• (GFD-2020-5079) [SALAH] Foto “Inilah wajah dari Firaun Ramses II”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/09/2020

    Berita

    Akun AXEL CURT GREYXON XÐ (fb.com/Bahar.Lesmana209) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “Menguak Fakta Sejarah, Asli Apa tidak yah”

    Di gambar yang diunggah, terdapat penampakan mumi dan narasi “#ASLIFAKTA” “Inilah wajah dari Firaun Ramses II,penguasa Firaun paling kuat dalam sejarah Mesir Kuno dan dipercaya sebagai Firaun yang disebutkan dalam Al-Quran.” dan “@aslifakta”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, foto itu adalah foto hasil editan atau suntingan. Pada foto asli, bagian mata, hidung, telinga dan bibir mumi Firaun Ramses II sudah tidak utuh.

    Gambar yang memuat foto asli yang telah diubah oleh sumber klaim, diunggah oleh akun Instagram @aslifakta pada 12 Agustus 2020 dengan narasi sebagai berikut:

    “Ramses II adalah Firaun ke-3 dari dinasti ke-19 yang memerintah selama 66 tahun mulai dari 1279-1213 SM. Selama memerintah Mesir di masa lalu, Ramses II dikenal sangat keji. Bahkan dia bisa melakukan apa saja termasuk memperbudak bangsa Bani Israil dengan cara yang sangat mengerikan. Sejarawan meyakini bahwa Ramses II adalah Firaun yang disebutkan dalam Alquran. Perangainya yang sangat buruk terutama pada kalangan baik dianggap sudah sesuai dengan deskripsi dari kitab suci. Sayangnya, bukti-bukti otentik tentang kebenaran ini masih simpang siur. Saat ini mayat dari Ramses II dipajang di Museum Kairo. (Boombastis) Sekuat-kuatnya manusia tetap saja selalu di akhiri dengan kematian. #aslifakta #indonesia”

    Lebih lama lagi, foto penampakan mumi Ramses II diunggah di situs flickr.com pada 7 Desember 2005 dengan judul “ramses-ii-mummy 3”

    Ramses II (juga disebut Ramses yang Agung/Ozymandias; bahasa Inggris: Ramesses II) adalah firaun Mesir ketiga yang berasal dari dinasti ke-19. Ia sering dianggap sebagai firaun terbesar dan terkuat dalam sejarah Mesir Kuno.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5078) [SALAH] Adidas Tawarkan 3100 Sepatu Gratis, T-shirt, dan Masker sebagai Perayaan Hari Jadi Adidas

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/09/2020

    Berita

    Telah beredar pesan berantai yang menginformasikan bahwa Adidas menawarkan 3100 sepatu gratis, t-shirt, dan masker dalam rangka perayaan hari jadi Adidas. Untuk mendapatkannya, diharuskan untuk mengikuti tiga intruksi dan mengunjungi tautan yang sudah tersedia. Selain itu, pada pesan berantai tersebut juga dicantumkan tautan untuk melihat gaya sepatu dan cara membedakan sepatu Adidas asli dan palsu.

    Narasi: Adidas bagi² hadiah

    “WOW!
    * 🎉Perayaan hari jadi Adidas🎉*

    *Adidas menawarkan 3100 Sepatu Gratis, T-shirt dan Masker untuk semua orang*

    Menerima instruksi:
    1. Masing-masing hanya dapat berpartisipasi sekali
    2. Kuantitas terbatas, siapa cepat dia dapat
    3. Acara ini tidak membutuhkan biaya apapun

    Dapatkan milik Anda di sini GRATIS
    https://archive.fo/8XzqP

    Klik untuk melihat gaya sepatu
    https://archive.fo/BISSg

    Cara Membedakan Sepatu Adidas Asli dan Palsu
    https://archive.fo/t7wI3”

    Adidas bagi² hadiah

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang beredar itu tidak benar. Mengutip dari Liputan6, Brand Communications & Sports Marketing Manager Adidas Indonesia, Cinita Mayakatri mengkonfirmasi bahwa tautan pada pesan berantai tersebut bukan tautan resmi dari PT Adidas Indonesia dan tidak ada program penawaran gratis seperti yang disebutkan dalam pesan berantai itu.

    “Terima kasih sudah mengkroscek ke kami. Link ini bukan link resmi dari PT adidas Indonesia. Kami tidak ada program yang dituliskan di pesan tersebut,” ungkap Cinita Mayakatri.

    Informasi dengan topik serupa sebelumnya pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul [SALAH] “Adidas menawarkan 3100 Sepatu Gratis, T-shirt dan Masker”, namun terdapat perbedaan di bagian narasi.

