• (GFD-2020-3818) [SALAH] Kota Cirebon Lockdown

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/04/2020

    Berita

    Postingan dari akun Facebook Endang Sinyo diunggah pada 5 April 2020, akun tersebut menarasikan Kota Cirebon dan beberapa titik akan diberlakukan lockdown. Berikut kutipannya:

    “Besok Kota Cirebon Lockdown, akan ada penyekatan di 4 titik...Kalijaga, Ciperna, Tangkil dan Kedawung..
    Beritahu kerabat/sodara yg sekiranya perlu diberitahu
    #dapet info barangkali bermanfaat”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri dengan mesin pencari, pemberitaan dari radarcirebon.com diterbitkan pada 29 Maret 2020 dengan judul “Pemdes Kalensari Berlakukan Lockdown Untuk Cegah Virus Corona, Begini Persiapannya.”

    Dalam pemberitaan tersebut, tidak ditemukan adanya kapan dan tanggal diberlakukan lockdown. Melainkan berisi langkah-langkah antisipasi apa saja ketika ada instruksi lockdown dari wilayah tersebut.

    Penelusuran berikutnya, pemberitaan dari timesindonesia.com diterbitkan pada 27 maret 2020 dengan judul “Tak berlakukan Lockdown, Ini Upaya Pemkot Cirebon Memutus Penyebaran Virus Corona”
    Dalam pemberitaan tersebut, instruksi Wali Kota Cirebon Nasrudin Aziz menegaskan tidak adanya lockdown ataupun karantina wilayah. Menurutnya lockdown akan merugikan secara perekonomian dan menghimbau untuk lebih waspada terhadap keluar masuk masyarakat dari luar daerah.

    Penelusuran berikutnya dengan mesin pencari, mengapa beberapa wilayah tidak berlakukan lockdown. Ditemukan pemberitaan dari medcom.com diterbitkan 7 April 2020 dengan judul “Dua Pertimbangan Pemerintah Tidak Berlakukan Lockdown.”

    Dalam narasinya karena persoalan beban anggaran yang terlalu besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah juga memperimbangkan nasib masyarakat pekerja harian lepas, mereka tidak bisa bekerja diluar selama lockdown diberlakukan, dan menganggap kebijakan Presiden Joko Widodo sudah tepat, dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, tentang pembatasan sosial secara berkala besar.

    Kesimpulan

    Dalam beberapa sumber yang sudah ditemukan, tidak adanya pemberlakuan lockdown Kota Cirebon, melainkan pembatasan masyarakat luar daerah yang akan masuk ke Kota Cirebon. Informasi tersebut ditanyakan sebagai Misleading Content atau Konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3817) [SALAH] Corona Jihad: Seorang Pedagang Sengaja Meludahi Bungkus Makanan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/04/2020

    Berita

    Beredar unggahan video melalui Facebook mengenai seorang pedagang sengaja meludahi makanan yang sedang dia bungkus. Unggahan video menyebutkan aksi tersebut dengan judul “Corona Jihad.” Berikut kutipan narasinya:

    “Corona jihad
    This guy is spitting into the food he's packing for you.”

    Terjemahan:

    “Corona jihad
    Orang ini meludah ke makanan yang dia bungkus untukmu.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, melalui pencarian reverse image yandex.com, video yang diunggah Facebook tersebut sudah pernah tayang di YouTube pada 26 April 2019 berjudul “Viral!! MenjijikKan..Cara kedai mamak bungkus papadem” yang diunggah oleh akun “Yusuf Studio”.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari thequint.com, artikel tersebut merujuk ke laman feedme.com.my dengan artikel yang berjudul “Watch: Mamak Staff Blows Air and Saliva into Papadum Bags, Enrages Netizens” (terjemahan: “Tonton: Staf Mamak Meniupkan Udara dan Air Liur ke dalam bungkusan berisi Papadum, Memicu amarah Netizens”) terbit pada 1 Mei 2019.

