• (GFD-2020-3810) [BERITA] Menara Jaringan Telekomunikasi 5G di Inggris Dibakar karena Hoax Virus Corona

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 06/04/2020

    Berita

    “Hoax seputar virus corona menyebabkan kerusakan pada jaringan telekomunikasi di Inggris. Sejumlah tower 5G di Inggris dibakar karena hoax yang mengatakan bahwa 5G menyebabkan virus corona.”

    Hasil Cek Fakta

    * THE VERGE: “Tiang telepon 5G sedang dibakar di Inggris, setelah teori konspirasi online secara keliru menghubungkan menara sel dengan pandemi coronavirus. BBC melaporkan bahwa setidaknya tiga menara 5G dibakar dalam minggu lalu, dan polisi dan pemadam kebakaran dipanggil untuk memadamkan api.”

    Rujukan

  • (GFD-2020-3809) [BERITA] Pasien positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon masih dalam perawatan

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/04/2020

    Berita

    Pasien positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon, yang diberitakan meninggal dunia ternyata tidak benar. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menyatakan bahwa berita meninggalnya pasien itu adalah hoaks.

    Beredar informasi yang mengklaim bahwa pasien positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon, akhirnya meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di RST Latumeten Ambon.

    Informasi ini salah satunya dimuat di situs spektrumonline.com pada 5 April 2020 di artikel berjudul “Pasien Positif Covid-19 RST Latumeten Meninggal Dunia”

    Saat ini, artikel itu sudah dihapus dari situs tersebut.
    Update sebaran covid 19 di provinsi maluku

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pasien positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon meninggal dunia adalah klaim yang salah.

    Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang membantah adanya pemberitaan yang menyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) di RST Latumeten Ambon, akhirnya meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di RST Latumeten Ambon.

    “Itu Hoax, saya sudah cek di RST pasiennya masih dalam perawatan,” katanya saat dikonfirmasi di Ambon, Minggu (5/4/2020).

    Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Ambon, dr.Wendy Pelupessy, bahwa pasien tersebut masih dalam perawatan.

    “Pasien tersebut masih dalam perawatan di RST Latumeten, dan informasi yang kami dapatkan, keadaan umum pasien semakin membaik. Jangan percaya informasi yang mengatakan pasien tersebut meninggal,” kata Kadis.

    Kasrul Selang meminta media, untuk mengkonfirmasi pemberitaan sebelum ditayangkan agar tidak menimbulkan keresahan.

    “Wartawan juga manusia, saya berdoa saja semoga diambil pelajaran dari ini semua,” ucapnya.

    Dijelaskan lebih lanjut, sebelum diberitakan di media online, Tim Gugus tugas sudah mendeteksi pengguna media sosial yang memposting berita hoax tentang PDP Meninggal di Rumah Sakit Tentara (RST) tersebut. Dia mengakui, untuk diproses ke kepolisian masih akan dibahas.

    Sementara itu, Pemimpin Redaksi Spektrum sudah meminta maaf dan menghapus artikel sebelumnya. Permintaan maaf ini ditulis di artikel berjudul “Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat”

    Berikut kutipannya:

    “AMBON, SPEKTRUM – Pasien positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon, yang diberitakan meninggal dunia ternyata tidak benar. Setelah dilakukan penelusuran ternyata yang bersangkutan masih dirawat di RST Latumeten Ambon.

    “Pasien masih ada, sehat, memang tadi ada keluarganya yang datang tapi tidak diperkenankan masuk, makanya timbul berita seperti itu, kami memahaminya,” kata salah satu tenaga medis yang enggan namanya dipublikasikan kepada Spektrum.

    Senada dengan itu, Sekda Maluku, Kasrul Selang membantah jika pasien tersebut meninggal.

    “Tidak benar,” katanya singkat melalui sambungan teleponnya, Minggu (05/04/2020).

    Untuk itu, Pemimpin Redaksi Spektrum beserta seluruh staf meminta maaf kepada seluruh pembaca atas kelalaian yang terjadi.

    “Saya minta maaf atas nama seluruh Staf Redaksi Spektrum, atas kelalaian ini. Kami minta maaf untuk segenap pembaca setia Spekterumonline.com, juga bagi keluarga pasien, management RST dr. Latumeten serta pihak terkait lainnya. Kedepan kami akan lebih teliti lakukan cek and ricek,” kata Pemimpin Redaksi Spektrumonline.com, Samad Djen Salatalohy.”

