• (GFD-2021-6197) [SALAH] Undian Resmi Whatsapp Rp175 Juta

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 26/01/2021

    Berita

    “Slmt
    NO.Anda Resmi
    Men-dapatkan Hadiah
    Ke-2 Cek Tunai
    Rp. 175jt Kode ID
    Pemenang;[WHA012]
    U/Info Hadiah
    Klik
    bit[dot]ly/whatsappjkt-974”
    Undian WhatsApp
    WhatsApp hadiah

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kabar melalui pesan singkat yang menginformasikan hadiah cek tunai senilai Rp175 juta. Dalam narasinya, pesan menyertakan tautan yang harus diklik oleh penerima. Tautan tersebut mencatut nama PT Whatsapp dan memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penerima hadiah, salah satunya membayar sejumlah uang. Selain itu, situs juga mencantumkan foto Kabid Humas Polda Metro Jaya.

    Dari hasil penelusuran diketahui pesan tersebut palsu. Pemenang Undian dari PT WhatsApp Indonesia ini adalah modus penipuan internet yang mirip dengan modus penipuan undian berhadiah lainnya seperti Shopee dan lain-lain. Diketahui pesan serupa juga telah beredar sebelumnya dengan narasi yang berbeda-beda. Seperti pada tahun 2018, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono membantah kabar yang mencatut nama instansinya tersebut dengan mengatakan pesan itu digunakan untuk penipuan.

    “Kami tidak pernah bekerja sama dengan pihak WhatsApp atau pihak mana pun untuk mengadakan undian berhadiah,” dilansir dari detikcom, Senin 05 Maret 2018.

    Lebih lanjut Argo meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan. Menurutnya banyak situs penipuan mengatasnamakan produk dan perusahaan terkenal yang mencatut nama kepolisian untuk meyakinkan korbannya. Namun Argo menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak pernah bekerjasama untuk undian. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com, selain itu dapat dipastikan situs palsu. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Pesan singkat palsu. Pesan yang mencatut nama Whatsapp dan kepolisian adalah hoaks lama yang kembali beredar dengan narasi yang berbeda. Pihak kepolisian mengatakan pesan tersebut adalah penipuan. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6196) [SALAH] Gambar Kondisi Rizieq Shihab Makin Kritis dan Sedang Dibimbing Bacaan Ayat Suci Al-Quran

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/01/2021

    Berita

    INNALILLAHI…!!”INNALILLAHI…!!
    MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK
    RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?” RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun bernama Arjun Satria memposting sebuah gambar tangkapan layar yang diunggah pada grup Facebook PKS (Partai Konyol Sejahtera) pada 25 Januari 2021. Dalam postingan tersebut mengklaim bahwa yang terbaring adalah Rizieq Shihab yang sedang dibimbing bacaan ayat suci Al-Quran. Pada gambar postingan tersebut juga terdapat informasi bahwa kondisi Rizieq Shihab makin kritis dan tidak bergerak.

    Setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan kondisi saat RSUD Margono Soekarjo bersama Dinas Kesehatan Banyumas menggelar simulai penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). Foto tersebut diabadikan oleh Fadlan Mukhtar Zain dari KOMPAS.COM. Jika dibandingkan dengan gambar pada postingan Arjun Satria tampak baju seseorang yang sedang terbaring, dua tenaga medis dan posisi pengambilan foto yang sama dengan gambar postingan Arjun Satria. Namun pada gambar postingan Arjun Satria sudah dilakukan pengeditan gambar.

    Polri sudah memastikan kondisi Rizieq Shihab baik-baik saja. Hasil lab atas nama MRS sudah diserahkan kepada penyidik pada Jumat, 22 Januari 2021 dan menurut dr. Hambek, Satkes Pusdokkes, kondisi kesehatan MRS secara umum baik.

    Dengan demikian, gambar dalam postingan Arjun Satria salah. Gambar yang diposting merupakan editan sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Gambar tersebut salah. Faktanya, gambar pada postingan tersebut merupakan editan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6193) [SALAH] Karena Disuntik Vaksin, Dokter di Palembang Meninggal

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/01/2021

    Berita

    ALLAHUMMAGHFIRLAHU
    Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit.

    Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik.

    Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dgn kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan utk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.

    Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun krn mereka akan diminta pertanggungjawabannya.

    “Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu”
    Vaksin corona menyebabkan meninggal

    dokter meninggal

    Meninggal setelah vaksin
    Meninggal karena di vaksinasi
    Meninggal usai vaksin
    meninggal setelh vaksin covid
    vaksin bikin meninggal
    Vaksin covid buat meninggal
    Vaksin covid meninggal
    meninggal karena vaksin

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun bernama Prof. Yuwono mengunggah foto dengan narasi yang mengklaim bahwa seorang dokter di Palembang, meninggal usai menerima suntikan vaksin. Unggahan ini pun beredar dan telah dibagikan lebih dari 1.000 kali dengan 1.000 komentar.

    Namun, setelah dilakukan pengecekan fakta, klaim ini ternyata adalah hoaks. Melansir dari artikel Liputan6, Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan bahwa memang benar ada dokter berinisial JF yang meninggal dunia. Namun dirinya menjelaskan bahwa meninggalnya JF bukan akibat dari suntikkan vaksin.

    “Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan.”

    Melalui hasil visum yang dilakukan, menunjukan bahwa JF meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.

    Meskipun JF sempat menerima suntikkan vaksin pada 21 Januari 2021, namun Yudhi memastikan bahwa JF masih dalam keadaan sehat setelah disuntik. JF tidak menunjukkan gejala apapun yang biasa timbul akibat suntikkan vaksin.

    Yudhi juga menjelaskan, bila terjadi suatu reaksi pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui. Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan. Itulah mengapa, salah satu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

    “Sehingga bisa diketahui apakah ada reaksi yang terjadi atau tidak. Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi,” ujarnya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa dokter di Palembang meninggal karena disuntik vaksin adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya dokter yang meninggal bukan karena disuntik vaksin. Hasil visum menunjukkan bahwa dokter tersebut meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6192) [SALAH] Kartel Narkoba Lolos, Presiden Filipina Beri Peringatan pada Jokowi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/01/2021

    Berita

    Presiden Fhilipina Rodrigo Duterte : “Bodoh sekali kalian ! Man Batak gembong narkoba Labuhanbatu dan sekitarnya saja bisa lolos dari tahanan kalian. Bagi saya, jangankan Man Batak, Man Keling Bangking Big Bos Narkoba Internasional saya tembak ditempat, 3 Walikota di negara saya, saya tembak mati karena terindikasi jaringan narkoba. Ribuan anggota Polisi dan Tentara di negara saya yang terlibat jaringan narkoba juga saya habisi nyawanya. Tuan Presiden Jokowi, sepertinya para anggota Polisi dan Tentara di negara anda sudah banyak terlibat sindikat narkoba. Mereka harus anda bersihkan dengan tegas dan keras tanpa ampun. Jika tidak, tidak beberapa lama lagi bangsa dan negara anda akan hancur-lebur dikuasai Kartel Narkoba Internasional. Mereka akan menguasai Jabatan di Pemerintahan dan Per-ekonomian. Mereka juga mendanai gerakan Teroris di negara anda. Bahaya besar sedang mengancam negara anda!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial Facebook, sebuah narasi berisi peringatan Presiden Filipina Rodrigo Duterte kepada Presiden Joko Widodo terkait ancaman kartel narkoba internasional. Akun Facebook Putera Bhineka ini mengklaim bahwa Duterte menyayangkan pemerintah Indonesia yang kehilangan gembong narkoba besar Labuhanbatu. Dalam narasi juga ditambahkan, bahwa kartel narkoba tersebut mendanai aksi terorisme di Indonesia dan akan menguasai pemerintahan dan perekonomian di Indonesia.

    Namun setelah dilakukan pengecekan fakta, narasi peringatan Presiden Filipina itu adalah hoaks. Dari pencarian artikel, tidak ditemukan pernyataan resmi dari pemerintah Filipina terkait kartel narkoba di Indonesia. Unggahan foto Presiden Filipina pun bukan foto yang bermaksud sebagai ancaman untuk menembak anggota kartel narkoba. Dilansir dari artikel globalnews, foto Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang sedang memegang senapan adalah saat menghadiri upacara pergantian komando Kapolri di dalam Camp Crame di kota Quezon, timur Manila, Filipina, 19 April 2018.

    Terkait dengan lolosnya gembong narkoba besar dari Labuhanbatu pun dibenarkan oleh Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin. Hal ini dikarenakan lalainya anggota dalam penjagaan tersangka FP alias Man Batak.

    Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan bahwa Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang memberi peringatan kepada Presiden Jokowi terkait lolosnya kartel narkoba dari Labuhanbatu adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, klaim tersebut tidak benar. Tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Filipina, Rodrigo Duterte kepada Presiden Jokowi, terkait lolosnya kartel narkoba besar dari Labuhanbatu.

    Rujukan