    Unggahan video Facebook tersebut sudah pernah tayang di YouTube pada 26 April 2019 dan sudah pernah dibahas pada 1 Mei 2019 dalam artikel laman feedme.com.my, dan membuktikan bahwa video Facebook itu tidak ada kaitannya dengan virus Corona, bahkan pada April 2019 virus Corona belum terjadi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, video Facebook mengenai seorang pedagang yang sengaja meludahi bungkus makanan tidak ada kaitannya dengan virus Corona. Oleh sebab itu, video masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3815) [SALAH] Merokok Menghadang Virus Corona Masuk Ke Paru-Paru

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/04/2020

    Berita

    Beredar postingan yang menyebutkan bahwa merokok dapat menghadang virus Corona atau COVID-19 menjangkiti seseorang. Disebutkan dalam postingan tersebut hal itu dikarenakan virus tersebut terhalang oleh nikotin yang ada di dalam rokok. Berikut kutipan narasinya:

    “*BERUNTUNGLAH PARA PEROKOK BERAT DI DUNIA.*

    Pentingnya merokok untuk melawan corona.
    Dibaca sampai selesai ????????????

    Mengunngkap fakta penelitian yang bilang merokok membunuhmu.Dan mengungkap fakta baru tentang pencegahan Virus Corona dengan asap rokok.

    Dilansir dari halaman peneliti paru-paru Dr. Prof. Ali bolgana dari Mesir.
    Bahwa kandungan nikotin rokok menempel di paru-paru yang dimana,virus yang masuk ke paru-paru lewat udara dapat terhalang karena adanya nikotin rokok tersebut,Makanya saat ini wabah virus corona yang menyerang ke negara-negara besar kebanyakan orang yang terdampak virus tersebut dan meninggal dunia di karenakan tidak ada nikotin yang menyelimuti paru-paru mereka,Walau pun kita tahu nikotin tersebut juga merusak paru-paru tetapi dalam jangka waktu lama dan panjang,sedangkan virus corona ini merusak paru-paru kita dalam hanya beberapa hari saja,jadi pernyataan merokok ini sudah di angkat di mesir dan sekarang penduduk mesir sudah melakukan prakteknya dan virus corona di mesir sudah bisa di tanggulangi karena mereka merokok sesuai anjuran Dr. Prof. Ali Bolgana seorang Dr. yang ahli dalam mencegah kerusakan paru-paru.
    Pada saat ini yang kita tahu bahwa orang yang terkena virus corona adalah orang yang tidak merokok, mengapa karena di dalam paru-paru mereka tidak ada getah nikotin yang mengikat virus atau kuman yang masuk ke dalam paru-paru mereka,yang menyebabkan virus tersebut bisa menggerogoti paru-paru mereka seperti virus corona ini.

    Mari saling berbagi,saling mengingatkan karena 1x kamu share kamu sudah menyelamatkan Masyarakat Indonesia sebanyak 10 orang.

    Di terbitkan dari perusahaan buku ternama di mesir dan Halaman artikel google linknya ada di bawah ini

    https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/قرناء/

    والله اعلم”

    BERUNTUNGLAH PARA PEROKOK DI DUNIA.

    Pentingnya merokok untuk melawan corona.
    Dibaca sampai selesai 👇👇👇

    Mengunngkap fakta penelitian yang bilang merokok membunuhmu. Dan mengungkap fakta baru tentang pencegahan Virus Corona dengan asap rokok.

