(GFD-2022-9755) [SALAH] Sulfur Hexaflouride adalah gas yang memiliki kepadatan seperti air
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 09/05/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video oleh akun Instagram faktainfo_ pada 17 April 20222. Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah benda yang terlihat melayang ketika dimasukan ke dalam akuarium yang diklaim terdapat gas sulfur hexaflouride.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyebutkan bahwa gas sulfur hexaflouride memiliki kadar kepadatan seperti air adalah salah.
Dilansir dari Wikipedia.org, senyawa sulfur hexaflouride memiliki kepadatan 6.12 g/L pada kondisi permukaan laut, jauh lebih tinggi daripada kepadatan udara (1.225 g/L), namun air sendiri memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi lagi yaitu sebesar 997 g/L.
Dengan demikian, jumlah kepadatan yang dimiliki air sama dengan gas sulfur hexaflouride adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Dilansir dari Wikipedia.org, senyawa sulfur hexaflouride memiliki kepadatan 6.12 g/L pada kondisi permukaan laut, jauh lebih tinggi daripada kepadatan udara (1.225 g/L), namun air sendiri memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi lagi yaitu sebesar 997 g/L.
Dengan demikian, jumlah kepadatan yang dimiliki air sama dengan gas sulfur hexaflouride adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Faktanya, air memiliki memiliki kepadatan sebanyak 997 g/L, sedangkan gas sulfur hexaflouride hanya memiliki kepadatan sebanyak 6,17 g/L.
Faktanya, air memiliki memiliki kepadatan sebanyak 997 g/L, sedangkan gas sulfur hexaflouride hanya memiliki kepadatan sebanyak 6,17 g/L.
Rujukan
(GFD-2022-9754) [SALAH] Bulan berada di kutub utara
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 09/05/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video oleh akun Twitter @BeachDog15 pada 26 April 2022. Dalam video tersebut memperlihatkan bulan yang diklaim muncul di kutub utara hanya dalam 30 detik, dengan narasi yang sudah diterjemahkan sebagai berikut.
Narasi:
Bulan berada di Kutub Utara, di mana hari berlangsung selama 24 jam dan bulan muncul hanya dalam 30 detik sepenuhnya dan menghalangi matahari hanya selama 5 detik dan kemudian menghilang, pemandangan yang menakjubkan.
Narasi:
Bulan berada di Kutub Utara, di mana hari berlangsung selama 24 jam dan bulan muncul hanya dalam 30 detik sepenuhnya dan menghalangi matahari hanya selama 5 detik dan kemudian menghilang, pemandangan yang menakjubkan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video yang berdurasi 35 detik tersebut hanya merupakan sebuah suntingan yang dibuat secara digital dan beredar berulang kali di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com saat mengonfirmasi video tersebut kepada Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang menjelaskan video tersebut hanya editan dan menyandingkannya dengan narasi bahwa itu adalah gerhana bulan menjadikannya misinformasi.
“Videonya sendiri lebih ke editan, atau ya bahasa teknisnya: simulasi. Karena dengan jarak bulan saat ini (384.400 km), ukurannya (yang terlihat oleh mata) juga masih segitu, tidak sebesar di video,” imbuh Andi.
Video bulan terebut juga ditemukan pada akun TikTok @LaryLoo. Pada akun tersebut juga ditemukan video lain yang dibuat secara digital. Artikel serupa juga pernah dibahas di turnbackhoax.id dengan judul [SALAH] Video Penampakan Bulan di Perbatasan Rusia dan Kanada pada 15 Oktober 2021.
Dengan demikian, video bulan yang diklaim muncul di kutub utara adalah salah dan hanya merupakan suntingan digital, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Dilansir dari Kompas.com saat mengonfirmasi video tersebut kepada Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang menjelaskan video tersebut hanya editan dan menyandingkannya dengan narasi bahwa itu adalah gerhana bulan menjadikannya misinformasi.
“Videonya sendiri lebih ke editan, atau ya bahasa teknisnya: simulasi. Karena dengan jarak bulan saat ini (384.400 km), ukurannya (yang terlihat oleh mata) juga masih segitu, tidak sebesar di video,” imbuh Andi.
Video bulan terebut juga ditemukan pada akun TikTok @LaryLoo. Pada akun tersebut juga ditemukan video lain yang dibuat secara digital. Artikel serupa juga pernah dibahas di turnbackhoax.id dengan judul [SALAH] Video Penampakan Bulan di Perbatasan Rusia dan Kanada pada 15 Oktober 2021.
Dengan demikian, video bulan yang diklaim muncul di kutub utara adalah salah dan hanya merupakan suntingan digital, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Video yang berdurasi 35 detik tersebut hanya merupakan sebuah suntingan yang dibuat secara digital.
Video yang berdurasi 35 detik tersebut hanya merupakan sebuah suntingan yang dibuat secara digital.