    Dengan demikian, informasi yang beredar melalui pesan berantai itu dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu karena tidak ada program penawaran gratis dan pesan berantai yang berisi beberapa tautan itu bukan tautan resmi dari PT Adidas Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5077) [SALAH] Foto Kader PKS Kampanyekan “2 Anak Cukup 1 Istri Tidak Cukup”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Wawan Suwandi mengunggah foto sejumlah wanita memegang bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tulisan “2 Anak Cukup 1 Istri Tidak Cukup.”

    Berikut kutipan narasi yang menyertainya:

    “Bagus juga nih moto nya😀👍”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut suntingan dari kegiatan kampanye PKS pada Desember 2018. Hal itu terlihat dari cuplikan foto yang ada dalam video di kanal Youtube Zaky Video berjudul “Flashmob & Freezemob PKS 8 Panjaru Kota Depok #AYOLEBIHBAIK #2019PILIHPKS” pada tanggal 26 Desember 2018. Untuk video kegiatannya diunggah kemudian di kanal Youtube PKSTV pada 2019 dengan judul “Emak Emak Heboh Ikut Flash Mob PKS Rangkapan Jaya Baru.”

    Pada foto aslinya tidak terdapat tulisan “2 Anak Cukup 1 Istri Tidak Cukup” dan hanya terdapat angka nomor peserta PKS di Pemilu 2019, yakni angka delapan (8).

    Kesimpulan

    Foto hasil suntingan dari kegiatan kampanye PKS di tahun Desember 2018 dan diunggah di kanal Youtube PKSTV pada Januari 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5076) [SALAH] Foto “heboh di kota lampung tepatnya dimetro berakhir tragis seorang ayah melarang anaknya berhijab”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/09/2020

    Berita

    Akun Dede Wulandari (fb.com/dede.wulandari.946) mengunggah sebuah gambar dengan sebagian narasi sebagai berikut:

    “HEBOH DI KOTA LAMPUNG TEPATNYA DIMETRO BERAKHIR TRAGIS SEORANG AYAH MELARANG ANAKNYA BERHIJAB..”

    Gambar menampakkan seorang pria memukuli dan menyeret anak kecil yang berbaring di tanah.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim adanya kejadian heboh di Kota Lampung dimana soerang ayah melarang anaknya berhijab dan berakhir tragis adalah klaim yang salah.

    Faktanya, kejadian di foto itu bukan di Lampung dan tidak terkait dengan hijab. Kejadian di foto itu adalah seorang pria bernama Wei yang memukul anaknya, peristiwa tersebut terjadi di Kota Ya Long, Goangxi, China pada Februari 2018 karena putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah.

    Gambar yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Pria Ini Pukuli lalu Seret Anak Perempuannya Pakai Sepeda Motor” yang dimuat di situs Kompas.com pada 1 Maret 2018.

    Berikut kutipan artikel tersebut:

    “BEIJING, KOMPAS.com – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dihajar oleh ayahnya lalu diikat di belakang sepeda motor dan diseret.

    Peristiwa mengenaskan ini terekam dalam kamera video yang kemudian diunggah ke media sosial. Dalam video itu terlihat seorang pria yang kemudian diketahui bermarga Wei (38) memukuli anak perempuannya. Wei memukuli bokong, punggung, dan kepala putrinya dengan menggunakan sebatang kayu. Anak perempuan itu terdengar menjerit kesakitan tetapi tak ada orang yang menghentikan kebrutalan Wei.

    Tak puas memukuli anaknya, Wei kemudian menyeretnya lalu mengikatnya di belakang sepeda motornya. Wei kemudian menyeret putrinya itu di sepanjang jalan yang berbatu. Video itu diyakini diambil di kota Ya Long, wilayah otonomi Da Hua Yao di provinsi Guangxi, China pada Rabu (28/2/2018). Dengan cepat video itu menyebar di media sosial hingga dilihat polisi setempat pada pukul 15.30 di hari yang sama.

    Menurut pernyataan resmi kepolisian, mereka langsung melakukan pencarian dan menemukan Wei dan putrinya berada di sebuah pasar. Polisi kemudian menangkap Wei dan menjeratnya dengan dakwaan melakukan penyiksaan terhadap anak. Sementara, anak perempuan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atas luka-luka di tubuhnya.

    Dalam pemeriksaan, Wei mengatakan, dia pergi ke kediaman kerabatnya untuk menjemput putrinya dan mengantar dia ke sekolah. Namun, saat putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah dia naik pitam dan memukuli anak itu. Demikian dikabarkan harian Beijing News.”

    Rujukan