(GFD-2022-9132) Keliru, 10 Negara telah Menganggap Covid-19 hanya Flu Biasa dan Membatalkan Semua Prosedur Wajib Karantina
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/02/2022
Berita
Informasi yang menyebut 10 negara telah menganggap Covid-19 hanya flu biasa dan membatalkan semua prosedur wajib karantina, beredar di Facebook sepanjang akhir Januari 2022.
“Negara-negara berikut mengumumkan pembatalan semua prosedur Wajib Karantina, Tes Corona, dan Vaksin, dan menganggap Corona hanya flu musiman,” demikian isi informasi tersebut.
Sepuluh negara yang disebut yakni Turki, Brasil, Inggris, Swedia, Spanyol, Republik Ceko, Meksiko, El Salvador, Jepang dan Singapura.
Selain berisi informasi tersebut, isi pesan berikutnya tentang Covid-19 hilang dengan berkumur air garam. “Ilmuwan Jerman meyakinkan Kementerian Kesehatan Jerman : jika semua orang berdehem beberapa kali sehari dengan berkumur dengan larutan air garam semi-panas, maka virus akan sepenuhnya dihilangkan di seluruh Jerman dalam waktu seminggu.”
Tangkapan layar unggahan dengan klaim 10 negara telah menganggap Covid-19 hanya flu biasa dan membatalkan semua prosedur wajib karantina
Hasil Cek Fakta
Tidak ada bukti-bukti kredibel yang menunjukkan bahwa 10 negara tersebut telah menganggap Covid-19 sebagai flu biasa. Meski ada persamaan, namun Covid-19 memiliki perbedaan dengan flu biasa. Juga tidak benar bahwa berkumur dengan air garam hangat bisa menyembuhkan Covid-19.
Seruan agar Covid-19 saat ini diperlukan seperti flu biasa berkembang di Eropa, salah satunya oleh Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. Dikutip dari C NBC, dia meminta UE untuk memperdebatkan kemungkinan memperlakukan virus sebagai penyakit endemik. Namun seruan itu muncul di tengah melonjak kasus Covid-19 di Eropa.
Prancis, misalnya, telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian baru dalam beberapa hari terakhir dan Jerman melaporkan 80.430 infeksi baru pada hari Rabu, rekor tertinggi dalam satu hari sejak pandemi dimulai.
Di Inggris, seperti dilaporkan oleh BBC, jumlah keseluruhan kasus yang dikonfirmasi pada Senin pekan ini melonjak hampir 850.000 karena infeksi ulang dan kasus yang sebelumnya tidak teridentifikasi dimasukkan dalam total.
Data kasus harian Covid-19 di Inggris
Sampai artikel ini ditulis, belum ada negara termasuk dari daftar 10 negara tersebut yang secara resmi memperlakukan Covid-19 seperti flu biasa. Beberapa negara masih mewajibkan karantina, tes Covid-10 dan vaksin. Negara seperti Brazil misalnya, masih mewajibkan warga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap dan hasil tes negatif jika melakukan perjalanan ke Brazil melalui udara. Jika belum atau dikecualikan mendapatkan vaksin, maka seseorang harus melakukan karantina sendiri selama 14 hari.
Inggris memberlakukan wajib vaksin bagi pendatang dengan salah satu vaksin yang disetujui di Inggris. Termasuk wajib tes Covid-19 bagi mereka yang berusia 12 tahun saat datang dari luar negeri. Syarat perjalanan ke Inggris bisa dibaca di laman pemerintah United Kingdom.
Pemerintah Swedia juga memberlakukan kebijakan isolasi bagi warganya yang memiliki gejala atau positif Covid-19. Selain itu, mulai 28 Desember, semua turis yang memasuki Swedia harus menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif terlepas dari status vaksinasi mereka.
Covid-19 berbeda dengan flu biasa
Menurut WHO, Covid-19 dan influenza disebabkan oleh virus yang berbeda, dan ada beberapa perbedaan dalam hal siapa yang paling rentan terhadap keparahan penyakit.
Selain itu, vaksin yang dikembangkan untuk COVID-19 tidak melindungi terhadap influenza, dan demikian pula, vaksin flu tidak melindungi dari COVID-19.
Dari segi tingkat kematian, WHO memperkirakan bahwa 290.000 hingga 650.000 orang meninggal karena terkait flu setiap tahun di seluruh dunia.
Sedangkan menurut WorldoMeter, hingga 3 Februari 2022 pukul 09:10 GMT, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 385 juta orang dan 5,7 juta di antaranya meninggal sejak 2020. Ini menunjukkan, Covid-19 menyebabkan kematian lebih tinggi dibandingkan flu biasa.