Rujukan
(GFD-2022-9753) [SALAH]: Selamat Jalan Ayah, Selamat Jalan Mas Tukul Arwana
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 09/05/2022
Berita
“SELAMAT JALAN AYAH, SELAMAT JALAN MAS TUKUL ARWANA”
telah meninggal tukul arwana
tukul wafat
telah meninggal tukul arwana
tukul wafat
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube bernama ARTIS INDO HITS UPDATE mengunggah video berjudul “SELAMAT JALAN AYAH, SELAMAT JALAN MAS TUKUL ARWANA”. Dalam tampilan thumbnail terdapat beberapa kolase foto yang memperlihatkan suasana duka dan terdapat pula tulisan Innalillahi waina ilaihi rajiun diserta logo beberapa televisi swasta.
Berdasarkan penelusuran, judul dan thumbnail dari video tersebut tidaklah berkaitan dengan isi video. Tidak disebutkan bahwa komedia Tukul Arwana telah meninggal dunia dan hanya menjelaskan riwayat sakit yang dideritanya serta ucapan doa dari keluarga dan rekan untuk kesembuhan Tukul.
Dilansir dari beberapa media massa, kondisi Tukul Arwana saat ini sudah berangsur membaik dan hingga kini masih menjalani pengobatan atas penyakit yang menyerang otaknya. Kondisi terkini Tukul Arwana pun diungkap Vega Darwanti dan suaminya, Dema Sany Sanjaya.
“Mas Tukul alhamdulillah kondisinya jauh lebih membaik.”
Vega Darwanti menyebut, Tukul Arwana melakukan perawatan di tempat suaminya bertugas sebagai dokter. Oleh karena itu, suami Vega, Dema Sany Sanjaya pun mengetahui kondisi terkininya.
Menurut Dema, Tukul Arwana masih menjalani perawatan fisioterapi hingga kini. Kondisi fisiknya pun sudah berangsur membaik karena tangannya sudah bisa mengangkat.
“Jauh lebih baik ya, dia masih fisioterapi, beberapa minggu lalu udah mulai bisa angkat-angkat gitu tangannya,” tutur Dema Sany Sanjaya.
Berdasarkan penelusuran, judul dan thumbnail dari video tersebut tidaklah berkaitan dengan isi video. Tidak disebutkan bahwa komedia Tukul Arwana telah meninggal dunia dan hanya menjelaskan riwayat sakit yang dideritanya serta ucapan doa dari keluarga dan rekan untuk kesembuhan Tukul.
Dilansir dari beberapa media massa, kondisi Tukul Arwana saat ini sudah berangsur membaik dan hingga kini masih menjalani pengobatan atas penyakit yang menyerang otaknya. Kondisi terkini Tukul Arwana pun diungkap Vega Darwanti dan suaminya, Dema Sany Sanjaya.
“Mas Tukul alhamdulillah kondisinya jauh lebih membaik.”
Vega Darwanti menyebut, Tukul Arwana melakukan perawatan di tempat suaminya bertugas sebagai dokter. Oleh karena itu, suami Vega, Dema Sany Sanjaya pun mengetahui kondisi terkininya.
Menurut Dema, Tukul Arwana masih menjalani perawatan fisioterapi hingga kini. Kondisi fisiknya pun sudah berangsur membaik karena tangannya sudah bisa mengangkat.
“Jauh lebih baik ya, dia masih fisioterapi, beberapa minggu lalu udah mulai bisa angkat-angkat gitu tangannya,” tutur Dema Sany Sanjaya.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Dalam isi video tidak ada menyebutkan bahwa Tukul Arwana meninggal dunia. Saat ini kondisi komedian tersebut sudah membaik menurut para rekan terdekatnya.
Rujukan
(GFD-2022-9752) Keliru, Seorang Pemuda Hambur Uang Rp 321 Juta di Jalanan karena Depresi Ditinggal Pacar
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 09/05/2022
Berita
Kolase foto yang memperlihatkan seorang polisi dan seorang warga tengah mengumpulkan uang kertas yang berhamburan di jalanan beredar di media sosial. Kolase foto tersebut dibagikan dengan narasi bahwa seorang pemuda membuang uang senilai Rp 321 juta hasil merantau selama 2 tahun di Jepang karena depresi ditinggal sang pacar.
Di Facebook, kolase foto tersebut dibagikan akun ini pada 7 Mei 2022. Berikut narasinya:
“Seorang pemuda yg berinisial M diduga membuang uang hasil merantau selama 2 tahun di Jepang. Uang nominal 50 rbu dan 100 ribu berserakan disepanjang jalan menuju rumah pemuda tsb.dengan nominal total 321 juta rupiah. Diketahui sang pemuda sangat depresi mengetahui sang kekasih yg menjadi PNS ternyata menjalin hubungan dengan pemuda lain yg berpropesi sebagai penjual online,saat dia merantau ke Jepang. Momen ini menjadi sangat istimewa,,disaat menjelang lebaran sprti sekarang ini. Bak mendapat durian runtuh warga sekitar tempat pembuangan uang-uang-an tsb,menjadi sangat bahagia. Ada yg mendapat 1,5 juta,ada yg mendapat 3 juta,Berpariasi.”