    Dilansir dari halaman peneliti paru-paru Dr. Prof. Ali bolgana dari Mesir.
    Bahwa kandungan Nikotin rokok menempel di paru-paru yang dimana, virus yang masuk ke paru-paru lewat udara dapat terhalang karena adanya nikotin rokok tersebut. Makanya saat ini wabah virus corona yang menyerang ke negara-negara besar kebanyakan orang yang terdampak virus tersebut dan meninggal dunia di karenakan tidak ada nikotin yang menyelimuti paru-paru mereka, walau pun kita tahu nikotin tersebut juga merusak paru-paru tetapi dalam jangka waktu lama dan panjang, sedangkan virus corona ini merusak paru-paru kita dalam hanya beberapa hari saja, jadi pernyataan merokok ini sudah di angkat di mesir dan sekarang penduduk mesir sudah melakukan prakteknya dan virus corona di mesir sudah bisa di tanggulangi karena mereka merokok sesuai anjuran Dr. Prof. Ali Bolgana seorang Dr. yang ahli dalam mencegah kerusakan paru-paru.
    Pada saat ini yang kita tahu bahwa orang yang terkena virus corona adalah orang yang tidak merokok, mengapa karena di dalam paru-paru mereka tidak ada getah nikotin yang mengikat virus atau kuman yang masuk ke dalam paru-paru mereka,yang menyebabkan virus tersebut bisa menggerogoti paru-paru mereka seperti virus corona ini.

    Mari saling berbagi, saling mengingatkan karena 1x kamu share kamu sudah menyelamatkan Masyarakat Indonesia sebanyak 10 orang.

    Di terbitkan dari perusahaan buku ternama di mesir dan Halaman artikel google linknya ada di bawah ini

    https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/قرناء/

    paru-paru

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut keliru. Sebab, menurut sejumlah pakar merokok justru dapat membuat seseorang rentan terpapar COVID-19.

    Praktisi kesehatan dan dosen Warwick Medical School, Dr. James Gill, menyatakan merokok adalah faktor risiko yang signifikan terkait risiko terinfeksi COVID-19.

    “Ada banyak faktor yang saling terkait mengapa merokok mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dari kemampuan untuk mendapatkan oksigen dari darah ke jaringan, hingga peningkatan kadar karbon monoksida dalam darah,” jelasnya.

    Salah satu alasan terbesar yang memungkinkan risiko infeksi pernapasan pada perokok terus meningkat adalah kerusakan dan kematian yang terjadi pada silia (bulu-bulu halus) di saluran udara dan paru-paru. Silia bertugas melapisi saluran udara, sehingga memiliki peran yang sangat vital dalam membersihkan lendir dan kotoran serta menyaring partikel-partikel yang dihirup.

    Dengan begitu, silia berperan dalam mencegah virus dan bakteri masuk ke paru-paru. Gill menjelaskan bahan kimia yang terkandung dalam rokok memiliki dua efek serius pada silia ketika dihirup. Pertama adalah mengurangi gerakan silia, yang berarti akan lebih sulit untuk memindahkan lendir dan kotoran agar bisa keluar dari paru-paru.

    Seiring waktu, asap yang dihirup dari rokok lama-kelamaan juga dapat membunuh silia, hingga akhirnya meningkatkan risiko infeksi virus secara drastis. Karena itu, dia mengimbau agar perokok segera berhenti merokok untuk memperbaiki fungsi silia yang tersisa.

    Lalu, Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani, membantah bahwa merokok dapat menangkal COVID-19. "Itu tidak benar kalau mengatakan bahwa merokok malah melindungi," kata Feni yag dikutip dari liputan6.com.

    Bahkan, menjadi perokok sesungguhnya membuat seseorang lebih mudah menjadi sakit. Bukan hanya virus corona namun juga penyakit lainnya seperti kanker paru. Feni mengatakan, tanpa COVID-19 saja, seorang perokok sesungguhnya sudah memiliki kerusakan pada saluran napasnya.

    "Tapi karena efeknya merokok jangka panjang setelah 20 tahun, 30 tahun, tidak secepat COVID-19, jadi abai," kata Feni.

    Prof. Dr. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Ristekdikti mengatakan bahwa merokok meningkatkan reseptor ACE 2, yang oleh para peneliti, ditemukan menjadi reseptor bagi virus corona penyebab COVID-19.

    Dia mengibaratkan, reseptor tersebut seperti sebuah pelabuhan yang jika menjadi lebih banyak tempat berlabuhnya, maka kapal yang akan datang akan semakin banyak pula.

    "Karena ACE 2 ekspresinya meningkat, otomatis dalam data menyebutkan sel paru perokok itu menjadi lebih rentan terhadap infeksi saluran napas. Jadi memfasilitasi masuknya virus," kata Amin dalam kesempatan yang sama.