Data kematian akibat Covid-19 hingga 3 Februari 2022 dari WorldoMeter
Berkumur air garam bunuh Covid-19
Narasi ini pernah beredar pada Mei 2020. John Hopkins Medicine membantah bahwa berkumur dengan air garam bisa membantu melindungi dari virus Corona. Menurut John Hopkins Medicine, berkumur dengan air garam memang bisa meredakan sakit tenggorokan, yang merupakan salah satu gejala Covid-19. Namun, pasien Covid-19 tidak hanya mengalami gejala tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa air garam bisa menghilangkan virus Corona di dalam tubuh. WHO mengakui ada sedikit bukti bahwa membilas hidung dengan saline atau air garam bisa membantu seseorang pulih lebih cepat dari flu biasa. Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti dapat mencegah infeksi pernapasan.
Artikel Cek Fakta Tempo terkait klaim ini bisa dibaca di tautan berikut, Fakta atau Hoaks: Benarkah Campuran Air Hangat dan Garam bisa Hilangkan Virus Corona Covid-19.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa 10 negara telah menganggap Covid-19 hanya flu biasa dan membatalkan semua prosedur wajib karantina, adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=143632721405583&id=100072765672389
- https://www.cnbc.com/2022/01/12/should-we-treat-covid-like-the-flu-europe-is-starting-to-think-so.html
- https://www.bbc.com/news/uk-51768274
- https://www.smartraveller.gov.au/destinations/americas/brazil
- https://www.gov.uk/guidance/countries-with-approved-covid-19-vaccination-programmes-and-proof-of-vaccination
- https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-similarities-and-differences-with-influenza
- https://www.worldometers.info/coronavirus/
(GFD-2022-9131) [SALAH] Raja Salman Meninggal Dunia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video yang diunggah oleh akun Facebook Rwr Maulana Muhammad pada 23 Januari 2022. Postingan tersebut menyebutkan bahwa Raja Salman telah meninggal.
NARASI:
Raja Salman Telah meninggal .
Tapi tidak ada kabar jam berapa ?
Dalam Berita Ini Di sebut wafatnya raja Al Haramain.
NARASI:
Raja Salman Telah meninggal .
Tapi tidak ada kabar jam berapa ?
Dalam Berita Ini Di sebut wafatnya raja Al Haramain.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, kabar meninggalnya Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud tidak benar. Belum ada konfirmasi maupun bantahan dari pemerintah Saudi dan media resmi Saudi.
Dikutip dari detik.com KJRI Jeddah memastikan berita tersebut hoax. “Sejauh yang kami tahu, itu hoax,” ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono.
Rumor meninggalnya Raja Salman berasal dari media Iran, yakni Mehr News Agency. Namun artikel tersebut tidak mencantumkan sumber apapun saat membahas meninggalnya Raja Salman, sehingga kabar tersebut menjadi simpang siur.
“Beberapa sumber-sumber berita mengklaim bahwa Salman bin Abdulaziz Al Saud Raja Arab Saudi telah meninggal. Namun, beberapa sumber-sumber berita mengumumkan bahwa laporan-laporan kematian Raja Salman dari Arab Saudi tidak benar,” ujar Mehr News Agency.
Kabar meninggalnya Raja Salman bukanlah pertama kalinya beredar di media sosial. Pada 2020 kabar meninggalnya Raja Salman ramai beredar sebanyak dua kali melalui WhatsApp dan Facebook.
Dengan demikian, informasi atas meninggalnya Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al Saud tidak benar, dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dikutip dari detik.com KJRI Jeddah memastikan berita tersebut hoax. “Sejauh yang kami tahu, itu hoax,” ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono.
Rumor meninggalnya Raja Salman berasal dari media Iran, yakni Mehr News Agency. Namun artikel tersebut tidak mencantumkan sumber apapun saat membahas meninggalnya Raja Salman, sehingga kabar tersebut menjadi simpang siur.
“Beberapa sumber-sumber berita mengklaim bahwa Salman bin Abdulaziz Al Saud Raja Arab Saudi telah meninggal. Namun, beberapa sumber-sumber berita mengumumkan bahwa laporan-laporan kematian Raja Salman dari Arab Saudi tidak benar,” ujar Mehr News Agency.
Kabar meninggalnya Raja Salman bukanlah pertama kalinya beredar di media sosial. Pada 2020 kabar meninggalnya Raja Salman ramai beredar sebanyak dua kali melalui WhatsApp dan Facebook.
