(GFD-2022-9234) Menyesatkan, Video Rapat Presiden Jokowi dan Para Menteri tanpa Masker
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/02/2022
Berita
Sebuah video Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan menggelar rapat bersama jajaran menterinya tanpa menggunakan masker, menjadi pesan berantai di Whatsapp. Tempo menerima permintaan untuk memverifikasi video itu melalui Chatbot Whatsapp, Senin 21 Februari 2022.
Video berdurasi 30 detik tersebut menampakkan Jokowi dan Ma’ruf Amin saat masuk ke ruang rapat. Di dalam ruangan itu tampak sejumlah menteri seperti Sri Mulyani, Prabowo Subianto dan lain-lain. Jokowi kemudian terlihat bercanda bersama sejumlah menteri sebelum duduk memimpin rapat.
Video itu menyebar dengan narasi : “Tak ada satu orang pun dari mereka yg pakai Masker. Mereka lagi berbahagia dan merasa senang disaat RakyatNya sedang menjerit dan menderita., tanpa merasa bersalah dan berdosa.”
Tangkapan layar video yang diklaim video rapat Presiden Jokowi dan para menteri tanpa masker
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 31 Oktober 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Tempo menggunakan reverse image search pada Google untuk menelusuri video itu. Hasilnya, potongan video tersebut identik dengan video berita yang ditayangkan oleh kantor berita ANTARA berjudul Jokowi larang penegak hukum cari-cari kesalahan investor pada 31 Oktober 2019. Video itu direkam saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Video itu identik terlihat dari beberapa petunjuk yang sama dengan potongan video yang menyebar di Whatsapp. Mulai dari corak batik yang dipakai Jokowi, baju yang dikenakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan beberapa menteri yang menggunakan kemeja putih seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Tempo kemudian menelusuri video lainnya dan menemukan video yang berdurasi lebih panjang di kanal Youtube Teropong Time Indonesia. Video saat Jokowi dan Ma’ruf Amin masuk ruangan lalu bercanda sesaat bersama sejumlah menteri terletak pada detik ke-20 hingga detik ke-46
Teropong Time Indonesia memberikan keterangan bahwa video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Rapat terbatas pada 31 Oktober 2019 itu juga disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Negara RI.
Tangkapan layar yang menunjukkan bagian yang sama dengan potongan video di Whatsapp.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas Tempo menyimpulkan video Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan menggelar rapat bersama jajaran menterinya tanpa menggunakan masker di masa pandemi, adalah menyesatkan. Video itu berasal dari rekaman rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
(GFD-2022-9233) Keliru, Video dengan Klaim Berkat Pendekatan Jokowi, Rusia Akhirnya Menarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 21/02/2022
Berita
Sebuah video dari Tiktok yang diklaim bahwa Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina berkat pendekatan Jokowi, dibagikan di Instagram, 17 Februari 2022. Tempo menerima permintaan verifikasi video itu dari grup pembaca di Telegram.
Video itu berisi kolase video pesawat jet, video pertemuan Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta saat Jokowi hadir di pertemuan di luar negeri.
Video yang disukai 13,6 ribu di Tiktok itu memuat teks bertuliskan: “Dunia butuh Indonesia. Berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.”
Tangkapan layar video dengan klaim berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina
Hasil Cek Fakta
Video 1
Tangkapan layar video Jokowi bersalaman dengan Putin.
Fakta: Video ini adalah pertemuan empat mata antara Jokowi dan Vladimir Putin pada 18 Mei 2016. Pertemuan ini dilaksanakan di Bucherov Rucey, rumah kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia.
Video pertemuan keduanya disiarkan di kanal Youtube Kementerian Sekretariat Negara RI. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja Sama Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan. Jokowi menyampaikan tentang ekspor sawit Indonesia ke Rusia, pembelian properti di Moskow sebagai gedung Kedutaan Besar Indonesia.
Video 2
Tangkapan layar potongan video Jokowi berjalan di karpet merah.