    Lalu, dalam postingan menyertakan sebuah tautan. Bila tautan itu dibuka maka akan mengarahkan kepada laman kamus bahasa Arab beralamatkan di almaany.com. Sehingga, bila diklaim bahwa penelitian merokok dapat menangkal atau menghadang COVID-19 tidak ada dalam laman tersebut.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa klaim pada postingan tidak benar. Konten dalam postingan tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3814) [SALAH] “Rezim togog Bedebah pasilitasi karantina khusus untuk TKA SILUMAN CHINA”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/04/2020

    Berita

    Bukan fasilitas karantina khusus untuk TKA Cina. Bangunan itu adalah Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang didirikan oleh Yayasan Artha Graha Peduli yang difungsikan sebagai sarana melakukan Rapid Test Covid-19.

    Akun Cindy Maheswary (fb.com/cindy.maheswary) mengunggah beberapa gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Yg dekat ke pantai puntih Ancol boleh di cek ini ???
    Rezim togog Bedebah pasilitasi karantina khusus untuk TKA SILUMAN CHINA
    REZIM BOTOL”

    Gambar itu adalah gambar tangkapan layar dari tweet akun Twitter MpuAnon yang berisi narasi “Apa ada yang kalian kenal terpapar COVID-19 kemudian dirawat di sini? Lokasi di jalan Pasir Putih Ancol” dan disertai foto bangunan berwarna putih.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran anggota grup Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), klaim bahwa foto bangunan berwarna putih itu adalah fasilitas karantina khusus untuk TKA Cina adalah klaim yang salah.

    Bangunan itu adalah Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang didirikan oleh Yayasan Artha Graha Peduli yang difungsikan sebagai sarana melakukan Rapid Test Covid-19.

    “AGP Bersama-sama dengan Yayasan Budha Tzu Chi, Sinarmas, Indofood, dan Central Omega Resources berharap dengan mendirikan Rumkitlap ini dapat mengajak dan menggugah hati dari para stakeholder dan pengusaha lain agar dapat memberikan kontribusi dan keprihatinan terhadap negara kita yang sedang menghadapi bencana wabah Covid-19 dengan membuat Rumkitlap di wilayah lain,” ujar Juru bicara Artha Graha Peduli, Hanna Lilies Puspawati dalam keterangan resmi, Selasa (31/3/2020).

    “Tentunya dengan keterbatasan alat yang ada, kami membuat beberapa kriteria sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan siapa yang tepat untuk diprioritaskan,” kata Wadirut PT Bank Artha Graha International Tbk Christina, Sabtu (28/3).

    Hanna Lilies Puspawati menyampaikan bahwa saat ini Rumkitlap masih diprioritaskan bagi para pekerja Artha Graha Group, Yayasan Artha Graha Peduli (AGP), dan mitra Artha Graha, serta masyarakat umum yang tinggal sekitar radius 500 meter dari rumkitlap.

    Jika ada warga di luar radius 500 meter, yang ingin melakukan tes tersebut, dia menyatakan bisa mendaftarkan diri secara daring ke Sekretariat Rumkitlap AGP dengan persyaratan kesehatan sesuai yang ditentukan.

    Adapun kriteria yang disarankan adalah orang yang menunjukkan gejala seperti demam, batuk, pilek, radang tenggorokan, sesak kurang lebih 14 hari terakhir.

    Selain itu, mereka yang komorbid atau memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, darah tinggi, asma, gagal ginjal, jantung atau stroke.

    Kriteria terakhir adalah orang yang mungkin secara fisik sehat, tapi ada kontak atau di sekitarnya (keluarga, teman kerja, tetangga dekat) sudah terduga atau positif terpapar Covid-19 dalam 14 hari terakhir.

    AGP mengajak para pengusaha, khususnya yang bergabung di Kadin, untuk bersama-sama berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dengan membuat Rumkitlap di wilayah-wilayah lain sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan Rapid Test Covid-19 tanpa harus ke RS rujukan.

    Rujukan