Dengan demikian, informasi atas meninggalnya Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al Saud tidak benar, dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan
KJRI Jeddah memastikan berita tersebut hoax. Belum ada konfirmasi maupun bantahan dari pemerintah Saudi dan media resmi Saudi mengenai kabar meninggalnya Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
KJRI Jeddah memastikan berita tersebut hoax. Belum ada konfirmasi maupun bantahan dari pemerintah Saudi dan media resmi Saudi mengenai kabar meninggalnya Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Rujukan
- https://news.detik.com/berita/d-5911245/kjri-jeddah-pastikan-kabar-raja-salman-meninggal-hoax
- https://www.republika.co.id/berita/r65me7370/beredar-kabar-raja-salman-meninggal-konjen-ri-hoaks
- https://www.liputan6.com/global/read/4868174/raja-salman-sering-dikabarkan-meninggal-siapa-dalangnya
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220124061524-4-309741/geger-raja-salman-dilaporkan-meninggal-dunia-ini-faktanya
(GFD-2022-9130) [SALAH] Atlet Rugby Jordan Michallet Meninggal karena Vaksin Covid-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2022
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Pat Conlon” (https://www.facebook.com/pconlon3) mengunggah sebuah tautan berita mengenai meninggalnya atlet rugby asal Perancis, Jordan Michallet. Dalam unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa penyebab kematian Michallet adalah vaksin Covid-19.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, penyebab kematian Michallet adalah bukan karena vaksin Covid-19. Melansir dari media asal Perancis “Le Parisien”, hasil investigasi kepolisian setempat menemukan bahwa Michallet menabrakkan mobilnya ke pembatas jalan di Kota Rouen, Perancis, pada pukul 01.00 waktu setempat. Sekitar 20 menit kemudian, seorang saksi melihat Michallet jatuh dari lantai 4 sebuah gedung yang terletak di sekitar wilayah tersebut.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Pat Conlon” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Pat Conlon” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Bukan karena vaksin Covid-19. Berdasarkan laporan dari media “Le Parisien”, Jordan Michallet meninggal karena jatuh dari lantai 4 sebuah gedung di Kota Rouen.
Bukan karena vaksin Covid-19. Berdasarkan laporan dari media “Le Parisien”, Jordan Michallet meninggal karena jatuh dari lantai 4 sebuah gedung di Kota Rouen.
Rujukan
- https://www.leparisien.fr/sports/rugby/rugby-pro-d2-jordan-michallet-louvreur-du-club-de-rouen-sest-tue-apres-une-chute-18-01-2022-ZY6CEZJJXNFO5LYTGKJ3B7LHJU.php
- https://www.rugbypass.com/news/french-rugby-player-jordan-michallet-dead-at-29/
- https://rmcsport.bfmtv.com/rugby/rugby-jordan-michallet-est-mort-brutalement-a-l-age-de-29-ans_AN-202201180469.html
(GFD-2022-9129) [SALAH]: Pendaftaran CPNS 2022 Berbayar dan Kuota Terbatas
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 03/02/2022
Berita
Sebuah akun grup Telegram bernama CPNS Jalur Berbayar menawarkan tawaran untuk menjadi PNS melalui jalur berbayar untuk tahun 2022. Hingga saat ini grup tersebut memiliki members yang cukup banyak yaitu hampir 4 ribu orang.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, akun twitter resmi BKN menegaskan bahwa informasi tentang penawaran pendaftaran CPNS 2022 berbayar adalah modus penipuan. Masyarakat diimbau berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan.
Dalam kasus ini, admin grup Telegram mencatut foto salah satu JPT Madya BKN, yaitu Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian (PMK).
Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama BKN Satya Pratama mengatakan, penerimaan aparatur sipil negara (ASN) tidak berbayar alias gratis.
“Betul (gratis). Kalau penerimaan ASN, pasti tidak dipungut biaya. Pasti diumumkan secara luas dan terencana,” ujar Satya.
Lebih lanjut, Satya mengatakan bahwa proses seleksi rekrutmen PPPK pada tahun ini telah tertuang dalam Surat Menteri PANRB No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tertanggal 27 Juli 2021 perihal Pengadaan ASN Tahun 2022. Adapun Seleksi CASN 2022 akan difokuskan untuk merekrut tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga penyuluh,” kata dia.
Berdasarkan penjelasan MenPANRB Tjahjo Kumolo, tetap ada formasi formasi CPNS tahun 2022 yang dibuka melalui skema sekolah kedinasan. Ini akan diumumkan secara nasional dan terbuka oleh instansi serta tidak dipungut biaya.
Dalam kasus ini, admin grup Telegram mencatut foto salah satu JPT Madya BKN, yaitu Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian (PMK).
Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama BKN Satya Pratama mengatakan, penerimaan aparatur sipil negara (ASN) tidak berbayar alias gratis.
“Betul (gratis). Kalau penerimaan ASN, pasti tidak dipungut biaya. Pasti diumumkan secara luas dan terencana,” ujar Satya.
Lebih lanjut, Satya mengatakan bahwa proses seleksi rekrutmen PPPK pada tahun ini telah tertuang dalam Surat Menteri PANRB No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tertanggal 27 Juli 2021 perihal Pengadaan ASN Tahun 2022. Adapun Seleksi CASN 2022 akan difokuskan untuk merekrut tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga penyuluh,” kata dia.
Berdasarkan penjelasan MenPANRB Tjahjo Kumolo, tetap ada formasi formasi CPNS tahun 2022 yang dibuka melalui skema sekolah kedinasan. Ini akan diumumkan secara nasional dan terbuka oleh instansi serta tidak dipungut biaya.
Kesimpulan
Informasi palsu. BKN melalui akun Twitter resminya menegaskan bahwa informasi penawaran CPNS berbayar di grup Telegram tersebut adalah penipuan dengan mencatut foto Deputi PMK BKN sebagai foto admin grup.
Rujukan
Halaman: 4315/6014