Fakta: video ini juga tidak terkait dengan pertemuan Presiden Jokowi untuk membahas tentang Ukraina bersama Rusia. Video ini adalah kedatangan Jokowi saat menghadiri KTT G20 di Italia yang disambut oleh Perdana Menteri Italia.
Video ini identik dengan tayangan di kanal Youtube Kompas TV pada 30 Oktober 2021. Terlihat Presiden Jokowi tiba menumpangi mobil berwarna silver yang di depannya dipasang bendera merah putih.
Jokowi terlihat mengenakan setelan jas berwarna abu-abu, dasi berwarna biru dongker dan masker berwarna hitam.
Desakan berbagai negara untuk Rusia
Indonesia telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog dan diplomasi. Pernyataan itu seperti yang dipublikasikan Kementerian Luar Negeri RI melalui akun twitter pada 7 Februari 2022.
“Indonesia menghimbau semua pihak untuk menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi. Konflik tidak menguntungkan siapa pun.”
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga telah menjalin komunikasi telepon dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov pada 9 Februari 2022, seperti yang dimuat oleh Kantor Berita Antara.
Namun desakan itu juga banyak dilakukan oleh pemerintah negara lain, seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris termasuk Perserikatan Bangsa-bangsa dan NATO.
Hingga 20 Februari 2022 belum ada tanda-tanda bahwa Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Dikutip dari The Guardian, bahwa Rusia memperpanjang latihan militer bersama dengan Belarus di dekat perbatasan Belarusia. Latihan seharusnya berakhir hari ini dan Rusia mundur. Perpanjangan tersebut dilihat sebagai tanda yang tidak menyenangkan di Ukraina.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, adalah keliru. Isi video tersebut tidak berkaitan dengan pembahasan soal Ukraina. Pertemuan Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin terjadi pada 2016, sebelum hubungan Rusia dan Ukraina memburuk saat ini. Demikian juga video kedua yang menunjukkan Jokowi bertemu pimpinan negara itu terjadi saat acara KTT G20 di Italia 2021.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@guntur.surabaya/video/7065547415067168027?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1
- https://www.instagram.com/reel/CaElQ2TFPHY/?utm_medium=share_sheet
- https://www.youtube.com/watch?v=FeNmBaWi9Xg
- https://www.youtube.com/watch?v=MkenL340IcI
- https://twitter.com/Kemlu_RI/status/1490545088296271873?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1490545088296271873%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Fwww.antaranews.com%2Fberita%2F2696505%2Findonesia-serukan-perdamaian-untuk-redakan-ketegangan-rusia-ukraina
- https://www.antaranews.com/berita/2696505/indonesia-serukan-perdamaian-untuk-redakan-ketegangan-rusia-ukraina
- https://www.reuters.com/world/europe/un-chief-speaks-with-russia-ukraine-still-believes-there-will-not-be-conflict-2022-02-14/
- https://www.dw.com/en/natos-jens-stoltenberg-urges-russia-to-step-back-from-the-brink/a-60840025
- https://www.theguardian.com/world/live/2022/feb/20/ukraine-crisis-russia-plans-biggest-war-since-1945-says-johnson-zelenskiy-calls-for-sanctions-now-live
(GFD-2022-9232) [SALAH] Video Pasien Meninggal 15 Menit setelah Divaksin
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 20/02/2022
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Meninggal di pusat vaksinasi, 15 menit setelah divaksin”
Hoaks vaksin
hoax vaksin
“Meninggal di pusat vaksinasi, 15 menit setelah divaksin”
Hoaks vaksin
hoax vaksin
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “mRNA_Death_Toll” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sekelompok petugas medis yang tengah memberikan pertolongan pertama pada seorang pasien di pusat vaksinasi. Video tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa pasien dalam video tersebut meninggal 15 menit setelah divaksin.
Melansir dari media Italia L’Eco di Bergamo, pasien dalam video tersebut tidak meninggal, melainkan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh penyakit patologi yang telah dideritanya sejak sebelum mendapatkan vaksin. Adapun yang termasuk penyakit patologi di antaranya adalah kanker, tumor, gangguan autoimun, serta penyakit ginjal dan hati.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “mRNA_Death_Toll” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Melansir dari media Italia L’Eco di Bergamo, pasien dalam video tersebut tidak meninggal, melainkan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh penyakit patologi yang telah dideritanya sejak sebelum mendapatkan vaksin. Adapun yang termasuk penyakit patologi di antaranya adalah kanker, tumor, gangguan autoimun, serta penyakit ginjal dan hati.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “mRNA_Death_Toll” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Pasien tidak meninggal. Pasien dalam video tersebut tidak sadarkan diri karena penyakit patologi yang telah diderita sejak sebelum mendapatkan vaksin.
Pasien tidak meninggal. Pasien dalam video tersebut tidak sadarkan diri karena penyakit patologi yang telah diderita sejak sebelum mendapatkan vaksin.
Rujukan
(GFD-2022-9230) [SALAH] Burung Elang Mampu Hidup Hingga 70 Tahun
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 20/02/2022
Berita
“Perjuangan “Sang Elang": Melakukan Perubahan
Semua kita tahu burung elang mungkin ada juga yang menganggap burung elang adalah burung garuda.
Elang memiliki umur terpanjang di spesiesnya, dia bisa hidup sampai 70 tahun!. Namun untuk mencapai ini, dia harus mengambil keputusan sulit dan sangat menyakitkan!.
Di usia 40 tahun :
Cakarnya yang panjang dan flesksibel tak lagi tajam, yang menyulitkan menangkap mangsa.
Paruhnya yang tajam telah bengkok.
Bulu-bulunya tua, tebal dan berat memenuhi dada yang menyulitkannya terbang.
Hanya ada 2 pilihan yang bisa dia ambil :
bertahan seperti itu lalu MATI, atau
melewati PROSES PERUBAHAN yang menyakitkan untuk dapat terus hidup!
Untuk melakukan perubahan itu, ia harus terbang tinggi ke puncak gunung di sarangnya. Lalu mematuk-matukkan paruhnya ke batu sampai lepas, dan menunggu paruhnya tumbuh kembali.
Setelah paruh baru-nya tumbuh, dia akan menacabuti cakar-cakar tuanya, dan menunggu cakarnya tumbuh kembali.
Setelah cakar baru-nya tumbuh, dia akan mencabuti bulu-bulu tua-nya sendiri, dan menunggunya sampai tumbuh bulu-bulu baru.
PROSES PERUBAHAN INI MEMERLUKAN WAKTU 150 HARI atau sekitar 5 BULAN!
Setelah berhasil melewati proses perubahan yang menyakitkan itu, ia akan mendapatkan kesempatan hidup 30 tahun lagi.
“Untuk bertahan hidup ke arah yang lebih baik kita pun harus memulai perubahan, namun bersyukur kita tidak perlu melewati proses menyakitkan seperti elang.”
Untuk bertahan hidup dan melalui perjalanan baru dimasa mendatang, kita harus berubah.PERUBAHAN yang pertama kali perlu kita lakukan adalah perbaikan MINDSER!
Terkadang kita harus membuang ingatan, kebiasaan dan tradisi lama yang melemahkan.
Hanya dengan terbatas dari beban masa lalu, kita dapat mengambil manfaat dari saat ini.
Membuka pikiran, yakin dan membiarkan diri kita terbang kembali seperti elang yang perkasa, mencapai impian kita.
bergandeng tangan bersama-sama, kita berproses melakukan perubahan pada diri kira ke arah yg lebih baik.
(lantabur tv)
Semua kita tahu burung elang mungkin ada juga yang menganggap burung elang adalah burung garuda.
Elang memiliki umur terpanjang di spesiesnya, dia bisa hidup sampai 70 tahun!. Namun untuk mencapai ini, dia harus mengambil keputusan sulit dan sangat menyakitkan!.
Di usia 40 tahun :
Cakarnya yang panjang dan flesksibel tak lagi tajam, yang menyulitkan menangkap mangsa.
Paruhnya yang tajam telah bengkok.
Bulu-bulunya tua, tebal dan berat memenuhi dada yang menyulitkannya terbang.
Hanya ada 2 pilihan yang bisa dia ambil :
bertahan seperti itu lalu MATI, atau
melewati PROSES PERUBAHAN yang menyakitkan untuk dapat terus hidup!
Untuk melakukan perubahan itu, ia harus terbang tinggi ke puncak gunung di sarangnya. Lalu mematuk-matukkan paruhnya ke batu sampai lepas, dan menunggu paruhnya tumbuh kembali.
Setelah paruh baru-nya tumbuh, dia akan menacabuti cakar-cakar tuanya, dan menunggu cakarnya tumbuh kembali.
Setelah cakar baru-nya tumbuh, dia akan mencabuti bulu-bulu tua-nya sendiri, dan menunggunya sampai tumbuh bulu-bulu baru.
PROSES PERUBAHAN INI MEMERLUKAN WAKTU 150 HARI atau sekitar 5 BULAN!
Setelah berhasil melewati proses perubahan yang menyakitkan itu, ia akan mendapatkan kesempatan hidup 30 tahun lagi.
“Untuk bertahan hidup ke arah yang lebih baik kita pun harus memulai perubahan, namun bersyukur kita tidak perlu melewati proses menyakitkan seperti elang.”
Untuk bertahan hidup dan melalui perjalanan baru dimasa mendatang, kita harus berubah.PERUBAHAN yang pertama kali perlu kita lakukan adalah perbaikan MINDSER!
Terkadang kita harus membuang ingatan, kebiasaan dan tradisi lama yang melemahkan.
Hanya dengan terbatas dari beban masa lalu, kita dapat mengambil manfaat dari saat ini.
Membuka pikiran, yakin dan membiarkan diri kita terbang kembali seperti elang yang perkasa, mencapai impian kita.
bergandeng tangan bersama-sama, kita berproses melakukan perubahan pada diri kira ke arah yg lebih baik.
(lantabur tv)
Hasil Cek Fakta
Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah informasi yang menjelaskan bahwa seekor burung elang mampu hidup selama 70 tahun setelah melakukan proses perubahan yang berlangsung selama 150 hari (5 bulan) dengan cara mengetuk paruhnya ke batu sampai terlepas dan setelah itu burung elang harus menunggu paruh baru tumbuh kembali. Lalu setelah itu burung elang juga akan mencabut cakar-cakarnya. Dan ketika cakar burung elang telah tumbuh kembali, burung elang juga mulai mencabut bulu-bulu tuanya. Setelah semua itu telah dilakukan, maka burung elang mampu untuk terbang dan hidup kembali selama 30 tahun kedepan.
Namun melansir dari factcheck.afp.com, US Geological Survey menyatakan bahwa umur terpanjang yang tercatat untuk elang botak Amerika Serikat di alam liar ialah 38 tahun dan untuk elang emas, yang terlama ialah 31 tahun delapan bulan. Lalu, nonprofit Teton Raptor Center juga menyatakan bahwa elang botak dapat hidup hingga lebih dari 30 tahun di alam liar dan mencapai umur 50 tahun apabila tinggal di penangkaran.
Selain itu, terkait dengan proses perubahan elang dengan mengalami pertumbuhan paruh, cakar, dan bulu yang baru ialah sebuah informasi yang salah. Melansir dari www.snopes.com, elang tidak akan bisa kehilangan paruh dan cakar mereka kecuali apabila elang mengalami cedera traumatis. Todd Katzner, ahli biologi satwa liar dengan USGS yang telah mempelajari elang selama 25 tahun juga menyatakan bahwa Burung sama sekali tidak dapat menumbuhkan kembali seluruh paruhnya, dan cakar elang juga terdiri dari inti tulang dengan selubung keratin, sehingga jika burung kehilangan inti tulang, maka keratin tidak akan tumbuh kembali. Apabila elang kehilangan cakar dan paruh dalam jangka waktu yang lama, pasti hal tersebut akan menyulitkan elang untuk dapat bertahan hidup. Sebagaimana pendapat Lori Arent , asisten direktur Raptor Center di University of Minnesota yang menyatakan bahwa tanpa cakar dan paruh, elang tidak mampu bertahan hidup.