    Sebelumnya, pasien ini dibawa ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Latumeten Ambon per 30 Maret 2020, karena mengeluhkan sakit, lemas-lemas sejak pulang dari Makassar. Warga Kota Ambon ini memang baru kembali bepergian dari Kota Makassar yang sudah terpapar virus corona.

    Setelah menerima Rapid Test atau pemeriksaan cepat, ia dinyatakan positif Covid-19 meski baru sekitar 80 persen, Hasil utuhnya masih menunggu pemeriksaan sample ke Laboratorium DKI Jakarta.

    ’’Kami masih menunggu hasil tes sample jadi belum bisa terklarifikasi apakah 100 persen sudah positif,’’ demikian yang disampaikan Kasrul Selang, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Maluku, via whassapp Sabtu (4/4/2020) .

    Setelah dirawat hampir seminggu di RST Ambon, menurut Kasrul kondisi nenek berusia 74 tahun itu diinformasikan dalam kondisi klinis yang membaik.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3808) [SALAH] Video “ITALIA bergema takbir aamiin”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/04/2020

    Berita

    BUKAN di Italia dan TIDAK terkait dengan wabah virus Corona COVID-19. Peristiwa di video itu adalah aksi unjuk rasa untuk memprotes penindasan Muslim Uighur Cina di St. Georg, Hamburg, Jerman pada Januari 2020.

    Akun Ishaq Asy’ari (fb.com/ishaq.asyari.7) membagikan video yang diunggah oleh akun Varial SH (fb.com/baang.varial) dengan narasi sebagai berikut:

    “Sdh terjdi wabah yg luar biasa baru ingat akan kkuasaan Allah, sbelum2nya mreka terlena dgn knikmatan dunia dgn berbagai gaya hidup, rupa2nya takut jg akan kmatian, smg hal ini mnjadi pelajaran bg yg berakal.”

    Video yang diunggah oleh akun Varial SH itu disertai narasi “Subhanallah Italia Bergema Takbir…Allahu Akbar…” dan terdapat narasi “ITALIA bergema takbir aamiin” di video.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa video itu adalah video orang-orang yang sedang bertakbir dan direkam di Italia adalah kalim yang salah.

    Peristiwa di video itu adalah aksi unjuk rasa untuk memprotes penindasan Muslim Uighur Cina di St. Georg, Hamburg, Jerman pada Januari 2020.

    Salah satu kanal Youtube, AfD Hamburg mengunggah video yang sama pada 18 Januari 2020 dengan judul “Allahu Akbar -Rufe in Hamburg”.

    Dikutip dari situs dzienniknarodowy.pl, dua hingga tiga ribu orang berdemonstrasi Sabtu lalu di Hamburg melawan penindasan minoritas Muslim Uighur di Cina. Menurut polisi, tidak ada insiden selama protes di jalan di St. Georg.

    Daerah ini adalah distrik gay di Hamburg yang terkenal dengan toko desain interior aslinya, studio seniman, dan kafe serta bar yang trendi. Namun, pada saat yang sama, itu juga merupakan distrik imigran. Orang asing merupakan sekitar 30% dari populasi.

    Cabang Hamburg dari Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi (Bundesamt für Verfassungsschutz, BfV) – dinas intelijen sipil Jerman – mengumumkan pada hari Jumat bahwa kaum Islamis dari Hizb at-Tahrir (Partai Pembebasan) mengorganisir rapat umum.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3807) [SALAH] Gambar “Dalam Bayang-Bayang Luhut” Sampul Majalah Tempo

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/04/2020

    Berita

    Hasil SUNTINGAN. Judul yang benar: “Dalam Bayang-Bayang Paloh”, sampul edisi November tahun 2014.
    Akun “Andra Febi” (facebook.com/andra.febi.395), sudah dibagikan 1 kali per arsip dibuat.



    ======

    NARASI

    “Dulu statusnya Petugas Partai, sekarang dibawah bayang-bayang Luhut si Menteri satu untuk semua.

    Aslinya jago prank.. ????”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang dimanipulasi

    Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.


    * Foto yang dibagikan oleh SUMBER adalah hasil suntingan.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan gambar asli sehingga menimbulkan kesimpulan keliru.


    (2) Klarifikasi oleh Tempo: “Tweeps, sedang beredar hoax di medsos yang menyebut majalah Tempo edisi 1-7 April 2020 mengangkat cover story ‘Dalam Bayang-Bayang Luhut’.

    Padahal gambar cover itu hoax dan dimanipulasi dari laporan utama berjudul “Dalam Bayang-Bayang Paloh” yang dimuat di edisi November 2014.”

    http://archive.md/w3Q7v (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan