu bisa menangkap maksud pesan tersebut yang merujuk pada hari raya Nyepi.

    Hanya saja, informasi tersebut akan dimaknai berbeda oleh mereka yang tak paham dengan pesan terselubung tersebut. Terlebih jika dikaitkan dengan situasi saat ini di tengah merebaknya Virus Corona.

    “Sebaiknya hal-hal seperti ini jangan dimanfaatkan sebagai bahan bercanda. Bisa membuat masyarakat jadi tambah panik di tengah persoalan merebaknya Virus Corona,” kata Dewa Indra mengingatkan.

    Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, menilai pesan tersebut merupakan sebuah candaan. Dia mengatakan pada tanggal itu penutupan seluruh pertokoan di Bali dilakukan karena Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada 25 Maret.

    “Kemudian dari tadi saya menerima berita Bali lockdown, saya pikir serius, ternyata Hari Nyepi itu,” kata Yuri di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    Yuri mengaku sempat juga menganggap serius pesan tersebut. Lalu, dia mencari informasi perihal pesan Bali lockdown tersebut. Ternyata tidak adanya kegiatan di Bali pada tanggal itu bukanlah karena penyebaran virus Corona.

    “Sudah terlalu tegangan tinggi, begitu saya cek, biar saya pusing sendiri, ternyata Nyepi, jadi diharapkan jangan ada yang ke sana di tanggal itu karena nggak ada yang ke situ. Bukan lockdown, tapi Nyepi, pusing juga,” pungkas dia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3674) [SALAH] Kapal Rute Banda Aceh Sabang Distop Karena Virus Corona

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Sebuah pesan berantai Whatsapp beredar seiring dengan maraknya kasus virus corona di Indonesia. Salah satunya adalah terkait dengan informasi dihentikannya pelayaran sementara untuk kapal rute Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Guna meredam adanya informasi yang tidak sesuai dengan fakta, Pemerintah Kota Sabang dan Dinas Perhubungan Aceh pun angkat bicara terkait hal tersebut.

    NARASI:

    Selamat Malam Bapak2

    Menyampaikan hasil rapat Pemko. Sabang dengan Instansi terkait tentang Virus Corona. 15 Maret 2020.

    1. Bahwa untuk sementara waktu jalur penyeberangan penumpang baik Kalap Cepat maupun Kapal Lambat dari Sabang maupun dari Banda Aceh akan di STOP keberangkatannya. Kemungkinan untuk pemberhentian pengoperasian Kapal akan dilakukan 1-2 hari ke depan.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Beredar informasi melalui pesan berantai Whatsapp, dengan narasi dihentikannya pelayaran sementara untuk kapal rute Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh menuju Pelabuhan Balohan, Sabang dikarenakan untuk mencegah persebaran virus corona atau COVID-19. Informasi tersebut beredar di kalangan masyarakat Aceh dalam beberapa waktu terakhir.

    Melihat adanya informasi yang tidak sesuai dengan fakta, pihak Dinas Perhubungan Aceh pun angkat bicara. Melalui akun Twitternya @aceh_dishub dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Tak hanya mengklarifikasi perihal tersebut, Dinas Perhubungan Aceh juga menampilkan beberapa jadwal pelayaran kapal untuk 16 Maret 2020.

    Melansir dari kumparan.com, Juru Bicara Pemerintah Kota Sabang Adi Laweueng juga melontarkan hal serupa. Adi menuturkan bahwa informasi yang terdapat dalam pesan berantai Whatsapp tersebut tidak benar, yang sengaja disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab.

    “Jika kita semua mendapatkan broadcast GWA, SMS dan media sosial tentang tidak berangkat kapal dari Sabang ke Banda Aceh dan sebaliknya, itu tidak benar,” jelas Adi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3673) [SALAH] “Destinasi Wisata Jogja Tertutup dari Tgl 16-31 Maret”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Sebuah akun Twitter membagikan informasi berupa tangkapan layar yang dibarengi dengan narasi bahwa destinasi wisata di Jogja tutup mulai hari ini tanggal 16 – 31 Maret. Pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, Dinas Pariwisata DIY pun melakukan klarifikasi.