Burung elang juga tidak akan mencabut bulu-bulunya kecuali bulu-bulunya tersebut meranggas. Kualitas bulu elang memang semakin lama akan semakin menurun, namun setiap bulu burung berasal dari folikel bulu seperti halnya rambut pada mamalia. Pertama kali bulu muncul dan berkembang, bulu memiliki suplai darah yang berasal dari tubuh naik ke batang bulu. Jika bulu ini patah atau dicabut, maka tidak hanya rasa sakit yang akan dirasakan oleh burung, tetapi dapat pula menyebabkan kehilangan darah dan kerusakan pada folikel bulu. Kerusakan parah pada folikel bulu juga dapat menyebabkan hilangnya folikel secara permanen, dan dibutuhkan juga waktu hingga satu tahun untuk mengganti bulu burung yang hilang sebelum bulu tersebut meranggas.
Berdasarkan pada seluruh referensi, burung elang mampu hidup hingga 70 tahun ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Namun melansir dari factcheck.afp.com, US Geological Survey menyatakan bahwa umur terpanjang yang tercatat untuk elang botak Amerika Serikat di alam liar ialah 38 tahun dan untuk elang emas, yang terlama ialah 31 tahun delapan bulan. Lalu, nonprofit Teton Raptor Center juga menyatakan bahwa elang botak dapat hidup hingga lebih dari 30 tahun di alam liar dan mencapai umur 50 tahun apabila tinggal di penangkaran.
Selain itu, terkait dengan proses perubahan elang dengan mengalami pertumbuhan paruh, cakar, dan bulu yang baru ialah sebuah informasi yang salah. Melansir dari www.snopes.com, elang tidak akan bisa kehilangan paruh dan cakar mereka kecuali apabila elang mengalami cedera traumatis. Todd Katzner, ahli biologi satwa liar dengan USGS yang telah mempelajari elang selama 25 tahun juga menyatakan bahwa Burung sama sekali tidak dapat menumbuhkan kembali seluruh paruhnya, dan cakar elang juga terdiri dari inti tulang dengan selubung keratin, sehingga jika burung kehilangan inti tulang, maka keratin tidak akan tumbuh kembali. Apabila elang kehilangan cakar dan paruh dalam jangka waktu yang lama, pasti hal tersebut akan menyulitkan elang untuk dapat bertahan hidup. Sebagaimana pendapat Lori Arent , asisten direktur Raptor Center di University of Minnesota yang menyatakan bahwa tanpa cakar dan paruh, elang tidak mampu bertahan hidup.
Burung elang juga tidak akan mencabut bulu-bulunya kecuali bulu-bulunya tersebut meranggas. Kualitas bulu elang memang semakin lama akan semakin menurun, namun setiap bulu burung berasal dari folikel bulu seperti halnya rambut pada mamalia. Pertama kali bulu muncul dan berkembang, bulu memiliki suplai darah yang berasal dari tubuh naik ke batang bulu. Jika bulu ini patah atau dicabut, maka tidak hanya rasa sakit yang akan dirasakan oleh burung, tetapi dapat pula menyebabkan kehilangan darah dan kerusakan pada folikel bulu. Kerusakan parah pada folikel bulu juga dapat menyebabkan hilangnya folikel secara permanen, dan dibutuhkan juga waktu hingga satu tahun untuk mengganti bulu burung yang hilang sebelum bulu tersebut meranggas.
Berdasarkan pada seluruh referensi, burung elang mampu hidup hingga 70 tahun ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, Pusat Raptor Universitas Minnesota menyatakan bahwa rentang hidup rata-rata burung elang ialah sekitar 30 tahun.
Rujukan
Halaman: 4365/6089