Tangkapan layar unggahan dengan klaim Seorang Pemuda Hambur Uang Rp 321 Juta di Jalanan karena Depresi Ditinggal Pacar
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, Foto-foto merupakan dua peristiwa berbeda yakni yang terjadi di Kalimantan Timur pada 2016 dan Sumatera Barat pada 2018.
Foto yang memperlihatkan seorang polisi tengah mengumpulkan uang kertas pecahan Rp 50.000 yang berhamburan di jalan raya pernah dimuat situs berita Viva.co.id pada 11 April 2018 dengan judul, “Polisi Kumpulkan Uang Rp40 Juta yang Disebar Perampok.”
Kepolisian Resort Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menyerahkan kembali uang Rp40 juta yang dirampok oleh empat pelaku yang sebelumnya berhasil diringkus di Kota Sawahlunto. Uang rampasan pelaku yang sempat disebar di jalan raya dikembalikan kepada korban atas nama Fani Hafiz (30).
Sebelum diserahkan kepada korban, polisi harus berjibaku memburu dan mengadang para pelaku yang berusaha melarikan diri. Selain itu, polisi juga harus berusaha keras mengumpulkan kembali uang rampokan di sejumlah titik jalan raya. Salah satu pelaku sengaja menyebar uang rampokan untuk menghilangkan barang bukti.
"Uang senilai Rp40 juta yang sempat dirampok para pelaku, berhasil kita amankan. Semuanya utuh dan nilainya sama. Kemarin siang, sudah kita serahkan kembali kepada korban," kata Kapolres Sawahlunto AKBP Zamroni Wibowo, Rabu, 11 April 2018.
Para pelaku yang berjumlah empat orang berhasil diringkus di Dua lokasi berbeda. Guntur dan Efrizal ditangkap di kawasan Pondok Kapur, Kecamatan Lembah Segar sekira pukul 11.20 WIB. Sementara, pelaku Feby dan Dian ditangkap di kawasan Muaro Kalaban pada pukul 17.00 WIB.
Sementara foto yang memperlihatkan seorang pria berpakaian dinas Pegawai Negeri Sipil tengah memunguti uang yang berserakan di jalanan pernah dimuat situs berita JPNN.com pada 19 Oktober 2016 dengan judul, “Lihat! Uang Berhamburan di Jalan, tak Jelas Pemiliknya.”
Dilansir dari JPNN.com, kehebohan terjadi di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kaltim, kemarin (18/10). Uang sejumlah Rp 86,2 juta berhamburan di jalan poros Paser-Batulicin (Kalsel), pukul 14.00 Wita. Tidak jauh dari kantor Kecamatan Pasir Belengkong. Kejadian tersebut pertama kali disaksikan seorang PNS sekretariat DPRD Paser bernama Finandar Astaman.
Dijelaskan Finandar, saat asyik menyantap es kelapa muda, seorang pria berkendara roda dua melintas. Tiba-tiba, segepok uang pecahan Rp 50 ribu terjatuh dari motor yang dikendarai pria tersebut.
Namun, dia belum bisa memastikan bahwa pria tersebut sengaja atau tidak menjatuhkan uang tersebut. “Saya dan warga sekitar sempat meneriaki, tapi pria itu tidak mendengar atau sengaja saya kurang paham. Tapi, ada salah seorang warga yang mengatakan bahwa pria itu sadar kalau uangnya jatuh dari tas,” ujar pria berbadan tambun itu kepada Kaltim Post, kemarin.
Melihat uang berhamburan, Kassubag Humas dan Protokoler DPRD Paser itu langsung meminta warga agar tidak ada yang mengambil satu sen pun.
Awalnya, kata dia, ada sejumlah warga yang ingin mengambil dan mencoba menggoda agar dibawa pulang, namun dengan tegas dia meminta warga agar mengembalikan. Akhirnya setelah mengumpulkan uang tersebut, dia pun bersama beberapa warga membawa uang tersebut ke kantor polisi.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kolase foto dengan klaim bahwa seorang pemuda membuang uang senilai Rp 321 juta hasil merantau selama 2 tahun di Jepang karena depresi ditinggal sang pacar, keliru.
Kolase foto tersebut berasal dari dua peristiwa dan lokasi serta waktu berbeda, yakni uang hasil rampokan senilai Rp 40 juta yang sengaja dijatuhkan perampok saat diburu polisi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada 2018 serta uang senilai Rp 86,2 juta berhamburan di jalan poros Paser-Batulicin, Kalimantan Selatan pada 2016. Tidak ada sama sekali warga yang mengambil uang tersebut, melainkan hanya dikumpulkan lalu diserahkan ke kantor polisi.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.
Rujukan
Halaman: 4263/6117