    ===

    SUMBER: MEDIA SOSIAL TWITTER

    ===

    NARASI:

    Destinasi Wisata Jogja Tertutup dr tgl 16 sd 31 maret

    -Kraton Ngayogjokarto

    -Bentang Vredereburgh

    -Taman pintar

    -Mall

    -Candi Borobudur

    -Candi Prambanan

    -Candi Boko

    -Tebing Brexi

    -haton Puro PA

    -Menara Tugu Jogja

    -Kawasan Malioboro

    -Kawasan seluruh Pantai di GK dan Bantul

    ===

    Wisata Yogyakarta

    PARAWISATA
    Parawisata

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Sebuah akun Twitter membagikan informasi berupa tangkapan layar, yang dibarengi dengan narasi bahwa destinasi wisata di kota Jogja ditutup. Informasi tersebut dibagikan oleh akun Twitter @EliteInteligent kemarin, atau lebih tepatnya pada 15 Maret 2020.

    Menanggapi informasi yang tidak sesuai dengan fakta, pihak terkait yakni Dinas Pariwisata Jogja pun angkat bicara. Melansir dari kompas.com, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo pun menyatakan bahwa informasi yang disebar akun Twitter perihal ditutupnya destinasi wisata Jogja adalah tidak benar.

    “Tidak benar. Saat ini Dinas Pariwisata belum mengeluarkan keputusan apa pun untuk penutupan tempat wisata,” jelas Singgih.

    Singgih menambahkan bahwa, Malioboro masih bisa dikunjungi. Demikian pula dengan tempat-tempat wisata lainnya. Kegiatan pariwisata, kunjungan atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Seperti yang diketahui bahwa hingga saat ini Pemerintah Provinsi DIY belum mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait dengan adanya virus corona yang masuk ke Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3672) [SALAH] “Hasil Pemeriksaan Presiden Jokowi Positif Virus Corona”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Screenshot atau tampilan layar dari detik.com yang dibagikan akun Facebook Yani Yani atau @putra.mussaffir aslinya adalah bertajuk “Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore Ini” yang ditayangkan pada Minggu, 15 Maret 2020 pada pukul 15.05 WIB.
    NARASI:

    “Hasil Pemeriksaan Presiden Jokowi Positif Virus Corona,” unggah screenshot atau tampilan layar detik.com oleh akun Facebook Yani Yani atau @putra.mussaffir, Minggu (15/3).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Yani Yani atau @putra.mussaffir mengunggah screenshot atau tampilan layar dari media daring detik.com yang bertajuk “Hasil Pemeriksaan Presiden Jokowi Positif Virus Corona”. Dalam unggahan tersebut, akun Facebook @putra.mussaffir menambahkan narasi “Ini beneran gak ya?,” tulisnya, Minggu (15/3).

    Setelah dilakukan penelusuran melalui mesin pencari, tampilan layar dan narasi yang diunggah akun @putra.mussaffir adalah tidak benar.

    Diketahui tampilan layar itu adalah editan. Faktanya, pemberitaan detik.com pada Minggu (15/3), pukul 15.05, tajuknya adalah “Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore Ini”. Berikut isi lengkap beritanya:

    “Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran menterinya mengecek kesehatan terkait virus Corona (COVID-19). Jokowi pun akan menjalani tes yang sama sore ini.

    “Sore ini,” jawab Jokowi singkat melalui video yang disiarkan langsung Sekretariat Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).

    Sedari pagi tadi, jajaran menteri kabinet disebut Jokowi sudah dicek. Namun, untuk hasilnya, Jokowi meminta hal itu ditanyakan langsung ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

    “Pagi ini telah dilakukan pengetesan untuk para menteri, hasilnya silakan tanya ke Menteri Kesehatan,” kata Jokowi.

    Sejauh ini, Jokowi menyebut menteri yang sudah dinyatakan positif COVID-19 adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Jokowi mengatakan Budi saat ini masih menjalani isolasi di RSPAD Gatot Soebroto.

    “Pak Menteri (Budi Karya Sumadi) masih di rumah sakit, di ruang isolasi,” ucap Jokowi.”

    Diketahui hingga artikel ini dibuat, belum ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi terkait hasil pemeriksaannya. Namun ada beberapa menteri dalam kabinet yang mengaku hasilnya negatif virus corona atau Cofid-19 seusai melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

    Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan hasil tes Cofid-19 di RSPAD akan keluar dalam 3 hingga 4 hari. “Hasilnya oke, tapi pemeriksaan yang lab 3-4 hari,” ujar Johnny usai melakukan pemeriksaan, di RSPAD, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

    Rujukan